Anda di halaman 1dari 37

Pengantar pendidikan

HARIYANTONO
M. DHONY CHANDRA
SIFANI LULU NISFINAHARI
SEJARAH PENDIDIKAN
1 Sejarah pendidikan masa
kolonial

2 Dua aliran pokok pendidikan di


Indonesia

3 Pendidikan Indonesia setelah


kemerdekaan (1945-1969)

4 Pendidikan Indonesia selama


PJIP I (1969-1993)
Agenda
Presentasi 5 Pendidikan Indonesia
dewasa ini
1. Pendidikan indonesia masa kolonial
Politik etis dijalankan
Pendidikan dibuat berjenjang berdasarkan faktor ekonomi

_ Pendidikan lebih diutamakan agar upah kerja serendah


untuk anak-anak Belanda.
mungkin untuk mencapai
_ . Pendidikan bagi pribumi keuntungan yang
berfungsi untuk menyediakan
tenaga kerja murah yang sangat maksimal
dibutuhkan oleh penguasa.

Bahasa Belanda menjadi Pendidikan dibuat oleh


syarat Klein Belanda memiliki ciri-
Ambtenaarsexamen atau ujian ciri tertentu
Untuk melancarkan misi _ gradualisme
pendidikan demi pemenuhan _ dualisme
tenaga kerja murah, pemerintah
mengusahakan agar bahasa _ kontrol yang sangat kuat
Belanda bisa diujarkan oleh _ Pendidikan beguna untuk
masyarakat untuk merekrut pegawai.
mempermudah komunikasi
antara pribumi dan Belanda _ konkordasi
Dibuat sekolah desa
Guru sekolah diambil dari
lulusan sekolah kelas dua,
dianggap sanggup menjadi
guru sekolah desa. Guru yang
lebih baik akan digaji lebih
mahal dan tidak bersedia
untuk mengajar di lingkungan
desa

Belanda digantikan oleh


kekuasaan Jepang
Pendidikan semakin
menyedihkan dan dibuat
untuk menyediakan tenaga
cuma-cuma (romusha) dan
kebutuhan prajurit demi
kepentingan perang Jepang
2. Dua aliran pokok pendidikan di indonesia
PENDIDIKAN TAMAN SISWA

 Didirikan oleh Ki Hadjar


Dewantara pada tanggal 3 Juli
1932 di Yogyakarta yakni dalam Ruang Pendidik INS
bentuk Yayasan.
 Didirikan Mohammad Sjafei pada tanggal
 Mempunyai Tujuh Asas 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (Sumatera
Perjuangan untuk menghadapi Barat).
kolonial Belanda sekaligus untuk  tujuan yang ingin dicapai mendidik rakyat ke
mempertahankan kelangsungan arah kemerdekaan, memberi pendidikan yang
hidup bersifat nasional dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
mendidik para pemuda agar berguna untuk
demokrasi. masyarakat, menenamkan kepercayaan
terhadap diri sendiri dan berani
bertanggungjawab, serta mengusahakan
mandiri dalam pembiayaan.
Pendidikan Indonesia selama
PJIP I (1969-1993)
 Pembangunan jangka panjang
meliputi lima pelita, yaitu pelita I-V
yang dimulai pada tahun 1969/1970
hingga tahun 1993/1994, atau 25
tahun.
 Kurun waktu ini pendidikan
Indonesia Indonesia mengalami
kemajuan.
 Semakin mantapnya sistem
pendidikan nasional dengan di sahkan
undang-undang Nomor 2 Tahun 1989
tentang system pendidikan nasional
beserta sejumblah peraturan
pemerintah yang menyertainya.
 Berakhirnya pelita V, pendidikan
nasional masi di hadapkan dengan
berbagai tantangan baik kuantitatif
maupun kualitatif.
3. Pendidikan Indonesia setelah kemerdekaan (1945-1969)
Tujuan Dan Kurikulum Pendidikan Sistem Persekolahan
 Sebagaimana tertuang dalam surat  Pendidikan rendah adalah Sekolah
keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran,
dan Kebudayaan (PP & K), Mr. Suwandi, Rakyat (SR) 6 tahun.
tanggal 1 Maret 1946, tujuan pendidikan  Pendidikan menengah terdiri dari
nasional pada masa awal kemerdekaan amat sekolah menengah pertama dan
menekankan penanaman jiwa patriotosme.
sekolah menengah tinggi.
 Kurikulum sekolah pada masa-masa awal
kemerdekaan dan tahun 1950-an di tujukan Sekolah menegah tinggi berlangsung
untuk: tiga tahun, meliputi sekolah menengah
• meningkatkan kesadaran bernegara dan tinggi (SMT) sebagai sekolah menengah
bermasyarakat, umum, dan sekolah kejuruan berupa
• meningkatkan pendidikan jasmani, sekolah teknik menengah (STM),
• meningkatkan pendidikan watak,
• menberikan perhatian terhafap kesenian, sekolah teknik (ST), sekolah guru
• menghubungkan isi pelajaran dengan kepandayan putrid (SGKP), sekolah
kehidupan sehari-hari, dan guru A (SGA) dan kursus guru.
• mengurangi pendidikan pikiran.
5. Pendidikan Indonesia dewasa ini
1. Wajib belajar pendidikan dasar 2. Pelaksanaan kurikulum 1994
sembilan tahun
 2 mei 1994 wajib belajar pendidikan dasar 9  Disusun dengan maksud agar
tahun untuk tingkat SLTP dicanangkan. proses pendidikan dapat selalu
 Ada 2 tujuan utama yang berkaitan satu menyesuakan diri dengan tantangan
sama lain. Pertama, meningkatkan pemerataan yang terus barkembang, sehingga
kesempatan untuk memperoleh pendidikan mutu pendidikan akan semakin
bagi setiap kelompok umur 7-15 tahun.
meningkat.
 Kedua untuk meningkatkan mutu
sumberdaya manusia Indonesia hingga  Revisi atas kurikilum 1994 dengan
mencapai SLTP. menata kembali struktur programnya
yang kemudian dikenal dengan
kurikulum 1994 yang disempurnakan.
Pendidikan indonesia sekarang mengalami kemajuan pada
masa apa?
Pendidikan indonesia sekarang
mengalami kemajuan pada masa apa?
Menurut kami selaku anggota kelompok Indonesia sekarang ini mengalami
kemajuan tentunya mengalami kemajuan lebih dilihat dari sejarah-sejarah
pendidikan yang
PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta
didik guna membangun karakter pribadi atau kelompok yang unik baik sebagai
warga negara
Dalam Pendidikan
Karakter ada 18 berdasarkan
budaya indonesia :
1. Religius
2. Jujur
3. Toleransi
4. Disiplin
5. Kerja Keras
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Demokratis
9. Rasa Ingin Tahu
10. Semangat Kebangsaan
11. Cinta Tanah Air
12. Menghargai Prestasi
13. Bersahabat/komunikatif
14. Cinta Damai
15. Gemar Membaca
16. Peduli Lingkungan
17. Peduli Sosial
18. Tanggung Jawab
Membentuk bangsa mempunyai jiwa
patriotik atau suka menolong sesama

Berorientasi pada ilmu pengetahuan


serta teknologi, beriman dan
bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa.

Membentuk bangsa yang


tangguh, berakhlak mulia.

Berkembang dengan dinamis

Tujuan pendidikan Bermoral, bertoleransi, bekerja


karakter sama atau bergotong royong.
MANFAAT PENDIDIKAN KARAKTER

Membentuk Individu i lebih Generasi penerus bangsa Melatih mental dan


karakter individu menghargai sesama yang berintegritas juga moral
karakter merupakan Seseorang yang Karakter yang kuat akan Menciptakan dan menguatkan
segala sesuatu yang berkarakter kuat akan membuat seseorang menjadi karakter seseorang, juga
melekat pada diri teguh dan kokoh dalam bermanfaat untuk
lebih dapat untuk hidupnya, dengan adanya meningkatkan serta melatih
individu, dan cenderung menghargai keteguhan ini, akan diikuti mental dan juga moral dari
menetap dengan integritas tinggi dari para peserta pendidikan
sesamanya
individu. karakter
Prinsip-prinsip pengantar pendidik

• Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis • Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri dari para
karakter siswa

• Mengidentifikasi karakter secara komprehensif • Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai


supaya mencakup pemikiran, perasaan dan komunitas moral yang berbagi tanggung jawab
perilaku untuk pendidikan karakter dan setia kepada nilai
dasar yang sama
• Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan
efektif untuk membangun karakter • Adanya pembagian kepemimpinan moral dan
dukungan luas dalam membangun inisiatif
• Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki
pendidikan karakter
kepedulian
• Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat
• Memberi kesempatan kepada siswa untuk
sebagai mitra dalam usaha membangun karakter
menunjukkan perilaku yang baik
• Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah
• Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang
sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi
bermakna dan menantang yang menghargai semua
karakter positif dalam kehidupan siswa
siswa, membangun karakter mereka dan
membantu mereka untuk sukses
Penguatan penddikan karakter (PPK)
• Prinsip pengembangan program 6. Kearifan lokal
Penguatan penddikan
7. Keterampilan abad 21
karakter(PPK):

1. Nilai-nilai noral universal 8. Revolusi mental

2. Pendekatan sinkronisasi 9. Adil dan inklusif

3. Pendekatan integral 10.Evaluasi program

4. Terukur dan objektif


5. Melibatkan publik
lima nilai utama Penguatan
pendidikan karakter
 Religius
 Nasionalis
 Mandiri
 gotong royong
 integritas
Strategi implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui kegiatan

Kegiatan intrakurikuler Kegiatan kokurikuler Kegiatan ekstrakorikuler

Secara teratur dan Di luar jadwal Ditujukan agar siswa dapat


terjadwal, yang wajib intrakurikuler dengan mengembangkan
diikuti oleh setiap peserta maksud agar peserta didik kepribadian, bakat, dan
didik lebih memahami dan kemampuannya di berbagai
memperdalam materi bidang di luar bidang
intrakurikuler akademik
“LANDASAN PENDIDIKAN”
Dijadikan titik tolak dalam rangka pendidikan atau suatu fondasi untuk membangun suatu
peradaban melalui usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
1. Landasan Filosofis

Landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafah). Filsafat dan


pendidikan berkaitan erat. Filsafat mencoba merumuskan citra tentang
masyarakat sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut.
Peranan filsafat pendidikan dalam bidang pendidikan yaitu:
a) kedudukan manusia
b) masyarakat dan kebudayaannya
c) keterbatasan manusia
d) landasan pemikiran dalam pendidikan
2. Landasan
Sosiologis

Sosiologi pendidikan
adalah analisa ilmiah
tentang proses sosial dan
pola-pola interaksi sosial
di dalam sistem
pendidikan.
3. Landasan Kultural

Kebudayaan dan
pendidikan mempunyai 4. Landasan Psikologis
hubungan timbal balik,
sebab kebudayaan dapat Pendidikan selalu melibatkan
dilestarikan atau aspek kejiwaan manusia.
dikembangkan dengan Dengan mengetahui psikologis
cara mewariskan pendidikan maka pemberian
kebudayaan dari generasi porsi materi serta pendekatan
ke generasi dengan jalan yang digunakan dalam
pendidikan (formal atau kegiatan kependidikan akan
informal). pas sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
5. Landasan Yuridis atau Hukum

Sumber UU Negara Indonesia yang 6. Landasan Historis


dijadikan dasar hukum
penyelenggaraan pendidikan di Ada 3 tokoh yang mewarnai pendidikan di
Indonesia:
Indonesia yaitu:
1) Mohamad Syafei, mendirikan Sekolah
1) UU RI No. 20 Tahun 2003 → Indonesia Nederlands School
Setiap warga negara yang berusia 2) K.H. Ahmad Dahlan, mendirikan
7-15 tahun wajib mengikuti Organisasi Islam di Yogyakarta (1912)
pendidikan dasar (Pasal 6)
3) Ki Hajar Dewantara, mendirikan Taman
2) Setiap warga negara yang berusia Siswa di Yogyakarta (1922), melahirkan
6 tahun dapat mengikuti program filsafah:
wajib belajar (Pasal 34) a) Ing Ngaso Sung Tuladha (jika didepan,
menjadi contoh)
b) Ing Madya Mangun Karsa (jika ditengah,
membangkitkan semangat atau motivasi)
c) Tut Wuri Handayani (jika dibelakang,
mengikuti dengan awas)
7. Landasan Ekonomi 8. Landasan Religi 9. Landasan Antropologis
menunjang proses pembelajaran
menjadi khalifah yang transmisi budaya atau
melalui kerjasama pihak sekolah
baik, maka manusia pewarisan pengetahuan
dengan usahawan dalam proses
belajar mengajar para siswa
memerlukan pendidikan. melalui proses sosialisasi.
PENERAPAN LANDASAN PENDIDIKAN DI
SEKOLAH
1. Landasan Filsafat 2. Landasan Sosiologis
a) penerapan kurikulum a) diadakannya gotong-royong
b) pembelajaran P4 Pancasila b) pelaksanaan piket kelas dalam bentuk
(Pedoman, Penghayatan, dan kelompok
Pengamalan Pancasila) c) siswa diajarkan untuk hormat dan taat
c) pembelajaran agama untuk kepada guru
mendidik akhlak siswa melalui mata
pelajaran PAI
3. Landasan psikologis
a) adanya guru BK untuk menyelesaikan masalah siswa
b) kebijakan mengumumkan juara di sekolah (sebagai penghargaan
kepada siswa berprestasi dan memotivasi siswa lainnya)
c) pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi tinggi
4. Landasan Yuridis atau
Hukum
5. Landasan Historis 6. Landasan Ekonomi

a) pelaksanaan UN dengan a) pelaksanaan upacara setiap hari a) pemberian beasiswa kepada siswa
senin dan peringatan hari besar berprestasi tinggi dan siswa yang kurang
standar nilai mampu
nasional
b) keputusan kenaikan kelas b) kerjasama sekolah dengan para usahawan
b) pembelajaran sejarah melalui dalam pengadaan buku untuk perpustkaan
c) penerapan UU tentang guru mata pelajaran sejarah
dan dosen c) diajarkan keterampilan secara gratis kepada
c) diajarkan lagu nasional siswa
7. Landasan Religi 8. Landasan Antropologis
a) pembelajaran agama untuk Pengadaan kebijakan sekolah
mendidik akhlak siswa tentang sosialisasi hal-hal baik
b) kegiatan infaq dan zakat kepada siswa
mendidik siswa untuk berbagi
dengan sesama
ASAS PENDIDIKAN
Hukum atau kaidah yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
1. Asas Tut Wuri Handayani
Asas pendidikan Indonesia saat ini. Semboyan ini dikumandangkan
oleh Ki Hajar Dewantara. Ketiga semboyan tersebut adalah:
a) Ing Ngaso Sung Tuladha (jika didepan, menjadi contoh)
b) Ing Madya Mangun Karsa (jika ditengah, membangkitkan
semangat atau motivasi)
c) Tut Wuri Handayani (jika dibelakang, mengikuti dengan awas)
2. Asas Belajar
Sepanjang Hayat
Manusia selalu berkembang mengikuti
perkembangan IPTEK. Asas ini adalah sudut
pandang dari sisi lain terhadap pendidikan
seumur hidup. UNESCO menetapkan bahwa
pendidikan seumur hidup adalah pendidikan
yang harus:
a) meliputi seluruh hidup individu
b) mengarah kepada pembentukan,
pembaruan, peningkatan, penyempurnaan
secara sistematis pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dapat
meningkatkan kondisi hidupnya
c) tujuan akhirnya adalah mengembangkan
penyadaran diri setiap individu
d) mengakui kontribusi dari semua
pengaruh pendidikan yang mungkin
terjadi, termasuk yang formal, non-
formal dan informal
3.Asas Kemandirian
Dalam Belajar
Sedini mungkin dikembangkan kemandiriran dalam belajar dengan menghindari campur
tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan apabila diperlukan. Perwujudan
asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utama sebagai
fasilitator dan motivasi:
a) Guru sebagai fasilitator, diharapkan menyediakan dan mengatur berbagai sumber
belajar.
b) Guru sebagai motivator, mengupayakan timbulnya prakarsa untuk memanfaatkan
sumber belajar.
PENERAPAN ASAS PENDIDIKAN
1. Dalam penerapan asas Belajar Sepanjang Hayat:

1. a) usaha pemerintah memperluas kesempatan belajar mengalami


peningkatan
b) usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga
kependidikan pada semua jalur, jenis dan jenjang agar mereka dapat
melaksanakan tugas secara professional
c) usaha pembaruan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan isi
pendidikan
d) usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang
meningkat
e) usaha pengadaan buku ajaran
f) usaha pengadaan berbagai program pembinaan generasi
g) usaha mengadakan berbegai program peningkatan peran wanita
2. Dalam penerapan asas Tut Wuri Handayani:

a) peserta didik bebas memilih pendidikan dan keterampilan


b) peserta didik bebas memilih pendidikan kejuruan yang dimiliki
c) peserta didik yang memiliki kemampuan diberikan kesempatan
memasuki program pendidikan dan keterampilan sesuai gaya dan irama
belajarnya
d) peserta didik yang cacat fisik memperoleh kesempatan memilih
pendidikan dan keterampilan sesuai dengan cacatnya
e) peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan memperoleh
pendidikan dan keterampilan

Anda mungkin juga menyukai