Anda di halaman 1dari 45

KULIAH UMUM

Oleh:

Herman Karamoy

LPKD CENTER UNSRAT


SEPTEMBER 2015
Perencanaan Pelaksanaan/ Pengawasan/
Penatausahaan Pemeriksaan

Input Proses Output/Input Proses Output/Input Proses Output


Kebijakan Umum APBD

Prioritas & Plafon


Anggaran Sementara
Kegiatan
•RPJMD/RKPD Anggaran
•Penjaringan
Aspirasi APBD
•Kinerja Masa • Prestasi Kerja Penatausahan
Lalu & Akuntansi
• Perda APBD Laporan
•Asumsi Dasar
• Kebijakan Pelaksanaan
Pemerintah
• Formulir/Dokumen APBD
•Catatan/Register Pemeriksaan
(RPJM/RKP/
Prioritas • Semesteran Keuangan
Pembangunan) dan Kinerja
•Tahunan
 ADALAH PROSES IDENTIFIKASI, PENCATATAN,
PENGUKURAN, PENGKLASIFIKASIKAN,
PENGIKHTISARAN, TRANSAKSI DAN KEJADIAN
KEUANGAN, PENYAJIAN LAPORAN SERTA
PENGINTERPRETASIAN ATAS HASILNYA
 ADALAH SEBUAH KEGIATAN JASA DALAM RANGKA
MENYEDIAKAN INFORMASI KUANTITATIF
TERUTAMA BERSIFAT KEUANGAN DARI ENTITAS
PEMERINTAH GUNA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
EKONOMI YANG NALAR DARI PIHAK-PIHAK YANG
BERKEPENTINGAN ATAS BERBAGAI ALTERNATIF
TINDAKAN
 MENURUT PP 58 TAHUN 2005 SEBAGAI
SERANGKAIAN PROSEDUR MULAI DARI
PENGUMPULAN DATA, PENCATATAN,
PENGIKHTISARAN, DAN PELAPORAN POSISI
KEUANGAN DAN OPERASI KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH.
1. CIRI UTAMA STRUKTUR PEMERINTAHAN DAN
PELAYANAN:
a. Bentuk umum pemerintah dan pemisahan kekuasan
b. Sistem pemerintah otonom dan transfer antar
pemerintah
c. Pengaruh proses politik
d. Hubungan antara pembayar pajak dengan Pelayanan
pemerintah
2. Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi
pengendalian.
a. Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik,
target fiskal, dan sebagai alat pengendalian.
b. Investasi dalam aset yang tidak langsung
menghasilkan pendapatan.
c. Kemungkinan penggunaan akuntansi dana
untuk pengendalian.
d. Penyusutan nilai aset sebagai sumber daya
ekonomi karena digunakan dalam operasi
pemerintah
3. PERAN LAPORAN KEUANGAN (AKUNTABILITAS, MANAJEMEN,
TRANPARANSI, KESIMBANGAN ANTARA GENERASI- penerimaan cukup
membiayai seluruh pengeluaran, apakah generasi akan datang
diasumsi akan ikut menanggung beban pengeluara tersebut)
4. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN (menyajikan informasi bermanfaat
bagi pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat
keputusan baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik
khususnya.
5. PENGGUNA DAN KEBUTUHAN INFORMASI (Masyarakat, Wakil Rakyat,
Lembaga Pengawas, dan Lembaga Pemeriksa, Pihak pemberi atau
berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman, Pemerintah)
6. ENTITAS AKUNTANSI DAN PELAPORAN (Entitas Pelaporan; Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, Kementerian, Satuan Organisasi
dilingkungan pemerintah yang diwajibkan menurut peraturan
perundangan.
7. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN : a Relevan (feed
back, predective value, timelines, complete) , b, Andal (jujur, dapat
diverifikasi, netral), c Dapat diperbandingan, d) Dapat dipahami.
 BASIS AKRUAL, BASIS KAS
 PRINSIP NILAI HISTORIS
 PRINSIP REALISASI
 PRINSIP SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK
FORMAL
 PRINSIPPERIODISITAS
 PRINSIP KONSISTENSI
 PRINSIP PENGUNGKAPAN PENUH
 PRINSIP PENYAJIAN WAJAR.
BASIS PENCATATAN

 KAS MODIFIKASIAN, YAITU KOMBINASI ANTARA BASIS KAS DAN


BASIS AKRUAL

 REALISASI ANGGARAN DICATAT DENGAN BASIS KAS,


DIGOLONGKAN DAN DIRINGKAS KE DALAM REKENING-REKENING
APBD (PENDAPATAN DAERAH, BELANJA DAERAH, DAN
PEMBIAYAN) SELANJUTNYA DISAJIKAN DALAM LAPORAN
PERHITUNGAN APBD DAN LAPORAN ARUS KAS

 UNTUK PENYAJIAN NERACA DAERAH DIGUNAKAN BASIS AKRUAL


DAN MEMERLUKAN PENYESUAIAN TERHADAP REKENING-
REKEING APBD TERTENTU (BELANJA MODAL DAN PEMBIAYAAN)
KE REKENING-REKENING AKTIVA, UTANG DAN EKUITAS DANA

10
• Basis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi
atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan
keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan
waktu kas diterima atau dibayarkan
• Pendapatan diakui pada saat hak telah diperoleh (earned) dan beban
(belanja) diakui pada saat kewajiban timbul atau sumber daya
dikonsumsi
Manfaat basis akrual antara lain:
• Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah
• Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban
pemerintah

• Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa


layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan
11
Dokumen Catatan Laporan
Pencatatan & Peringkasan
Penggolongan Pelaporan
STS/SP2D/B Buku Buku Laporan
M Jurnal Besar Keuangan

Kertas
Buku Pembantu Kerja

• Bukti Penerimaan • Buku Jurnal


Kas Penerimaan Kas Kumpulan • Laporan Realisasi
Rekening Anggaran
•Buku Jurnal (Ringkasan
•Bukti Pengeluaran •Laporan Arus Kas
Kas Pengeluaran Kas dan Rincian)
•Neraca Daerah
•Bukti Memorial •Buku Jurnal Umum •Catatan Atas Laporan
Keuangan

Kebijakan Akuntansi
1. ANALISIS TRANSAKSI

9. NSS PENUTUPAN 2. JURNAL

8. JURNAL PENUTUP 3. POSTING

7. LAPORAN KEUANGAN 4. NERACA SALDO

5. JURNAL
6. NSS PENYESUAIAN
PENYESUAIAN
ASET KEWAJIBAN + EKUITAS
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

AKTIVA = UTANG + EKUITAS DANA

PENDAPATAN DAERAH + EKUITAS DANA

BELANJA NON MODAL - EKUITAS DANA

A = U + ED + P – BNM
A + BNM = U + ED + P
15
2. Dasar :

PERSAMAAN AKUNTASI

Aktiva = Utang + Ekuitas Dana


Jumlah aktiva
A = U + ED
PEMDA “A” (Rp. 10)

Jumlah Ekuitas Dana


(Rp 7)
Jumlah
Utang (Rp
3)

Untuk Mencapai Tujuannya :


melaksanakan Pendapatan
Pemda Aktivitas
Belanja
P  + ED B  - ED

Karena Itu :

A = U + ED +P -B
16
PERSAMAAN STRUKTUR APBD

PENDAPATAN – BELANJA = SURPLUS/DEFISIT

SURPLUS DIALOKASIKAN KE PEMBIAYAAN - PENGELUARAN DAERAH


(PK)

DEFISIT DITUTUP DARI PEMBIAYAAN - PENERIMAAN DAERAH (PT)

P – B = - PT + PK

P + PT = B + PK
17
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
A = U + E
B + PK = P + PT

PENDAPATAN DAERAH + EKUITAS DANA


BELANJA NON MODAL - EKUITAS DANA

A + B + PK = U + E + P + PT
18
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA PEMERINTAH PUSAT DAN
PEMERINTAH DAERAH DISUSUN DENGAN MENGACU PADA PEDOMAN UMUM
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH (PUSAP)

PUSAP DIATUR DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN SETELAH


BERKOORDINASI DENGAN MENTERI DALAM NEGERI.

PENYUSUNAN PUSAP LEBIH DIFOKUSKAN KEPADA PANDUAN PENYUSUNAN


BAGAN AKU N STRANDAR (BAS) BAGI PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH
DAERAH

19
POS DEBET KREDIT SALDO
NORMAL
ASET (+) (-) DEBET
KEWAJIBAN (-) (+) KREDIT
EKUITAS DANA (-) (+) KREDIT
PENDAPATAN (-) KREDIT
(PENERIMAAN - PEMBIAYAAN) (+)
BELANJA
(PENGELUARAN - PEMBIAYAAN)
(+) (-) DEBET
Dalam melakukan akuntansi anggaran, SKPD
diperbolehkan untuk tidak melakukan jurnal
akuntansi anggaran. Namun harus dikelola dalam
sebuah sistem sehingga nilai mata anggaran untuk
setiap kode rekening muncul dalam :
 Buku besar (sebagai header).
 Laporan Realisasi Anggaran.
Pasal 98 PP 58/2005 & Pasal 233 Permendagri 13/2006
1. Sistem Akuntansi pada SKPD :
a. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas
b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
c. Prosedur Akuntansi Aset Tetap
d. Prosedur Akuntansi Selain Kas

2. Sistem Akuntansi pada SKPKD :


a. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas
b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
c. Prosedur Akuntansi Aset Tetap
d. Prosedur Akuntansi Selain Kas
Pasal 241 & 266 Permendagri 13/2006
PENGERTIAN
Serangkaian proses mulai pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan
dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
berkenaan dengan penerimaan kas pada SKPD dan/atau pada SKPKD
yang dapat dilaksanakan secara manual maupun terkomputerisasi

PELAKSANA
Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD
Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh PPKD-Fungsi Akuntansi

DOKUMEN
- STS
- Nota Kredit
- Bukti Transfer
- Dokumen lainnya
CATATAN
- Buku Jurnal Penerimaan Kas
- Buku Besar
- Buku Besar Pembantu

LAPORAN YANG DIHASILKAN


Tingkat SKPD
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Catatan Atas Laporan Keuangan

Tingkat SKPKD
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
Dicatat sebagai
Pengurang
Penerimaan
Pendapatan
Pendapatan
Periode
Berjalan
KOREKSI

Penerimaan Dicatat sebagai


Pendapatan Pengurang
Periode Ekuitas dana
sebelumnya Lancar
Pasal 247 & 272 Permendagri 13/2006
PENGERTIAN
Serangkaian proses mulai pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan
dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
berkenaan dengan pengeluaran kas pada SKPD dan/atau pada SKPKD
yang dapat dilaksanakan secara manual maupun terkomputerisasi

PELAKSANA
Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD
Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh PPKD-Fungsi Akuntansi

DOKUMEN
- SP2D
- SPJ
- Nota Debet
- Bukti Transfer
- Dokumen Lainnya
CATATAN
- Buku Jurnal Pengeluaran Kas
- Buku Besar
- Buku Besar Pembantu

LAPORAN YANG DIHASILKAN


Tingkat SKPD
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Catatan Atas Laporan Keuangan

Tingkat SKPKD
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
SKPD /SKPKD

Mekanisme - UP/GU/TU
(Uang Persediaan/Ganti Uang/Tambahan Uang)
Mekanisme - LS
(Langsung)
DOKUMEN POKOK
PELAKSANAAN ANGGARAN

SPP-LS SPM-LS SP2D

SPD

SPP-UP SPM-UP
SPP-GU SPM-GU SP2D
SPP-TU SPM-TU
Pengeluaran Dicatat sebagai
Belanja Pengurang
Periode Belanja
Berjalan
Penerimaan
Kembali
Belanja

Pengeluaran
Dicatat sebagai
Belanja
Pendapatan
Periode
Lain-lain
sebelumnya
Pasal 253 & 278 Permendagri 13/2006

PENGERTIAN
Serangkaian proses mulai pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan
dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
berkenaan dengan transaksi dan/atau kejadian aset tetap pada SKPD
dan/atau pada SKPKD yang dapat dilaksanakan secara manual
maupun terkomputerisasi

PELAKSANA
Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD
Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh PPKD-Fungsi Akuntansi

DOKUMEN
- Bukti Memorial
CATATAN
- Buku Jurnal Umum
- Buku Besar
- Buku Besar Pembantu

LAPORAN YANG DIHASILKAN


Tingkat SKPD
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Catatan Atas Laporan Keuangan

Tingkat SKPKD
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
Pasal 259 & 283 Permendagri 13/2006

PENGERTIAN
Serangkaian proses mulai pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan
dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
berkenaan dengan transaksi dan/atau kejadian keuangan selain kas
pada SKPD dan/atau pada SKPKD yang dapat dilaksanakan secara
manual maupun terkomputerisasi

PELAKSANA
Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD
Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh PPKD-Fungsi Akuntansi

DOKUMEN
- Bukti Memorial
CATATAN
- Buku Jurnal Umum
- Buku Besar
- Buku Besar Pembantu

LAPORAN YANG DIHASILKAN


Tingkat SKPD
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Catatan Atas Laporan Keuangan

Tingkat SKPKD
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan keuangan untuk tujuan umum terdiri dari:
1. Neraca;
Neraca merupakan komponen laporan keuangan yang
menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai:
Aset,
Kewajiban,
Ekuitas pada tanggal tertentu.
2. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
LRA merupakan komponen laporan keuangan yang menyediakan
informasi mengenai:

- Realisasi pendapatan-LRA,
- Belanja,
- Transfer,
- Surplus/defisit-LRA, dan
- PenerimaannPembiayaan
- Pengeluaran Pembiayaan’
- Pembiayaan Netto
- Sisa lebih atau/kurang Pembiayaan Anggaran
(SiLPA/SiKPA ) dari suatu entitas
Pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan
anggarannya. Informasi tersebut berguna bagi para pengguna laporan
dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya
ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran.
3. Laporan Operasional (LO);
LO merupakan komponen laporan keuangan yang
menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan
operasional keuangan entitas pelaporan yang
tercerminkan dalam:
- Pendapatan-LO,
- Beban,
- Surplus/Defisit Operasional,
- Kegiatan Non Operasional,
- Surplus/Defisit Sebelum Pos Luar Biasa,
- Pos Luar Biasa,
- Surplus/Defisit-LO

dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya


disandingkan dengan periode sebelumnya.
4. Laporan Arus Kas (LAK);
LAK merupakan komponen laporan keuangan
yang memberikan informasi mengenai :
- Sumber,
- Penggunaan,
- Perubahan kas dan setara kas selama suatu
periode akuntansi,
- Saldo kas dan setara kas pada tanggal
pelaporan.
Informasi ini disajikan untuk
pertanggungjawaban dan pengambilan
keputusan.
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-
kurangnya pos-pos:
- Ekuitas awal;
- Surplus/defisit – LO pada periode bersangkutan;
- Koreksi-koreksi yang langsung
menambah/mengurangi
ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak
kumulatif
yang disebabkan oleh perubahan kebijakan
akuntansi
dan koreksi kesalahan mendasar, misalnya :
1. Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan
yang terjadi pada periode-periode sebelumnya;
2. Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset
tetap.
- Ekuitas akhir.
6. Laporan Perubahan SAL (LPSAL);
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
merupakan komponen laporan keuangan yang
menyajikan secara komparatif dengan periode
sebelumnya pos-pos berikut:
- Saldo Anggaran Lebih awal,
- Penggunaan Saldo Anggaran Lebih,
- Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
tahun berjalan,
- Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun
sebelumnya,
- Saldo Anggaran Lebih Akhir.
5. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);
LPE merupakan komponen laporan keuangan
yang menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos:
- Ekuitas awal,
- Surplus/defisit-LO pada periode
bersangkutan;
- Koreksi-koreksi yang langsung
menambah/mengurangi ekuitas,
- Ekuitas akhir.
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
CALK merupakan komponen laporan keuangan yang
meliputi :
Penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai
suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan
Laporan Perubahan Ekuitas.

Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan


Keuangan adalah penyajian informasi yang
diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar
atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi
dan komitmen-komitmen lainnya.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai