Anda di halaman 1dari 19

BIMBINGAN TEKNIS PROGRAM

KESEHATAN JIWA
LATAR BELAKANG
• Gangguan jiwa dalam masy masih identik dgn Psikotik (gila),
sementara ggn jiwa yg lebih ringan kurang dikenal.
• Petugas kesehatan seringkali hanya fokus pada keluhan fisik
pasien, sedangkan masalah kejiwaan yang mjd latar belakang
keluhan fisiknya sering tdk diperhatikan, sehingga pengobatan
mjd tdk efektif.
• Kurangnya deteksi dini gangguan keswa di pelayanan
kesehatan
• Bimtek ini diharapkan dapat membantu petugas kesehatan
dalam melakukan pelayanan keswa sehingga kasus dan
masalah keswa dpt dideteksi dan diobati serta dirujuk.
KEADAAN DAN MASALAH

• Pelayanan Keswa yang memadai yang dapat menjangkau


seluruh rakyat belum dapat dilaksanakan akibat:
1. Jumlah tenaga keswa yg terbatas
2. Masalah keswa seringkali bermanifest dlm bentuk kel.fisik,
shga tdk terdeteksi
3. Pengertian thdp keswa yg kurang dan stigma yg masih
besar
4. Penduduk pedesaan sulit menjangkau faskes jiwa dan
butuh biaya yg besar.
5. Otonomi daerah: masalah keswa blum dianggap sebagai
kebutuhan.
KESENJANGAN
• Adanya kesenjangan dalam pengobatan jiwa
berdampak besar, antara lain:
pemasungan,meningkatnya masalah psikososial di
masyarakat:kekerasan/agresivitas,KDRT, peningkatan
angka bunuh diri,penyalahgunaan NAPZA, dsb.
• Integrasi kesehatan jiwa ke dalam pelayanan kesehatan
dasar sangat dibutuhkan untuk menutupi kesenjangan
pengobatan. Dengan meningkatkan akses pelayanan
kes.jiwa,keterjangkauan biaya, pelayanan yang
memperhatikan komorbiditas fisik dan jiwa serta
sistem rujukan yang berjalan baik.
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN JIWA

ESTIMASI DAN TREATMENT GAP


ESTIMASI dan TREATMENT GAP
DINAS KESEHATAN KOTA/ KAB....
N Variabel Jumlah
o.
1. Jumlah Penduduk
2. Jumlah Penduduk Dewasa
(70%)
3. Estimasi Jumlah Pasien
Gangguan Jiwa
4. Jumlah Pasien yang Telah
Berobat ke PKM
5. Coverage
6. Treatment Gap
ESTIMASI dan TREATMENT GAP
PUSKESMAS....
N Variabel Jumlah
o.
1. Jumlah Penduduk
2. Jumlah Penduduk Dewasa
(70%)
3. Estimasi Jumlah Pasien
Gangguan Jiwa
4. Jumlah Pasien yang Telah
Berobat ke PKM
5. Coverage
6. Treatment Gap
Contoh:
a. Jumlah penduduk : 100.000
b. Jumlah penduduk dewasa (70%) :
70% x a = 70% x 100.000 = 70.000
c. Estimasi jumlah pasien gangguan jiwa :
0,46% x b = 0,46% x 70.000 = 322
d. Jumlah pasien yg telah berobat ke pusk. :
misal: 32
e. Coverage : d/c x 100% = 32/322 x 100% = 10%
f. Treatment gap : 100%- e = 100%- 10% = 90%
Jumlah pasien Jiwa Diobati/Dirawat
Coverage = x100%
Jumlah pasien Jiwa

Treatment Gap = 100% - Coverage


Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas
Kesehatan Dasar (Puskesmas)
1. Identifikasi dini gangguan jiwa
2. Penatalaksanaan gangguan jiwa yang umum
terjadi di masyarakat
3. Menjaga kestabilan kondisi pasien gangguan
jiwa
4. Melaksanakan rujukan
5. Perhatian terhadap kebutuhan kesehatan jiwa
bagi pasien gangguan fisik
6. Promosi dan preventif
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
• Pencatatan dan pelaporan adalah
indikator keberhasilan suatu kegiatan
• Pencatatan dan pelaporan merupakan
kegiatan yang penting dalam memberikan
pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
• Output dari pencatatan dan pelaporan ini
adalah sebuah data dan informasi yang
berharga dan bernilai bila menggunakan
metode yang tepat dan benar
PENGERTIAN PENCATATAN &
PELAPORAN:
Suatu alat untuk memantau kegiatan Kep.
Jiwa komunitas baik bagi kepentingan
klien, maupun tenaga kep. yg memberikan
yankes jiwa kpd individu, keluarga
maupun kelompok/komunitas
TUJUAN PENCATATAN
& PELAPORAN
–Sebagai alat komunikasi yang efektif antar tenaga
kesehatan sehingga tercapai kesinambungan
informasi dalam pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa masyarakat
–Sebagai informasi tentang gambaran masalah
kesehatan jiwa dan pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa masyarakat
–Dapat digunakan untuk merencanakan tindakan
dan kegiatan yang tepat
–Sebagai dasar untuk melaksanakan evaluasi
terhadap pelayanan keperawatan kesehatan
jiwa masyarakat
–Merupakan sumber data yang bermanfaat
untuk kepentingan pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa masyarakat
–Sebagai umpan balik untuk meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan kesehatan jiwa
masyarakat
–Sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung
gugat dalam pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa masyarakat
Pencatatan meliputi :

• Buku register puskesmas


• Asuhan keperawatan
• Rujukan :
- rujukan internal
(kader,pengelola,puskesmas)
- rujukan eksternal
(RSU/RSJ)
• Kartu Rawat Jalan pasien
B. PELAPORAN

Mekanisme yg digunakan untuk melaporkan


kegiatan yg telah dilakukan,kepada instansi yg
lebih tinggi (DinKes Kabupaten / Kota).

PELAPORAN MELIPUTI:
1. Laporan Triwulan Program Keswa
2. Laporan Pasung
3. Laporan Napza
4. Laporan CMHN (bagi yang telah dilatih CMHN)
1. Diagnosa penyakit yang dipergunakan adalah seperti yg
tercantum dalam format laporan, menggunakan ICD X:
1. F00# Gangguan Mental Organik :
F00# Demensia
F05 Delirium
2. F10# Gangguan Penggunaan Napza :
F10 Gangguan Penggunaan Alkohol
F11# Gangguan Penggunaan Zat
F17.1Gangguan Penggunaan Tembakau
3. F20# Skizofrenia dan Gangguan Psikotik Kornik lain
4. F23 Gangguan Psikotik Akut
5. F31 Gangguan Bipolar
6. F32# Gangguan Depresif
7. F40# Gangguan Neurotik
F40 Gangguan Fobik
F41.0 Gangguan Panik
F41.1 Gangguan Ansietas
menyeluruh
F41.2 Gangguan Campuran Ansietas
dan Depresi
F42 Gangguan Obsesif Kompulsif
F43.2 Gangguan Penyesuaian, termasuk
Gangguan Stress Pasca Trauma
F45 Gangguan Somatoform
8. F70 Retardasi mental
9. F80-90# Gangguan Keswa Anak dan Remaja
F84 Gangguan Perkembangan Pervasif
F90 Gangguan Hiperkinetik
F91#Gangguan Tingkah laku
F98.8Enuresis
10. G40# Epilepsi
11. Tambahan : Bunuh Diri.
1. Yang dimaksud dengan kasus Baru (B) adalah kasus
gangguan jiwa yang pertama kali berobat ke
Puskesmas.

2. Yang dimaksud dengan kasus Lama (L) adalah


kunjungan kedua dan seterusnya dari kasus jiwa yang
belum sembuh pada tahun yg sama. Bila penderita
tsb ternyata blum sembuh dan berobat lagi pada
tahun berikutnya, maka dia dihitung sbg kasus Baru
(B) pada saat kunjungan pertama di tahun itu dan
kunjungan selanjutnya disebut Kasus Lama (L).

Anda mungkin juga menyukai