Anda di halaman 1dari 33

PERENCANAAN BANGUNAN

PENGOLAHAN AIR MINUM


(HLKB-605)
KULIAH-3
PERENCANAAN
KOAGULASI - FLOKULASI
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Teknik Pengadukan
Pengadukan dalam pengertian mekanika fluida adalah
memasukkan daya ke dalam suatu reaktor air.
Sehingga kaitan antara cara pengadukan dan gradien hidrolis
yang dihasilkan harus jelas secara matematis.
Dengan demikian, pengendalian terhadap proses pengadukan
dapat dilakukan secara tepat.

Daya untuk pengadukan dapat dibangkitkan melalui cara :


a. Hidrolis c. Media berlubang
b. Mekanik d. Pneumatik
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

Pengadukan Secara Hidrolis

Pada prinsipnya pengadukan secara hidrolis menggunakan efek


gravitasi, sehingga besaran yang mempengaruhi untuk dapat
dihasilkannya nilai G yang sesuai melalui pengadukan jenis ini
adalah :
a. besaran tinggi terjun untuk pengadukan cepat (koagulasi)
b. head loss (kehilangan tekanan) atau beda tinggi permukaan
pada proses pembentukan flok (flokulasi)
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Secara mekanika fluida, daya yang mempunyai satuan Watt
atau Joule per detik dapat diturunkan sebagai berikut :
P = Daya (watt)
P   . g . h .Q . . . . . . . . . (3) g = Percepatan gravitasi (9,81 m/dt2)
ρ = Massa jenis air (995,7 kg/m3 pada 30oC)
Q = Debit air (m3/dt)
h = Kehilangan tekanan atau
beda tinggi tekanan (m)

Apabila dikaitkan dengan gradien kecepatan menurut


persamaan (2), maka rumusan kehilangan tekanan :

 .V . G 2
h
 . g .Q . . . . . . . . . (4)
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

Persamaan waktu detensi (td) yang secara hidrolis merupakan


volume reaktor (V) dibagi dengan debit air yang mengalir (Q) :

V
td 
Q . . . . . . . . . . . . . . (5)

Apabila viskositas kinematik (  ) adalah viskositas dinamik (μ)


dibagi dengan massa jenis air (ρ), maka didapat persamaan :



 . . . . . . . . . . . . . . (6)
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

Dengan mensubtitusi persamaan (4) dengan persamaan (5)


dan (6), didapatkan rumusan kehilangan tekan sbb. :

G2 g .h
h   . td . atau G 
g  .td . . . . . . . . . . . . . . (7)

Dengan perumusan di atas, maka dapat direncanakan


kebutuhan beda tinggi untuk melakukan pengadukan, baik
pengadukan cepat (koagulasi) maupun pengadukan lambat
(flokulasi)
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

Pengadukan Secara Hidrolis


Untuk koagulasi (pengadukan cepat)

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pengadukan cepat harus


dilakukan dalam waktu yang singkat, merata dan dengan energi
yang dapat menghasilkan nilai G yang tepat

Pengadukan secara hidrolis pada pengadukan cepat (koagulasi) :


a. Terjunan
b. Pengadukan dalam pipa
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
a. Pengadukan dengan terjunan

Pada pengadukan dengan terjunan, pembubuhan koagulan


dilakukan sesaat sebelum air diterjunkan, sehingga air yang
terjun sudah mengandung koagulan yang siap diaduk.

Pengadukan dilakukan setelah air terjun dengan energi (daya)


pengadukan sama dengan tinggi terjunan.

Pengadukan dengan terjunan merupakan pengadukan yang


umum dipakai pada instalasi air minum dengan kapasitas > 50
l/dtk.
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

Kebutuhan ketinggian terjun untuk masing-masing tingkat


gradien pengadukan G dapat ditentukan dengan persamaan (7)
gambar 2.4.
Hubungan antara Ketinggian dan Gradien Pengadukan pada td tertentu

2.5

2 td =30 dt
Ketinggian terjun (h = m)

td = 60 dt
1.5
td= 90 dt
td = 120 dt
1
td = 180 dt
0.5 td 240 dt

0
Hubungan antara waktu
100 200 300 400 500 600 700 detensi, ketinggian dan
Nilai G (1/dt) gradien pengadukan
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Contoh :
Direncanakan sebuah koagulator hidrolis tipe terjunan untuk mengolah air
sungai yang keruh dengan debit Q = 50 lt/dt.
Tentukan volume koagulator dan tinggi terjunan, apabila kriteria perencanaan
sebagai berikut :

• waktu detensi (dt) = 60 detik


• konsentrasi PAC = 27 mg/lt
• massa jenis air (ρ) = 995,7 kg/m3
• gravitasi (g) = 9,81 m/dt2
• viskositas air (μ) = 0,798.10-3
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Penyelesaian :
Volume kuagulator  Persamaan (5)
V
td  V  Q . td = V  50lt / dt . 60dt
Q
V  3.000 lt  3 m3

Gradient kecepatan (G)  Persamaan (1)


5,9 106 5,9 106
G . tdopt . C1, 46  5,9 106 G 1, 46
= G
td . C 60dt . (271, 46 )mg / lt

G  799,67  800 (1 / dt )
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

Penyelesaian :

Tinggi terjunan (h)  Persamaan (6 & 7)

G2  G2 0,798.103 (800) 2
h   . td . h  . td . = h . 60 .
g  g 995,7 9,81

= h  3,14 m
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

b. Pengadukan dalam pipa

Pada pengadukan dalam pipa, pembubuhan koagulan dilakukan


sesaat sebelum air masuk dalam pipa pengadukan, sehingga air
yang masuk sudah mengandung koagulan yang siap diaduk.

