Anda di halaman 1dari 17

Pembimbing

dr. Theresia, Sp.A, MPH

Oleh
Ullis Marwadhani, S.Ked
RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang
2018
PENDAHULUAN 2

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah


infeksi yang paling sering pada anak1

1. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Konsensus Infeksi Saluran Kemih. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia. 2011; h. 15
3

Apa
penyebab
ISK?
- Infeksi kuman
(bakteri, virus,
jamur) 2
- Pola hidup tidak
bersih (higenitas) 2
- Tidak disunat pada
anak laki-laki2
2. Azhar Millian. Pengaruh Sirkumsisi Terhadap Terjadinya ISK Pada Anak Sekolah Dasar Di Denpasar. Jurnal Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2012.
4

ISK adalah

Kerusakan Ginjal3

3. Tambunan T., Munasir Zakiudin M., Miesien. Profil Klinis Infeksi Saluran Kemih Pada Anaka Di RS Dr. Cipto
Mangunkusumo. Sari Pediatri, Vol 7, No. 4, Maret 2006; h. 200-6
ANGKA KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH 5

DUNIA4 INDONESIA1 KALIMANTAN


Bayi:
laki-laki lebih sering terkena ISK,
Anak sebelum BARAT
daripada anak perempuan.
pubertas: Belum terdata
Perempuan 3-5% angka kesakitan ISK
Masa usia sekolah, perempuan Laki-laki 1-2% pada anak
lebih sering terkena daripada
laki-laki
4. WHO. Urinary Tract Infection in Infant and Children in Developing Countries in the Context of IMCI. 2005: 50 (11); h. 2.
1. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Konsensus Infeksi Saluran Kemih. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
2011; h. 4
6
KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH

Escherichia coli (60-80%)


Papovavirus Staphylococcus (18,9%)
Adenovirus Klebsiella sp (16,3%) Candida sp
Herpes simplex Pseudomonas sp (10,2%)
Enterobacter sp (5,8%)

5. Indah L., Rizka, Seta S.I., Pola Kepekaan Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Anak Terhadap Antimikroba. Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. Departemen Anatomi: Palembang, Vol 47, No 2. April 2015. h. 85-90
GEJALA PALING SERING MUNCUL 7

Demam Nyeri saat berkemih

6. National Collaborating Centre fo Women’s anda Children’s Health. Urinary Tract Infection in Children; Diagnosis, Treatment
and Long-term Management. Update NICE Clinical Guideline. 2017; h. 1-178
PENCEGAHAN 8

Memberikan
penyuluhan

Cara yang benar


untuk membersih-
kan kelamin dari
depan kebelakang
7. Natalia H. S. Pengaruh Toilet Training Terhadap Kejadian ISK Berulang Pada Anak Perempuan Usia 1-5 Tahun. Tesis: Program Pasca Sarjana
Magister Ilmu Biomedik Dan Program Pendidikan Dokter Spesialis I ilmu Kesehatan Anak. Universitas Diponegoro; Semarang. 2006. h. 34-6
PENCEGAHAN (2) 9

Bayi atau anak laki-laki


disarankan disunat

Jangan biarkan anak


menahan buang air
kecil (BAK)

7. Natalia H. S. Pengaruh Toilet Training Terhadap Kejadian ISK Berulang Pada Anak Perempuan Usia 1-5 Tahun. Tesis: Program Pasca Sarjana
Magister Ilmu Biomedik Dan Program Pendidikan Dokter Spesialis I ilmu Kesehatan Anak. Universitas Diponegoro; Semarang. 2006. h. 34-6
PENCEGAHAN (3) 10

Melatih anak untuk mandiri buang air ke toilet


“toilet training”
7. Natalia H. S. Pengaruh Toilet Training Terhadap Kejadian ISK Berulang Pada Anak Perempuan Usia 1-5 Tahun. Tesis: Program Pasca Sarjana
Magister Ilmu Biomedik Dan Program Pendidikan Dokter Spesialis I ilmu Kesehatan Anak. Universitas Diponegoro; Semarang. 2006. h. 34-6
11
PREDIKSI PERJALANAN PENYAKIT

Terjadi kerusakan di Penurunan berat


ginjal badan
6. National Collaborating Centre fo Women’s anda Children’s Health. Urinary Tract Infection in Children; Diagnosis, Treatment and
Long-term Management. Update NICE Clinical Guideline. 2017; h. 1-178
Gejala berat yang harus segera di bawa ke 12

Rumah Sakit

Rasa sakit yang hebat Tidak mau makan

1. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Konsensus Infeksi Saluran Kemih. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia. 2011; h. 22
Gejala berat yang harus segera di bawa ke 13

Rumah Sakit (2)

Muntah Dehidrasi
1. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Konsensus Infeksi Saluran Kemih. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
2011; h. 22
14
KESIMPULAN
• Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang paling
sering terjadi pada anak
• Apa penyebab ISK adalah kuman, pola hidup tidak
bersih, dan tidak di sunat
• Kuman terbanyak adalah bakteri Escherichia coli
• Bahaya paling berat yang dapat terjadi adalah
kerusakan ginjal
• Gejala yang dapat timbul dari ISK adalah demam dan
nyeri saat berkemih
15
KESIMPULAN(2)
• Pencegahan yang dapat dilakukan sebelum terjadi ISK:
Memberikan penyuluhan
Cara membersihkan kelamin anak (Arah dari depan
ke belakang)
Bayi atau anak laki-laki disarankan untuk disunat
Jangan biarkan anak menahan kencing
Ajari anak tentang “toilet training”
16
KESIMPULAN(3)
• Prediksi perjalanan penyakit ISK adalah kerusakan ginjal
dan penurunan berat badan
• Gejala berat yang harus segera dibawa ke rumah sakit:
Rasa sakit yang hebat
Kesulitan asupan makan dan minum
Muntah
dehidrasi
17
DAFTAR PUSTAKA
1.Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Konsensus Infeksi Saluran Kemih. Jakarta: Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2011; h. 1-34.
2.Azhar Millian. Pengaruh Sirkumsisi Terhadap Terjadinya ISK Pada Anak Sekolah Dasar Di
Denpasar. Jurnal Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2012.
3.Tambunan T., Munasir Zakiudin M., Miesien. Profil Klinis Infeksi Saluran Kemih Pada
Anaka Di RS Dr. Cipto Mangunkusumo. Sari Pediatri, Vol 7, No. 4, Maret 2006; h. 200-6.
4.WHO. Urinary Tract Infection in Infant and Children in Developing Countries in the
Context of IMCI. 2005: 50 (11); h. 2.
5.Indah L, Rizka, Seta S.I. Pola Kepekaan Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Anak
Terhadap Antimikroba. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Departemen Anatomi:
Palembang, Vol 47, No 2. April 2015. h. 85-90.
6.National Collaborating Centre fo Women’s anda Children’s Health. Urinary Tract Infection
in Children; Diagnosis, Treatment and Long-term Management. Update NICE Clinical
Guideline. August 2017; h. 1-178.
7.Natalia H. S. Pengaruh “Toilet Training” Terhadap Kejadian ISK Berulang Pada Anak
Perempuan Usia 1-5 Tahun. Tesis: Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Biomedik Dan
Program Pendidikan Dokter Spesialis I ilmu Kesehatan Anak. Universitas Diponegoro;
Semarang. 2006. h. 34-6.

Anda mungkin juga menyukai