Hidronefrosis ec
Pyelolithiasis
Fikri Akbar
Nadia Anisah Rizar
Rezeky Aulya
Rizki Ananda
PENDAHULUAN
• Mengatur keseimbangan cairan tubuh
Ginjal dan elektrolit mensekresikan
kelebihannya (urin)
bf 7
Jaringan parut
Batu Neoplasma/tumor
ginjal/ureter.
Kelainan konginetal
pada leher Penyempitan
Hipertrofi prostat
kandung kemih dan uretra
uretra
Pembesaran uterus
Etiologi Pyelolitiasis
• Hiperkalsiuria peningkatan absorbsi kalsium pada
usus, reabsorbsi kalsium berlebihan dari tulang, &
ketidakmampuan tubulus ginjal u/ mengfiltrasi
kalsium di glomelurus.
• Batu kalsium
• Batu struvit ISK
• Batu asam urat
• Batu sistin
• Obat-obatan guaifenesin, triamterene, silicate,
sulfa
Gejala Klinis Akut
• Sakit di pinggang
• Disuria
• Demam
• Nyeri tekan
• Piuria / hematuria
Diagnosis
CT- BNO
USG BNO
SCAN IVP IVP
IVP
• Intravenous Pyelography (IVP) atau dikenal
dengan Intra Venous Urography: foto yang
dapat menggambarkan keadaan system
urinaria melalui bahan kontras radio-opak.
• Tujuan: mendapatkan gambaran radiologi,
anatomi dan fisiologi, menilai keadaan anatomi
dan fungsi serta mendeteksi kelainan patologis
dari ginjal, ureter, dan buli-buli.
Grade Hidrinefrosis
Hidronefrosis Hidronefrosis
derajat 3. derajat 4.
Hidronefrosis Hidronefrosis
derajat 1. derajat 2. Dilatasi pelvis Dilatasi pelvis
renalis, kaliks renalis, kaliks
Dilatasi pelvis Dilatasi pelvis
mayor dan kaliks mayor dan kaliks
renalis tanpa renalis dan kaliks
minor. Tanpa minor. Serta
dilatasi kaliks. mayor.
adanya penipisan adanya penipisan
Kaliks berbentuk Kaliks berbentuk
korteks. korteks calices
blunting, alias flattening, alias
Kaliks berbentuk berbentuk
tumpul. mendatar.
clubbing, alias ballooning alias
menonjol. menggembung.
Penatalaksanaan
mengatasi dan
memperbaiki penyebab
dari hidronefrosis
(obstruksi, infeksi)
mempertahankan dan
melindungi fungsi ginjal.
jantung
Gangguan
infeksi
elektrolit
Komplikasi
Hematologi neurologi
Gangguan
Gastrointestinal
kesadaran
Komplikasi
Hipertensi (akibat Perikarditis (akibat
Gagal jantung
retensi cairan dan iritasi oleh toksik
kongestif.
natrium). uremi).
Penurunan
Butiran uremik
Anoreksia, mual, konsentrasi,
(kristal urea pada
muntah, cegukan. kedutan otot dan
kulit).
kejang.
Amenore, atrofi
testikuler
Laporan Kasus
Identitas pasien
• Nama : Tn. S
• Usia : 57 tahun
• Jenis Kelamin : Laki - Laki
• Tanggal Masuk : 1 Februari 2018
• No. RM : 1-16-00-37
Anamnesis
• Data anamnesa diperoleh pada tanggal 13 Februari
2018 di ruang rawat inap Raudhah 5 Rumah Sakit
Umum Zainoel Abidin Banda Aceh dan didukung
oleh rekam medik pasien.
Keluhan Utama
• Sakit pinggang kiri.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri.
Nyeri pinggang menjalar sampai ke bagian skrotum.
Perut dikeluhkan membesar sejak 2 minggu yang
lalu. Pasien juga mengeluh demam hilang timbul
dan terdapat mual dan muntah
• Riwayat BAK batu (-), BAK merah (+), BAK keruh (+),
BAK pasir (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit serupa disangkal. Riwayat trauma
di perut dan pinggang, riwayat hipertensi, riwayat
diabetes melitus, alergi, dan asma disangkal.
Abdomen
• Inspeksi : distensi
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen.
Nyeri ketuk CVA -/+
• Palpasi : supel, nyeri tekan supra pubik (-), hepar
dan lien tidak teraba membesar. Ballotement kiri (+)
Status Urologi
S/L ar. Flank Dextra
I : Bulging (-), Swelling (-), Hematoma (-)
P: Ballotement (-), Nyeri Ketok CVA (+)
S/L ar.Suprapubic
I : Full Blast (-)
P: Nyeri (-)
S/L ar.Genitalia Eksterna : Maetal stenosis (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hematologi (10 Februari 2018)
• Hemoglobin : 10,3 g/dL (14 - 17)
• Hematokrit : 32 % (45 - 55)
• Jumlah leukosit : 14,7/uL (3,8 – 10,6)
• Jumlah trombosit : 397/uL (150 – 400)
•
Pemeriksaan Kimia Klinik (18 Februari 2017)
• GDS : 108 (70-115 mg/dL)
• Ureum : 34 (17.0-43.0 mg/dL)
• Creatinine : 0.81 (0.6-1.1 mg/dL)
• Albumin : 2,33 (3,5-5,2 g/dL)
• Globulin : 3,17
• Natrium : 138 (135-147 mmol/L)
• Kalium : 4.2 (3.5-5.0 mmol/L)
• Klorida : 109 (98-106 mmol/L)
URINALISA
Pemeriksaan Urin (19 Februari Mikroskopis
2017)
Urin rutin • Lekosit : 20-25
Makroskopis • Eritrosit : 1-2
• Warna : kuning
• Epithel : 8-10
• Kekeruhan : keruh
• Berat jenis : 1,020
• pH : 6 (5 - 9)
• Bilirubin : negative
• Protein : negative
• Nitrit : positive
Kultur resistensi
• Sedimen : urine
• Organisme : Escherichia coli
• Jumlah koloni :>10*5 CFU/ml
USG
• CT-SCAN ABDOMEN DAN PELVIS NON KONTRAS
Potongan axial, sagital dan coronal
• Ginjal Kanan: ukuran normal, densitas baik, tak
tampak massa, abses atau kista, tak tampak batu,
sistem pelviocalyceal normal.
• Ginjal Kiri: tampak lesi hypodens besar dengan
dinding tebal yang meluas sampai ke m. Psoas
sinistra dan illiaca sinistra
• Vesika Urinaria: normal, tak tampak batu
• CT-SCAN ABDOMEN DAN PELVIS DENGAN
KONTRAS
Potongan axial, sagital dan coronal
• Ginjal Kanan: ukuran normal, densitas baik, tak
tampak massa, abses atau kista, tak tampak batu,
sistem pelviocalyceal normal.
• Ginjal Kiri: tampak lesi hypodens besar dengan
dinding tebal yang meluas sampai ke m. Psoas
sinistra dan illiaca sinistra ukuran 11x11x10 cm
• Vesika Urinaria: normal, tak tampak batu
DIAGNOSIS:
• Pyohidronefrosis grade IV sinistra
ec Batu pyelum sin ukuran 20 x 10
mm
Tatalaksana
• Infus NaCL 0,9% 1500 cc/24 jam
• Drip Parasetamol 1 gr/8 jam
• Inj. Ceftriaxone 2gr/24 jam
• Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam
• Nefrostomy perkutan sin
• Kultur + resistensi urine
Prognosis
• Ad vitam : bonam
• Ad functionam : malam
• Ad sanationam : bonam
Manifestasi Klinik & PF
• Obstruksi akut rasa sakit di panggul & pinggang.
Jika terjadi infeksi maka disuria, menggigil, demam
& nyeri tekan serta piuria akan terjadi.
• Px fisik hidronefrosis derajat berat, ginjal dapat
teraba membesar, hidronefrosis bilateral dapat
menyebabkan terjadinya edema pada ekstremitas
bawah, nyeri ketok CVA, kandung kemih distensi
Tatalaksana
• Source control dengan nefrostomy perkutan untuk
drainase sumber infeksi
• Tatalaksana definitif tergantung dari fungsi ginjal
pasien yang dapat di nilai dengan jumlah produksi
dan kualitas nefrostomy harian.
• Bila produk nefrostomy harian minimal dan kualitas
masih pus maka tatalaksana pilihan adalah
nefrektomy sampai dengan distal batu
• Bila produksi nefrostomy banyak dan jernih maka
dapat dilakukan operasi pengambilan batu