Maulina Presentasi UI TGL 24 Oktober 2016 NEW
Maulina Presentasi UI TGL 24 Oktober 2016 NEW
Praktik
Keperawatan
Mandiri
KEPERAWATAN SEBAGAI
PROFESI
PRAKTIK
ILMU KEPERAWATAN
Pelayanan yang
diselenggarakan oleh
Perawat/NERS dalam
bentuk asuhan
keperawatan
Pelayanan
Pelayanan
Asuhan
Asuhan Medis
Keperawatan
UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
Pasal 63 ayat 2
A
S Penyembuhan peny. dan pemulihan
P kes. Dilakukan dengan pengendalian,
E pengobatan, dan /atau perawatan
K
Pasal 63 ayat 3
L Pengendalian, pengobatan, dan
E /atau perawatan dapat dilakukan
G berdasarkan ilmu kedokteran dan
A ilmu keperawatan atau cara lain yang
L dapat dipertanggungjawabkan
kemanfaatannya dan keamanannya
UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN (2)
Pasal 63 ayat 4
Pelaksanaan pengobatan, dan
A /atau perawatan berdasarkan ilmu
S kedokteran atau ilmu keperawatan
P hanya dapat dilakukan oleh tenaga
E kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu
K
Pasal 63 ayat 5
L
Pemerintah dan pemerintah daerah
E melakukan pembinaan dan
G pengawasan terhadap pelaksanaan
A pengobatan dan /atau perawatan
L atau berdasarkan cara lain yang
dapat dipertanggungjawabkan
UU NO 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
A Pasal 13
Tenaga kesehatan tertentu yang
S bekerja di Rumah Sakit wajib memiliki
P izin sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
E
K Penjelasan Pasal 13 ayat 2
Yang dimaksud dengan tenaga
kesehatan tertentu adalah tenaga
L perawat, bidan, perawat gigi, apoteker,
asisten apoteker, fisioterapis,
E refraksionis optisien, terapis wicara,
G radiografer, dan okupasi terapis.
A
Yang dimaksud dengan izin adalah izin
L kerja atau izin praktik bagi tenaga
kesehatan tsb
13
UU NO 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN
Pasal 1
A Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan
14
UU NO 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN
(LANJUTAN)
Pasal 2
A
Praktik Keperawatan berasaskan:
S
perikemanusiaan, nilai ilmiah, etika dan
P profesionalitas, manfaat, keadilan
E pelindungan, kesehatan dan keselamatan
K Klien.
Pasal 18, Ayat 1:
L Perawat yang menjalankan Praktik
E Keperawatan wajib memiliki STR.
G Pasal 19, Ayat 1:
A Perawat yang menjalankan Praktik
L Keperawatan wajib memiliki Izin.
15
UU NO 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN
(LANJUTAN)
A
Pasal 19:
S
Ayat 1 Perawat yang menjalankan Praktik
P
Keperawatan wajib memiliki Izin.
E
Ayat 2 Izin sebagaimana dimaksud pada
K ayat (1) diberikan dalam bentuk SIPP.
Ayat 3 SIPP sebagaimana dimaksud pada
L ayat (2) diberikan oleh Pemerintah Daerah
E kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat
G kesehatan yang berwenang di
A kabupaten/kota tempat Perawat
menjalankan praktiknya.
L
16
UU NO 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN (LANJUTAN)
Pasal 19:
A Ayat 4 Untuk mendapatkan SIPP
S sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2),
P Perawat harus melampirkan:
salinan STR yang masih berlaku;
E rekomendasi dari Organisasi Profesi Perawat; dan
K surat pernyataan memiliki tempat praktik atau
surat keterangan dari pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
L Pasal 20:
E Ayat 1 SIPP hanya berlaku untuk 1 (satu)
G tempat praktik.
A Ayat 2 SIPP sebagaimana dimaksud pada
A
S
P Setiap Perawat yang menjalankan
E praktik wajib memiliki SIPP.
K
Kewajiban memiliki SIPP
L dikecualikan bagi perawat yang
E menjalankan praktik pd fasyankes
G di luar praktik mandiri
A
L
19
PERMENKES NO 17 TAHUN 2013 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERMENKES NO 148 THN 2010 TENTANG
IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT
A
S Setiap Perawat yang menjalankan
praktik keperawatan di praktik mandiri
P wajib memiliki SIPP.
E
K SIKP dan SIPP dikeluarkan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota
L dan berlaku untuk 1 (satu) tempat.
E
G Perawat hanya dapat menjalankan
A praktik dan/atau kerja paling banyak
di 1 (satu) tempat kerja dan 1 (satu)
L tempat praktik
21
PERMENKES NO 17 TAHUN 2013 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERMENKES NO 148 THN 2010
TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK
PERAWAT (3)
melakukan rujukan;
memberikan tindakan pada keadaan gawat
darurat sesuai dengan kompetensi;
M
A
N
D memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari
I Klien dan/atau keluarganya.
R
I
28
P Hak :
R
A menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang
K telah diberikan;
T
I
K
menolak keinginan Klien atau pihak lain yang
bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan,
M
standar profesi, standar prosedur operasional, atau
A
ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan
N
D
I
R
I memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.
29
Adalah wadah masyarakat ilmiah dalam suatu
cabang atau lintas disiplin ilmu pengetahuan
dan teknologi, atau suatu bidang kegiatan
profesi, yang dijamin oleh negara, unbtuk
mengembangkan profesionalisme, dan etika
profesi dalam masyarakat, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan ( Ps 1 butir
14 UU N0. 18/2002 ttg IPTEK
UU 18 / 2002 : IPTEK
VISI
OP Perawat Bertujuan :
1. Meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan , martambat dan etika profesi
perawat
2. Mempersatukan dan memberdayakan perawat dalam
rangka menunjang pembangunan Nasional
,
ORGANISASI PROFESI BERFUNGSI
PEMERSATU PENGEMBANG
PEMBINA
Keperawatan
di Indonesia PENGAWAS
TUGAS ORGANISASI PERAWAT
( Henderson, 1980 )
TERIMA KASIH
39