Anda di halaman 1dari 14

RIZKA CHAIRANI

112016263

PEMBIMBING
DR. ANDRIANA, SP.THT
* Dalam usus manusia ada lebih dari 100 triliun bakteri
komensal atau mikroorganisme yang disebut mikrobiota
* Normalnya tidak bersifat patogen bahkan memberi
manfaat
* Membantu pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi
dari makanan yang tidak dapat dicerna
* memberikan ketahanan terhadap kolonisasi dan mencegah
pertumbuhan berlebih organisme patogen berbahaya yang
dapat menyebabkan penyakit lokal
* Juga berperan dalam perkembangan sistem kekebalan
usus dan membangun toleransi imun
* menurunkan lendir glikoprotein yang diproduksi oleh
epitel, sehingga mencegah akumulasi lendir diusus

*
* Variasi komposisi mikrobiota di usus ditentukan
paparan lingkungan
* Cara lahir
* pola pemberian makan anak
* Probiotik
* antibiotic terhadap flora usus
*

* Toleransi imun : kemampuan


host untuk membedakan antigen yang tertelan
berbahaya atau tidak dan mencegah aktivasi
respon imun terhadap antigen ini
* Pengendalian ditentukan oleh respon imun
bawaan
*
* kurangnya paparan terhadap mikroba di awal kehidupan
 perkembangan sistem kekebalan tubuh terganggu 
didasari dari observasi pada anak-anak dengan yang
dibesarkan di daerah peternakan  risiko penyakit alergi
lebih rendah
* Hasil eksperimen menunjukan peningkatan paparan cacing
parasit dikaitkan dengan penurunan kejadian alergi dan
penyakit autoimun
* Hipotesis tsb diadaptasi ke dalam hipotesis mikrobiota 
perubahan komposisi flora mikroba usus pada awal
kehidupan karena pengaruh gaya hidup  mempengaruhi
perkembangan toleransi imun mukosa  respon kekebalan
tubuh tidak stabil
* Sel Th2  IL-4, IL- 5, IL- 9, IL-13  respon alergi
peradangan
* produksi CD4 sel T (sel Th17)  IL-17 dan sel Th9 sel
IL-9 dan IL -10 meskipun mempunyai kekurangan fungsi
supresi dalam alergi asma masih sedang dalam penelitian
* Pasien dengan asma atopik mempunyai level sel Th2
yang meningkat tapi disaat yang bersamaan dapat
memproduksi IL-17
* Meskipun jelas Th2 terlibat dalam dalam mekanisme
penyakit alergi tetapi sel-sel lain juga jelas terlibat
* Sel T reg (T regulatory cells) sangatlah penting dalam
menjaga toleransi imun dan punya peranan dalam
mengontrol respon inflamasi dan penyakit autoimun

*
*
* Bukti epidemiologi menyatakan modulasi dari
mekanisme respon imun diusus dapat secara
langsung mempengaruhi pembentukan
mekanisme penyakit alergi di paru dan tempat
lainnya seperti di kulit
* Tetapi mekanisme bagaimana mereka dapat
mencapai target tempat alergi masih belum
jelas
* WHO telah menyatakan bahwa probiotik (Lactobacillus
atau bifidobacterium) sebagai mikroorganisme hidup
dapat memberi manfaat kesehatan
* Probiotik merupakan bahan makanan yang tidak dapat
dicerna, sehingga bahan makanan lain yang tidak dapat
dicerna dapat membantu pertubuhan bagi probiotik,
seperti inulin dan oligofruktosa menunjang pertumbuhan
bifidobacteria
* Rasionalitas penggunaan probiotik dalam terapi alergi
ditunjang oleh hipotesis higienitas
* Tetapi untuk dosis dan waktu mengkonsumsi juga interaksi
antara probiotik dengan mikroflora usus dapat
mempengaruhi efek kemampuan imunomodulator

*
*
* Hubungan obesitas dengan penyakit atopik
dijelaskan dalam penurunan toleransi imun sebagai
konsekuensi sinyal imunologik yang dikirim oleh
jaringan adiposa
* Studi menyatakan bahwa obesitas berhubungan
dengan perubahan pada komposisi dan fungsi
metabolik dari mikroflora usus
* Jika obesitas berakhir pada menurunnya organisme
komensal spesifik yang diperlukan untuk toleransi
imun, ini mungkin dapat mempengaruhi
pembentukan penyakit alergi
*
* Studi telah menunjukan bahwa vitamin D
mempunyai efek langsung kepada fungsi paru yang
mungkin menjelaskan peran proteksinya pada asma
* Vit D  memetabolisme 1,25 dihydroxyvitamin D3
 menginduksi sel dendrit tolerogenik 
mengaktivasi CD4+ CD25+ FoxP3+ sel Treg dan
menginduksi produksi IL-10
* Tetapi hubungan tidak langsung antara efek vit D
pada mikrobiota usus dapat memberi kontribusi
peran proteksi pada alergi dan asma masih di
pelajari
*
* Mekanisme efek imunomodulator di usus yang
sebenarnya diterjemahkan untuk perlindungan efek
anti inflamasi.
* Apakah pembentukan toleransi imun usus akan
mempengaruhi perkembangan penyakit alergi yang
berbeda dengan cara yang sama tergantung pada
lokasi penyakit.
* Komposisi yang tepat dari mikrobiota sehat, yaitu
diperlukan untuk memberikan perlindungan yang
dimediasi imun.
* Strategi terbaik untuk membentuk mikrobiota yang
sehat selama kehidupan janin, segera setelah lahir,
dan selama kehidupan.
* Bagaimana memanipulasi mikrobiota yang tidak sehat
untuk dipulihkan efek positifnya pada kesehatan
*
* Mukosa usus dalam kondisi normal dapat mentoleransi paparan
antigen yang besar tanpa menghasilkan respon inflamasi
* Mikrobiota usus memainkan peran kunci dalam mempromosikan
pematangan sistem kekebalan tubuh, khususnya selama periode
neonatal, dan dipengaruhi sepanjang hidup oleh faktor lingkungan
* Mikrobiota usus dapat mempengaruhi jalur imun bawaan dan jalur
imun adaptif
* Efek imunomodulator dari mikrobiota usus merupakan bagian
integral untuk membangun toleransi kekebalan melalui perluasan
sel Treg dan induksi imunosupresif sitokin
* Kerusakan atau disregulasi toleransi kekebalan dalam host akan
menghasilkan respon imun inflamasi yang tidak diinginkan terhadap
antigen yang tidak berbahaya, yang menyebabkan penyakit alergi
* Pemeliharaan toleransi imun sangat penting dalam perlindungan
terhadap penyakit alergi dan autoimun
* Mikrobiota berperan dalam perlindungan terhadap alergi dan
penyakit autoimun dengan membantu menjaga toleransi imun

Anda mungkin juga menyukai