Anda di halaman 1dari 37

Presentasi Kasus

Acute Limb Ischemia


Penyaji: dr. Andriani Kemala Sari
Narasumber: dr. Chorniansyah I. R, Sp.JP
Identitas Pasien

 Nama : Tn. R. Y .D
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Usia : 66 tahun 5 bulan
 Alamat : Kp. Babakan Gunung Gede
 Agama : Islam
 RM : 00.65.80.88
 Masuk IGD : 4 April 2018, jam 15.48
 Tanggal Pemeriksaan : 5 April 2018, jam 09.00
TRIASE IGD

 Pasien rujukan dari RS PMI Bogor dengan diagnosis acute limb


ischemic. Keluhan nyeri kaki sebelah kanan dan bengkak.
 Sudah diberikan obat: arixtra 1 x 2,5 cc s.c, simarc 1 x 1 tablet,
bicnat 3 x 1 tablet, amlodipin 1 x 5 mg

 Kesadaran : compos mentis dengan GCS: E4 M5 V6, Total: 15


 TD : 140/90 mmHg
 RR : 28x/menit
 N : 60x/menit
 S : 36,5ºC
 Riwayat alergi : tidak ada
Anamnesis

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien


didapatkan KELUHAN UTAMA:
 Pasien rujukan RS PMI Bogor dengan diagnosis acute limb
ischemic. Keluhan nyeri kaki sebelah kanan dan bengkak.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:


 Pasien mengeluh kaki kanan terasa nyeri sejak 1 hari smrs.
Kaki terasa panas dan pegal mulai dari lutut hingga ujung kaki.
Keluhan dirasakan setelah pasien dipijat 3 kali di rumah.
Anamnesis

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:


 Nyeri pada kaki kanan memberat terutama bila kaki
bergerak atau berjalan.
 Pasien juga mengeluh kaki kanan terasa baal dan terasa
lebih dingin dan terlihat pucat dibandingkan kaki kiri.
 Pasien menyangkal pernah mengalami keluhan serupa
sebelumnya.
 Riwayat Penyakit Dahulu  Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat sakit jantung 6 bulan  Riwayat hipertensi disangkal
smrs  Riwayat kencing manis disangkal
 Riwayat stroke disangkal
 Riwayat berobat ke dokter
spseialis saraf 2 bulan smsrs
untuk keluhan tangan gemetar  Riwayat penggunaan obat
 Simarc 1x1 tablet
 Riwayat hipertensi disangkal  Natrium bikarbonat 3x500mg
 Riwayat kencing manis disangkal  Amlodipin 1x5mg
 Riwayat stroke disangkal  Digoxin 1x1 tablet
 Riwayat penyakit ginjal disangkal  Spironolakton 1x25mg
 Riwayat trauma disangkal
 Riwayat Kebiasaan & Sosial:
 Merokok 1-2 batang/hari, sudah berhenti
sejak 2 tahun smrs
Pemeriksaan Fisik

 Status Generalis  Status Interna:


 Kepala: normocephal, konjungtiva
 Keadaan umum: tampak anemis -/-, sklera ikterik -/-
sakit sedang  Leher: kgb tidak teraba membesar,
 Kesadaran: compos mentis JVP tidak meningkat
 GCS: E4 M5 V6; Total: 15  Thorax:
 Cor: BJ I-II ireguler, murmur (-),
 TD: 140/100 mmHg gallop (-)
 N: 72x/menit iregular  Pulmo: VBS +/+, rhonki-/-,
 RR: 20x/menit wheezing -/-
 Abdomen: datar, BU (+) normal,
 S: 36,6ºC supel
 Ekstremitas: akral hangat -/+,
edema +/-, CRT >2s a/r ekstremitas
inferior dekstra
Pemeriksaan Fisik

 Status lokalis a/r ekstremitas inferior dekstra:


 Telihat pucat, edema
 Teraba dingin
 Pulsasi A. Poplitea: tidak teraba
 Pulsasi A. Dorsalis pedis: tidak teraba
Parameter Hasil Nilai Rujukan
A. Hematologi
Hemoglobin 14,7 13,2-17,3 gr/dL
Pemeriksaan
Hematokrit 42,8 45-52%
Leukosit 13,3 4-11 x 10*3/uL
Laboratorium
Trombosit 189 150-440 x 10*3/uL 4/4/18
Masa Pendarahan 3’00” 1-6 menit
Masa Pembekuan 9’00” 8-18 menit
B. Kimia
GD Sewaktu 109 80-120 mg/dL
Ureum 22,8 10,0-50,0 mg/dl
Kreatinin 0,96 0,60-1,30 mg/dL
SGOT 43 0-50 U/L
SGPT 19 0-50 U/L
C. Elektrolit
Natrium 139 135-145 mmol/L
Kalium 4,2 3,5-5,3 mmol/L
Clorida 105 95-106 mmol/L
EKG 4/4/2018

