Anda di halaman 1dari 8

Titi Yuniati 1808020002

Athika Pratiwi 1808020007


Kurnia Hasanah 1808020018
Eko Bagus Cahyono 1808020031
Nauval Muzakki 1808020043
Yuliani Raudhatul Jannah 1808020068
Lathifah Rizqi Waliyanti 1808020080
Rianty Aryani Putri 1808020089
Ika Afriatin 1808020115
SAMBILOTO R/ Sambiloto (Andrographidis herba) 5g
Daun salam (Syzygium polyanthi folium) 3 g
Temulawak (Curcumae xanthorriza) 5g
m.f infusa ad 150 ml TEMULAWAK

Daun Salam
S 2dd1

Bahan Kandungan Zat Khasiat Peran


Aktif

Herba Sambiloto Andrografolida Menurunkan aktivitas Bahan utama


pembentukan glukosa
Daun Salam Flavonoid Sensitifitas insulin, uptake Bahan utama
glukosa dan antioksidan
Rimpang Kurkuminoid, Meningkatkan penggunaan Bahan pendukung
Temulawak minyak atsiri, glukosa oleh jaringan otot
Flavonoid
Ekstrak herba sambiloto berkhasiat
sebagai hypoglycemic dengan cara
mencegah absorbsi glukosa dari
usus, bila dikonsumsi sesaat
sebelum makan.

Dalam literatur lain, disebutkan


bahwa ekstrak etanol sambiloto
mengandung zat yang bersifat
Struktur Kimia Andrografolida antidiabetik. Diduga mekanismenya
pada Herba Sambiloto adalah dengan cara meningkatkan
metabolisme glukosa.
Didalam daun salam terdapat senyawa polifenol
yang memiliki efek pada sensitifitas insulin, uptake
glukosa dan antioksidan sehingga diduga dapat
menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Dari penelitian Lenolo dan Tachibana pada tahun


2013 didapatkan bahwa daun salam memiliki
potensi anti diabetik melalui jalur alfa glukosidase
inhibitor.

Ekstrak methanol daun salam mampu menurunkan


kadar gula darah dengan menghambat aktivitas
DAUN SALAM absorpsi glukosa di usus serta dengan
meningkatkan ambilan glukosa pada jaringan otot.
• Golongan fenol khususnya kurkumin dapat menghambat
glukoneogenesis di hati .
• Flavonoid diperkirakan dapat menurunkan kadar glukosa
darah dengan menghambat pembentukan Reactive
Oxygen Species (ROS). Kuersetin merupakan salah satu
jenis flavonoid terbanyak dalam rimpang temulawak
yang diduga dapat meningkatkan penggunaan glukosa
oleh jaringan otot .
• Triterpenoid dapat mengurangi resistensi insulin pada
DM tipe 2 dengan meningkatkan ambilan glukosa ke otot
dan lemak.
• Alkaloid diduga dapat menjaga peningkatan kadar
glukosa darah dengan menghambat penyerapan glukosa
Rimpang Temulawak di saluran pencernaan.
• Glikosida berperan dalam menurunkan glukosa darah
dengan meningkatkan ambilan glukosa ke otot.
• Tanin diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah
dengan meningkatkan ambilan glukosa oleh sel lemak
Hasil perhitungan penurunan kadar GDP rata-rata pada terapi dengan jamu hiperglikemia SJ kadar
GDP rata-rata menurun sebesar 10,09%. Terapi dengan metformin kadar GDP rata-rata meningkat
sebesar 18,88%. Terapi dengan kombinasi metformin dan glimepirid kadar GDP rata-rata meningkat
sebesar 2,73%. Terapi dengan kombinasi metformin, glimepirid, serta jamu hiperglikemia SJ kadar GDP
rata-rata menurun sebesar 27,17% seperti terlihat pada Gambar 3. Hasil dari paired sample t test
menunjukkan penurunan pada parameter kadar glukosa darah puasa pada keempat terapi tidak
signifikan. Walaupun hasilnya belum bermakna secara statistik, terapi kombinasi metformin, glimepirid,
dan juga jamu hiperglikemia SJ dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa paling besar.
DAFTAR PUSTAKA
 Febriyanti, Raden M., dkk. 2014. Analisis Farmakoekonomi Saintifikasi Jamu
Antihipertensi, Antihiperglikemia, Antihiperkolesterolemia, dan Antihiperurisemia.
Jawa Barat: Universitas Padjadjaran
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6. 2016. Formularium Obat
Herbal Asli Indonesia. Jakarta
 Parisa, Nita. 2016. Efek Ekstra Daun Salam pada Kadar Glukosa Darah. Palembang:
Universitas Sriwijaya
 Cahyani, Minar Nur., Sri Wahdaningsih., Iit Fitrianingrum. 2014. Pengaruh Ekstrak
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus
Wistar yang Diinduksi Aloksan. Pontianak: Universitas Tanjungpura

Anda mungkin juga menyukai