10/306021/PKG/557 PENDAHULUAN 30 tahun sejak sekelompok dokter praktek di California instrumentasi dan hasil-hasil eksperimentasi dan hasil-hasil pengukuran gerakan mandibular
Mereka menamakan konsep mekanistik pada oklusi dental
sebagai `gnatologi`
Gnatologi ilmu pengetahuan mekanisme biologis dari
sistem pengunyahan yaitu morfologi, anatomi, histologi, fisiologi, patologi dan terapi rahang dan gigi hubungan vital antara organ ini bagian tubuh yang lain. Istilah oklusi memiliki aspek statis dan dinamis. Aspek statis bentuk, kesejajaran, dan artikulasi gigi baik satu lengkung maupun antar lengkung, serta relasi gigi dengan struktur pendukungnya.
Aspek dinamis fungsi sistem stomatognatik sebagai sebuah
kumpulan gigi-gigi, struktur pendukung, temporomandibular joint (TMJ), neuromuskuler dan sistem penelanan.
Oklusi : fenomena kompleks gigi, ligamen periodontal,
rahang, temporomandibuler joint (TMJ), otot dan sistem syaraf. Mempelajari tentang oklusi merupakan aspek yang penting dalam kedokteran gigi.
Seorang ortodontis harus tahu bagaimana normal oklusi
itu terbentuk agar dapat membedakannya dengan oklusi yang abnormal. GNATOLOGI Dr. Beverly B. McCollum, Gnathologi ilmu pengetahuan mekanisme biologi sistem mastikasi secara keseluruhan, mencakup morfologi, anatomi, histologi, fisiologi, dan perawatan tulang rahang atau sistem mastikasi dan gigi- geligi sebagai bagian dari kesehatan tubuh secara utuh, termasuk aplikasi diagnosa, perawatan, dan prosedur rehabilitasinya.
Glossary of Orthodontic Terms by John
Daskalogiannakis ada keterikatan aspek statis dan dinamis dari oklusi serta TMJ dan sistem mastikasi secara keseluruhan.
Roth (1970) prinsip-prinsip gnatologi klinis dalam bidang
ortodonti (ortodonti gnatologi). ilmu ortodonti -- ilmu gnatologi ilmu untuk menggerakkan gigi pada tempatnya, dimana gigi tersebut akan menempati kultur yang sehat yang sesuai dan dalam kaitannya dengan sistem gnatik.
tujuan membuat masing-masing gigi pada posisinya dan kemudian
akan berkoordinasi dengan artikulasi mandibula yang sejalan dengan kekuatan otot yang mungkin menyimpang dengan jaringan yang memegangnya.
Pendekatan plaster cast gigi pada artikulator menerima
dan menduplikasi gerakan mulut dan hubungan rahang posisi-posisi intermaxiler gigi kranium + muka pasien. Pengukuran gnatologi artikulator bukan satu- satunya faktor yang digunakan dalam perencanaan oklusi.
Dalam rekonstruksi oklusi keseluruhan area
kraniofasial seperti yang terlihat pada estetik, fonetik, hubungan optimum dari posisi `arch` pada tulang basal, pipi, bibir, dan lidah serta otot-otot yang berhubungan dengannya OKLUSI ORGANIK DAN ANALISIS-ANALISISNYA Irving Stone dalam Webster`s Third New International Dictionary, Organik bagian-bagian yang tidak berdiri sendiri atau secara intrinsik berhubungan, mempunyai koordinasi sistematik, terorganisir (semua pola dalam bagian-bagian yang cocok untuk membuatnya secara keseluruhan)
Kant bagian-bagian yang bermakna hubungan yang signifikan
bukan merupakan penjumlahan melainkan konstruksi perbedaan dari masing-masing dan keseluruhan bagian-bagian tersebut.
Rodale keseimbangan alam harus diperhatikan, masing-masing
bagian mempunyai aktifitas dibidangnya sendiri-sendiri perubahan satu bagian akan mempengaruhi bagian yang lain. Sangat mungkin beberapa terapi tidak berinteraksi baik dengan pasien. Perkembangan organik oklusi Stallard pengorganisasian gigi-geligi serta gigitannya (closure) koordinasi pertumbuhan perkembangan bilateral masing-masing bagian serta fungsinya, secara logis dapat dikatakan bahwa mulut merupakan organ oklusi Bidang-bidang referensi sebagai garis dasar pengukuran DR. B. B. McCollumlokasi `most retruded position` sumbu engsel mandibula garis dasar positif darimana pengukuran bisa dilakukan.
- Bidang Frankfort Horizontal infraorbital - titik tertinggi pada
tepi luar meatus auditorius externus - Bidang median sutura sagital, tegak lurus bidang horizontal dari arah sagital disebut bidang sagital - Bidang vertikal kedua tegak lurus bidang sagital melewati sutura koronalis.
3 dataran acuan : dataran axis-orbital, sagital, dan korona.