Laju kompleks QRS 60x/menit, aksis Right Axis Deviation, gelombang P


morfologi normal durasi 0,08 detik, PR interval 0,16 detik, kompleks QRS
durasi0,08 detik, ST elevasi (-), Q patologis (-)
Rontgen Thorax 4/4/2018
Uraian hasil pemeriksaan foto
thorax AP:

Cor: ukuran kesan membesar


Elongatio aorta

Pulmo: tampak patchy infiltrat di


parahiler kanan-kiri
Cephalisasi (+)
Sinus phrenicocostalis kanan kiri
tajam
Diafragma dan tulang-tulang baik

Kesan:
Cardiomegali dengan curiga
congestive pulmonum
Bronchopneumoonia
Elongatio aorta
Diagnosis Kerja

 Acute Limb Ischemia grade II b


 Aritmia
 CHF
Terapi

 IVFD Asering 500 cc/24 jam


Konsultasi Dokter Spesialis Jantung
Pembuluh Darah

 Konsul dr. Kornadi, Sp.JP:


 Allopurinol 3 x 100 mg p.o
 Bicnat 3 x 500 mg p.o
 Simvastatin 1 x 20 mg p.o
 Ketorolac drip 2 x 1 ampul i.v
 Arixtra 1 x 2,5 cc s.c
 Terapi lain sesuai dari RS PMI
 Pro USG Doppler
 Pro PTA, siapkan ICU
 Inform conssent kemungkinan amputasi
Follow Up
Tanggal S O A P
05/04/2018 Pasien masih KU : Sakit sedang - ALI gr. II b - Pro PTA
jam 09.00 merasa nyeri pada GCS : E4 M5 V6, - AF
- USG Doppler tungkai
Ruang Rawat kaki kanan, CM - CHF
Teratai B bengkak (+), pucat - Clopidogrel 2 tablet p.o
TD :
Visite dr. (+)
140/100mmHg - Aspilet 2 tablet p.o
Kornadi, Sp.JP
N : 86x/menit - Terapi lain lanjut
RR: 20 x/menit
T : 36,5ºC

05/04/2018 - KU : Sakit sedang - ALI gr. II b post PTA 1 - Dilakukan PTA 1 balon pada
jam 16.00 GCS : E4 M5 V6, balon akut limb iskemi tungkai
Ruang Rawat CM - AF kanan, hasil tidak optimal
Teratai B - CHF
TD : 130/90 mmHg - Injeksi Arixtra selama 3 hari
Visite dr.
Kornadi, Sp.JP N : 80x/menit - Aff sheat jam 00.00
RR: 20 x/menit - Terapi lain lanjut
T : 36,6ºC
Follow Up
Tanggal S O A P
07/04/2018 Kaki masih terasa KU : Sakit sedang - ALI gr. II b Post PTA hari - Terapi lanjut
jam 09.00 nyeri, baal (+) GCS : E4 M5 V6, CM ke 2
Ruang Rawat Teratai B - Injeksi arixtra 1x 2,5 cc s.c
Visite dokter umum
- AF
TD : 130/90 mmHg dilanjutkan sampai 5 har,
- CHF
selanjutnya Simarc 1 x 1 tablet p.o
N : 80x/menit
- Clopidogrel dan aspilet stop
RR: 20 x/menit
- Diazepam 1 x 1 tablet p.o
T : 36,5ºC
Pulsasi A. Poplitea
pedis dextra: lemah
Pulsasi A. Dorsalis
pedis dextra tidak
teraba
07/04/2018 Nyeri kaki kanan KU : Sakit sedang - ALI gr. II b Post PTA hari - Terapi lain lanjut sesuai dpjp
jam 09.00 berkurang. Pasien GCS : E4 M5 V6, CM ke 3
Ruang Rawat Teratai B - Dulcolax ekstra 1 x1 tablet p.o
Visite dokter umum
belum bab 3 hari smrs - AF
TD : 110/80 mmHg
- CHF
N : 96x/menit
RR: 21 x/menit
T : 36,5ºC
Pulsasi A. Poplitea
pedis dextra: lemah
Pulsasi A. Dorsalis
pedis dextra teraba
lemah
Follow Up
Tanggal S O A P
09/04/2018 Nyeri kaki KU : Sakit sedang - ALI gr. II b post PTA - Mobilisasi
jam 09.00 berkurang, baal (-) GCS : E4 M5 V6, hari ke 5, perbaikan
- Simarc 1 x 2 mg p.o
Ruang Rawat CM - AF
Teratai B
TD : 100/60mmHg
Visite dr.
Kornadi, Sp.JP N : 80x/menit
RR: 20 x/menit
T : 36,5ºC

10/04/2018 Nyeri kaki(-) KU : Sakit sedang - ALI gr. II b post PTA - pasien boleh rawat jalan
jam 16.00 GCS : E4 M5 V6, hari ke 6
Ruang Rawat CM - AF
Teratai B
TD : 140/90 mmHg
Visite dr.
Kornadi, Sp.JP N : 80x/menit
RR: 20 x/menit
T : 36,6ºC
Prognosis

 Ad vitam : dubia ad bonam


 Ad fungtionam : dubia ad malam
 Ad santionam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Acute Limb Ischemia (ALI)

 Akut Limb Iskemik


merupakan suatu
kondisi dimana terjadi
penurunan perfusi ke
ekstremitas secara tiba-
tiba yang menyebabkan
gangguan pergerakan,
rasa nyeri atau tanda-
tanda iskemik berat
dalam jangka waktu
<2minggu.

Current Options in the Diagnosis & Management of ALI. Medscape, 2007


Prevalensi

 Insidensi 1 kasus per 6.000 orang per tahun


 Meningkat pada individu usia >55 tahun

https://www.rcemlearning.co.uk/references/acute-limb-ischaemia/. Diakses 19 April 2018.


Etiologi

 Sumbatan mendadak pada


arteri tungkai akibat emboli
(30%) atau trombosis (60%).
 Trombosis in situ akibat
aterosklerosis pembuluh
darah arteri tungkai
 Trauma, cedera iatrogenik
 Aneurisma poplitea
 Diseksi aorta

Acute limb ishaemia. 2000. Callum Ken, B. Andrew. ABC of arterial and venous disease, BMJ
Etiologi

 Oklusi embolik harus dicurigai pada:


 onset akut
 riwayat emboli
 sumber embolik yang diketahui, seperti aritmia jantung
 tidak ada riwayat klaudikasio intermiten
 pemeriksaan pulsasi normal dan Doppler pada anggota
tubuh yang tidak terpengaruh

Acute limb ishaemia. 2000. Callum Ken, B. Andrew. ABC of arterial and venous disease, BMJ
Faktor Risiko

Guideline on the management of patient with lower extremity peripheral artery disease. AHA/ACC, 2016
Patofisiologi
Klasifikasi Iskemia Tungkai

Acute limb ishaemia. 2000. Callum Ken, B. Andrew. ABC of arterial and venous disease, BMJ
Klasifikasi ALI

 Kelas I: Ekstremitas tidak


terancam; revaskularisasi
elektif mungkin atau mungkin
tidak diperlukan.
 Kelas II: Ekstremitas terancam;
revaskularisasi diindikasikan
untuk mencegah hilangnya
jaringan.
 Kelas III: Iskemia telah
berkembang menjadi infark
dan penyelamatan ekstremitas
tidak mungkin.

Current Options in the Diagnosis & Management of ALI. Medscape, 2007


Klasifikasi Rutherfords

A case report iskemia tungkai akut. Gunawan Heri et. al, 2017. Indonesian journal chest &
critical care medicine vol. 4.
Perbedaan ALI e.c Emboli & Trombus

Acute limb ishaemia. 2000. Callum Ken, B. Andrew. ABC of arterial and venous disease, BMJ
Gejala & Tanda
INGAT 6 P !!!

Acute limb ishaemia. 2000. Callum Ken, B. Andrew. ABC of arterial and venous disease, BMJ
Gejala & Tanda

Guideline on the management of patient with lower extremity peripheral artery disease. AHA/ACC, 2016
Pemeriksaan Penunjang

 Laboratorium darah rutin


 EKG
 ABI (Ankle Brachial Index)
 Duplex Ultrasonografi
 Angiografi
Pemeriksaan Penunjang

 ABI (Ankle Brachial Index)


 TD tungkai (mmHg) / TD
brachial (mmHg)

 Right ABI
Higher right-ankle pressure
Higher arm pressure Interpretation of ABI
 Left ABI > 1.30 Noncompressible
Higher left-ankle pressure
0.91–1.30 Normal
Higher arm pressure
0.41–0.90 Mild-to-moderate peripheral
arterial disease
0.00–0.40 Severe peripheral arterial
disease
Diagnosis

Guideline on the management of patient with lower extremity peripheral artery disease. AHA/ACC, 2016
Diagnosis Banding

 Sindrom kompartemen
 Trombosis vena dalam
Penatalaksanaan

 Farmakoterapi:  Terapi revaskularisasi


 Analgetik (golden period 6-24 jam)
 Antiplatelet: aspirin dosis  Kateterisasi trombolisis
tunggal 75-315 mg/hari dengan rTPA
 Statin agent  Embolektomi
 Antihipertensi  Trombektomi
 Antikoagulan oral
 Heparin 5000 U i.v

Anda mungkin juga menyukai