(OMSK)
RONALDY FERDIAN RUSLY
REFERAT OTOLOGI
Paparella MM., Adams GL., Levine SC., Disease of the middle ear and mastoid., Dalam Boeis Fundamental of 2
Otolaryngology., 6th ed. WB Saunders Comp. Philadelphia. 1989: 6: 88-118
EPIDEMIOLOGI
• Bandung : 15 % (Boesoirie, 1992)
• Surabaya : 18,6% (Soedjak dan Herawati, 1982)
• Jakarta : 15% (Helmi, 1990)
• Data 10 penyakit terbanyak kunjungan poli THTKL RS
2011 OMSK menempati 5 besar; 575 kasus. hingga Mei
2012; 282 kasus
3
4
Paparella MM., Adams GL., Levine SC., Disease of the middle ear and mastoid., Dalam Boeis Fundamental 5
of Otolaryngology., 6th ed. WB Saunders Comp. Philadelphia. 1989: 6: 88-118
6
MEMBRAN TIMPANI
• Memisahkan CAE dan telinga
tengah
• Sudut :
– Anak : hampir vertical
– Dewasa : 55o
• Diameter 9-10 mm x 8-9 mm
• Struktur penting:
– Umbo
– Reflek cahaya
– pars flaksida, pars tensa
7
• Ruang Prussak : bagian medial dari pars flaksida sampai
medial dari leher maleus tempat utama terjadinya
ekstensi kolesteatom
8
N. FASIALIS
9
10
Pneumatisasi Tulang Temporal
11
12
PATOFISIOLOGI
• Efusi kronis (purulen, serosa, mukoid)
perubahan patologis mukosa menetap
• Fase aktif; infiltrasi sel-sel radang akut/kronis
(limfosit, sel plasma)
• Mukosa; sel-sel sekretori proliferasi irreversibel,
menyebar ke seluruh mukosa sekresi persisten
mukoid/mukopurulen
• Cairan efusi mengandung enzim kelemahan
membran timpani kolaps, perforasi
13
• Perubahan mukosa; edema dan degenerasi
polipoid, jar.granulasi telinga tengah obliterasi
antrum mastoid drainase terganggu inflamasi
perubahan sel-sel rongga mastoid persisten
• Episode rekuren otorrhoea dan perubahan mukosa
osteoneogenesis, erosi tulang dan osteitis
melibatkan tulang temporal dan osikel destruksi
osikel dan atau ankilosis, bersama-sama dengan
perforasi MT ketulian
14
15
1. OMSK Benigna
• Proses peradangan terbatas pada mukosa saja, tidak
mengenai tulang
• Peforasi terletak di sentral
• Jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya
• Pada OMSK tipe benigna ini tidak terdapat kolesteatom
16
17
2. OMSK Maligna
• Disertai kolesteatom
• Perforasi biasanya terletak di marginal atau atik
• Sebagian besar komplikasi yang berbahaya dapat timbul
pada tipe ini
18
19
20
Etiologi Otitis Media Supuratif
Kronik
• masih menjadi perdebatan
• proses efusi telinga tengah yang lama
• Inflamasi telinga tengah dalam waktu produksi
cairan efusi yang menetap perubahan mukosa
menetap
21
Bakterologi Otitis Media Supuratif
Kronik
• Pseudomonas aeruginosa 40%-65%
• Staphylococcus aerius 10%-20%
• bakteri lain : Escherichia colli, proteus dan S.
Epiedermidis, Bacteroides, peptostreptococcus
• Jamur
22
23
GEJALA OMSK
• otorrhea yang berbau
• penurunan pendengaran
• otalgia
• Vertigocuriga labirintitis
• Nistagmus saat pembersihan sekret curiga fistula
labirin
24
Pemeriksaan fisik OMSK
Kanalis akustikus eksternus : peradangan / krusta
Otoskopi : otorrhea yang berbau, membran timpani
perforasi, jaringan granulasi, polip ataupun kolesteatom
Otoskopi pneumatik : evaluasi membran timpani,
menyingkirkan kemungkinan otitis media serosa
Karakter otorrhea :
◦ Mukoid, tidak berbau : penyakit mukosa telinga
tengah / gangguan fungsi tuba eustakhius
◦ purulen : infeksi
◦ purulen berbau : nekrosis jaringan (kolesteatom /
keganasan) 25
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan audiologi
Alat : garputala, audiometri nada murni
• tuli konduktif atau campuran
• tuli saraf penyakit dalam tahap lanjut
• Pemeriksaan timpanometri : jika membran timpani dalam
keadaan utuh
Evaluasi vestibuler
• Bukan pemeriksaan rutin
• Hanya dilakukan bila ada gejala : vertigo
26
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Stenver’s view
• tulang petrosa meatus akustikus internus, kanalis
semisirkularis lateral dan superior, kavum timpani,
antrum mastoid dan prosesus mastoid.
Schuller’s view
• tegmen mastoid sinus sigmoid, ukuran mastoid secara
keseluruhan, visualisasi atik
27
STENVER’S VIEW
28
SCHULLER’S VIEW
29
COMPUTERIZED TOMOGRAPHY SCAN
(CT SCAN)
• Menilai perluasan penyakit, menilai komplikasi OMSK ke
daerah intrakranial (abses otak)
• Kecurigaan massa : gunakan kontras
• resolusi yang tinggi (potongan 0,5-1 mm, baik aksial
maupun koronal).
30
31
MAGNETIC RESONANCE IMAGING
(MRI)
• Kurang penting
• Hanya pada beberapa kasus tertentu : neuroma akustik
• keuntungan : dapat diperlihatkan saraf kranialis & koklea
32
33
CARA PENYEBARAN INFEKSI
• Ekstensi melalui tulang yang
telah destruksi
• Penyebaran melalui darah
yang terinfeksi
• Melalui jalur anatomi yang
normal
• Melalui defek tulang yang
non anatomis
• Melalui defek karena
pembedahan
34
FAKTOR LAIN PENYEBAB KOMPLIKASI :
1. Bakteriologi
2. Terapi antibiotik
3. Resistensi tubuh penderita
4. Pertahanan anatomi
5. Drainase
35
KOMPLIKASI OMSK
• Intratemporal
• Intrakranial
• Komplikasi ekstra kranial dan
ekstratemporal : Subperiosteal
abses,Abses Bezold
36
KOMPLIKASI INTRATEMPORAL
1. Mastoiditis
2. Labirintitis
3. Sensorineural Hearing
Loss
4. Petrositis
5. Paralisis fasialis
7. Kolesteatom
8. Fistula labirin
37
KOMPLIKASI INTRAKRANIAL :
• Meningitis (34%)
• Abses otak (25%)
• Abses lobus temporalis (15%)
• Abses serebelum (10%)
• Abses ektradural (3%)
• Abses subdural (1%)
• Abses ektradural (3%)
• Trombosis sinus duramater
(10%)
• Labirintitis (12%)
• Otitic hidrosefalus (12%)
• Petrositis (3%)
38
39
SUBPERIOSTEAL ABSES
40
ABSES BEZOLD
41
PREDILEKSI ABSES
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Algoritma
5
51
52
SIMPULAN
53
54
TERIMA KASIH
55