Analisis sagital dua dimensi Broadbent (1930) sefalometri analisis dua dimensi. Korkhaus (1936) Nasion-Tragion. Broadbent (1937) garis Nasion-Occipital Condilus. Brodie Nasion-Sellaturcica sebagai garis dasar untuk pengukuran sefalometrik kranial untuk analisa skeletal dan prediksi pertumbuhan.
Kelemahan analis sefalometri gigi-gigi dan hubungan
okusalnya tidak dapat diamati secara tiga dimensi terhadap sistem kontrol kondilus mandibula yang dinamis. Sepuluh karakteristik dari oklusi organik: • Oklusi relasi sentrik • Kontak seragam pada relasi sentrik • Oklusi tonjol lawan lekuk (cups-fossa) • Kontak primer pinggir lereng • Tripodisme • Stabilitas silang gigi (twin centric) • Kekuatan terhadap sumbu panjang • Dataran oklusal yang sempit • Tinggi tonjol dan kedalaman lekuk maksimum • Deklusi KONSEP OKLUSI Varma dan Singh (2003), oklusi antara lain : • Oklusi normal Klas I menurut Angle. Oklusi normal diaplikasikan kepada sebuah situasi yang ditemukan tanpa adanya penyakit.
• Oklusi idealestetik dan psikologis. Aspek pentingfungsi dan sistem
mastikasi yang harmonis serta sistem muskulus yang stabil.
• Oklusi seimbang oklusi yang terus-menerus antara gigi-gigi maksila
dan mandibula, samping kanan dan kiri, depan dan belakang rahang dalam posisi oklusi sentrik maupun eksentrik .
• Oklusi psikologis tidak berhubungan dengan penyakit. Oklusi ini
menyimpang dari oklusi ideal akibat aktivitas otot yang berlebihan dan stres.
• Traumatik Oklusi faktor traumatik atau gangguan pada struktur
pendukung gigi, otot, dan TMJ.
• Terapi oklusiuntuk mengatasi adanya traumatik oklusi.
Klasifikasi Oklusi menurut Varma dan Singh (2003) :
• Berdasarkan posisi mandibular
• Berdasarkan hubungan molar pertama permanen • Berdasarkan grup oklusi • Berdasarkan pola oklusi Berdasarkan posisi mandibula Oklusi oklusi sentrik dan oklusi eksentrik.
Oklusi sentrik relasi antar mandibula dan maksila dimana kondilus
berartikulasi dengan posisi cakram masing-masing dalam posisi anterosuperior berlawanan dengan articular eminence.
Oklusi eksentrik oklusi
• Oklusi lateral • Oklusi kedepan • Oklusi kebelakang Berdasarkan relasi gigi molar permanen pertama • Klas I (disebut juga netro-oklusi)
• Klas II (disebut juga disto-oklusi)
- Divisi I overjet besar - Divisi II deepbite Subdivisi unilateral, kanan atau kiri, bila terjadi pada salah satu sisi.
• Klas III (disebut juga mesio-oklusi)
Subdivisi kanan atau kiri.
• Klas IV Relasi Klas I Relasi Klas II
Relasi Klas III
Berdasarkan grup oklusi • Penuntun caninus atau pelindung kaninus • Oklusi saling melindungi. • Kelompok oklusi yang berfungsi Berdasarkan pola oklusi Tonjol dengan Tonjol dari fossa oklusi embrasure/linggir tepi oklusi Relasi Sentrik dan Oklusi Sentrik Relasi sentrik relasi mandibula dengan maksila ketika kondilus mandibula berada paling belakang dan beretrusi dalam fosa glenoidea dengan cakram articularis yang benar kedua kondilus berada pada paling belakang dalam fosa glenoidea
Oklusi sentrik posisi kondilus mandibula ketika gigi berkontak
secara maksimal. Sentrik oklusi juga disebut posisi antar tonjol atau convenience occlusion.
• Oklusi fungsional lateral - Penuntun oklusi kaninus - Kelompok oklusi lateral • Oklusi fungsional ke depan
Seligman dan Pullinger, pergerakan fungsional mandibula
TMD • Kontak kerja dan seimbang oklusal • Peluncuran antara oklusi sentrik dan relasi sentrik • Pola penunjuk oklusal • Parafungsional • Atrisi Oklusi non fungsional Kontak gigi segmen menjauhi gerakan mandibula
Contoh: mandibula bergerak ke arah kiri
KURVA-KURVA Kurva Spee
kurva antero-porterior dari
permukaan oklusal, dimulai dari titik terendah satu tonjol diikuti dengan titik tonjol molar seperti lengkung yang melewati kondilus. Kurva Wilson menghubungkan kontak bukal-lingual titik tonjol bukal gigi mandibula. Kurva Monson membentuk tiga dimensi dari kombinasi kurva Spee dan Wilson. Andrew`s six keys: KESIMPULAN
Karakteristik-karakteristik organik oklusi yang disusun
dari hasil penelitian McCollum, Stuart, dan Stallard melindungi gigi geligi dan fungsi mastikasi manusia.
Kemampuan organik oklusi tantangan terbesar
bagi para dokter gigi restoratif dan orthopedik. Terima Kasih
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis