Anda di halaman 1dari 52

LOGO

Assalamu’alaikum
Wr. Wb
MINI PROJECT
LOGO
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA
TENTANG DIIT HIPERTENSI DI PUSKESMAS
LHOKBENGKUANG KABUPATEN ACEH SELATAN

OLEH:
dr. TIA ARIANTI

PENDAMPING:
dr. RISVA AZMI
ABSTRAK

Latar Belakang : Hipertensi adalah suatu gangguan pada


sistem peredaran darah yang ditandai dengan adanya
peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dan atau
tekanan darah diastolik ≥ 90mmHg. Saat ini diseluruh
dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta
dengan usia rata – rata 60 tahun dan diperkirakan pada
tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Pada populasi usia
lanjut angka penyandang tekanan darah tinggi lebih
banyak dialami oleh lebih dari separuh populasi orang
berusia diatas 60 tahun.50% penderita hipertensi tidak
menyadari bahwa dirinya sebagai penderita hipertensi,
mereka cenderung menderita hipertensi yang lebih berat
karena tidak berupaya mengubah gaya hidup dan tidak
menghindari faktor resiko hipertensi
ABSTRAK

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah mengetahui


gambaran tingkat pengetahuan lansia tentang diit
hipertensi di Puskesmas Lhokbengkuang Kabupaten Aceh
Selatan.

Metode Penelitian : Metode pendekatan menggunakan


rancangan deskriptif. Pengambilan sampel pada penelitian
ini dilakukan secara Non Random (Non Probability)
Sampling dengan teknik ”Purposive Sampling”
menggunakan analisis Univariat dengan responden
sebanyak 51 lansia. Instrument pada penelitian ini berupa
lembar questioner. Data diolah dengan program komputer
Microsoft Excel dan SPSS 16.0 For Windows.
ABSTRAK

Hasil : Penelitian yang dilakukan kepada 51 lansia penderita


hipertensi di Lhokbengkuang Kabupaten Aceh Selatan tentang diit
Hipertensi diperoleh rata-rata pengetahuan lansia tergolong
cukup sebanyak 29 lansia (56,86%), pengetahuan baik sebanyak
14 lansia (27,45%), dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 8
lansia (15,69%). Pengetahuan cukup berdasar usia dominan
pada usia 60-74 tahun sebanyak 24 lansia
(61,59%),Berdasarkan pekerjaan pengetahuan cukup dominan
tidak bekerja sebanyak 22 lansia (56,41%),sedangkan
berdasarkan pendidikan pengetahuan cukup dominan tidak
sekolah sebanyak 16 orang (51,61%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan lansia di Lhokbengkuang


Kabupaten Aceh Selatan Tentang Diit Hipertensi adalah Cukup
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
 Saat ini diseluruh dunia jumlah orang lanjut
usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia
rata – rata 60 tahun dan diperkirakan pada
tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar
(Bandiyah, 2009).
 Di Indonesia penduduk berusia lebih dari 60
tahun pada tahun 2010 mengalami
peningkatan sebesar 400%. Seiring dengan
bertambahnya usia pada usia lanjut
membawa konsekuensi meningkatnya
morbilitas dan mortalitas berbagai penyakit.
Tekanan darah meningkat sesuai dengan
peningkatan usia (Sudoyo, 2006).
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Menurut American Heart Association
(AHA) di Amerika, tekanan darah tinggi
ditemukan satu dari setiap tiga orang atau
65 juta orang dan 28% atau 59 juta orang
mengidap prehipertensi. Semua orang yang
mengidap hipertensi hanya satu pertiganya
yang mengetahui keadaannya dan 61%
telah mendapat pengobatan. Penderita
yang mendapat pengobatan hanya satu
pertiga mencapai target darah yang
optimal (Rudianto, 2013).
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Prevalensi hipertensi berdasarkan
pengukuran termasuk kasus yang sedang
minum obat, di Aceh sendiri (33,1%) (Ekowati-
Sulistyowati, 2009).
Prevelensi kasus hipertensi esensial di
Puskesmas Lhokbengkuang tahun 2016
sebesar 1.333 yang merupakan peringkat
nomor ketiga setelah ISPA dan penyakit sistem
jaringan otot dari 10 penyakit terbesar di UPTD
Puskesmas Lhokbengkuang (Profil Puskesmas
Lhokbengkuang, Tahun 2016).
BAB 1
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dikemukakan
rumusan masalah penelitian sebagai
berikut. Bagaimanakah tingkat pengetahuan
lansia tentang diit hipertensi di Puskesmas
Lhokbengkuang?
BAB 1
PENDAHULUAN
3. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan lansia
tentang diit hipertensi di Puskesmas Lhokbengkuang.

2. Tujuan Khusus
 Mendiskripsikan karakteristik responden berdasarkan
usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan.

 Mengetahui tingkat pengetahuan lansia tentang diit


hipertensi berdasarkan tingkat usia, pendidikan, dan
pekerjaan.

 Mengetahui tingkat pengetahuan lansia tentang diit


hipertensi khususnya lansia penderita hipertensi.
BAB 1
PENDAHULUAN
4. Manfaat Penelitian
 Bagi peneliti
 Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam melakukan
penelitian tentang gambaran tingkat pengetahuan tentang diit hipertensi di
Puskesmas Lhokbengkuang.
 Bagi peneliti lain
 Diharapkan dapat menjadi sumbangan sumber bacaan ilmiah untuk
penelitian berikutnya yang sejenis.
 Bagi Puskesmas Lhokbengkuang
 Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan bagi praktisi kesehatan
dalam memahami munculnya penyakit degeneratif khususnya hipertensi
serta dapat memberikan penyuluhan kesehatan mengenai diit hipertensi
pada lansia.
 Bagi Lansia
 Menambah pengetahuan lansia tentang diit yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan bagi penderita hipertensi.
BAB 2
KERANGKA KONSEP
1. Kerangka Teori
Variabel Diteliti Variabel Tidak
Diteliti
Faktor – faktor yang
Tingkat
mempengaruhi
pengetahuan:
Pengetahuan
1. Faktor internal Lansia
(pendidikan, Pekerjaan,
umur)
2. Faktor eksternal Diit Hipertensi: Diit Hipertensi:
(lingkungan) 1. Pengertian 1. Gaya hidup
2. Macam diit 2. Stres
hipertensi 3. Merokok
3. Makanan diit
Tingkat Pengetahuan: hipertensi
1. Baik 4. Tujuan diit
2. Cukup hipertensi
3. Kurang 5. Terapi diit
Hipertensi
BAB 2
KERANGKA KONSEP
1. Kerangka Konsep
Baik

Tingkat Pengetahuan
Lansia Tentang Diit Hipertensi Cukup
Hipertensi

Kurang
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN

Desain Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan yang akan menggunakan rancangan
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu
penelitian yang dilakukan untuk mendiskripsikan
atau menggambarkan suatu fenomena/objek yang
terjadi di dalam masyarakat. Dalam penelitian ini
dimaksudkan mendapatkan gambaran untuk
mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan
lansia tentang diit hiupertensi (Notoatmodjo,
2010).
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian


 Tempat Penelitian
• Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Lhokbengkuang.
 Waktu penelitian
• Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli dan Agustus 2017

Populasi, Sampel dan Teknik Sampling


 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang
diperlukan dalam suatu penelitian (Saryono, 2011).
Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah peserta
BPJS telah terdaftar di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lhokbengkuang yang menderita hipertensi dengan total
penderita hipertensi pada tahun 2016 sebanyak 1.333
orang.
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN

 Sampel
 Sampel yaitu objek yang diteliti dan dianggap mewakili (Notoatmodjo,
2010). Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah lansia di
Puskesmas Lhokbengkuang.
 Besar Sampel pada penelitian ini sudah ditentukan sesuai kriteria
sampel yang ada dalam kriteria inklusi.

Kriteria sampel
 Kriteria subjek yang di ambil sebagai responden adalah sebagai
berikut :
SAMBUNGAN…
 1) Kriteria inklusi
 Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian dapat
mewakili memenuhi syarat, ciri, karakter sampel dalam penelitian
(Saryono, 2011).Kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
 Lansia di Puskesmas Lhokbengkuang yang datang periksa pada bulan Juli dan
Agustus 2016.
 Lansia dengan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg.
 Bisa membaca, menulis dan mengisi kuesioner atau lansia yang tidak bisa
membaca tulisan tetapi dapat mendengar dengan jelas.
 Bersedia menjadi responden dalam penelitian dengan menandatangani lembar
persetujuan.
 2) Kriteria eksklusi
 Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian tidak dapat
mewakili sampel karena berbagai sebab (Saryono, 2011). Kriteria yang
ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
 Tidak bersedia menjadi responden
 Tidak dapat berkomunikasi dengan baik
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
 Teknik sampling

 Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara Non Random


(Non Probability) Sampling dengan teknik ”Purposive Sampling” yaitu
suatu teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri
atau sifat- sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmojo,
2010).
Variabel Penelitian

•Variabel merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-


anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok lain.Variabel merupakan gejala yang bervariasi dan
gejala merupakan objek penelitian. Jadi variabel adalah objek
penelitian yang bervariasi (Saryono, 2011). Variabel dalam
penelitian ini adalah tingkat pengetahuan lansia tentang diit
hipertensi.
Bab3
Metodelogi Penelitian
Definisi Operasional
Bab3
Metodelogi Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder.Data primer merupakan
data yang diperoleh secara langsung dari peneliti
dengan menggunakan alat pengambil data langsung
pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data
sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari
subjek peneliti. Data primer diperoleh melalui
instrument pengumpulan data berupa kuisioner. Data
sekunder diperoleh dari berbagai sumber literature
yang berhubungan dengan penelitian ini seperti buku –
buku, internet, jurnal dan hasil penelitian terdahulu
(Saryono, 2011).
Bab3
Metodelogi Penelitian
Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan
adalah berupa koesioner yaang meliputi identitas
responden yaitu nama, umur, pendidikan, pekerjaan
dan dilanjutkan dengan pernyataan tentang
pengetahuan diit hipertensi dengan kuesioner.
Bab3
Metodelogi Penelitian
Metode Pengumpulan Data Dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
 Editing (Penyuntingan Data)
 Membuat Lembaran Kode (Coding Sheet)
 Memasukkan Data (Data Entry)
 Tabulasi
2. Analisis data
Analisis data penelitian menggunakan analisis Univariate yaitu
untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Data dan informasi yang diperoleh dari analisis
univariat dapat mendiskripsikan variabel bebas penelitian yaitu
pengetahuan lansia tentang diit hipertensi. Setelah data primer
dimasukkan dalam tabel tabulasi kemudian dimasukkan
kedalam tabel distribusi normal. Varibel yang berkala dan
berinterval, maka data dianalisa secara statistik deskriptif
dengan distribusi frekuensi dan presentase.
Bab3
Metodelogi Penelitian
Metode Pengumpulan Data Dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
 Editing (Penyuntingan Data)
 Membuat Lembaran Kode (Coding Sheet)
 Memasukkan Data (Data Entry)
 Tabulasi
2. Analisis data
Analisis data penelitian menggunakan analisis Univariate yaitu
untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Data dan informasi yang diperoleh dari analisis
univariat dapat mendiskripsikan variabel bebas penelitian yaitu
pengetahuan lansia tentang diit hipertensi. Setelah data primer
dimasukkan dalam tabel tabulasi kemudian dimasukkan
kedalam tabel distribusi normal. Varibel yang berkala dan
berinterval, maka data dianalisa secara statistik deskriptif
dengan distribusi frekuensi dan presentase.
d2 BAB 4
Hasil Penelitian
Profil Lokasi Penelitian
•UPTD Puskesmas Lhok Bengkuang merupakan salah satu
puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Tapaktuan, terletak di
Jln T.Cut Ali no 221, Tapaktuan. Diresmikan pada tgl 27 Januari
2005 dimana dulunya adalah kantor dinas kesehatan Kabupaten
Aceh Selatan.
•UPTD Puskesmas Lhok Bengkuang memiliki luas wilayah kerja
sekitar 8.700 Ha yang meliputi 8 desa dan 2 Kelurahan yang ada
di dalam wilayah kerja Lhok Bengkuang dengan batas wilayah :
•Sebelah Utara : Desa Lhok Bengkuang
•Sebelah Timur : Desa Panton Luas
•Sebelah Selatan : Desa Batu Itam
•Sebelah Barat : Lautan Hindia
BAB 4
HASIL PENELITIAN

2. HASIL PENELITIAN
1. Univariat
 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan:
a. Jenis kelamin

Jenis Kelamin N %
Laki-laki 22 43,10
Perempuan 29 59,60
Total 51 100,0
BAB 4
HASIL PENELITIAN

2. HASIL PENELITIAN
1. Univariat
 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan:
b. Umur

Umur N %
45-59 tahun (Usia Pertengahan) 3 5,88
60-74 tahun (Lanjut Usia) 39 76,47
55-90 tahun (Lanjut Usia Tua) 27 15,69
> 90 tahun (Usia Sangat Tua) 1 1,96
Total 51 100,0
BAB 4
HASIL PENELITIAN

2. HASIL PENELITIAN
1. Univariat
 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan:
c. Pekerjaan

Pekerjaan N %
Pedagang 3 5,88
Buruh/petani 3 5,88
Ibu Rumah Tangga 6 11,77
Tidak Bekerja 39 76,47
Total 51 100,0
BAB 4
HASIL PENELITIAN

2. HASIL PENELITIAN
1. Univariat
 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan:
d. Pendidikan

Tingkat Pendidikan N %
Tidak Sekolah 31 60,78
SD 15 29,41
SMP 5 9,80
SMA - -
Perguruan Tinggi - -
Total 51 100,0
BAB 4
HASIL PENELITIAN

2. HASIL PENELITIAN
1. Univariat
 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan:
e. Tingkat Pengetahuan

Tingkat Pengetahuan N %
Baik 14 27,45
Cukup 29 56,86
Kurang 8 15,69
Total 51 100,0
BAB 4
HASIL PENELITIAN

2. HASIL PENELITIAN
1. Univariat
 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Lansia berdasarkan:
f. Usia
Tingkat Pengetahuan Jumlah
Usia Baik Cukup Kurang Total
F % F % F % F %
45-59 tahun 2 66,67 1 33,33 - - 3 100
60-74 tahun 12 30,75 24 61,59 3 7,65 39 100
75-90 tahun - - 3 37,50 5 62,50 8 100
>90 tahun - - 1 100 - - 1 100
Total 14 27,45 29 56,86 8 15,69 51 100
BAB 4
HASIL PENELITIAN

2. HASIL PENELITIAN
1. Univariat
 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Lansia berdasarkan:
g. Pekerjaan
Tingkat Pengetahuan Jumlah
Pekerjaan Baik Cukup Kurang Total
F % F % F % F %
Pedagang 1 33,33 2 66,67 - - 3 100
Buruh/petani 1 33,33 2 66,67 - - 3 100
Ibu Rumah Tangga 3 50 3 50 - - 6 100
Tidak Bekerja 9 23,08 22 56,41 8 21,52 39 100
Total 14 27,45 29 56,86 8 15,69 51 100
BAB 4
HASIL PENELITIAN

2. HASIL PENELITIAN
1. Univariat
 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Lansia berdasarkan:
h. Pendidikan
Tingkat Pengetahuan Jumlah
Pendidikan Baik Cukup Kurang Total
F % F % F % F %
Tidak Sekolah 7 22,58 16 51,61 8 25,81 31 100
SD 4 26,67 11 73,33 - - 15 100
SMP 1 20,00 4 80,00 - - 5 100
SMA - - - - - - - -
Perguruan Tinggi - - - - - - - -
Total 14 27,45 29 56,86 8 15,69 51 100
BAB 4
PEMBAHASAN

1. Gambaran Karakteristik Responden


Menurut Jenis Kelamin
Banyaknya responden lansia yang berjenis kelamin
perempuan, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Anna
dan Woro (1999) dalam Fajriyah (2009), melihat tingkat
kesehatan dan kesejahteraan kian membaik maka angka
harapan hidup penduduk Indonesia kian meningkat pula,
khususnya perempuan di mana usia perempuan akan
lebih panjang, sehingga rata-rata umur harapan hidup
perempuan umumnya lebih tinggi daripada laki-laki.
Menurut Handono dan Isbagyo (2005), dengan
bertambahnya umur penyakit akan meningkat baik
perempuan maupun laki- laki. Prevalensi perempuan
lebih tinggi dari laki-laki lebih dari 75% penderita
hipertensi adalah perempuan dengan perbandingan 3:1.
BAB 4
PEMBAHASAN

2. Gambaran Karakteristik Responden


Menurut Usia
Distribusi frekuensi berdasarkan Usia responden terbanyak
didapatkan hasil usia responden usia 60-74 tahun (lanjut usia)
sebanyak 39 orang, dan paling sedikit usia > 90 tahun (usia
sangat tua) sejumlah 1 orang.
Penelitian yang dilakukan diketahui bahwa tingkat pengetahuan
lansia tentang diit hipertensi berpengetahuan cukup rata-rata
paling banyak terjadi pada responden dengan usia 60-74 tahun
sebanyak 24 orang (61,59%). Menurut Hendra (2008), makin
tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan
mentalnya membaik serta berpengaruh pada pengetahuan yang
diperolehnya, akan tetapi pada umur menjelang lansia
kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan
akan berkurang.
BAB 4
PEMBAHASAN

3. Gambaran Karakteristik Responden


Menurut Pekerjaan
Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan responden terbanyak
didapatkan hasil tidak bekerja sejumlah 39 orang.
Penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa tingkat
pengetahuan lansia tentang diit hipertensi dilihat dari
pekerjaan responden rata-rata berpengetahuan cukup paling
banyak terjadi pada lansia yang sudah tidak bekerja sebanyak
22 orang (56,41%). Sedangkan berpengetahuan kurang paling
banyak juga terjadi pada lansia yang tidak bekerja sebanyak 8
orang (21,52%).
Pengalaman dalam bekerja memberikan pengetahuan dan
keterampilan lansia serta pengalaman belajar selama bekerja
akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil
keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan
menalar secara ilmiah dan dari masalah nyata dalam bidang
kerjanya (Hendra, 2008).
BAB 4
PEMBAHASAN

4. Gambaran Karakteristik Responden


Menurut Tingkat Pendidikan
Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pendidikan responden
terbanyak didapatkan hasil pendidikan tidak sekolah sejumlah
31 orang.
 Penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa tingkat
pengetahuan lansia tentang diit hipertensi rata-rata
berpengetahuan cukup dilihat dari tingkat pendidikan responden
paling banyak terjadi pada responden dengan pendidikan tidak
sekolah sebanyak 16 orang (51,61%), dan pengetahuan kurang
paling banyak juga terjadi pada lansia yang tidak sekolah
sebanyak 8 orang (25,81). Lansia dengan pendidikan yang
rendah maka mempunyai tingkat pengetahuan cukup dimana
pengetahuan diperoleh dari pengalaman dan informasi yang
sudah didapatnya. Hasil survei yang dilaporkan oleh BPS (2004),
bahwa sebagian besar lansia (80%) memiliki status pendidikan
rendah yaitu SD sampai dengan tidak sekolah.
BAB 4
PEMBAHASAN

5. Gambaran Karakteristik Responden


Menurut Tingkat Pengetahuan
Frekuensi tentang tingkat pengetahuan lansia mengenai diit
hipertensi hasil penelitian dapat diketahui responden yang
berpengetahuan cukup sejumlah 29 orang, baik 14 orang dan
kurang 8.
Hasil penelitian dapat diketahui responden yang berpengetahuan
cukup sejumlah 29 orang menurut asumsi penelitian
dikarenakan sedikitnya rasa peduli lansia tentang diit hipertensi
dan dalam menjawab pertanyaan lansia sekedar mengerti
tentang diit hipertensi, hal ini sesuai dengan pendapat
Notoatmodjo (2010), bahwa pengetahuan merupakan hasil
tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”,
misalnya apa itu, apa manusia, apa alam dan sebagainya.
Sehingga lansia tersebut memperoleh pengetahuan cukup.
BAB 4
PEMBAHASAN

6. Keterbatasan Penelitian
1. Rata-rata lansia menjawab salah pada soal nomor 6
dimana lansia belum mengetahui bahwa diit hipertensi
merupakan cara mencegah kekambuhan hipertensi tanpa
efek samping.
2. Peneliti juga juga tidak mengetahui berapa kali lansia
berkunjung ke Puskesmas Lhokbengkuang untuk
mengontrol tekanan darahnya ataupun melakukan
perobatan.
3. Memiliki waktu yang terbatas pada saat melakukan
wawancara serta kuesioner dari pasien dan kualitas data
tergantung pada kejujuran dan keterbukaan responden
ketika menjawab pertanyaan yang diajukan dan kondisi
puskesmas yang ramai menyulitkan wawancara peneliti.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
1. Pengetahuan lansia cukup sebanyak 29 lansia dengan
presentase 56,86%.Pengetahuan Baik sebanyak 14 lansia
dengan presentase 27,45%, sedangkan tingkat pengetahuan
kurang sebanyak 8 lansia dengan presentase 15,69%.
2. Tingkat pengetahuan lansia tergolong cukup berdasarkan usia
dominan pada usia 60-74 tahun sebanyak 24 orang (61,59%).
3. Tingkat Pengetahuan lansia tergolong cukup berdasarkan
pekerjaan dominan pada lansia yang sudah tidak bekerja
sebanyak 22 orang (56,41%).
4. Tingkat pengetahuan lansia tergolong cukup berdasarkan
pendidikan dominan pada tingkat pendidikan tidak sekolah
sebanyak16 orang (51,61%).
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Saran
1. Bagi peneliti
Diharapkan peneliti dapat mengembangkan lagi penelitian-penelitian
selanjutnya khususnya gangguan kesehatan pada masyarakat pada
umumnya yang terjadi pada lansia dan dapat ikut serta dalam pemberian
penyuluhan- penyuluhan kepada masyarakat dalam menjaga kesehatan,
selain itu peneliti juga dapat mengembangkan lagi penelitiannya
menghubungkan tingkat pengetahuan lansia tentang diit hipertensi
dengan kejadian kekambuhan hipertensi.
2. Bagi Instansi Puskesmas
Diharapkan semoga penelitian ini bisa menjadi masukan bagi
instansi puskesmas untuk menambah pengetahuan dan kepeduliaan
terhadap penyakit hipertensi terutama mengenai diit hipertensi yang
terjadi pada khususnya kalangan lansia di dalam masyarakat serta
diharapkan semakin meningkatkan kegiatannya dalam mengontrol
kesehatan para lansia dan dapat memberikan pengetahuan lebih
tentang penyakit yang terjadi pada lansia.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Saran
3. Bagi Peneliti Lain
Semoga penelitian yang sudah dilakukan ini dapat menjadi wacana
dan referensi dalam pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan penelitian ini dan semoga peneliti lain dapat mengupayakan
penambahan tenaga kesehatan saat penelitian berjalan sehingga dapat
meminimalisir ketepatan waktu saat penilitian.
4. Bagi Responden
Disarankan pada para lansia khususnya di wilayah UPTD Puskesmas
Lhokbengkuang untuk lebih peduli lagi terhadap kesehatannya terutama bagi
penderita hipertensi, khususnya dalam mengatur diit hipertensi untuk mengontrol
terjadinya kekambuhan hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi hipertensi
seperti stroke, gagal ginjal dan gagal jantung.
4. Bagi Profesi
Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan untuk
mengadakan penelitian tentang kesehatan pada lansia mengenai hipertensi
khususnya diit hipertensi dalam pencegahan terjadinya hiperteensi
Saat Proses Wawancara dengan
Responden Penderita Lansia
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai