• Platina larut oleh gas klorin (gas klor Cl2) yang
berasal dari air raja, membentuk senyawa
kompleks H2Pt(Cl)6; pada suhu kamar laju pelarutan berlangsung lambat, dan meningkat bila mengalami pemanasan. Reaksinya sebagai berikut : • Pt(s) + 4HNO3 (l) + 6HCl (l) → H2Pt(Cl)6 (l) + 4NO2 (g) + 4H2O(aq)....(1)
• Reaksi di atas menyimpang dengan adanya logam
atau senyawa thalium di dalamnya. • Pt (s) + TlCl2 (l) + 4 HNO3 (l) + 6 HCl (l) → TlPt(Cl)6 (s) + 4 NO2 (g) + 2 HCl (l) + 4 H2O (aq).....(2) • Pada reaksi (2), platina tak jadi larut, melainkan membentuk endapan berwarna kuning dengan adanya thalium pada saat berlangsungnya reaksi pelarutan, atau jika senyawa thalium ditambahkan ke media reaksi setelah berlangsungnya reaksi pelarutan platina. Endapan TlPt(Cl)6 berwarna kuning telur. Larutan H2Pt(Cl)6(heksakloroplatinat) bisa dipresipitasi menggunakan ammonium klorida (NH4Cl), membentuk senyawa tak larut ammonium heksakloroplatinat (NH4)2Pt(Cl)6. Reaksi pengendapan berlangsung seperti reaksi kimia (2) • Platina juga larut oleh sianida membentuk anion kompleks Pt(CN)42-. Reaksinya seperti berikut ini ; • 2 Pt(s) + 8 NaCN (l) + O2 (g) + 2 H2O (aq) → 2 Na2[Pt(CN)4] (l) + 4 NaOH (l) ………..(3) • Reaksi (3) berlangsung sangat lambat. Laju reaksi meningkat jika dilakukan pemanasan.