Anda di halaman 1dari 23

Penyakit infeksi rohani dan jasmani

Ibadah
 ”Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-
penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya
yang beriman” (QS:Yunus 57).
Sehat menurut batasan World Health
Organization adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Tujuan Islam mengajarkan hidup yang
bersih dan sehat adalah menciptakan
individu dan masyarakat yang sehat
jasmani, rokhani, dan sosial sehingga
umat manusia mampu menjadi umat yang
pilihan.
1. Karantina penyakit: Nabi Muhammad SAW
bersabda: “Jauhkanlah dirimu sejauh satu atau dua
tombak dari orang yang berpenyakit lepra ”

2. Islam juga mengajarkan prinsip-prinsip dasar


penanganan dan penanggulangan berbagai
penyakit infeksi yang membahayakan masyarakat
(misalnya wabah kolera dan cacar), “Janganlah
engkau masuk ke dalam suatu daerah yang sedang
terjangkit wabah, dan bila dirimu berada di
dalamnya janganlah pergi meninggalkannya.”

3. Islam menganjurkan umatnya melakukan upaya


proteksi diri (ikhtiar) dari berbagai penyakit infeksi,
misalnya dengan imunisasi.
Makanan

1. Makanan yang diharamkan.

Firman Allah SWT :

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan


bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama)
selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan
terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui
batas, maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”. (QS. 2. Al Baqarah, 2:173 )
2. Makanan sehat dan halal:

Islam memerintahkan umatnya untuk makan


makanan yang baik dan halal, misalnya daging,
ikan, madu dan susu. Makanan-makanan yang baik
dan halal bermanfaat bagi tubuh. Islam menolak
paham vegetarian. Pola konsumsi yang hanya
tergantung pada jenis sayuran belaka tidak sehat
bagi tubuh karena kebutuhan protein tidak dapat
tercukupi hanya dari konsumsi sayuran saja.
3. Menjaga perilaku muslim ketika makan:

Islam menegaskan kepada orang muslim


untuk menjaga etika ketika makan. Allah
memerintahkan kita untuk makan tidak
berlebih-lebihan sedangkan Rasulullah SAW
mengatakan bahwa “perut adalah seburuk-
buruk tempat untuk diisi”. Sebagian besar
penyakit bersumber dari perut. Oleh
karenanya Maha Benar Allah SWT dalam
Firman-Nya :
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh
adalah dari Allah, dan apa saja
bencana yang menimpamu, maka dari
(kesalahan) dirimu sendiri. Kami
mengutusmu menjadi Rasul kepada
segenap manusia. Dan cukuplah Allah
menjadi saksi”. (QS 4. An Nisaa’ : 79)
. Olahraga

Islam menegaskan pentingnya olahraga


untuk menciptakan generasi Rabbani
yang kuat dan sehat. Oleh karenanya,
Islam mengajarkan setiap muslim untuk
mengajarkan anak-anaknya bagaimana
cara memanah, berenang, dan berkuda.
Nabi muhammad SAW merupakan tauladan bagi
umatnya. Nabi selalu berdzikir kepada allah.
Sehingga allah menimbulkan energi yang sangat
luar biasa dan membawa ketenangan kepada diri
beliau.

Dalam buku ilmu kedokteran teori yang


mengatakan psiko-neuro endoktrin-imunologi
yaitu hati / jiwa yang tenang, sabar, pemaaf, dan
lain-lain, akan mempengaruhi kelenjar, akan
mengeluarkan hormon yang sehat, karenanya
tubuh jadi kebal dari penyakit. Dalam ilmu
kedokteran juga dinyatakan bahwa dalam otak
terdapat zat kimia yang otomatis keluar sewaktu
berdzikir yaitu : endhorphin, menenangkan otak
dan ia berasal dari dalam tubuh.
Lalu bagaimana caranya supaya otak kita bisa
mencapai keadaan Alpha dan Theta?,

QS. Ara’d (13) : 28 :

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka


manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram”. Ayat tersebut menginformasikan kepada
kita bahwa fungsi dzikir adalah untuk menjadikan
hati kita tenang dan dengan tenangya hati maka otak
kita akan mencapai keadaan Alpha. Sedangkan otak
dalam kondisi Alpha yang di hasilkan dari dzikir akan
mengantarkan seseorang terasa sangat dekat
dengan Allah, seakan merasakan ke hadiran Allah di
hadapannya yang akan berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas Ruh dalam dirinya.
, QS. Al-Muzzammil (73) : 1-6,

“1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),


2. bangunlah (untuk sembahyang) di malam
hari, kecuali sedikit (daripadanya),

3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari


seperdua itu sedikit.
4. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah
Al Quran itu dengan perlahan-lahan.

5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan


kapadamu perkataan yang berat.
6. Sesungguhnya bangun di waktu malam
adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan
bacaan di waktu itu lebih berkesan”.
Jenis pengobatan secara praktik dibagi
menjadi dua:

Ilmu kesehatan, yakni cara


mempertahankan kesehatan atau
menjaga tubuh selalu tetap sehat.

Ilmu perawatan, yakni mengenai


bagaimana mengembalikan kondisi
tubuh dari keadaan sakit ke kondisi
sehat.
Dalam Sahih Al-Bukhari diriwayatkan dari
Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Nabi
saw.,

“Kesembuhan itu ada tiga, dengan


meminumkan madu (bisyurbata ‘asala),
sayatan pisau bekam (syurtotha mihjan), dan
dengan besi panas (kayta naar) dan aku
melarang umatku melakukan pengobatan
dengan besi panas.”

“Gunakanlah dua penyembuh; al-Qur’an dan


madu” (HR. Ath-thabrani dari abu hurairah)
Mengobati penyakit dengan al-Qur’an

Menurut Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah dalam


kitabnya at Thibun Nabawy bahwa penyakit itu
digolongkan dua jenis, yakni penyakit batin dan
penyakit lahir (fisik).

Penyakit batin adalah penyakit yang berkaitan


dengan jauhnya batin (hati) seseorang dari Allah swt.
Penyakit ini menyerang unsur ruh manusia; seperti
kesurupan. Pengobatan penyakit ini adalah dengan
al-Qur’an (ibadah, doa, ruqyah, syar’iyah.

Sedangkan yang kedua, adalah penyakit lahir (fisik).


Penyakit ini obatnya adalah dengan obat-obatan yang
sesuai dengan al-Qur’an.
Mengobati dengan Madu

Allah swt. Berfirman, “Dari perut lebah itu


keluar minuman (madu) yang bermacam-
macam warnanya. Di dalamnya terdapat
obat yang dapat menyembuhkan bagi
manusia. “ (QS. An-Nahl (16):69).

Pengobatan dengan bekam


C. Prinsip-Prinsip Pengobatan

Meyakin bahwa Allah swt yang


menyembuhkan segala penyakit

Menggunakan obat yang halal dan baik

Tidak menimbulkan mudharat

Pengobatan tidak menimbulkan TBC (tahayul,


bid’ah dan churafat)

Selalu ikhtiar dan tawakal


Ibnu Qayyim mengatakan, “jenis obat-obatan
yang dapat menyembuhkan penyakit, yang
tidak dikejar oleh ilmu analisis dan
eksperimen adalah jenis obat hati, ruhani,
kekuatan hati, penyandaran kepada Allah,
kembali dan tawakal kepada-Nya, sedekah
taubat,doa , istighfar, berbuat baik kepada
makhluk, membantu orang yang kekurangan,
den menghilangkan kesusahan orang lain.”
. Berobat dengan Air

Sebelum meninggal Rasulullah saw.


Mengalami demam terus menerus. Rasulullah
saw. Menggunakan air untuk
menyembuhkannya.

Terdapat pula kisah dalam riwayat Abu Nu’ai


, dari hadis Anas dan memarfu’kannya, “jika
salah seorang diantara kalian terken a
demam, maka hendaklah ia diguyur air dingin
selama tiga hari pada waktu sahur.”
Supaya tidak terken serangan sihir, ada beberapa
cara yang dapat dilakukan, yaitu:

Memakan tujuh butir buah kurma. Yang palin bagus


adalah kurma Madinah.
Berwudhu
Shalat secara berjamaah
Shalat Malam. Misalnya Tahajud
Membaca Ta’awudz atau membaca do’a saat masuk
kamar mandi atau Wc
Membaca do’a perbentengan diri dari syaitan saat
berjimak
Membaca ayat kursi
Mengucapkan dzikir setelah shalat subuh
Mengucapakan do’a saat keluar dari rumah
Mengucapkan dzikir yag khusus dibaca pagi hari dan
petang, berdoa sat masuk masjid dan saat keluar
masjid
untuk menghadapi hal-hal yang dapat
menyebabkan penyakit dan mudah berjangkit
di kalangan manusia, antara lain:

1. Menjaga Kebersihan Lingkungan


Menjaga Kebersihan tempat dan
Pekarangan
Menjaga kebersiha jalan dan tempat-
tempat berkumpul

2. Menjaga Makanan, Air, dan Udara dari


Pencemaran
Menjaga makanan dari pencemaran
Menjaga Udara dari pencemaran
Menjaga Air dari pencemaran dan
kontminasi

Anda mungkin juga menyukai