Oleh:
Amelia Mahmudah
70 2016 059
Pembimbing Klinik:
Dr. dr. Hj. Aryani Aziz, Sp.OG (K), MARS
1 22/04/2018
Latar Belakang
Malpresentasi
20-25% Infeksi (KPSW)
(presentasi bokong)
2 22/04/2018
KPSW
3 22/04/2018
Etiologi
4 22/04/2018
Patofisiologi
5 22/04/2018
Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dengan spekulum
Pooling : Kumpulan cairan amnion pada fornix posterior.
Nitrazine Test : Kertas nitrazin merah akan jadi biru.
Ferning : Cairan dari fornix posterior di tempatkan pada objek
glass dan didiamkan dan cairan amnion tersebut akan memberikan
gambaran seperti daun pakis.
6 22/04/2018
Penatalaksanaan
Konservatif
Antibiotik (ampisilin 4 x 500 mg atau eritromisin bila tidak tahan ampisilin dan
metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari)
Jika umur kehamilan <32-34 mgg, dirawat sampai air ketuban tidak keluar.
Jika umur kehamilan 32-37 mgg, belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa negatif
dexamethasone 2x6mg (2hari), observasi tanda-tanda infeksi dan keadaan janin.
Jika umur kehamilan 32-37 mmg, sudah inpartu, tidak ada infeksi tokolitik,
dexamathasone, dan induksi setelah 24 jam.
Jika umur kehamilan 32-37 mgg, ada infeksi antibiotik dan lakukan induksi.
7 22/04/2018
Aktif
Jika kehamilan > 37 mgg induksi dengan oksitosin. Bila gagal SC
Bila terdapat tanda infeksi antibiotik & akhiri kehamilan
• Bila sekor pelvik < 5, lakukan pematangan serviks, kemudian induksi. Jika
tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio sesarea
• Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan
8 22/04/2018
Skor Zachtuchni Andros
Parameter Nilai
0 1 2
Pembukaan serviks 2 cm 3 cm 4 cm
Arti nilai:
≤ 3 : persalinan perabdominam
4 : evaluasi kembali secara cermat, khususnya berat badan janin, bila nilai tetap
dapat dilahirkan pervaginam.
>5 : dilahirkan pervaginam. 9 22/04/2018
Presentasi Bokong
Definisi
Presentasi bokong merupakan keadaan dimana janin terletak
memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah sehingga
kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah
kavum uteri
Epidemiologi
Kejadian presentasi bokong ditemukan sekitar 3-4% dari seluruh
persalinan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (≥ 37 minggu)
10 22/04/2018
Etiologi
Kelahiran prematur
Plasenta terletak di daerah fundus
Bentuk irreguler dari uterus ibu
Terdapat jaringan fibroid di bagian bawah dari uterus.
Fetus yang berjumlah lebih dari satu (seperti kembar)
Multiparitas
Terlalu sedikit atau terlalu banyak cairan amnion.
Kelainan bentuk kepala, hidrocepali atau anencepali karena kepala kurang
sesuai dengan pintu atas panggul
11 22/04/2018
Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban
relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan
demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang
atau letak lintang8.
12 22/04/2018
Klasifikasi
13 22/04/2018
Uterus Bikornu
14 22/04/2018
Patofisiologi
15 22/04/2018
Klasifikasi
16 22/04/2018
Tanda dan Gejala
Persalinan preterm
Abortus rekuren
Kehamilan ektopik
IUGR
Malposisi dan malpresentasi janin
Infertilitas (dahulu uterus bikornu diasosiasikan dengan infertilitas, tetapi studi
terbaru tidak menemukan asosiasi antara keduanya)
17 22/04/2018
Tatalaksana
18 22/04/2018
Laporan Kasus
19 22/04/2018
Identitas Pasien
Identifikasi Pasien
Nama : Ny. M
TTL/Usia : 05-10-1985/ usia 32 tahun
Alamat : Dusun II Desa Talang Cempedak
Sirah Pulau Padang Kayu Agung OKI
MRS : Jum’at, 30 Juni 2017 Pukul
12.59 WIB
Identifikasi Suami
Nama : Tn. H
TTL/Usia : 01-06-1982/ 35 tahun
20 22/04/2018
Anamnesis
Keluhan Utama
Hamil cukup bulan dengan keluar air-air
Riwayat Perjalanan Penyakit
OS mengaku hamil cukup bulan masuk usia kehamilan 9 bulan, dengan janin tunggal.
Os mengaku keluar air-air dari kemaluan sejak 14 jam yang lalu sebelum masuk
rumah sakit. Keluar air-air sedikit demi sedikit seperti merembes + 3x ganti celana
dalam dan yang paling sering pada malam hari. Os mengaku mendapati keluar air-
air berwarna jernih dan tidak berbau. Rasa perut mulas menjalar ke pinggang
belakang seperti ingin melahirkan (+), bloody show (+), sakit kepala (+), riwayat
coitus tidak ada, riwayat hipertensi sebelum/saat tidak hamil (-), riwayat trauma (-),
riwayat maag disangkal, riwayat demam disangkal, Gerakan janin masih dapat
dirasakan.
21 22/04/2018
Riwayat Penyakit Dahulu dan Keluarga
22 22/04/2018
Riwayat Menstruasi Riwayat Perkawinan
Usia haid Pertama : 12 tahun
Lama Pernikahan : 12 tahun
Siklus haid : setiap 28 hari, teratur Usia Menikah : 22 tahun
HPHT : /09/2016
TP : /06/2017
23 22/04/2018
Riwayat Kontrasepsi
Riwayat ANC
24 22/04/2018
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1. Tahun 2006 / Hamil Aterm / Spontan / Bidan / 3200
gram / Perempuan / Hidup
2. Tahun 2008 / Hamil Aterm / Spontan / Bidan / 3100
gram / Perempuan / Hidup
3. Kehamilan saat ini
25 22/04/2018
Pemeriksaan Fisik
Status Present
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4 V5 M6
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Denyut Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu Tubuh : 36,2oC
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 150 cm
26 22/04/2018
Status general
Kepala : Normocephali
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Polip (-/-)
Thoraks : BJ I/II Normal (+), reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : Vesikuler (+/+), ronchii (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial dan dorsum pedis (+/+),
CRT < 2 detik
Berat Badan : 60 Kg
Tinggi Badan : 150 cm
27 22/04/2018
Status Obstetri
Abdomen
Leopold I : Teraba bulat, keras, melenting, kepala, TFU 3 jari
dibawah proc.xyphoideus
Leopold II : Situs memanjang, teraba punggung kanan
Leopold III : Teraba besar, bulat, lembut, bokong
Leopold IV : Belum masuk pintu atas panggul (PAP)
HIS : (1/10”/20’)
DJJ : 148x/menit
TFU : 30 cm diatas symphisis pubis
TBJ : 2790 gram
28 22/04/2018
Vagina
Inspekulo : Tidak dilakukan
VT
Konsistensi porsio : lunak
Posisi : posterior
Penebalan : tipis
Pembukaan : kuncup (pembukaan 3 cm)
Pendataran : 25%
Selaput ketuban : (-), merembes
Bagian terbawah : Bokong murni
Penurunan : H1
Penunjuk : belum dapat dinilai
29 22/04/2018
Diagnosis Kerja
30 22/04/2018
Tatalaksana
Observasi keadaan umum, tanda vital ibu, dan denyut jantung janin
Rencana rawat inap OS dipindahkan ke VK (observasi keadaan umum, tanda vital ibu, dan
denyut jantung janin)
Terapi medikamentosa:
31 22/04/2018
Follow Up Pre Operasi
Hari/Tanggal/J S O P
am
Jum’at, tidak ada KU : Observasi KU, TVI, dan DJJ
30 Juni 2017 keluhan Tampak sakit sedang Konsultasi dr. Sp.OG
13.10 WIB TD : IVFD RL gtt xx x/menit
110/70 mmHg Cek darah dan urin rutin
Nadi : Pemasangan kateter menetap 24 jam
85 x/menit Ceftriaxone 2x1 gr iv
RR :
24 x/menit
Temp : 36,5oC
DJJ : 150 x/menit
Jum’at, tidak ada KU : Observasi KU, TVI, dan DJJ
30 Juni 2017 keluhan Tampak sakit sedang IVFD RL gtt xx x/menit
15.00 WIB TD : Cek darah dan urin rutin
120/80 mmHg Pemasangan kateter menetap 24 jam
OS Nadi : Pro SC pukul 16.00
dipindahkan 90 x/menit
dari PONEK RR :
ke OK 20 x/menit
32
Temp : 36,20 C 22/04/2018
DJJ : 140 x/menit
Laporan Operasi Sectio Caesarea
30 Juni 2017
Vital Sign:
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 36,4oC
34 22/04/2018
Pukul 17.30 WIB
Operasi selesai
Vital sign:
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 76 x/menit
RR : 24 x/menit
Temp : 36,7oC
GCS : 15 (Compos mentis)
Hb post op : 10,7 g/dL
Pukul 18.00 WIB
Pasien keluar kamar operasi 35 22/04/2018
Diagnosis pasca operasi : P3A0 post SC atas indikasi
presentasi bokong dengan uterus didelfis
36 22/04/2018
Pembahasan
37 22/04/2018
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah adekuat ?
38 22/04/2018
Simpulan
Diagnosis awal pada kasus ini G3P2A0 Hamil aterm dengan KPSW
inpartu kala 1 fase laten janin tunggal hidup presentasi bokong.
Diagnosis sudah benar namun secara penulisan belum tepat dan kurang
lengkap walaupun pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang telah tepat dalam membantu diagnosis kasus ini.
Tatalaksana pada kasus ini juga telah sesuai mengikuti protokol
tatalaksana, yaitu mencegah terjadinya infeksi intrauteri dan
mempercepat proses persalinan untuk mencegah komplikasi yang dapat
terjadi pada ibu dan bayinya dengan melakukan terminasi persalinan
perabdominam.
39 22/04/2018
Saran
40 22/04/2018
Lampiran
41 22/04/2018
Terima kasih
42 22/04/2018