Anda di halaman 1dari 16

Batasan

           
Kebasaan alkaloid meyebabkan senyawa tersebut sangat mudah
terdekomposisi terutam oleh panas, sinar dan adanya oksigen membentuk
suatu N-oksida. Dekomposisi alkaloid selama pemisahan maupun
penyimpanan sering menimbulkan berbagai persoalan. Untuk
mencegahnya biasanya alkaloid disimpan dalam bentuk garamnya.
Untuk mendapatkan alkaloid pada jaringan tumbuhan yang banyak
mengandung lemak, dapat dilakukan dengan ekstraksi pendahuluan
dengan menggunakan petrolium eter, selanjutnya pemisahan dan
pemurnian dilakukan dengan salah satu atau gabungan dari empat
metoda kromatografi, yaitu kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis,
kromatigrafi kolom dan kromatografo gas cair. Metoda yang akan dipakai
sangat bergantung pada jenis alkaloidnya. Metoda pemurnian alkaloid
yangyangb sering digunakan adalah kristalisasi langsung. Beberapa
kombinasi pelarut yang sering digunakan adalah metanol, metanol berair,
metanol-klooroform, metanol-aseton, dan etanol-aseton.
Klasifikasi Alkaloid dapat
dilakukan berdasarkan beberapa
cara yaitu :

1.Berdasarkan jenis cincin


heterosiklik nitrogen yang
merupakan bagian dari struktur
molekul.
Berdasarkan hal tersebut, maka
2. Berdasarkan jenis tumbuhan
darimana Alkaloid ditemukan.

Cara ini digunakan untuk


menyatakan jenis alkaloid yang
pertama-tama ditemukan pada
suatu jenis tumbuhan.
Berdasarkan cara ini alkaloid
dapat dibedakan atas beberapa
jenis yaitu alkaloid Tembakau,
3.Berdasarkan asal – usul
biogenetik
Cara ini sangat berguna untuk
menjelaskan antara berbagai
alkaloid yang diklasifikasikan
berdasarkan berbagai jenis
cincin heterosiklik.
Dari biosintesa alkaloid
menunjukkan bahwa alkaloid
berasal dari hanya beberapa
asam amino tertentu saja, atas
dasar itu maka alkaloid dapat
Sistem klasifikasi yang paling banyak
diterima adalah menurut Hegnauer,
dimana alkaloid dikelompokkan menjadi :

1. Alkaloid Sesungguhnya.
Senyawa ini menunjukkan aktifitas
fisiologis yang luas, bersifat basa,
umumnya mengandung nitrogen dalam
cincin heterosiklik, diturunkan dari
prekursor asam amino, terdapat dalam
tanaman sebagai garam asam organik
2. Protoalkaloid
Protoalkaloid merupakan amin yang relatif
sederhana dimana nitrogen asam amino
tidak terdapat dalam cincin heterosiklik.
Protoalkaloid diperoleh berdasarkan
biosintesa dari asam amino yang bersifat
basa.

3. Pseudoalkaloid
Pseudoalkaloid tidak diturunkan dari
prekursor asam amino. Senyawa ini bersifat
basa. Ada 2 jenis alkaloid yang penting
dalam kelompok ini yaitu alkaloid steroid dan
alkaloid purin
Kebanyakan alkaloid berupa
padatan kristal dengan titik lebur
tertentu. Dapat juga berbentuk
amorf dan beberapa alkaloid
berbentuk cairan seperti nikotin
dan kinin
Sebagian besar alkaloid tidak
berwarna
Pada umumnya alkaloid hanya
larut dalam pelarut organik,
meskipun beberapa Protoalkaloid
dan Pseudoalkaloid larut dalam
Nikotin, sebagai stimulan syaraf
otonom
Morfin, sebagai analgesik
Kodein, sebagai analgesik, obat
batuk
Atropin, sebagai obat tetes
mata
Kokain, sebagai analgesik
Skopolamin, sebagai sedatif
menjelang operasi
Quinin, sebagai obat malaria
Penggolongan alkaloid berdasarkan
struktur cincin atau inti yang dimiliki,
yaitu :
1. Alkaloid Piridin-Piperidin
2. Alkaloid Tropan
3. Alkaloid Quinolin
4. Alkaloid Isoquinolin
5. Alkaloid Indol
6. Alkaloid Imidazol
7. Alkaloid steroid
8. Alkaloid Amin
9. Basa Purin
 
