Anda di halaman 1dari 32

INKONTINENSIA URIN

GINA ARIANI

DISKUSI TOPIK SUB BAGIAN GERIATRI


PROGRAM STUDI ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
DEFINISI
Dari aspek klinis praktis, inkontinensia urine didefinisikan
sebagai keluarnya urin yang tidak terkendali pada waktu yang
tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekwensi dan
jumlahnya, yang mengakibatkan masalah sosial dan higienis
penderitanya.
Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin tanpa disadari
dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga
mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau sosial (Kane
dkk. 1989).
KERAGAMAN DEFINISI YANG DIPERGUNAKAN DALAM
PENELITIAN PREVALENSI INKONTINENSIA URIN
Tabel 1. Definisi Inkontinensia Urine
1. Definisi keluarnya urin
Kesulitan menahan berkemih sampai mencapai toilet
Keluarnya air kencing yang tidak diharapkan
Hilangnya pengendalian berkemih
Underpants basah
2. Definisi keparahan
Sekali atau lebih
Dua kali atau lebih
Tiga kali atau lebih
Menyebabkan problem sosial atau kebersihan
3. Definisi frekwensi
Selalu terjadi
Terjadi 1 tahun yang lalu
Terjadi 1 bulan yang lalu
Terjadi 1 minggu yang lalu
Terjadi setiap hari
EPIDEMIOLOGI

• Prevalensi inkontinensia urin meningkat seiring dengan


meningkatnya umur dan meningkatkanya kelemahan, dan
diperkirakan 1,3 sampai 2 kali lebih besar pada perempuan
usia lanjut (35%) daripada laki-laki usia lanjut (22%).

• Prevalensinya mencapai 60 % di panti jompo


FISIOLOGI BERKEMIH

• Proses berkemih  proses dinamis yang


memerlukan rangkaian koordinasi proses
fisiologik berurutan yang dibagi menjadi
2 fase :
1. Fase penyimpanan
2. Fase pengosongan
FISIOLOGI BERKEMIH
FISIOLOGI BERKEMIH
PATOFISIOLOGI
FAKTOR RESIKO

• Pada orang usia lanjut di masyarakat depresi, TIA, stroke,


gagal jantung kongestif, konstipasi, inkontinensia faeses,
obesitas, PPOK, batuk kronik, immobilitas
• Pada orang usia lanjut di panti  immobilitas, demensia,
depresi, stroke, DM, parkinson
• Risiko meningkat pada perempuan dengan IMT lebih besar
dengan histerektomi, infeksi urin dan trauma perineal
• Melahirkan pervaginam meningkatkan resiko inkontinensia
tipe stres dan campuran
ETIOLOGI

• Gangguan urologi
• Neurologis
• Fisiologis/psikologis
• Iatrogenik/lingkungan
TIPE INKONTINENSIA URIN

• Inkontinensia urin akut


Terjadi secara mendadak, biasanya berkaitan dengan kondisi penyakit akut
atau masalah iatrogenik yang menghilang jika kondisi akut teratasi atau
masalah pengobatan dihentikan
• Inkontinensia urin kronik/persisten
Kondisi inkontinensia yang tidak berkaitan dengan kondisi akut/iatrogenik dan
berlangsung lama
KELAINAN MENDASAR YANG MELATARBELAKANGI
INKONTINENSIA PERSISTEN

• Kegagalan menyimpan urin pada kandung kemih akibat


hiperaktif atau menurunnya kapasitas kandung kemih atau
lemahnya tahanan saluran keluar
• Kegagalan pengosongan kandung kemih akibat lemahnya
kontraksi otot detrusor atau meningkatnya tahanan aliran
keluar
TIPE-TIPE INKONTINENSIA URIN PERSISTEN

Urgensi
Stress

Fungsional overflow
INKONTINENSIA URIN PERSISTEN

1. Inkontinensia urine tipe stress

Inkontinensia urine yang terjadi ketika tekanan intra abdomen


meningkat

Penyebab : relaksasi otot dasar panggul, sphincter/bladder


outlet incompetence (operasi prostat )batuk, tertawa atau
mengejan.
2. Inkontinensia fungsional

Inkontinensia urine karena penyebab dari luar pada pasien


dengan fungsi kandung kemih normal

Penyebab : imobilisasi, masalah orthopedi, gangguan pada


lansia (dementia, depresi, delirium), dan keterbatasan
lingkungan.
3. Inkontinensia urin overflow
Kandung kemih tidak berkontraksi dengan baik . Sebagai
hasilnya, ketidakmampian untuk menampung jumlah besar
urine, jumlah urine sedikit secara berkala atau terus menerus
apabila kandung kemih
Penyebab :
• Obstruksi karena BPH , striktur uretra urethral stricture,
massa di pelvic
• Neuropathy perifer pada otot kandung kemih (diabetes),
injury corda (cauda equina, conus meduallaris), obat-
obatan
• Neurogenic - Detrusor - Sphincter Dyssynergy
4. Inkontinensia urine urgensi
Ketidakmampuan menahan keluarnya urin dengan gambaran
seringnya terburu-buru untuk berkemih.
Mekanisme : aktivitas berlebihan dari detrussor
Penyebab :
• Idiopathic
• Inflamasi lokal, obat-obatan, infeksi, batu buli, tumor, divertikel,
BPH
• Dementia, Parkinson's, injury corda spinalis
• DHIC - Detrusor Hyperreflexia with Impaired Contractility
DIAGNOSIS

1. Menentukan kemungkinan inkontinensia urin tersebut


reversibel atau irreversibel
2. Menentukan kondisi yang memerlukan uji diagnostik
khusus
3. Menentukan jenis penanganan operatif, obat dan terapi
perilaku
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kultur urin: untuk menyingkirkan infeksi.
• Sitologi urin
• Urodinamik:
• Uroflowmetri: mengukur kecepatan aliran.
• Sistrometri: menggambarkan kontraksi detrusor.
• Sistometri video: menunjukkan kebocoran urin saat mengedan
pada pasien dengan inkontinensia stres.
• Flowmetri tekanan udara: mengukur tekanan uretra dan kandung
kemih saat istirahatdan selama berkemih.
• Sitoskopi: jika dicurigai terdapat batu atau neoplasma kandung kemih.
• Pemeriksaan spekulum vagina ± sistogram jika dicurigai terdapat
vesikovagina.
KOMPLIKASI INKONTINENSIA URINE

•Infeksi kulit
•Lluka akibat tekanan
• Falls
• Fractures
• Depresi
• Penurunan fungsi dan libido seksual
• Isolasi sosial
• Caregiver stress
• Reduced feeling of well-being
• Peningkatan biaya kesehatan
PENATALAKSANAAN

• Inkontinensia stres
• Latihan otot-otot dasar panggul
• Latihan penyesuaian berkemih
• Obat-obatan untuk merelaksasi kandung kemih dan estrogen
• Tindakan pembedahan memperkuat muara kandung kemih
• Inkontinensia urgensi
• Latihan mengenal sensasi berkemih dan penyesuaianya
• Obat-obatan untuk merelaksasi kandung kemih dan estrogen
• Tindakan pembedahan untuk mengambil sumbatan dan lain-lain keadaan
patologik yang menyebabkan iritasi pada saluran kemih bagian bawah.
• Inkontensia overflow
• Kateterisasi, bila mungkin secara intermiten, dan kalau tidak
mungkin secara menetap
• Tindakan pembedahan untuk mengangkat penyebab sumbatan
• Inkontinensia tipe fungsional
• Penyesuaian sikap berkemih antara lain dengan jadwal dan
kebiasaan berkemih
• Pekaian dalam dan kain penyerap khusus lainnya
• Penyesuaian/modifikasi lingkungan tempat berkemih
• Kalau perlu digaunakan obat-obatan yang merelaksasi kandung
kemih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai