Pyelonefritis Akut (Robin)
Pyelonefritis Akut (Robin)
Robin Permadi
1210070100176
Pembimbing:
dr. Gustin Sukmarini, Sp. A (K)
1
Nama : An. N
Umur : 17 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tembok Kacang
MR : 115208
Tanggal masuk : 12 Maret 2018
BB masuk : 49 kg
Apakah Anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang sudah lengkap dan tepat?
ANAMNESA ANALISA KASUS
Keluhan Utama Wajah dan kaki pasien bengkak sejak 1 minggu
Demam sejak 1 SMRS
minggu dan
bengkak di kedua
mata.
Riwayat Penyakit Bengkak pada wajah, mata serta kaki bawah sejak ± 1
Sekarang minggu yll, Bengkak hilang timbul sebelum dibawak
demam sejak 1 kerumah sakit,
minggu setiap Demam sudah 1 minggu sebelum masuk rumah sakit,
malam demam hilang timbul, terkdang demam hanya dimalam
mual (+), hari
muntah (-) Pada pasien mual muntah tidak ada.
Bengkak di ..
kedua mata,
terutama di pagi
hari dan wajah
sembab
3
ANALISA KASUS
Batuk (+) dan Batuk sudah kurang dari 1 minggu, batuk tidak
nyeri menelan (- berdahak, tidak disertai nyeri tggorokan, menelan dan
) sesak (- ) sesak nafas
BAK sedikit,
Nyeri disemua lapangan perut, Nyeri tekan pada perut
keruh (+)
dan berpindah-pindah. Nyeri perut tidak disertai mual
muntah
Nyeri perut (+) Nyeri pinggang saat duduk dan saat dibawak berjalan
dan mengeras Mencret sudah 3 hari dengan frekuensi 3 x, enver dan
Nyeri pinggang berwarna kuning
(+)
Mencret (+) Kencing sedikit berwarna keruh, tidak berpasir.
BAB tidak ada keluhan
4
ANAMNESA ANALISA KASUS
5
ANAMNESA ANALISA KASUS
Riwayat
Kebiasaan
6
PEMERIKSAAN FISIK ANALISA KASUS
Status Generalis Keadaan umum : sedang
Keadaan umum :sedang Kesadaran : Compos mentis
Kesadaran : Cmc Tekanan darah : 140/80 mmHg
Tek. Darah : 140/100mmHg Frekuensi nadi : 81 /menit
Frekuensi nadi : 82/menit Frekuensi nafas : 21/menit
Frekuensi nafas : 16/menit Suhu : 36,0 ºC
Suhu : 37ºC Berat Badan : 49 Kg
7
PEMERIKSAAN FISIK ANALISA KASUS
10
TERAPI ANALISA KASUS
IVFD Kaen IB Menurut penulis perlu ditambahkan terapi
non medika mentosa:
14tts/i - Istirahat yang cukup
- Hindari aktivitas berat
11
TERAPI ANALISA KASUS
pronalges Pemberian pronalges, tidak selalu diberikan,
hanya pada keadaan nyeri hebat.
suppos 1 ekstra
paracetamol
Pemberian paracetamol pada pasien ini untuk
3x 500mg seperlunya, misalnya saat suhu tubuhnya
meningkat ( Sprn )
12
TERAPI ANALISA KASUS
13
TERAPI ANALISA KASUS
furosemide Pemberian furosemide sudah tepat, ini
diberikan pada hari kedua dengan indikasi BAK
1x40 mg sedikit.
metronidazol
Pemberian metronidazol pada pasien ini sudah
3x 500 mg tepat, karena kebanyakan pemberian metro
pada kasus ISK responnya baik
mg
transamin
500 mg
14
15
Pielonefritis merupakan bagian dari ISK bagian
atas, sedangkan ISK bagian bawah terdiri dari
sistitis dan urethritis
16
Anatomi Ginjal
17
18
Pielonefritis akut merupakan peradangan
supurative pada parenkim dan pelvis ginjal
yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
19
Etiologi
Bakteri
◦ E. coli (70-80%)
◦ Klebsiella, Proteus, Staphylococcus saphrophyticus,
coagulase-negative staphylococcus, Pseudomonas
aeroginosa, Streptococcus fecalis dan Streptococcus
agalactiiae
Vesicoureter Refluks
20
Patofisiologi
Terdapat dua jalur
infeksi bakteri masuk
ke ginjal, yaitu
◦ melalui aliran darah
(hematogenous)
◦ saluran kemih bagian
bawah (infeksi
ascending)
Infeksi ascending lebih
sering terjadi
dibandingkan dengan
hematogenous.
21
TERAPI
PEMBRIAN ANTIBIOTIKA AWAL DG:
√ Kotrimoksazol (TMZ 8 mg/kgBB dan SMZ 40
mg/kgBB) dibagi 2 dosis (oral)
√ Nitrofurantoin 5-7 mg/kgBB dibagi 3-4 dosis
(oral)
√ Amoksisilin 50 mg/kgBB (oral)
√ Ceftriaxone 50-70 mg/kgBB (IV)
√ Kombinasi Amoksisilin 100 mg/kgBB dg
Gentamisin 3-5 mg/kgBB
√ Cefixim 2-3 mg/kgBB dibagi 2 dosis (oral)
22