Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Analisis Pergerakan
Trip Generation
Trip Distribution
- Definisi
Route Assignment
- Aspek Filosofi
Pengertian Distribusi Perjalanan
j1
Tij1
Konsep Distribusi j2
Perjalanan i Tij Tij2
Tij3
j3
Kebutuhan data untuk model
distribusi perjalanan
Home interview survei dan survei lalu lintas lainnya (O-D survey dan traffic counting survey)
akan menghasilkan pola lalu lintas (base year) antar zona-zona dalam daerah studi dimana
survei-survei ini juga akan memberikan jumlah pergerakan inter-zona dan intra-zona.
Jumlah pergerakan inter-zona tersebut dapat dijadikan data untuk menggambarkan pola
sebaran perjalanan yang terjadi.
Jumlah arus pergerakan dinyatakan dalam matrik pergerakan atau matrik asal tujuan (MAT)
atau O-D matrix.
MATRIK ASAL–TUJUAN (MAT)
• MAT disusun sebagai matrik dua dimensi dengan jumlah baris dan kolom
disesuaikan dengan jumlah zona yang diamati.
• Zona Asal (i) terlihat sebagai baris dari matriks
yang menjelaskan darimana sejumlah berjalanan berasal, dan zona tujuan (j)
terlihat sebagai kolom dari matriks
yang menyatakan kemana sejumlah perjalanan didistribusikan.
• Jumlah lalu lintas antara zona i dan zona j dinyatakan dengan Tij dan
terlihat masing-masing kotak dalam MAT.
• Total trip production dan trip attraction dapat dihasilkan dari informasi MAT.
Untuk setiap zona asal, jumlah pergerakan dalam satu garis akan
menghasilkan total trip production pada suatu zona tertentu dan jumlah
kolom akan menghasilkan trip attraction untuk zona tersebut.
MATRIK ASAL–TUJUAN (MAT)
Tujuan
Zona Zona Zona
(ke) … Total Oi
Asal (dari)
1 2 j
T11 T12 O1
Zona 1 … …
Tij Oi
Zona i … … …
.
.
… … … … …
.
Total
Total Dj D1 D2 Dj …
Perjalanan
Sel Matrik Asal Tujuan
Jumlah arus lalu lintas (kendaraan, penumpang
dan barang) diperoleh dari hasil survei.
Perkiraan jumlah perjalanan yang terjadi
dihubungkan dengan data saat ini dengan faktor
pertumbuhan arus lalu lintas.
Terdapat beberapa metode matematik-statistik
untuk mendapatkan MAT yang akan datang.
Metode Memperkirakan MAT
• Road side interview
Metode • Passenger interview
Langsung • Home interview
• Foto Udara
Metode
Konvensional Metode Analog
• Seragam
• Average
Metode Tak • Fratar
Metode Langsung • Detroit
Mendapatkan
• Furness
MAT
Metode
berdasarkan Arus Metode Sintetis
• Model Opportunity
Lalu Lintas
Metode Tidak • Estimasi entropi
• Model Gravity
Konvensional • Model Gravity
maksimum
•Model estimasi Opportunity (GO)
kebutuhan transportasi
n (transport impedance)
Contoh pembentukan MAT :
200
200 700
2 300
1 300
300
240 4
450 300 400 400
200 300
300 500
460
3 600
5
300
350 6
100 400 200
: Zona Kajian
Tij = Qij E
dimana :
Tij = perjalanan yang akan datang dari i ke j
Qij = perjalanan pada base year dari i ke j
T
E = growth factor = Q
i
Tik k
i
Tik k 1,8
1. Distribusi perjalanan dari suatu zona pada waktu yang akan datang
proporsional dengan distribusi perjalanan pada waktu sekarang.
2. Distribusi perjalanan dimodifikasi dengan faktor pertumbuhan dari
zona kemana perjalanan tersebut berakhir.
E1 E1 2 1
T11 t11 20 18 ,6
E 2 ,15
E1E2 2 3
T12 t12 40 111 ,63
E 2 ,15
...
...
...
Hasil Perhitungan Pengulangan ke-1
Hasil Pengulangan ke-10
5. MODEL FURNESS
Metode ini paling sering digunakan di Inggris yang
juga termasuk metode iterasi. Metode ini
berdasarkan estimasi faktor pertumbuhan (growth
factor) untuk produksi perjalanan dan tarikan
perjalanan, yaitu dua buah faktor pertumbuhan untuk
setiap zona.
Faktor pertumbuhan (growth factor) tersebut
diaplikasikan pada baris dan kolom MAT untuk
mendapatkan perjalanan masa depan.
Nilai perjalanan untuk setiap sel matriks diatur
dengan coba-coba dan iterasi sehingga total produksi
perjalanan dan tarikan perjalanan mendekati untuk
faktor koreksi yang kecil (5 atau 10 %)
MODEL FURNESS …
Metode Furness selalu mempunyai satu
solusi akhir dan terbukti efisien
dibandingkan dengan metode analogi
lainnya.
Solusi akhir selalu sama, tidak
bergantung dari perhitungan
pengulangan dimulai dari baris atau
kolom.
Contoh Analisis Distribusi Perjalanan
menggunakan Model FURNESS
Suatu daerah studi terdiri dari 4 zone : A, B, C dan D. Distribusi
bangkitan perjalanan dan tarikan perjalanan dijelaskan sebagai
berikut:
200 100
A B
150 500 50 300
100 80 200
200
D 400 300 C
Ketelitian 5 % : iterasi
dihentikan apabila =
0,95 < faktor koreksi < 1,05
Ketelitian 10 % : iterasi
dihentikan apabila =
0,90 < faktor koreksi < 1,10
Catatan :
1. Metode analog mudah dimengerti dan hanya memerlukan data
MAT sekarang dan angka faktor pertumbuhan zona di masa
yang akan datang.
2. Proses iterasi yang sederhana.
3. Jika digunakan pada wilayah studi yang stabil memungkinkan
untuk mendapatkan hasil dengan tingkat ketepatan tinggi.
4. Metode analog memerlukan data MAT yang lengkap mahal.
5. Diperlukan jumlah zona yang konsisten, sehingga perlu adanya
manipulasi guna mengantisipasi adanya pertumbuhan zona
baru di masa yang akan datang.
6. Jika ditemukan pergerakan antar zona adalah 0, maka tidak
dimungkinkan untuk meramalkan pergerakan yang akan
datang.
7. Pergerakan intrazona tidak dapat detail karena dapat
meningkatkan galat dan membutuhkan jumlah pengulangan
yang semakin banyak.
Kesimpulan
Model distribusi perjalanan pada intinya adalah
membangun matriks asal tujuan (MAT) untuk memprediksi
sebaran perjalanan di masa yang akan datang.
Model yang digunakan berupa model analogi dan model
sintetik.
Model faktor pertumbuhan hanya memperhitungkan faktor
pertambahana arus lalu lintasnya tanpa memperhitungkan
faktor penghambat misalnya biaya maupun waktu
perjalanan.
Model Furness terbukti yang terbaik (lebih mudah dan
efisien) dibandingkan model analog lainnya. Meskipun
demikian, dari perbandingan hasil antara model Fratar,
Detroit dan Furness
menghasilkan distribusi yang hampir sama.
See You Next Class