Anda di halaman 1dari 23

VERTIGO

Pendamping : dr. Agus Asari

dr. Nisaul Husna


IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. W
Tanggal lahir : 30-01-1982
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan swasta
Agama : Islam
Alamat : Sungai kakap RT.8 RW 2 Kelurahan pangkalan 1
RM : 107857
Tgl masuk MRS : Jum`at, 24 November 2017 pukul 09.30
ANAMNESIS Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD sultan imanuddin,
dengan keluhan pusing berputar. Hal ini
Keluhan Utama sudah dialami sejak 2 hari lalu Pusing
dirasakan seperti berputar, hilang timbul,
Pusing berputar tiba-tiba memberat tadi pagi 4 jam SMRS
hingga pasien mual (+) dan muntah-muntah
2x berisi makanan. Pasien mengaku Pusing
berputar yang dirasakan memberat saat
membuka mata, berubah posisi tubuh, misal
saat dari tidur keduduk/ dari duduk
keberdiri dan pusing diperingan saat
pasien tiduran dengan posisi stabil tampa
adanya guncangan dan saat memejamkan
mata. Pusing berputar juga disertai dengan
keringat dingin serta telinga kiri
berdenging sejak 2 hari lalu, yang hilang
timbul.
Demam -, lemah satu sisi, tubuh kesemuta -,
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
pasien belum pernah mengalami oDM (-)
keluhan serupa. Trauma kepala (-). oAlergi (-)
Hiperlipidemia (+) HT (-) DM (-) oHipertensi (-)

Riwayat Personal Sosial


oPerokok aktif
oAlkohol (-), NAPZA (-)
oJamu-jamuan (-)
oMinuman isotonik (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : compos mentis; GCS E4V5M6

Tanda Vital
Tekanan darah : 100/60mmHg
Nadi : 100x/menit, isi cukup, reguler
Pernapasan : 22x/menit; SpO2 99%
Suhu : 36,9OC

Antropometri
Berat Badan 70kg
Tinggi Badan 168cm
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala
Conjunctiva anemis (-/)-, sklera ikterik (-/-), sianosis (-) pupil isokor(+/+)
Dix hallpike,

Leher
JVP ; Limfenodi tidak teraba

Thorax
I : Bentuk dada normal, gerak simetris, jejas (-), ketingalan gerak (-), retraksi (-)
P : Vokal Fremitus normal kiri = kanan, Nyeri tekan (-)
P : sonor kiri = kanan
A : Vesikuler kiri = kanan, Rhonki (-) , Wheezing (-)
Abdomen
I : flat, simetris, ascites (-)
A : peristaltik (+) kesan normal
Per : timpani (+), shifting dullness (-)
Pa : soefl, NT (+) Epigastrium,
H/L/M tidak teraba hepatosplenomegali (-)

Ekstremitas
Akral hangat (+/+),Edem (-/-), tremor (-/-)
Parese (-/-), motorik eks atas 5/5, motorik eks bawah 5/5

Status Neurologi (Koordinasi)

Nistagmus : +/+ horizontal (N.VIII =Vestibulocochlearis)


Romberg test : Badan penderita bergoyang menjauhi titik tubuh dan tegak kembali.
Gait test : t.d.l
Test tunjuk : t.d.l
DIAGNOSA

Vertigo perifer
TERAPI

Non farmakologis farmakologis


Edukasi pasien bangun dari
tempat tidur secara perlahan-
lahan.
Betahistin 3x1 tablet
Ondancentron 2x1 tablet
latihan vestibular (vestibular
exercise) dengan metode Brand Omeprazole 2x1 caps
Daroff.

Hindari makan berlemak


ANATOMI
perpindahan cairan endolimfe di labirin dan
selanjutnya cilia dari hair cell akan menekuk,
Tekukan cillia akan menyebabkan perubahan
permeabilitas membran hair cell sehingga ion
Ca2+ masuk ke dalam sel (influks)---
depolarisasi dan juga merangsang pelepasan
neurotransmiter eksitatorik (glutamat, aspartat,
asetilkolin, histamin, substansia P, dan lainnya)
yang selanjutnya akan meneruskan impuls
sensorik ini lewat saraf aferen (vestibularis) ke
pusat alat keseimbangan di otak dan timbullah
persepsi.
TINJAUAN PUSTAKA
• Vertigo merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam praktek dan sering digambarkan
sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness, unsteadiness) atau rasa pusing
(dizziness). Deskripsi keluhan tersebut penting diketahui agar tidak dikacaukan dengan
nyeri kepala atau sefalgi, terutama karena di kalangan awam kedua istilah tersebut
(pusing dan nyeri kepala) sering digunakan secara bergantian.

• Laki – laki lebih banyak menderita keluhan pusing berputar dengan perbandingan 2:1. 80 %
rekuren
• Keluhan pusing berputar ini banyak diderita pada usia > 50 tahun atau lansia
• 20 % pasien dengan keluhan pusing berputar memiliki BPPV walaupun disertai dengan penyakit
lain.

• vertigo bukan suatu penyakit tersendiri, melainkan gejala dari penyakit yang letak lesi dan
penyebabnya berbeda-beda. Oleh karena itu, pada setiap penderita vertigo harus dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan yang cermat dan terarah untuk menentukan bentuk vertigo, letak
lesi dan penyebabnya.
Vertigo periferal terjadi jika Sedangkan vertigo sentral
terdapat gangguan di saluran terjadi jika ada sesuatu yang
yang disebut kanalis tidak normal di dalam otak,
semisirkularis, yaitu telinga khususnya di bagian saraf
bagian tengah yang bertugas keseimbangan, yaitu daerah
mengontrol keseimbangan percabangan otak dan
serebelum (otak kecil). Bisa
berupa kelainan vaskular
maupun adanya masa.
GEJALA
PEMERIKSAAN FISIK VERTIGO
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan sistem kardiovaskular yang meliputi pemeriksaan
tekanan darah pada saat baring, duduk dan berdiri dengan
perbedaab lebih dari 30 mmHg.
Pemeriksaan neurologis

 Kesadaran : kesadaran baik untuk vertigo vestibuler perifer dan vertigo non
vestibuler, namun dapat menurun pada vertigo vestibuler sentral.
 Nervus kranialis: pada vertigo vetibularis sentral dapat mengalami gangguan pada
nervus kranialis III, IV, VI, V sensorik, VII, VIII, IX, X, XI,XX.
 Motorik : kelumpuhan satu sisi (hemiparesis).
 Sensorik : gangguan sensorik pada satu sisi (hemihipestesi).
 Keseimbangan (pemeriksaan khusus neuro-otologi)
Fungsi vestibuler/serebeler
 a. Uji Romberg : penderita berdiri dengan
kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengan
kedua mata terbuka kemudian tertutup.
Biarkan pada posisi demikian selama 20-30
detik. Pada kelainan vestibuler hanya pada
mata tertutup badan penderita akan
bergoyang menjauhi garis tengah kemudian
kembali lagi, pada mata terbuka badan
penderita tetap tegak. Sedangkan pada
kelainan serebeler badan penderita akan
bergoyang baik pada mata terbuka maupun
pada mata tertutup.

 b. Tandem Gait: penderita berjalan lurus


dengan tumit kaki kiri/kanan diletakkan
pada ujung jari kaki kanan/kiri ganti
berganti. Pada kelainan vestibuler
perjalanannya akan menyimpang, dan pada
kelainan serebeler penderita akan
cenderung jatuh.
Uji Unter Berger

Uji Past Pointing


(Uji Tunjuk Barany)
Pemeriksaan Khusus Oto-Neurologis
Pemeriksaan ini terutama untuk menentukan apakah letak lesinya di sentral atau
perifer
a. Uji diphallpike
Dari posisi duduk di atas tempat tidur, penderita dibaring-kan ke belakang
dengan cepat, sehingga kepalanya meng-gantung 45º di bawah garis horisontal,
kemudian kepalanya dimiringkan 45º ke kanan lalu ke kiri. Perhatikan saat timbul
dan hilangnya vertigo dan nistagmus, dengan uji ini dapat dibedakan apakah
lesinya perifer atau sentral.
Perifer (benign positional vertigo): vertigo dan nistagmus timbul setelah periode
laten 2-10 detik, hilang dalam waktu kurang dari 1 menit, akan berkurang atau
menghilang bila tes diulang-ulang beberapa kali (fatigue).
Sentral: tidak ada periode laten, nistagmus dan vertigo ber-langsung lebih dari 1
menit, bila diulang-ulang reaksi tetap seperti semula (non-fatigue).
Tes Kalori
Penderita berbaring dengan kepala fleksi 30º, sehingga kanalis
semisirkularis lateralis dalam posisi vertikal. Kedua telinga diirigasi
bergantian dengan air dingin (30ºC) dan air hangat (44ºC) masing-
masing selama 40 detik dan jarak setiap irigasi 5 menit. Nistagmus
yang timbul dihitung lamanya sejak permulaan irigasi sampai
hilangnya nistagmus tersebut (normal 90-150 detik).
Dengan tes ini dapat ditentukan adanya canal paresis atau
directional preponderance ke kiri atau ke kanan.Canal paresis ialah
jika abnormalitas ditemukan di satu telinga, baik setelah rangsang air
hangat maupun air dingin, sedangkan directional preponderance
ialah jika abnormalitas ditemukan pada arah nistagmus yang sama di
masing-masing telinga
Fungsi Pendengaran
a. Tes garpu tala
Tes ini digunakan untuk membedakan tuli konduktif dan tuli perseptif,
dengan tes-tes Rinne, Weber dan Schwabach.
Pada tuli konduktif tes Rinne negatif, Weber lateralisasi ke sisi yang tuli,
dan Schwabach memendek.
b. Audiometri
Ada beberapa macam pemeriksaan audiometri seperti Loudness Balance
Test, SISI, Bekesy Audiometry, Tone Decay. Pemeriksaan saraf-saraf otak
lain meliputi: acies visus, kampus visus, okulomotor, sensorik wajah, otot
wajah, pendengaran, dan fungsi menelan. Juga fungsi motorik
(kelumpuhan ekstremitas),fungsi sensorik (hipestesi, parestesi) dan
serebeler (tremor, gangguan cara berjalan).
OBAT-OBATAN YANG SERING DIGUNAKAN PADA TERAPI SIMPTOMATIK VERTIG O
(SEDATIF VESTIBULAR)
Farmakologi
Indikasi di rawat: bila pasien mengeluh tidak bisa
beraktifitas sama sekali, serta di sertai muntah.
 infus cairan ringer laktat
 simptomatik berupa anti emetik
 antivertigo

Non Farmakologi
 Bangun dari tempat tidur secara perlahan
 Melakukan latihan vestibular dengan metode
Brand Daroff
 Tidur dengan posisi kepala agak tinggi
 Hindari posisi membungkuk saat mengangkat
barang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai