Elektrolisa
Proses elektrokimia adalah reaksi oksidasi-reduksi di mana:
• Energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi
listrik atau
• Energi listrik digunakan agar reaksi nonspontan dapat
terjadi
19.1
Menyetarakan Persamaan Redoks
19.1
6. Jika diperlukan, samakan jumlah elektron dalam kedua
setengah-reaksi dengan cara mengalikan setengah-reaksi
dengan koefisien yang sesuai.
19.1
Menyetarakan reaksi dalam larutan basa.
MnO4- + HSO3- MnO42- + SO4-2
reduksi: MnO4- MnO42-
Tambah elektron utk setarakan muatan.
MnO4- + e- MnO42-
oksidasi: HSO3- SO4-2
Gunakan setengah-reaksi seperti sebelumnya.
HSO3- + H2O SO4-2 + 3 H+ + 2 e-
Samakan jumlah elektron dalam kedua setengah-reaksi dengan
mengalikan setengah-reaksi dengan koefisien yang sesuai.
2x(MnO4- + e- MnO42-)
1x(HSO3- + H2O SO4-2 + 3 H+ + 2 e- )
Diagram sel
Zn (s) + Cu2+ (aq) Cu (s) + Zn2+ (aq)
[Cu2+] = 1 M & [Zn2+] = 1 M
anoda katoda
Zn (s) | Zn2+ (1 M) || Cu2+ (1 M) | Cu (s)
20
Sel Volta
anoda katoda
oksidasi reduksi
reaksi redoks
spontan
Zn2+ SO42–
Kation bergerak melalui Anion bergerak melalui
jembatan garam dari larutan jembatan garam dari larutan
anoda ke larutan katoda. katoda ke larutan anoda.
Zn(s)│Zn2+(aq)║Cu2+(aq) │Cu(s)
Notasi selnya:
Cr(s)│Cr3+(aq)║Ag+(aq)│Ag(s) Diagram sel menunjukkan anoda di
sebelah kiri dan katoda di sebelah kanan.
Potensial Sel
0
Esel > 0 Untuk Reaksi Spontan
21-31
Tegangan dari beberapa sel volta
21-32
Potensial Elektroda Standar
Potensial reduksi standar(E0) adalah voltase yang berkaitan
dengan reaksi reduksi pada elektroda jika konsentrasi semua
zat terlarut 1 M dan semua gas pada 1 atm.
0 = E 0 0
emf standar (E0sel ) Esel katoda - Eanoda
reaksi reduksi
2e- + 2H+ (1 M) H2 (1 atm)
E0 = 0 V
Gunakan sebagai acuan untuk
Elektroda hidrogen standar mengukur potensial zat lainnya
Potensial Elektroda Standar
PROBLEM: dengan mengikuti kerangka reaksi ionik, tuliskan reaksi yang seimbang
dan hitung Eocell untuk menentukan apakah reaksi :
Mn2+(aq) + Br2(l) → MnO4–(aq) + Br–(aq) [larutan asam]
Bersifat spontan.
SOLUTION:
Br2(aq) + 2e– → 2Br-(aq) [reduksi; katoda]
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e– [oksidasi; anoda] Eozinc = –0.76 V
Eobromin = 1.07 V
Menulis kespontanan dalam reaksi redoks
Sterakan reaksi
(2) N2H5+(aq) → N2(g) + 5H+(aq) + 4e– E° = –0.23 V
(3) 2MnO2(s) + 8H+(aq) + 4e– → 2Mn2+(aq) + 4H2O(l) E° = 1.23 V
E°cell K
RT ln K
E°cell =
nF
Hitunglah K dan DG°dari Eosel
PROBLEM: Hitung K dan DGo pada suhu 298.15 K untuk reaksi dibawah.
Pb(s) + 2Ag+(aq) → Pb2+(aq) + 2Ag(s)
SOLUTION:
Tuliskan setengah reaksi melalui nilai Eo nya:
(1) Ag+(aq) + e− → Ag(s) E° = 0.80 V
(2) Pb2+(aq) + 2e− → Pb(s) E° = −0.13 V
PROBLEM: Dalam uji elektroda pada referensi baru, seorang ahli kimia
membangun sebuah sel volta yang terdiri dari setengah-sel
Zn/Zn2+ dan setengah-sel H2/H+ dengan ketentuan sebagai
berikut:
[Zn2+] = 0.010 M [H+] = 2.5 M P = 0.30 atm
H2
Hitunglah Esel pada 298.15 K.
SOLUTION:
(1) 2H+(aq) + 2e− → H2(g) E° = 0.00 V
(2) Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e− E° = −0.76 V
2H+(aq) + Zn(s) → H2(g) + Zn2+(aq) E°sel = 0.00 − (−0.76) = 0.76 V
Konversi tekanan ke molaritas:
n P 0.30 atm
= = = 1.2x10−2 M
V RT 0.0821 atm·L x 298.15 K
mol·K
[H2][Zn2+] = 0.012 x 0.010
Q= = 1.9x10−5
[H+]2 (2.5)2
0.0592 V [Ag+]dil
Esel = Eo sel − log
1 [Ag+]kons
4.0x10−4
= 0.0 V − 0.0592 log = 0.0828 V
0.010
Proses elektrokimia pada Baterai
Baterai ad. alat yang terdiri dari 2 atau lebih sel
elektrokimia yang mengubah energi kimia yang tersimpan
menjadi energi listrik
Baterai primer (satu kali penggunaan) hanya digunakan
sekali dan dibuang serta tidak dapat diisi ulang; baterai
akan “mati” jika telah mencapai kesetimbangan, material
elektrodanya tidak dapat berkebalikan arah ketika
dilepaskan.
Baterai sekunder (Baterai dapat diisi ulang) dapat
digunakan dan diisi ulang beberapa kali; komposisi awal
elektroda dapat dikembalikan dengan arus berkebalikan
Alkaline battery.
Anoda (Oksidasi):
3.5Li(s) → 3.5Li+ + 3.5e−
Katoda (reduksi):
AgV2O5.5 + 3.5Li+ + 3.5e− → Li3.5V2O5.5
Reaksi (sel) Keseluruhan:
AgV2O5.5 + 3.5Li(s) → Li3.5V2O5.5
Baterai Timbal-asam.
Baterai mobil timbal-asam adalah baterai sekunder dan dapat diisi ulang
Reaksi pada baterai timbal-asam:
Sel menghasilkan energi listrik ketika digunakan sebagai sel volta.
Anoda (Oksidasi): Pb(s) + HSO4−(aq) → PbSO4(s) + H+(aq) + 2e−
Katoda (reduksi):
PbO2(s) + 3H+(aq) + HSO4−(aq) + 2e− → PbSO4(s) + 2H2O(l)
Reaksi (sel) keseluruhan (melepaskan energi):
PbO2(s) + Pb(s) + H2SO4(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O(l) Esel = 2.1 V
Anoda (oksidasi:
LixC6(s) → xLi+ + xe− + C6(s)
Katoda (reduksi):
Li1-xMn2O4(s) + xLi+ + xe− → LiMn2O4(s)
Reaksi (sel) keseluruhan:
LixC6(s) + Li1-xMn2O4(s) → LiMn2O4(s)
Esel = 3.7 V
Sel Bahan Bakar
Proses Berkarat:
Reaksi Keseluruhan:
2Fe2+(aq) + ½O2(g) + (2 + n)H2O(l) → Fe2O3·nH2O(s) + 4H+(aq)
VOLTA (Pelepasan)
Switch
Elektroda
Tipe Sel DG Esel Nama Proses Tanda
• Kation logam kurang aktif (Au, Ag, Cu, Cr, Pt, Cd)
direduksi menjadi logam.
• Kation dari logam yang lebih aktif tidak berkurang.
H2O dikurangi sebagai gantinya.
• Anion yang teroksidasi, karena overvoltage dari
formasi O2, termasuk halida, kecuali F−.
• Anion yang tidak teroksidasi termasuk F− dan
oxoanions umum. H2O teroksidasi.
Memprediksi Produk Elektrolisis dari Larutan Garam
I = Q/t
Ket :
I = Arus (ampere/A)
Q = Muatan (Coloumb/C
t = Waktu (s)
Sebuah diagram ringkasan untuk stoikiometri
elektrolisis.
MASSA (g)
Zat yang
Arus (A)
teroksidasi atau
reduksi
4
Muatan (C) = 0.050 mol e− x 9.65x10 C = 4.8x103 C
1 mol e−