Pengadukan dilakukan di dalam pipa dengan memanfaatkan


turbulensi aliran yang terjadi di dalam pipa pengadukan.
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

Prinsip kerja pengadukan dalam pipa juga mengikuti prinsip


kerja pada pengadukan dengan terjunan.

h merupakan kehilangan tekanan yang terjadi pada saat


pengadukan pipa sedangkan td adalah panjang pipa dibagi
dengan kecepatan aliran ( td = L / v )

G2 L G2 L
h.v . g
h   . td . h . . atau
g v g  .G 2
. . . . . . . . . (7) . . . . . . . . . . . . . . (8)
PERENCANAAN Gambar 2.5.
KOAGULASI - FLOKULASI
Gradien Pengadukan vs Panjang Pipa pada kecepatan tertentu dan h=0,5 m

15
Panjang Pipa (L)

10
v = 1 m/dt

v = 1.5 m/dt

v = 2 m/dt

5 v = 2.5 m/dt

Grafik hubungan antara panjang


0 pipa (L) dan gradient kecepatan
Gradient Kecepatan (G)
1000 1400 1800 2200 2600 (G) pada nilai kehilangan tekanan
1200 1600 2000 2400 2800
(h) = 0,5.
Nilai G (1/dt)
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Contoh :
Direncanakan sebuah koagulator hidrolis tipe pipa (menggunakan pipa spiral
Ø 100 mm) untuk mengolah air sungai yang keruh dengan debit Q = 20 lt/dt.
Tentukan panjang pipa koagulator tsb, apabila kriteria perencanaan sebagai
berikut :

• waktu detensi (dt) = 10 detik


• konsentrasi PAC = 53 mg/lt
• massa jenis air (ρ) = 995,7 kg/m3
• gravitasi (g) = 9,81 m/dt2
• viskositas air (μ) = 0,798.10-3
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Penyelesaian :
Q = 20 lt/dt = 0,02 m3/dt
D = 100 mm = 0,1 m

Kecepatan aliran
Q Q 0,02 lt / dt
Q  v. A v  1 = v
A / 4 . .D 2 1
/4 . 3,14 . (0,1 m) 2

v  2,55 m / dt

Gradient kecepatan (G)  Persamaan (1)


5,9 106 5,9 106
G . tdopt . C1, 46  5,9 106 G 1, 46
= G
td . C 10dt . (531, 46 )mg / lt

G  1792,29  1800 (1 / dt )
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Penyelesaian :
Kehilangan tekanan (h)  Persamaan (6 & 7)

G2  G2 0,798.103 (1800) 2
h   . td . h  . td . = h .10 .
g  g 995,7 9,81

= h  2,65 m
Panjang pipa (L)  Persamaan (8)

h.v . g
L
 .G 2
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

Pengadukan Secara Hidrolis


Untuk flokulasi (pengadukan lambat)

Pengadukan secara hidrolis pada pengadukan lambat :


a. Buffle channel horizontal
b. Buffle channel vertikal
c. Cyclone
d. Pengadukan melalui plat berlumbang
e. Pengadukan dengan pulsator
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
a. Buffle channel horizontal
Pada prinsipnya pengadukan dengan buffle channel (saluran
pengaduk) memanfaatkan energi dari :
1) Friksi dinding saluran  pada saluran lurus
2) Turbulensi  pada belokan saluran
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Kehilangan tekanan sepanjang saluran dapat ditentukan
dangan rumus Manning :
Q = Debit air (m3/dt)
A = Luas penampang saluran (m2)
R = Radius hidrolis
A.( R) 2 / 3 .(S )1/ 2 S = Slope hidrolis (h/L)
Q h = head loss
n . . . . . . . . . (9) L = panjang saluran (untuk 1 zone)
n = koefisien manning
 beton = 0,12

Saluran pengadukan umumnya berbentuk persegi panjang


dengan lebar saluran (B), tinggi air dalam saluran (H) dan radius
hidrolis A (B.H / (B + 2H)), sehingga persamaan (9) menjadi :
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

2
5/ 3
( BH ) .(h / L) 1/ 2
 Q.( B  2 H ) .n.( L)
2/3 1/ 2

Q h 
( B  2H ) 2 / 3 .n  ( BH ) 5/3
 . . . . . . (10)

Kehilangan tekanan pada turbulensi di belokan saluran dapat


dihitung dengan persamaan :

v2
h  K. K = Koefisien kontraksi (1 - 2)
2g . . . . . . . . . . . . . (11) v = Kecepatan (Q/BH)
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Berdasarkan persamaan (10) dan (11), maka total kehilangan
tekanan untuk saluran sepanjang satu segmen (Ls) dengan
jumlah belokan/saluran (N) adalah :

2
 Q.( B  2 H ) .(n / N
2/3 1/ 2 1/ 2
).( Ls )  N .K .Q 2
h 5/3   2
 ( BH )  2 g .( BH ) atau


N .Ls.Q  ( B  2 H ) .n 
2 2/3 2
K 
h 2
 4/3
  
( BH )  ( BH )  2 g.Ls  . . . . . . . . . (12)

PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Apabila persamaan (12) disubtitusikan pada persamaan (7),
maka nilai gradient kecepatan (G) dengan td  L.B.H adalah :
Q
g .h
G
 .td . . . . . . . . . (7)

1/ 2
 N .g .Q 3   ( B  2 H ) 2 / 3 .n 
2

G .  
K 
 .( BH )   ( BH )  2 g .Ls 
3 4/3
   . . . . . . . . (13)

• Untuk menghindari endapan dalam saluran  kecepatan aliran > 0,2 m/dt
• Untuk mendapatkan hasil pengadukan yang baik
 pengadukan dibagi dalam 4 sampai 6 zone
 nilai G = 100 1/dt pd. zone 1, lalu turun sampai 30 1/dt pada zone terakhir
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
b. Buffle channel vertikal
Pada pengadukan vertikal, titik berat pengadukan terletak pada
konstruksi celah antar buffle yang tingkat pengadukannya diatur
dengan pintu yang ada antar buffle

Gradient kecepatan yang dihasilkan dapat dihitung dengan


persamaan :

Q.h h = beda tinggi (m)


G A = Luas penampang saluran (m2)
 .H . A . . . . . . . . . (14) H = tinggi muka air di hilir pengaturan (m)
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

Pengadukan Secara Mekanik

Pada prinsipnya pengadukan secara mekanik merupakan proses


memindahkan energi mekanik untuk keperluan pengadukan.

Energi yang diberikan ditentukan dengan persamaan :


P = Daya (watt)
1 ρ = Massa jenis air (995,7 kg/m3)
P  . .Cd . A.vef3 Cd = koefisien gesek (1,8)
A = luas permukaan blade (m2)
2 . . . . . . . . (15) 15 – 20 % penampang basah
air yang diaduk
vef = kecepatan efektif (m/dt)

vef  Vb .(1  k ) . . . . . . . . (16)


vb = kecepatan blade (m/dt)
k = koefisien blade
blade pada ujung = 0,25
blade menerus = 0 – 0,15
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Apabila kecepatan pengadukan (Vb) dihubungkan dengan jumlah
n
putaran per-menit Vb  .r dan luas blade (A) dengan tinggi
60
(H) dan lebar (dr), maka daya pengadukan yang diperlukan :

1) Blade tipe menerus (umum digunakan untuk koagulasi)


3
 n  1 4
P   .Cd .H . 1  k .  . r
 60  4 sehingga

P1/ 3
n
 1  k   1 4 
1/ 3
 3

  .Cd .H . . r 
  60  4  . . . . . . . . (17)
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI

2) Blade pada ujung (umum digunakan untuk flokulasi)

3
 n  1 2 
P   .Cd .H . 1  k .  . (r2  r12 ).( r2  r1 ).( r2  r1 )
 60  4 

sehingga

P1/ 3
n
 1  k    1 2 2
1/ 3
 3

  .Cd .H .  . (r2  r1 ).( r2  r1 ).( r2  r1 ) 
  60   4  . . . . . . (18)
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Contoh :
Direncanakan sebuah koagulator dengan pengadukan mekanik untuk mengolah
air sungai yang keruh dengan debit Q = 50 lt/dt.
Tentukan daya pengadukan, daya motor pengaduk (efesiensi (η) = 60 %) dan
jumlah putaran (n) blade, apabila kriteria perencanaan sebagai berikut :

• waktu detensi (dt) = 60 detik


• gradient kec. (G) = 1000
• massa jenis air (ρ) = 995,7 kg/m3
• gravitasi (g) = 9,81 m/dt2
• viskositas air (μ) = 0,798.10-3
• kedalaman bak = 1,5 m
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Penyelesaian :
Q = 50 lt/dt = 0,05 m3/dt V = Q . td
td = 60 detik = 3 m3
Daya pengadukan  Persamaan (2)

P   .V . G 2

P  0,798.103 x3 m3 x(1000) 2
P  2.394 watt Daya motor pengaduk

P
Pmotor 

2.394
Pmotor   3.990 watt
0,6
PERENCANAAN KOAGULASI - FLOKULASI
Penyelesaian :
Jumlah putaran  Persamaan (17)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai