Anda di halaman 1dari 38

SISTEM PENAMBANGAN

TAMBANG TERBUKA

JURUSAN PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIS UNSRI
TAMBANG TERBUKA
adalah suatu sistem penambangan dimana seluruh
aktivitas kerjanya berhubungan langsung dengan
atmosfir atau udara luar. Olehnya itu mempunyai
kecenderungan merubah bentuk permukaan, yaitu
dengan menggali dan memindahkan permukaan
lapisan tanah penutup dan/atau tanah pucuk yang
menutupi bahan galian, yang kemudian dilanjutkan
dengan menggali dan mengambil bahan galian
tersebut.
FAKTOR PENDUKUNG
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sistem
penambangan pada metode tambang terbuka adalah :
1. Keadaan bahan galian (dimensi bahan galian),
2. Kemiringan bahan galian,
3. Keadaan topografi,
4. Kadar/kualitas bahan galian,
5. Harga bahan galian terhadap pasar,
6. Stripping ratio,
7. Cut off grade.
KLASSIFIKASI SISTEM PENAMBANGAN

 SECARA UMUM,
Berdasarkan macam material yang ditambang, maka
tambang terbuka dapat dibagi menjadi :
1. Open pit/open cut/open cast/open mine;
2. Quarry;
 Side hill type,
 Pit type/subsurface type

3. Strip mine;
 Cut and fill mining,
 Contour mining,
 Box cut mining
4. Alluvial mine,

 Manual method,

 Hydraulicking,

 Dredging

 ROBERT S LEWIS,
1. Placer mining,
2. Open cut mining
 L J THOMAS,
1. Alluvial mining
2. Mineral sands mining
3. General open pit mining
4. Surface mining machinary
5. Open cut mining of bedded deposit
6. Open pit mining of massive deposit
7. Abandoned pit
8. Non-entry mining
Hartman, 1987
1. Mekanis (Mechanical)
 Open pit mining
 Quarry
 Open cast mining
 Auger mining
2. Aqueous
 Placer
 Hydraulicking
 Dredging
 Solution
 Borehole mining
 Leaching
 K A Sweet
1. Placer mining
 Panning and sluicing
 Hydraulicking
 Dredging
2. Open pit
 Single bench
 Multiple bench
 Strip mining
 Quarry mining
3. Glory hole
1. OPEN PIT/OPEN CUT/OPEN
CAST/OPEN MINE
 Adalah cara-cara penambangan terbuka yang
dilakukan untuk menggali endapan-endapan bijih
seperti bijih besi, endapan bijih nikel.
 Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bijih
itu sendiri ada 2 macam yaitu Open pit dan Open
cut/open cast/open mine
 Secara umum metode ini menggunakan siklus operasi
penambangan yang konvensional, yaitu pemecahan
batuan dengan pemboran & peledakan, diikuti
operasi penanganan material penggalian, pemuatan
dan pengangkutan.
a. Open pit
 Merupakan bentuk penambangan untuk endapan
bijih yang terletak pada suatu lembah.
 Dengan demikian front kerja digali kearah
bawah sehingga akan membentuk semacam
cekungan atau pit.
b. Open cast/open cut/open mine
 Merupakan bentuk penambangan untuk endapan
bijih yang terletak pada lereng bukit.
 Dengan demikian front kerja digali dari arah
bawah keatas atau sebaliknya (side hill type).
 Bentuk tambang dapat melingkar bukit,
tergantung dari letak endapan dan penambangan
yang diinginkan.
PERBEDAAN ANTARA OPEN PIT & OPEN CUT
1. Arah penggalian/arah penambangan.
 Disebut Open pit apabila penambangannya dilakukan
dari permukaan yang relatif mendatar menuju ke
arah bawah dimana endapan bijih tersebut berada.
 Disebut Open cut/open cast/open mine apabila
penggalian endapan bijih dilakukan pada suatu lereng
bukit.
 Jadi penerapan Open pit atau Open cut sangat
tergantung pada letak atau bentuk endapan bijih yang
akan ditambang.
 Salah satu contoh metode open pit/open cast adalah
seperti yang diterapkan di PT. Freeport Indonesia dan
PT. Kelian Equatorial Mining.
2. Pemindahan tanah penutupnya.
 Pada Open pit tanah penutup dikupas dan
dipindahkan ke suatu daerah pembuangan yang
tidak ada endapan dibawahnya,
 Pada Open cast tanah penutup tidak dibuang ke
daerah pembuangan, tetapi dibuang ke daerah bekas
tambang yang berbatasan.
OPEN PIT
OPEN PIT
OPEN CUT / OPEN CAST
Open Cast/Open Cut/Open Mine
2. QUARRY
 Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dilakukan
untuk menggali endapan-endapan bahan galian industri
atau mineral industri, seperti, marmer, batu gamping,
granit, andesit dan lain-lain.
 Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan
galian industri atau arah penambangan, maka Quarry
dibagi atas 2 macam, yaitu Side hill type dan Pit
type/subsurface type,
 Quarry dapat menghasilkan material atau hasil
tambang dalam bentuk pecah-pecah (loose/broken
material) ataupun dalam bentuk bongkah-bongkah yang
teratur ( dimensional stones).
a.Side hill type
 Merupakan bentuk penambangan untuk bahan galian
industri yang terletak di lereng bukit atau bentuk
endapannya berbukit. Front kerja dibuat mengikuti
arah dari pada lereng-lereng bukit itu dengan dua
kemungkinan:
 Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas
kebawah, maka front kerja dapat dibuat
melingkar bukit dengan jalan masuk berbentuk
spiral
 Jika hanya sebagian lereng bukit saja yang akan
ditambang atau bukit itu memanjang maka front
kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk
dari salah satu sisinya atau dari depan, disebut
jalan masuk langsung
“SIDE HILL TYPE” DGN JALAN MASUK SPIRAL
 Keuntungan side hill type adalah,
 Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah
dengan membuat front kerja sedikit miring kearah
luar dan tepi jalan masuk dibuatkan saluran air
 Alat angkut yang bermuatan bergerak ke arah
bawah yang berarti mendapat bantuan gaya
gravitasi sehingga pengangkutan menjadi lebih
singkat.
 Kerugiannya adalah :
 Material penutup harus dikupas dan dibuang
sekaligus sebelum penambangan dilakukan, berarti
diperlukan modal yang besar untuk pengupasan
lapisan penutup
 Karena jalan masuknya miring, kalau
pengemudi/operator alat angkut kurang hati-hati
dapat menyebabkan kecelakaan.
“SIDE HILL TYPE” DGN JALAN MASUK SPIRAL
“PIT TYPE” DGN JALAN MASUK LANGSUNG
“PIT TYPE” DGN JALAN MASUK “ZIG-ZAG”
b.Pit type/subsurface type
 Merupakan bentuk penambangan untuk bahan galian
industri yang terletak pada suatu daerah yang
relatif mendatar. Dengan demikian front kerja
harus digali kearah bawah sehingga akan membentuk
cekungan (pit).
 Bentuk cekungan atau front kerja tersebut ada tiga
kemungkinan bentuk jalan masuk, yaitu :
 Jalan masuk bentuk spiral, kalau bentuk endapan
kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka front
kerja dan jalan masuknya dibuat berbentuk spiral
 Jalan masuk bentuk Zig-zag, bila bentuk endapan
kurang lebih empat persegi panjang atau bujur
sangkar, maka front kerjapun dibuat seperti
bentuk-bentuk tersebut.
 Jalan masuk langsung.
3. STRIP MINE
 Strip mine adalah cara penambangan terbuka yang
dilakukan untuk endapan-endapan yang letaknya
mendatar atau sedikit miring.
 Strip mine diterapkan untuk menambang endapan-
endapan sedimenter yang letaknya kurang lebih
mendatar,
 Yang harus diperhatikan dalam penambangan cara ini
adalah stripping ratio dari endapan yang akan
ditambang yaitu perbandingan banyaknya volume
tanah penutup (m3) yang harus dikupas untuk
mendapatkan satu ton endapan.
 Cara ini sering diterapkan pada penambangan
batubara, tambang garam dan lain-lain.
 Beberapa cara strip mining meliputi,
a. Cut and fill mining (strip mining),
b. Contour mining,
c. Box cut mining (Area mining),

a.Cut and fill mining


 Cara ini umumnya digunakan untuk endapan
batubara yang memiliki kemiringan endapan (dip)
besar atau curam dimana sistem penambangan
yang lain sulit untuk ditetapkan karena
keterbatasan jangkauan alat-alat.

 Yaitu cara penambangan dimana tanah penutup


yang dikupas dibuang kebagian belakang yang
endapannya telah diambil.
 Selain itu, endapan batubaranya harus tebal, terutama
bila lapisan tanah penutupnya juga tebal. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan perbandingan yang
masih ekonomis antara jumlah tanah penutup yang harus
dikupas dengan jumlah batubara yang dapat digali
(economic stripping ratio).

 Pada sistem ini baik pada pengupasan tanah penutup


maupun penggalian batubaranya, digunakan sistem
jenjang ( benching system).

 Kemajuan penambangan didahului oleh kemajuan


jenjang pada pengupasan tanah penutup, kemudian
diikuti oleh kemajuan jenjang pada penggalian
batubaranya. Karena lapisan tanah penutupnya tebal,
maka pada awal kegiatan penambangan akan timbul
masalah tempat penampungan buangan tanah penutup
sebelum daerah bekas penambangan mampu untuk
menampung tanah buangan tersebut.
STRIP MINING
b.Contour mining
 Yaitu cara penambangan dengan mengikuti arah
kontour. Hal ini dilakukan karena posisi endapan
mendatar atau sedikit miring dan terletak dilereng
bukit.
 Cara penambangannya adalah dengan membuat
tempat kerja terlebih dahulu pada bagian lereng,
yaitu dengan cara mengupas tanah penutup sampai
didapat lebar yang cukup untuk melakukan
penambangan. Tanah penutup hasil penggalian
dibuang kelereng sebelah bawahnya.

 Sistem penambangan ini biasanya diterapkan untuk


endapan batubara yang tersingkap di lereng
pegunungan atau bukit.
 Penambangan selanjutnya dilakukan dengan cara
side hill type dengan bentuk tambang undakan dan
searah dengan kontur.
 Kegiatan penambangan diawali dengan pengupasan tanah
penutup di daerah singkapan (outcrop) di sepanjang lereng
mengikuti garis kontur, kemudian diikuti dengan penggalian
endapan batubaranya. Penggalian kemudian dilanjutkan
kearah tebing sampai dicapai batas penggalian yang masih
ekonomis, mengingat tebalnya tanah penutup yang harus
dikupas untuk mendapatkan batubaranya (nisbah pengupasan
- stripping ratio),

 Karena keterbatasan daerah yang bisa digali, maka daerah


menjadi sempit tetapi panjang sehingga memerlukan alat-
alat yang mudah berpindah-pindah. Umur tambang biasanya
pendek.
 Kerugian sistem ini ialah :
 Terbatasnya jumlah cadangan yang ekonomis untuk
ditambang, karena tebalnya tanah penutup yang harus
dikupas.
 Tempat kerjanya sempit
 Tebing (highwall) yang terbentuk bila terlalu tinggi
sehingga menyebabkan kemantapan lerengnya rendah.
 Juga mudah terjadi kelongsoran pada timbunan tanah
buangan ( timbunan tanah penutup).
CONTOUR MINING
c. Box cut mining
 Sistem ini pada umumnya diterapkan untuk
endapan batubara yang letaknya kurang lebih
horizontal (mendatar) serta daerahnya juga
merupakan dataran.
 Adalah cara penambangan dimana pertama-tama
dibuat lubang atau box karena adanya kesulitan
dalam pembuangan tanah penutup.
 Tanah penutup hasil penggalian pertama kali
dibuang kesamping kiri/kanan dari lubang (box).
Setelah terbentuk lubang dengan ukuran yang
telah diperhitungkan, kemudian dilakukan
penggalian berikutnya dan tanah penutup hasil
galian dibuang kedalam lubang yang endapannya
telah diambil.
 Kegiatan penambangan dimulai dengan pengupasan tanah
penutup dengan cara membuat paritan besar yang biasanya
disebut “box cut” dan tanah penutupnya dibuang ke daerah
yang tidak akan ditambang.

 Setelah endapan batubara dari galian pertama diambil,


kemudian disusul dengan pengupasan berikutnya yang sejajar
dengan pengupasan pertama dan tanah penutupnya ditimbun
atau dibuang ke tempat bekas penambangan atau penggalian
yang pertama (back filling digging method). Demikian
selanjutnya penggalian demi penggalian dilanjutkan sampai
penggalian yang terakhir.

 Penggalian yang terakhir akan meninggalakan lubang yang


memanjang, yang di satu sisi dibatasi oleh timbunan tanah
buangan dan disisi lainnya oleh tanah penutup yang tidak
digali. Seirama dengan kemajuan penambangan secara
bertahap timbunan tanah penutup juga diratakan.
AREA MINING
4. ALLUVIAL MINING
 Adalah cara-cara tambang terbuka yang diterapkan
pada endapan alluvial atau endapan placer.
 Berdasarkan cara penambangannya maka alluvial mining
ada 3 macam :
a. Manual method
adalah penambangan yang dilakukan dengan tenaga manusia
dan menggunakan alat-alat yang sederhana
b. Hydraulicking
Adalah cara penambangan dengan menggunakan kombinasi
pompa dan monitor, syarat utama dalam cara penambangan ini
adalah adanya air yang cukup
c. Dredging
Adalah cara penambangan ini menggunakan kapal keruk atau
dredge, syarat utama dari cara ini adalah harus tersedia
cukup air untuk mengapungkan kapal keruk

Anda mungkin juga menyukai