Anda di halaman 1dari 22

STRIKTUR

URETRA
MUHAMMAD FERDI JULIAN TAMA
G1A217064
Sumbatan pada sistem saluran kemih termasuk suatu
kegawatdaruratan medis karena dapat menyebabkan kematian
bagi pasien. Sumbatan dapat terjadi pada saluran kemih atas
dan saluran kemih bawah.
Pendahuluan
3

Ketidakmampuan dalam mengeluarkan urine sesuai


dengan keinginan, sehingga urine yang terkumpul di
buli-buli melampaui batas maksimal. Salah satu
Retensi Urin penyebabnya adalah akibat penyempitan pada lumen
uretra karena fibrosis pada dindingnya, disebut dengan
striktur uretra.

Striktur Uretra
Laporan Kasus
4
Identitas Pasien Keluhan Utama

Nama : Tn. Z Sulit buang air kecil


Umur : 42 Tahun Riwayat Penyakit Sekarang
Jenis kelamin : Laki-laki Pasien merupakan rujukan dari RSUD Merangin dengan retensio urin ec
Pekerjaan : Buruh intoksikasi jengkol. Pasien datang dengan keluhan sulit buang air kecil sejak ± 1
Alamat : Merangin bulan yang lalu, saat berkemih harus dipaksa. 2 minggu yang lalu, pasien dibawa
ke RSUD Merangin dan dicoba untuk dipasang kateter tetapi gagal dan keluar
darah dari penis. Sebelumnya, pasien mengaku makan jengkol ± 1 keranjang. 1
Hari setelahnya pasien mengeluh mulai sulit untuk berkemih dan harus mengejan
kuat terlebih dahulu agar urin bisa keluar. Pasien juga mengeluh lemas dan nafsu
makan menurun.

Striktur Uretra
Pemeriksaan Fisik
5
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kulit : Warna sawo matang, hiperpigmentasi (-), hipopigmentasi (-), pertumbuhan rambut
Kesadaran : Compos mentis, GCS 15 (E4, M5, merata, tidak mudah dicabut, keringat/ kelembapan normal, turgor baik, ikterus (-)
V6) Kelenjar : Pembesaran kelenjar submandibula (-), submental (-), jugularis superior(-), jugularis
Tekanan Darah : 120/70 mmHg interna (-)
Kepala : Normochepal, ekspresi muka normal, simetris, nyeri tekan syaraf (-), deformitas (-)
Nadi : 86 x/menit
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil kanan & kiri
Pernapasan : 22 x/menit isokor, sekret (-), pandangan kabur (+), lapangan pandang (dbn)
SpO2 : 98% Telinga : Tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik, tidak ada sekret, nyeri tekan tragus (-)
Suhu : 36,5 °C Hidung : Deviasi septum (-), perdarahan (-), rinore (-), pembesaran konka (-), sumbatan (-)
Mulut dan faring : Sariawan (-), tonsil T1-T1, gusi berdarah (-), lidah kotor (-), atrofi papil(-), bau
pernapasan khas (-), disfagia (-), odinofagia (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-),kaku kuduk (-), deviasi trakea (-),
JVP 5-2 cmH2O,

Striktur Uretra
Pemeriksaan Fisik
Paru-paru
6
Inspeksi: simetris pada keadaan statis dan dinamis, tidak ada gerakan paru yang
tertinggal, retraksi (-), pelebaran sela iga (-), barrel chest (-)
Palpasi: nyeri tekan (-), fremitus taktil normal
Perkusi: Sonor thorax dextra et sinistra
Auskultasi: suara napas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 2 jari ICS V linea midclavicularis sinistra, kuat angkat
(-)
Perkusi :
Batas atas : ICS II linea parasternalis dextra
Batas kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra
Batas kanan : ICS IV linea parasternalis dextra
Batas pinggang jantung : ICS III linea parasternalis Sinistra
Auskultasi : BJ I dan BJ II regular, gallop (-), murmur (-)
Striktur Uretra
Pemeriksaan Fisik
7
Abdomen
Inspeksi : Cembung, simetris, sikatrik (-), striae (-)
Palpasi : kontur lunak, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hati limpa ginjal : tidak
teraba.
Perkusi : Timpani
Auskultasi : bising usus (+), normal
Genitalia
Inspeksi : Bagian suprapubik cembung
Palpasi : Dbn
Ekstremitas
Superior : deformitas (-), sianosis (-), edem (-), palmar eritem (-), ujung jari
pucat (-), CRT < 2 detik, kekuatan (5/5), reflex fisiologis normal, reflex patologis
tidak ada.
Inferior : deformitas (-), sianosis (-), edem (-), palmar eritem (-), ujung jari
pucat (-), CRT < 2 detik, kekuatan (5/5), reflex fisiologis normal, reflex patologis
tidak ada.

Striktur Uretra
Pemeriksaan Penunjang
8
Darah rutin Elektrolit
WBC : 25.73 109/L (4-10) Na : 136.79mmol/L (135-148)
RBC : 3.84 1012/L (3,5 - 5,55) K : 3.61 mmol/L (3,5-5,3)
HGB : 10.5 g/dL % (11-16) Cl : 95.07 mmol/L (98-110)
HCT : 27.6 % (35-50) Ca : 1,05 mmol/L (1,19-1,23)
MCV : 72 fL (80-100)
MCH : 27.3 pg (27-34) Faal renal
MCHC : 380 g/L (32-36) Ureum : 313 mg/dl (15-39)
PLT : 257 109/L (100-300) Kreatinin : 12.6 mg/dl (L 0,9-1,3)

Striktur Uretra
Diagnosa dan Tatalaksana
9
Tatalaksana :
1. IVFD RL 20 tpm + ketorolac 1 (amp)
2. Inj. Ceftriaxon 1x2gr (Vial)
Diagnosis : Striktur Uretra + 3. Inj. Ranitidin 2x1gr (Vial)
Akut on CKD
4. Natrium Bicarbonat 3x500mg(PO)
5. Sucralfat Syr 3x1 (PO)
6. Pasang kateter

Striktur Uretra
10
Anatomi sistem urogenitalia
Organ-organ tersebut mencakup dua ginjal, dua ureter, buli-buli, dua otot sfingter, dan uretra.
Secara garis besar sistem organ ini berada pada rongga peritoneal.
Ginjal adalah organ yang jumlahnya sepasang, merupakan saluran kemih atas yang mempunyai
fungsi utama dalam membentuk urine.
Urine dari ginjal kemudian dialirkan ke buli-buli melalui sebuah tabung kecil bernama ureter.
Pada dinding ureter terdapat otot polos yang dapat melakukan gerakan peristaltik untuk
mendorong urine ke buli-buli.
Buli-buli adalah organ berongga yang terdiri dari tiga otot lapis detrusor yang saling
beranyaman.
Uretra pada pria memiliki fungsi ganda yaitu sebagai saluran urine dan saluran untuk semen
dari organ reproduksi. Secara anatomis uretra pria dibagi menjadi dua bagian yaitu uretra
posterior dan uretra anterior.

Striktur Uretra
11
1. Obstruksi
2.Infeksi
Penyebab 3.Farmakologi
Retensi Urin 4.Neurologi
5.Faktor Trauma

Striktur Uretra
12

Definisi : penyempitan lumen uretra akibat adanya jaringan parut


dan kontraksi.

Striktur Uretra Epidemiologi : Lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita
karena adanya perbedaan panjang uretra. Uretra pria dewasa
berkisar antara 23-25 cm, sedangkan uretra wanita sekitar 3-5cm.

Striktur Uretra
13
Etiologi : Infeksi yang paling sering menimbulkan striktur uretra
adalah infeksi oleh kuman gonokokus, yang sempat menginfeksi
uretra sebelumnya. Trauma yang dapat menyebabkan striktur
Striktur Uretra uretra adalah trauma tumpul pada selangkangannya (straddle
injury), fraktur tulang pelvis, atau cedera pasca bedah akibat
insersi peralatan bedah selama operasi transurethral, pemasangan
kateter, dan prosedur sitoskopi.

Striktur Uretra
14
Patofisiologi :
Proses radang akibat trauma atau infeksi pada uretra akan
menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada uretra. Jaringan
parut ini berisi kolagen dan fibroblast, dan ketika mulai menyembuh
jaringan ini akan berkontraksi ke seluruh ruang pada lumen dan
menyebabkan pengecilan diameter uretra, sehingga menimbulkan
Striktur Uretra hambatan aliran urine. Karena adanya hambatan, aliran urine
mencari jalan keluar di tempat lain dan akhirnya mengumpul di
rongga periuretra. Karena ekstravasasi urine, daerah tersebut akan
rentan terjadi infeksi akan menimbulkan abses periuretra yang
kemudian bisa membentuk fistula uretrokutan (timbul hubungan
uretra dan kulit). Selain itu resiko terbentuknya batu buli-buli juga
meningkat, timbul gejala sulit ejakulasi dan gagal ginjal.

Striktur Uretra
15

Derajat penyempitan lumen uretra dibagi menjadi 3 tingkatan.

Striktur Uretra 1. Ringan : oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen
2. Sedang : oklusi mencapai ½ lumen uretra
3. Berat : oklusi lebih dari ½ diameter lumen uretra.

Striktur Uretra
16
Anamnesis :
Gejala Klinis :
1. Sulit BAK atau pasien harus mengejan untuk BAK
2. Disuria
Striktur Uretra 3. Hematuria
4. Frekuensi kencing meningkat
5. Jika curiga trauma tanyakan riwayat trauma
6. Jika curiga infeksi tanya apakah ada tanda-tanda radang seperti
demam atau keluar nanah

Striktur Uretra
17
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi : Kita perhatikan meatus uretra eksterna, adanya
pembengkakan atau fistel di sekitar penis, skrotum, perineum, dan
suprapubik. Kemudian
Striktur Uretra
Palpasi : Apakah teraba jaringan parut sepanjang uretra anterior pada
ventral penis, jika ada fistel kita pijat muaranya untuk mengeluarkan
nanah di dalamnya.

Striktur Uretra
18
Pemeriksaan Penunjang :
1. Uroflowmetry
2. Retrograde Ureterogram + Cystoureterogram
3. USG
Striktur Uretra 4. Ureteroskopi dan cystoskopi
5. MRI
6. Pemeriksaan laboratorium urinalisis, darah lengkap, dan darah
rutin

Striktur Uretra
Algoritma Penatalaksanaan
19

Striktur Uretra
Pemilihan Terapi
20
Dilatas Uretra Ureterotomi Interna Pemasangan Stent
Ini merupakan cara yang paling Teknik bedah dengan derajat Stent adalah benda kecil, elastis
lama dan paling sederhana dalam invasive minim, dimana dilakukan yang dimasukan pada daerah
penanganan striktur uretra. tindakan insisi pada jaringan striktur. Stent biasanya dipasang
Direkomendasikan pada pasien radang untuk membuka striktur. setelah dilatasi atau uretrotomi
yang tingkat keparahan striktur Insisi menggunakan pisau otis interna. Ada dua jenis stent yang
rendah atau pasien yang kontra atau sasche. Otis dikerjakan jika tersedia, stent sementara dan
indikasi dengan pembedahan. belum terjadi striktur total, permanen. Stent permanen cocok
Dilatasi dilakukan dengan sedangkan pada striktur lebih untuk striktur uretra pars
menggunakan balon kateter atau berat pemotongan dikerjakan bulbosa dengan minimal
busi logam dimasukan hati-hati secara visual menggunakan spongiofibrosis.
ke dalam uretra untuk membuka kamera fiberoptik dengan pisau
daerah yang menyempit. sasche.
Striktur Uretra
Pemilihan Terapi
21
Uretroplasti Prosedur Rekonstruksi
Uretroplasti adalah rekonstruksi Multiple
uretra terbuka berupa pemotongan
jaringan fibrosis. Ada dua jenis
Suatu tindakan bedah dengan
uretroplasti yaitu uretroplasti membuat saluran uretra di
anastomosis dan substitusi. perineum. Indikasi prosedur ini
adalah ketidakmampuan
Uretroplasti anastomosis dilakukan
dengan eksisi bagian striktur mencapai panjang uretra, bisa
kemudian uretra diperbaiki dengan karena fibrosis hasil operasi
mencangkok jaringan atau flap dari sebelumnya atau teknik substitusi
jaringan sekitar. tidak bisa dikerjakan.
Uretroplasti substitusi adalah
mencangkok jaringan striktur yang
dibedah dengan jaringan mukosa
bibir, mukosa kelamin, atau
preputium.
Striktur Uretra
Thank You!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai