Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

RETINOPATI HIPERTENSI

Oleh:
Aulia Indrawan (1310070100168)
Barri Ratlisyah Ali (1310070100179)

Pembimbing :
dr. Hondrizal, Sp.M

BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA RSUD SOLOK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2017
LATAR BELAKANG

Retinopati hipertensi adalah kelainan atau perubahan


vaskularisasi retina pada penderita hipertensi. Sejak tahun
1990, beberapa penelitian epidemiologis telah dilakukan
pada sekelompok populasi penduduk yang menunjukkan
gejala retinopati hipertensi. Berdasarkan grading dari
gambaran funduskopi, didapatkan prevalensi lesi vaskuler
untuk retina dengan perdarahan retina sebesar 8,3%,
penyempitan arteri fokal sebesar 9,6%, dan 7,7% untuk
arteriovenous nicking.
• Referat ini disusun untuk memenuhi tugas
kepanitraan klinik senior di RSUD Solok dan juga
sebagai bahan pengayaan materi dan diharapkan
agar dapat menambah pengetahuan penulis serta
pembaca tentang Retinopati Hipertensi.
TUJUAN

• Agar referat ini dapat digunakan sebagai referensi


dalam pembelajaran, menambah pengetahuan dan
agar lebih memahami tentang Retinopati Hipertensi.

MANFAAT
ANATOMI&FISIOLOGI
DEFINISI

• Kelainan/perubahan
vascularisasi retina
akibat hipertensi
KLASIFIKASI
STADIUM KARAKTERISTIK

0 Tidak ada perubahan

1 Penyempitan arteriolar yang hampir tidak


terdeteksi

2 Penyempitan yang jelas dengan kelainan


fokal

3 Stadium II + perdarahan retina dan/atau


eksudat

4 Stadium III + papil edema


PATOFISIOLOGI
Hipertensi kronik

Arteriosklerosis Arterosklerosis

AV Nicking Reflek cahaya(-) Copper Wire


Silver wire reflex Hard eksudat+flame shape
Cotton woolspot Papil edema
• Gejala awal tidak dirasakan
• Sakit kepala
• Nyeri Pada Mata
• Penurunan Penglihatan
Gejala Klinis • Penglihatan kabur
Diagnosis
Anamnesis
• Riwayat hipertensi
• Penglihatan kabur/
turun secara perlahan

Pemeriksaan fisik
• Tekanan darah
meningkat (diastol >90
mmHg, sistol > 140
mmHg)

Pemeriksaan Tajam
penglihatan + pem.
funduskopoi

Pemeriksaan
penunjang
Angiografi
Fluorosence +
laboratorium
Pemeriksaan Funduskopi
•Oklusi arteri retina
sentralis (CRAO)
•Oklusi arteri retina
Komplikasi
cabang (BRAO)
•Oklusi vena retina
cabang (BRVO)
•Retinopati
Diabetik
Differensial •Katarak
Diagnosa •Glaukoma
•Kelainan
refraksi
Penatalaksanaan
Non medikamentosa

Perubahan pola dan gaya hidup juga harus dilakukan

Kontrol berat badan dan diturunkan

Kurangi Konsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh

Konsumsi alkohol dan garam perlu dibatasi

Olahraga yang teratur


• Medikamentosa
Obat Dosis Efek Lama kerja Perhatian
khusus

Nifedipin (Ca 5-10 mg 5-15 menit 4-6 Jam Gangguan


chanel koroner
blocker)
Kaptropil ( 12.5-25 mg 15-30 menit 6-8 jam Stenosis arteri
ACEI Inhibitor) renalis
Klonidin ( Alfa 75-150 mg 30-60 menit 8-16 jam Mulut kering
2 Agonis) dan
mengantuk
Propanolol 10-40 mg 15-30 menit 3-6 jam Bronkonstiksi
(Beta Blocker) dan blok
jantung
Prognosis
• Prognosis tergantung kepada kontrol tekanan
darah. Kerusakan penglihatan yang serius
biasanya tidak terjadi sebagai dampak
langsung dari proses hipertensi kecuali
terdapat oklusi vena atau arteri lokal. Namun,
pada beberapa kasus, komplikasi tetap tidak
dapat di hindari walaupun dengan kontrol
tekanan darah yang baik.
Kesimpulan
• Retinopati hipertensi adalah kelainan atau perubahan vaskularisasi
retina pada penderita hipertensi. Hipertensi arteri sistemik
merupakan tekanan diastolik >90 mmHg dan tekanan sistolik >140
mmHg.
• Pada keadaan hipertensi, pembuluh darah retina akan mengalami
perubahan patofisiologis sebagai respon terhadap peningkatan
tekanan darah. Pada tahap awal, pembuluh darah retina mengalami
vasokonstriksi secara generalisata.Kemudian terjadi perubahan
refleks pada pembuluh darah retina (copper wire), perubahan pada
arteriovenous nicking, cotton wool spot, perdarahan retina.Edema
diskus optikus dapat terlihat pada tahap akhir, dan merupakan
indikasi telah terjadi peningkatan tekanan darah yang sangat berat.
Perjalanan penyakit inilah yang mengklasifikasikan derajat penyakit.
• Prognosis tergantung kepada kontrol tekanan darah.
Kerusakan penglihatan yang serius biasanya tidak
terjadi sebagai dampak langsung dari proses hipertensi
kecuali terdapat komplikasi oklusi vena atau arteri
lokal. Untuk itu mengobati faktor primer dengan obat
hipertensi yang salah satunya adalah golongan ACE
inhibitor (kaptopril) sangat penting jika ditemukan
perubahan pada fundus akibat retinopati
arterial.Fotokoagulasi laser juga dapat
dipertimbangkan sebagai penatalaksanaan yang
terbukti memperbaiki oksigenasi bagian dalam retina.

Anda mungkin juga menyukai