Mempunyai satu cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen, dengan
struktur inti seperti diatas . 
Golongan ini dibagi dalam 4 sub golongan :
1.  Turunan  Piperidin,  meliputi  piperini  yang  diperoleh  dari  Piperis  nigri Fru
ctus; yang  berasal  dari  tumbuhan Piperis  nigri
(fam  :  Piperaceae)  berguna sebagai bumbu dapur.
2.  Turunan Propil-Piperidin, meliputi koniin yang diperoleh dari Conii Fructus;
yang berasal dari tumbuhan Conium maculatum Fam: Umbelliferae) berguna
sebagai antisasmodik dan sedatif.
3.  Turunan  Asam  Nikotinan,  meliputi  arekolin  yang  diperoleh  dari  Areca Se
men; yang  berasal  dari  tumbuhan
Areca  catechu  (fam:  Palmae)  berguna sebagai anthelmentikum pada hewan.
memiliki inti piperidin. Piperin dapat membentuk kristal berwarna kuning dengan
titik leleh 127-129,5 oC, merupakan basa yang tidak optis aktif, dapat larut
dalam  alcohol, benzene, eter dan sedikit larut dalam air. Hidrolisis piperin
dapat dilakukan dengan menggunakan larutan 10 % KOH-etanol menjadi asam
piperat. Piperin terdapat dalam senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid yang
sesungguhnya merupakan racun, senyawa tersebut menunjukkan aktivitas fisilogi
yang luas, hampir tanpa terkecuali bersifat basa. Lazim mengandung nitrogen
dalam cincin heterosiklik, diturunkan dari asam amino biasanya terdapat dalam
tanaman sebagai garam asam organik

Piperin mempunyai daya hambat enzim prostaglandin sintase sehingga bersifat


antiflogistik. Piperin juga berkhasiat sebagai antioksidan, antidiare,
insektisida,Sebagai antiiflamasi, parfum, Antinociceptive
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dengan struktur inti
Merupakan alkoloid yang dihasilkan dari tanaman chincona sp. Yang
dipanen pada usia 6-12 tahun. Metode kultur jaringan dapat menjadi
alternatif dalam produksi peningkatan kadar alkoloid kuinolin.
Dan golongan ini dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Kinina, Kinidina, Sinkonidin, Sinkonidina
Senyawa ini pada umumnya berguna sebagai anti malaria, alkaloid ini terdapat pada kulit
batang (cotex) dari tumbuhan Cinchona succirubra (fam : Rubiaceae). Ada beberapa jenis
dari Cinchona diantaranya C. Calisaya yang berwarna kuning berasal dari Peru dan Bolivia,
C. Officinalis dan C. Ledgeriana lebih banyak di Indonesia yang ditanam di pulau jawa.
Sebelum PD II Indonesia menyuplai 90% kebutuhan kina di dunia, ketika Jepang
memutuskan suplai ini maka diusahan beberapa obat antimalaria sintetik (kloroquin,
kunaikri dan primakrin) untuk menggantika kina.
2. Akronisina
Berasal dari kulit batang tumbuhan Acronychia bauery (fam : Rutaceae, berfungsi sebagai
antineoplastik yang tealah diujikan pada hewan coba dan diharapkan mampu merupakan
obat yang efektif untuk kemoterapi neoplasma pada manusia.
3. Camptothecin.
Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen dengan struktur
inti. Isoquinoline alkaloid berhubungan dengan quinoline alkaloid dan
merupakan suatu divisi penting dari keluarga alkaloid. Bentuk alkaloid
Isoquinoline terdiri dari alkaloid narkotika yang umumnya ada pada anggota
keluarga opium atau Papaveraceae seperti opium poppy atau Papaver
somniferum.

Dan golongan ini dibagi menjadi 4 yaitu :


1. Morfin
Penggunaan morfin khusus pada nyeri hebat akut dan kronis , seperti pasca bedah
dan setelah infark jantung, juga pada fase terminal dari kanker.Morfin sering
diperlukan untuk nyeri yang menyertai :
1). Infark miokard;
2). Mioplasma;
3). Kolik renal atau kolik empedu ;
4). Oklusio akut pembuluh darah perifer , pulmonal atau koroner;
5). Perikarditis akut, pleuritis dan pneumotoraks spontan dan
6). Nyeri akibat trauma misalnya luka bakar , fraktur dan nyeri pasca-bedah
2. Emetina
Senyawa ini berfunsi sebagai emetik dan ekspektoran, diperoleh dari akar
tumbuhan Cephaelis ipecacuanha dan C. Acuminata (fam : Rubiaceae)
3. Hidrastina dan Karadina
Senyawa ini berasal dari tumbuhan Hydrastis canadensis (fam : Ranunculaceae)
dikenal pula sebagai Yellowroot; bagian yang digunakan berupa umbi akar
berkhasiat sebagai adstrigensia pada radang selaput lendir.
4. Beberina
Berupa akar dan umbi akar dari tumbuhan Berberis vulgaris(dari Oregon), B.
Amition (dari Himalaya), dan B. aristaca (India) dari familia Berberidaceae yang
berguna sebagai zat pahit/amara dan antipiretik

Anda mungkin juga menyukai