Anda di halaman 1dari 16

TUGAS FISIKA

DASAR

Suhu dan
kalor
Kelompok fisika

1. Ahmad Iqbal W
2. Anugerah Hadi D.A
3. Arda Purjawanto
4. Mas’ulun Dian M
Pengertian Suhu
Suhu adalah derajat panas atau
dinginnya suatu benda. Suhu dapat diukur
dengan menggunakan alat yang disebut
termometer. Sifat yang diukur untuk
menyatakan suhu disebut sifat termometrik.
Satuan suhu adalah derajat.
Untuk menyatakan suhu dengan bilangan
diperlukan patokan suhu yang tetap yang
dapat dibuat kembali dengan mudah dan
teliti. Patokan suhu yang digunakan disebut
titik tetap.
Dari skala suhu yang ada sekarang telah ditetapkan:
a. Termometer skala Celsius
Memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C.
Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°C –
100°C dan dibagi dalam 100 skala.
b. Temometer skala Reamur
Memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R.
Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°R –
80°R dan dibagi dalam 80 skala.
c. Termometer skala Fahrenheit
Memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F.
Rentang temperaturnya berada pada temperatur 32°F –
212°F dan dibagi dalam 180 skala.
d. Termometer skala Kelvin
Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya
273,15 K. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 273,15 K – 373,15 K dan dibagi dalam 100
skala.
KALOR

Kalor merupakan panas yang bisa berpindah


dari benda yang memiliki kelebihan kalor
menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor
biasanya dinyatakan dalam suhu. Dalam satuan
internasional, kalor dinyatakan dengan Joule.
Satuan lainnya dinyatakan dengan kalori.
Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang
diserap oleh benda bermassa tertentu
untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan
kapasitas kalor dalam sistem international
ialah J/K.
Rumus kapasitas kalor Q = m.c.ΔT

Keterangan:
Q : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas
oleh suatu benda (J)
m : massa benda yang menerima atau melepas
kalor (kg)
c : kalor jenis zat (J/kg⁰C)
ΔT : perubahan suhu (⁰C)

Rumus Kalor Jenis: c = Q / m.ΔT


Rumus Kapasitas Kalor: C = Q / ΔT
Asas black

 Apabila suatu zat dicampur dengan zat lain yang


suhunya berbeda, maka antara kedua zat itu akan
terjadi pertukaran kalor hingga tercapainya
keseimbangan termal dimana suhu kedua zat akan
sama. Black menemukan bahwa pada proses
pencampuran ini, besarnya kalor yang dilepaskan
oleh zat yang suhu awalnya lebih tinggi akan sama
dengan besarnya kalor yang diterima oleh zat yang
suhu awalnya lebih rendah. Black kemudian
merumuskan asasnya yang berbunyi: kalor yang
dilepas sama dengan kalor yang diterima. Asas Black
merupakan bentuk lain dari hukum kekekalan energi,
yaitu banyaknya energi selalu tetap.
RUMUS ASAS BLACK

> Qlepas = Qterima

>Qlepas itu adalah jumlah dari kalor yang dilepaskan oleh zat
>Qterima adalah jumlah dari kalor yang diterima oleh zat

>Dan dibawah ini adalah penjabaran rumus asas black :

>(M1 X C1) (T1-Ta) = (M2 X C2) (Ta-T2)


Atau
>(M1 X T1 + M2 X T2) / (M1 + M2)

Note :
M1 adalah masa dari benda yang memiliki tingkat temperatur yang lebih tinggi

C1 adalah kalor jenis benda yang memiliki tingkat temperatur yang lebih tinggi

T1 adalah temperatur benda yang memiliki tingkat temperatur yang lebih tinggi

Ta adalah temperatur akhir dari pencampuran kedua buah benda

M2 adalah massa dari benda yang memiliki tinggkat temperatur yang lebih rendah

C2 adalah kalor jenis benda yang memiliki tingkat temperatur yang lebih rendah

T2 adalah temperatur dari benda yang memiliki tingkat temperatur yang lebih rendah
Contoh asas black
Perubahan zat
Telah ditunjukkan sebelumnya bahwa kalor dapat
mengubah wujud suatu zat. Tapi perubahan wujud ini
tidak selalu memerlukan kalor dalam prosesnya
namun ada juga perubahan wujud yang dalam
prosesnya justru melepaskan kalor. Perubahan wujud
zat dapat dibedakan menjadi perubahan fisika dan
perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan
wujud yang terjadi pada suatu zat dimana zat
tersebut dapat dikembalikan lagi ke wujud semula
atau dalam proses perubahan itu tidak dihasilkan zat
baru. Misalnya lilin jika dibakar akan meleleh dan
ketika didinginkan maka akan kembali menjadi padat
Diagram perubahan zat
pemuaian
Jika suatu zat diberikan kalor maka zat itu
akan memuai atau bertambah besarnya
tergantung pada jenis bahan, ukuran benda
mula-mula, dan besarnya perubahan suhu
atau kalor yang diberikan. Pemuaian ada tiga
macam yaitu muai panjang, muai luas, dan
muai volume. Zat padat mengalami ketiga
pemuaian tersebut sedangkan zat cair dan gas
hanya mengalami muai volume saja.
Muai panjang dialami oleh zat padat yang
luas penampangnya sangat kecil bila
dibandingkan dengan panjangnya. Perubahan
panjang per satuan panjang tiap derajat
perubahan suhu disebut koefisien muai
panjang zat padat
Persamaan pemuaian

Anda mungkin juga menyukai