Anda di halaman 1dari 32

Adsorpsi

KELOMPOK 3
Adelia Dwi Yusanti
Dian Fatmawati
Dini Asri Agustin
Dissla Dwi R.P
M Arzy Arrazy
Safrie Syamsuddin P.
LET’S LEARN ADSORPTION
Adsorpsi

Suatu proses yang terjadi ketika


suatu fluida (cairan maupun gas)
terikat kepada suatu padatan dan
akhirnya membentuk suatu film
(lapisan tipis) pada permukaan
padatan tersebut.
Substansi yang akan
diserap

Media penyerap
Mengapa adsorpsi
dilakukan untuk
wastewater treatment?
Secara umum pengolahan air
limbah :
1. Primary treatment : Mechanical
treatment (screening, flokulasi-
koagulasi)
2. Secondary treatment :
biologychal treatment

Untuk meningkatkan kualitas


effluent hasil pengolahan,
dilakukan tertiary treatment. Salah
satunya dengan proses adsorpsi.

Jika tujuan proses juga untuk


mendaur ulang senyawa kimia
penting, adsorpsi adalah pilihan
yang tepat.
Bagaimana adsorpsi bisa terjadi?

Terjadi karena gaya Van


der Walls
Fisika Kekuatannya relative kecil

Adsorpsi
Kimia Terjadi karena
terbentuknya ikatan
kimia
Perbedaan Adsorpsi Secara Fisik dan Kimia
ADSORPSI SECARA FISIK ADSORPSI SECARA KIMIA
Molekul terikat pada adsorben oleh Molekul terikat pada adsorben oleh
gaya Van der Walls ikatan kimia
Mempunyai entalpi reaksi -4 sampai - Mempunyai entalpi reaksi -40 sampai
40 kJ/mol 800 kJ/mol
Dapat membentuk lapisan multilayer Dapat membentuk lapisan monolayer
Tidak melibatkan energi aktivasi Melibatkan energi aktivasi
Adsorpsi terjadi dapat pada suhu Adsorpsi terjadi dapat pada suhu tinggi
rendah
Tahapan Adsorpsi
1. Transfer molekul-molekul zat
teradsorpsi menuju lapisan film
adsorben
2. Film diffusion process
3. Pore diffusion process
4. Adsorpsi zat terlarut yang
teradsorpsi pada dinding pori
atau permukaan adsorben
JENIS-JENIS ADSORBENT
Activated
alumina

Activated
Zeolites
Carbon

Adsorbents

Silica Gel Resin


Alumina Aktif
Diperoleh dari hidrasi alumunium
oksida yang diaktifkan dengan
pemanasan untuk menghilangkan
kadar air. Digunakan terutama
untuk pengeringan gas dan cairan.
Mempunyai luas permukaan area
200-500 𝑚2 /𝑔 dengan diameter
pori rata-rata 20-140 Å.
Karbon Aktif
Bahan mikro kristal yang dibuat dari
dekomposisi termal kayu, kerang
sayuran, batu bara, dan sebagainya.
Mempunyai luas permukaan area
300-1200 𝑚2 /𝑔 dengan diameter
pori rata-rata 10-60 Å.
Resin (Syntethic Polimers)
Terbuat dari satu jenis monomer
dengan reaksi polimerisasi.
Mempunyai luas permukaan area
900-1400 𝑚2 /𝑔.
Silika Gel
Adsorben ini dibuat dari
pengolahan asam larutan natrium
silikat dan kemudian dikeringkan.
Secara umum digunakan untuk
mengeringkan gas dan cairan serta
memfraksinasi hidrokarbon.
Mempunyai luas permukaan area
600-800 𝑚2 /𝑔 dengan diameter
pori rata-rata 20-50 Å.
Zeolite
Kristal aluminosilikat berpori yang
membentuk kisi kristal terbuka
yang mengandung pori-pori
seragam, yang membedakan
dengan jenis adsorben lain yang
memiliki berbagai ukuran pori.
Digunakan untuk pengeringan,
pemisahan hidrokarbon, dan lain
sebagainya.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi :

1. Luas permukaan adsorben 6. pH


2. Jenis adsorben 7. Kecepatan pengadukan (batch)
3. Struktur molekul adsorbat 8. Waktu Kontak Penentuan
4. Konsentrasi Adsorbat 9. Waktu kesetimbangan
5. Temperatur 10. Porositas adsorben (2)
APLIKASI
Garis besar aplikasi Adsorpsi di Industri
Adsorpsi untuk Pengolahan Limbah
PRAKTIKUM
LANGKAH KERJA
Air limbah

Bak Umpan

Pengaliran air limbah


kedalam kolom
adsorbent

Penampungan Analisis :
effluent Kekeruhan
kesadahan
ANALISIS
Analisis kesadahan
Standarisasi EDTA
5 ml larutan
25 ml larutan buffer pH 10
standar Ca2+
3-4 tetes
indikator EBT

Titrasi dengan
larutan EDTA

Perubahan warna
merah menjadi
biru
Analisis kesadahan total

10 ml larutan
25 ml sampel buffer pH 10

Indikator EBT

Titrasi dengan
larutan standar
EDTA
Analisis kesadahan Ca2+

Larutan HCl
50 ml sampel
hingga pHnya 3

Didihkan

Larutan NaOH 1 N
hingga pHnya 12-13
Dinginkan

0,1-0,2 g indikator
murexid-NaCl
Titrasi dengan EDTA
dari merah muda
menjadi ungu
Perhitungan
1100,09
Konsentrasi Ca2+ sebagai mg CaCO3/l =

Keterangan :
A = titran EDTA yang digunakan (ml)
B = sampel (ml)
f = konsentrasi EDTA sesudah distandarisasi
Hasil Penelitian Adosrpsi dengan
Menggunakan Adsorben Arang Aktif
Jurnal 1
Jurnal 2
VARIASI WAKTU KONTAK

Irawan, Candra dkk, 2015 : 107


VARIASI WAKTU KONTAK

Syauqiah, Isna dkk, 2011 : 17


VARIASI UKURAN ADSORBEN

Shafirina, Rahma dkk, 2016 : 5


VARIASI FLOWRATE UMPAN

Shafirina, Rahma dkk, 2016 : 7

Anda mungkin juga menyukai