Anda di halaman 1dari 20

KONSEP PADA IBU DENGAN GANGGUAN MIOMA UTERI,

KISTA OVARIUM, DAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Di susun oleh :

1. Diana Yuli Rohmawati (151611913028)


2. Eka Laili Hidayati M. (151611913034)
Pengertian Mioma Uteri

 Mioma Uteri adalah neoplasma yang berasal dari otot


uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya sehingga
dapat disebut juga dengan leiomioma, fibriomioma
atau fibroid (Prawirohardjo Sarwono, 2009).
 Mioma uteri atau juga dikenal dengan leiomioma uteri
atau fibroid adalah tumor jinak rahim yang paling
sering didapatkan pada wanita.
Etiologi

 Penyebab dari mioma pada rahim masih belum diketahui.


Beberapa penelitian mengatakan bahwa masing-masing
mioma muncul dari 1 sel neoplasma soliter (satu sel ganas)
yang berada diantara otot polos miometrium (otot polos di
dalam rahim). Selain itu didapatkan juga adanya faktor
keturunan sebagai penyebab mioma uteri. Pertumbuhan
dari leiomioma berkaitan dengan adanya hormon estrogen.
Patofisiologi

 Teori“Cell Nest” atau teori “Genitoblat” membuktikan


dengan pemberian estrogen ternyata menimbulkan
tumor fibromatosa yang berasal dari sel imatur. Mioma
uteri terdiri dari otot polos dan jaringan yang tersusun
seperti konde diliputi pseudokapsul. Mioma uteri lebih
sering ditemukan pada nulipara, faktor keturunan juga
berperan.
Klasifikasi Dan Manifestasi klinis

Berdasarkan klasifikasi mioma terdapat :


1. Lokasi
2. Lapisan uterus yang terkena.
Manifestasi Klinis :
1. Perdarahan abnormal
2. Rasa nyeri
3. Gejala dan tanda penekanan
Penatalaksanaan

 Penanganan mioma uteri tergantung pada umur,


paritas, lokasi, dan ukuran tumor, dan terbagi atas
 1.Penanganan konservatif.
 2. Penanganan operatif,
Pemeriksaan Penunjang

 USG,
 Mioma juga dapat dideteksi dengan CT scan ataupun MRI
 Foto BNO/IVP
 Histerografi dan histeroskopi
 Laparaskopi
 Pemeriksaan laboratorium.
 Histerosalfingografi
 Urografi intravena
Pengertian Dan Etiologi Kista Ovarium

Pengertian
 kista ovarium adalah suatu keadaan dimana pasien
dilakukan operasi pengangkatan ovarium bagian kanan
karena adanya neoplasma jinak.
Etiologi
kista ovarium dibagi dalam 2 golongan:
 Non-neoplastik (fungsional)
 Neoplastik
Patofisiologi

Banyak tumor tidak menunjukkan gejala dan tanda,


terutama tumor ovarium yang kecil. Sebagian besar
gejala dan tanda yaitu akibat dari pertumbuhan,
aktivitas endokrin dan komplikasi tumor.
 Akibat pertumbuhan
 Akibat aktivitas hormonal
 Akibat Komplikasi
Manifestasi klinis

Kebanyakan wanita yang memiliki kista ovarium tidak


memiliki gejala. Namun kadang – kadang kista dapat
menyebabkan beberapa masalah seperti :
 Bermasalah dalam pengeluaran urin secara komplit
 Nyeri selama hubungan seksual
 Masa di perut bagian bawah dan biasanya bagian – bagian
organ tubuh lainnya sudah terkena.
 Nyeri hebat saat menstruasi dan gangguan siklus
menstruasi
 Wanita post monopouse : nyeri pada daerah pelvik, disuria,
konstipasi atau diare, obstruksi usus dan asietas.
Pemeriksaan Penunjang Dan Penatalaksanaan

Pemeriksaan penunjang :
 Laparaskopi
 Ultrasonografi
 Foto Rontgen
 Parasentesis
Penatalaksanaan :
 tindakan bedah
 Kontrasepsi oral
 Perawatan pasca operasi setelah pembedahan
 Tindakan keperawatan seperti kompres hangat pada abdomen
atau teknik relaksasi napas dalam
Pengertian Penyakit Menular Seksual

 Infeksi Menular Seksual (IMS) didefinisikan sebagai


penyakit yang disebabkan karena adanya invasi
organisme virus, bakteri, parasit dan kutu kelamin
yang sebagian besar menular melalui hubungan
seksual, baik yang berlainan jenis ataupun sesama
jenis. (Aprilianingrum, 2002).
Etiologi

 Dari golongan bakteri


 Dari golongan protozoa
 Dari golongan virus,
 Dari golongan ektoparasit
penularan Penyakit Menular Seksual ini terutama
melalui hubungan seksual yang tidak terlindungi, baik
pervaginal, anal, maupun oral. Cara penularan lainnya
secara perinatal, yaitu dari ibu ke bayinya, baik selama
kehamilan, saat kelahiran ataupun setelah lahir.
Jenis-Jenis Penyakit Menular Seksual

 PMS yang menunjukkan gejala klinis berupa keluarnya


cairan yang keluar dari alat kelamin,
 PMS yang menunjukkan adanya luka pada alat kelamin
 PMS yang menunjukkan adanya benjolan atau tumor,
 PMS yang memberi gejala pada tahap permulaan,
Pencegahan Penyakit Menular Seksual

 Tidak melakukan hubungan seks.


 Menjaga perilaku seksual (seperti: penggunaan
kondom).
 Bila sudah berperilaku seks yang aktif tetaplah setia
pada pasngannya.
 Hindari penggunaan pakaian dalam serta handuk
dari penderita PMS.
 Tawakal pada Tuhan Yang Maha Esa.
 Bila Nampak gejala-gejala PMS segera ke dokter atau
petugas kesehatan setempat
Penatalaksaanaan Dan Komplikasi Penyakit
Menular Seksual

 Menurut WHO(2003), penanganan pasien infeksi menular


seksual terdiri dari dua cara, bisa dengan penaganan
berdasarkan kasus(case management) ataupun
penanganan berdasarkan sindrom (syndrome manag
Komplikasi Penyakit Menular Seksual
 Suatu studi epidemiologi menggambarkan bahwa pasien
dengan infeksi menular seksual lebih rentan terhadan HIV.
Infeksi menular seksual diimplikasikan sebagai faktor yang
memfasilitasi penyebaran HIV (WHO,2004).
Kesimpulan

 Mioma uteri adalah neoplasma yang berasal dari otot uterus


dan jaringan ikat yang menumpangnya sehingga dapat
disebut juga dengan leiomioma, fibriomioma atau fibroid.
Mioma uteri termasuk neoplasma jinak, yang berasal dari otot
uterus yang disebut juga dengan dua tempat yaitu serviks
uteri dan korpus uteri.
 ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium adalah suatu
keadaan dimana pasien dilakukan operasi pengangkatan
ovarium bagian kanan karena adanya neoplasma jinak.
 Infeksi Menular Seksual (IMS) didefinisikan sebagai penyakit
yang disebabkan karena adanya invasi organisme virus,
bakteri, parasit dan kutu kelamin yang sebagian besar
menular melalui hubungan seksual, baik yang berlainan jenis
ataupun sesama jenis.
ASUHAN KEPERAWATAN
KISTA OVARIUM
 Pengkajian
1. Identitas klien
2. Keluhan klien saat masuk rumah sakit.
3. Riwayat Kesehatan
4. Riwayat kehamilan dan persalinan
5. Riwayat menstruasi
6. Pemeriksaan Fisik
7. Data Sosial Ekonomi
8. Data Spritual
9. Data Psikologis
10. Pola kebiasaan Sehari-hari.
11. Pemeriksaan Penunjang
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai