Anda di halaman 1dari 29

Bantuan penampungan/hunian sementara diberikan

dalam bentuk tenda-tenda, barak, atau gedung


fasilitas umum/sosial, seperti tempat ibadah, gedung
olah raga, balai desa, dan sebagainya, yang
memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat
tinggal sementara.

Standar Minimal Bantuan :


 a. Berukuran 3 (tiga) meter persegi per orang.

 b. Memiliki persyaratan keamanan dan kesehatan.

 c. Memiliki aksesibititas terhadap fasilitas umum.

 d. Menjamin privasi antar jenis kelamin dan berbagai


kelompok usia.
AMAN, Aman thd ancaman / risiko bencana alam,binatang buas dan konflik
SEHAT :
~Memenuhi syarat kesehatan untuk lingkungan dan konstruksi bangunannya
~Pelayanan kesehatan 24jam dll.

NYAMAN, memenuhi standar SPHERE / Perka


~Tersedia sumber air dan sanitasi
~Tersedia akses ke mata pencaharian, pasar, sekolah dan fasilitas umum lainnya.
~Tersedia tempat untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari
~Tersedia penerangan

BERMARTABAT
~Privasi >> Bilik Asmara
~Pelibatan masyarakat, sesuai kebutuhan, budaya dan kearifan
lokal
“Terlindung dari
Cuaca buruk”
Apakah saya :
AMAN,
NYAMAN, “Tetap Sehat; “Tetap dapat
SEHAT, Ada layanan dukungan dari
BERMARTABAT ? Keluarga dan
kesehatan 24 jam”
tetangga”

“Nyaman, Mendapatkan
akses layanan dan
Perlakuan yang
bermartabat”

Livelihoods : “Merasa Aman :


“Shelterku baik dari ancaman
dekat tempat bencana maupun
gangguan lainnya”
bekerja”
Suatu proses pemenuhan kebutuhan masyarakat
yang terkena dampak bencana atau konflik akan
hunian yang berkecukupan, bermartabat dan
berkelanjutan

Proses sheltering dilakukan untuk memastikan:


 Membentuk tempat berlindung yang tidak
berkecukupan menjadi hunian yang kecukupan dan
bermartabat
 Menyesuaikan dengan kecenderungan yang
berlangsung dalam masyarakat dan kearifan lokal
 Mengacu pada peraturan/kebijakan pemerintah
Masyarakat ditampung di hunian Masyarakat pulih dan tinggal
Masyarakat menempati
darurat yang aman, nyaman, sehat di hunian permanen, memiliki rencana
hunian transitional yang aman,
dan bermartabat serta kesiapsiagaan dan melakukan
nyaman, sehat dan bermartabat
mendapatkan dukungan layanan kegiatan PRB di masyarakat di
serta mendapatkan dukungan
kebutuhan dasar yang memadai dan fasilitasi
pemberdayaan matapencaharian
bermartabat. oleh pemerintah

Bencana Emergency shelter Temporary shelter Permanent house

Photo
credit:
Dave
Hodgkin
Kita dapat melakukan
sheltering melalui Training singkat ttg
beberapa cara teknik kontruksi yang
kuat dan aman

Barang Bantuan
Non Pangan :
Terpal, Seng, dll

Survey pasar ttg


kondisi harga barang
bangunan..

Bantuan uang : Untuk membantu sewa


rumah, beli materials atau sewa alat berat
dll..

Vouchers yang dapat


ditukar material
bangunan.

Bantuan
Dukungan tenaga
Shelter tool
Tukang, untuk bantu
kits. perbaikan rumah..

Atau kombinasi dari dua atau


lebih intervensi..
Penilaian Kebutuhan Shelter
Penyajian Data Kebutuhan
Penyajian Data sumber daya
dan modalitas
Menentukan Lokasi yang tepat
Menentukan intervensi dan
modalitas
Menentukan disain shelter.
Mendirikan Shelter darurat ?
(Tenda ? Barak ? )
Menggunakan Hunian Sementara ?
(Permanent Shelter ?)
Mengelola bantuan Pangan dan
Non Pangan dalam pelayanan
shelter terpadu
Memastikan proses sheltering
dalam jalur yang tepat.
Memonitor
Mengevaluasi
Melaporkan hasil Monev
Fasilitasi kesiapan pengungsi utk
kembali ke kehidupan normal
Analisis alternatif strategi pengakhiran
Penyusunan Rencana pengakhiran
program melibatkan pengungsi
Sosialisasi
Pelaksanaan Exit Strategi
BNPB,
Kemensos,
Kemen PU, BPBD
Dinsos
Dinas PU

Int’l Klaster Kemenkes,


Dinkes
NGOs/ Shelter
LSM

Donor,
UN WG, IFRC, Sektor
UN Habitat swasta
PMI
Akses Pelayanan Air Bersih
Pelayanan Kesehatan
Akses Pelayanan INFOKOM
Pelayanan Ambulan Rujukan
Pelayanan Rohani
Pelayanan RFL (Restoring Family Link)
Distribusi bahan pangan & non pangan dll
.. dll..
Makan (Standard DU)
atau Food package (bila Pakaian
masak sendiri). Perlengkapan Tidur (Tikar,
Air Minum Selimut)
Makanan Tambahan Perlengkapan MCK
(Susu, Kacang Hijau dll). (Higiene kit)
Piranti Rumah Tangga
(Family kit)
Kelambu, khususnya untuk
Bayi dan Balita
Etc… Sesuai kebutuhan.
Gender
Anak – anak
Usia lanjut
Orang berkebutuhan khusus
HIV/AIDS
Lingkungan
Psikososial
Luas area per orang min 3,5 m persegi dan
Luas permukaan areal terbuka per kepala adalah
45m persegi.
Topografi dan kondisi tanah tidak boleh miring
lebih dari 6 derajat.
Perencanaan kluster > pengelompokan
berdasarkan kelompok keluarga, RT, RW secara
swakelola.
Akses transportasi, pelayanan dan livelihood
Keamanan dan privasi > jenis kelamin, umur,
keluarga
Satu keluarga dalam satu tempat /barak yg sama.
Kebutuhan air bersih untuk pertahanan hidup
untuk kondisi darurat
Keperluan 2,5 – 3 liter/hari Tergantung pada
pertahanan hidup iklim dan kondisi
pasokan air fisik perorangan
(minum dan
makan)
Praktek-praktek 2-6 liter / hari Tergantung pada
kebutuhan dasar norma-norma
sosial dan budaya
Kebutuhan dasar 3-6 liter / hari Tergantung pada
untuk memasak jenis makanan,
norma dan sosial
budaya
Total jumlah 7.5 sd 15 liter /
kebutuhan dasar hari
air
Jarak terjauh antara rumah tangga dan
titik air terdekat adalah 500 meter.
Lamanya antrian di sumber air tidak
melebihi 15 menit.
Diperlukan waktu tidak lebih dari 3 menit
untuk memenuhi tempat air dg volume 20
liter.
Sumber sumber air dipelihara terus shg
penyediaan air selalu memadai jumlahnya.
Jumlah maksimum pengguna air bersih
di tiap tiap sumber air
kran air 250 orang per kran Berdasarkan pada
aliran 7,5 liter /
menit
pompa air 500 orang / pompa Berdasarkan pada
tangan aliran 16,6 liter /
menit
Sumur terbuka 400 orang / sumur Berdasar pada
terbuka dg satu aliran 12,5 liter/
timba menit
Maksimum 20 pemakai per toilet
Toilet maksimum 50 meter dari
tempat tinggal atau tidak lebih dari
satu menit berjalan kaki
Penggunaan toilet terpisah jenis
kelamin
Sarana cuci tangan hendaknya
dilengkapi dengan sabun
Sarana Air
& MCK
Pos Logistik,
Gudang dan
Air Bersih Pos Layanan relief
Administrasi,
Keamanan Generator
Listrik

Pos
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai