MOTOR
Oleh
RobiethSyaiful Islam 16509134014
ArdiCahyoKristian 16509134015
Muhammad ZadinArianto 16509134016
SISTEM SINYAL (TANDA)
Sistem sinyal atau tanda adalah system kelistrikan yang ada pada sebuah sepeda motor yang
berfungsi sebagai sinyal tanda bagi pengendara maupun orang lain baik berupa sinyal lampu maupun
berupa bunyi.yang termasuk system kelistrikan
1) Lampu Rem
2) Lampu sein/tanda belok
3) Oil pressure dan level light (lampu tanda tekanan dan level oil)
4) Netral light (lampu netral untuk transmisi/perseneling)
5) Fuelmeter (pengukur kapasitas bahan bakar dalam tangki).
6) Sistem Klakson.
7) Untuk sistem yang lebih komplit, misalnya pada sepeda motor dengan sistem bahan bakar tipe injeksi (EFI) , kadang-kadang
terdapat juga hazard lamp (lampu hazard/tanda bahaya), low fuel warnig (pemberi peringatan bahan bakar sudah hampir
kosong), temperature warning (pemberi peringatan suhu), electronic fault warning (pemberi peringatan terjadinya
kesalahan/masalah pada komponen elektronik), dan sebagainya.
. LAMPU BELAKANG DAN REM (TAIL LIGHT DAN BRAKE LIGHT)
Lampu belakang berfungsi memberikan isyarat jarak sepeda motor pada kendaraan lain yang
berada di belakangnya ketika malam hari.
. Speedometer
Secara umum sistem pengisian berfungsi untuk menghasilkanenergi listrik supaya bisa mengisi
kembali dan mempertahankan kondisienergi listrik pada baterai tetap stabil. Disamping itu, sistem
pengisianjuga berfungsi untuk menyuplai energi listrik secara langsung ke sistemsistem
Sistem pengisian harus bisa mengisi (menyuplai) listrik dengan baik pada berbagai tingkat/kondisi
putaran mesin.
Sistem pengisian harus mampu mengatur tegangan listrik yang dihasilkan agar jumlah tegangan
yang diperlukan untuk sistem kelistrikan sepeda motor tidak berlebih (overcharging).
Tipe Generator
Generator yang dipakai pada sistem pengisian sepeda motor dibedakan menjadi dua, yaitu
generator arus searah (DC), dan generator arus bolak-balik (AC).
Generator DC
Generator tipe ini sering juga disebut dinamo starter atau self starter dinamo. Terdapat dua jenis
kumparan dalam stator, yaitu seri field coil (terhubung dengan terminal relay starter) dan shunt
field coil (terhubung dengan regulator sistem pengisian).
Cara Kerja Sistem Pengisian Tipe Generator DC (Self Starter Dinamo)
Pada saat starter switch (saklar starter) dihubungkan, arus akan mengalir dari relay starter ke
seri field coil terus ke armature coil dan berakhir ke massa. Motor akan berputar untuk
memutarkan/menghidupkan mesin. Setelah mesin hidup, kontak pada relay starter diputuskan
(starter switch tidak lagi ditekan), sehingga tidak ada lagi arus yang mengalir ke seri field coil.
Akibatnya motor berubah fungsi menjadi generator karena armature coil saat ini menghasilkan
arus listrik yang disalurkan ke regulator pengisian melewati shunt field coil.
Generator AC
Generator dengan Flywheel Magnet (Flywheel Generator) Generator dengan flywheel magnet sering
disebut sebagai alternator sederhana yang banyak digunakan pada scooter dan sepeda motor kecil
lainnya. Flywheel magnet terdiri dari stator dan flywheel rotor yang mempunyai magnet permanen.
Stator diikatkan ke salah satu sisi crankcase (bak engkol). Dalam stator terdapat generating coils
(kumparan pembangkit listrik).
1. Komponen-komponen flywheel generator
2. Flywheel rotor
3. Komponen-komponen stator
4. Stator plate (piringan stator)
5. Seperangkat contact breaker (platina)
6. Condenser (kapasitor)
7. Lighting coil (spool lampu) 8. Ignition coil (koil pengapian)
Rangkaian sistem pengisian yang dilengkapi voltage regulator dan rectifier
SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM)
Sistem pengapian pada motor bensin berfungsi mengatur proses pembakaran campuran bensin dan
udara di dalam silinder sesuai waktu yang sudah ditentukan yaitu pada akhir langkah kompresi.
SYARAT-SYARAT SISTEM PENGAPIAN
Ketiga kondisi di bawah ini adalah merupakan syarat penting yang harus dimiliki oleh motor bensin,
agar mesin dapat bekerja dengan efisien yaitu:
1. Tekanan kompresi yang tinggi.
2. Saat pengapian yang tepat dan percikan bunga api yang kuat.
3. Perbandingan campuran bensin dan udara yang tepat.
MACAM-MACAM PENGAPIAN
1. Pengapian Langsung
Bentuk yang paling sederhana sumber tegangan pengapian adalah dengan menyediakan source coil
(koil sumber pengapian) yang tergabung langsung dengan generator utama (alternator atau flywheel
magneto). Keuntungannya adalah sumber tegangan tidak dipengaruhi oleh beban sistem kelistrikan
mesin. Sedangkan kekurangannya adalah pada kecepatan mesin rendah, seperti pada saat
menghidupkan (starting) mesin, tegangan yang keluar dari koil sumber berkemungkinan tidak cukup
untuk menghasilkan percikan yang kuat.
2. Pengapian Batrei
Selain dari sumber tegangan langsung di atas terdapat juga sumber tegangan alternatif dari sistem
kelistrikan utama. Sistem ini biasanya terdapat pada mesin yang mempunyai sistem kelistrikan di
mana baterai sebagai sumber tegangan sehingga mesin tidak dapat dihidupkan tanpa baterai. Hampir
semua baterai menyediakan arus listrik tegangan rendah (12 V) untuk sistem pengapian.
IGNITION COIL (KOIL PENGAPIAN)
Untuk menghasilkan percikan, listrik harus melompat melewati celah udara yang terdapat di antara
dua elektroda pada busi. Karena udara merupakan isolator (penghantar listrik yang jelek), tegangan
yang sangat tinggi dibutuhkan untuk mengatasi tahanan dari celah udara tersebut, juga untuk
mengatasi sistem itu sendiri dan seluruh komponen sistem pengapian lainnya. Koil pengapian
mengubah sumber tegangan rendah dari baterai atau koil sumber (12 V) menjadi sumber tegangan
tinggi (10 KV atau lebih) yang diperlukan untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada celah
busi dalam sistem pengapian. Pada koil pengapian, kumparan primer dan sekunder digulung pada inti
besi.
KONDENSOR
Saat arus primer mengalir akan terjadi hambatan pada arus tersebut, hal ini disebabkan oleh induksi
diri yang terjadi pada waktu arus mengalir pada kumparan primer. Induksi diri tidak hanya terjadi
pada waktu arus primer mengalir, akan tetapi juga pada waktu arus primer diputuskan oleh platina
saat mulai membuka. Pemutusan arus primer yang tiba-tiba pada waktu platina membuka,
menyebabkan bangkitnya tegangan tinggi sekitar 500 V pada kumparan primer. Untuk mencegah
terjadinya loncatan bunga api pada platina seperti percikan api pada busi, maka dipasang kondensor
pada rangkaian pengapian. Pada umumnya kondensor dipasang (dirangkai) secara paralel dengan
platina. .
BUSI
Busi merupakan bagian (komponen) sistem pengapian yang bisa habis, dirancang untuk melakukan
tugas dalam waktu tertentu dan harus diganti dengan yang baru jika busi sudah aus atau terkikis.