Anda di halaman 1dari 16

ASKEP KELUARGA

LANSIA DENGAN
DIABETES MILITUS

 DISUSUN OLEH:
 KELOMPOK 2
BAB I
PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
 B. Rumusan Masalah
 C. Tujuan Penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
Lansia: fase menurunnya kemampuan akal dan fisik,
yang dimulai dengan adanya beberapa perubahan
dalam hidup
( Darmojo.200
B. Konsep Keluarga
Keluarga: Kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional
dan individu yang mempunyai peran masing-masing
yang merupakan dari bagian keluarga.

 Tipe- Tipe Keluarga menurut Teradisional


a. Keluarga Inti
b. Keluarga Besar
Fungsi Keluarga:
 Fungsi Efektif
 Fungsi Sosial
 Fungsi Reproduksi
 Fungsi Ekonomi
 Fungsi Perawatan atau pemeliharaan Kesehatan
C. Konsep Dasar Diabetes Militus
 Definisi
Diabetes Militus merupakan kelainan pada
metabolisme yang kronik terjadi defisiensi insulin
atau retensi insulin.di tandai dengan tingginya
keadaan glukosa darah dan glukosa dalam urine atau
merupakan sindroma klinis yang di tandai dengan
hiperglikemia kronik dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein sehubungan dengan
kurangnya sekresi insulin secara absolut/relatif dan
atau adanya gangguan fungsi insulin.
Tipe-Tipe Diabetes Militus
 DM Tipe 1
 DM Tipe 2
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Kasus
Ny.S sering mengeluh banyak minum, sering kencing serta
nafsu makan meningkat.keadaan terlihat lemas dan
kurang bersemangat. Satu
tahun lalu Ny.S pernah dibawa ke Puskesmas dan di
diagnosa Diabetes militus.

B. Pengkajian
C. Analisa Data
D. Skala Prioritas Masalah
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif: •Ketidak mampuan Ketidak efektifan
1. Sering BAK trutama malam hari Keluarga mengenal manajemen
2. Nafsu makan meningkat masalah regimen terapeutik
3. Nafsu makan menurun • ketidakmampuan keluarga
4. Mual muntah keluarga merawat
5. Kesemutan atau kram anggota keluarga
6. Penglihatan kabur yang sakit
7. Nafas cepat • ketidakmampuan
8. Sering minum keluarga
memanfaatkan
2 Data Objektif: fasilitas kesehatan
Tb: 157 cm
Bb: 56 Kg
Lluka gangren
Nampak lesu, lemah
Tampak kurus
Kulit tidak elastis
Otot lengan dan kaki lemah
Skala Perioritas:
1. Ketidak efektifan manajemen regimen terapetik
keluarga berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah, ketidakmampuyan
keluarga mengambil keputusan, ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,
ketidak mampuan keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan.
2. Resiko terjadinya peningkatan ketidak nyamanan
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarganya yang sakit, ketidak
mampuan keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan
Rencana Keperawatan:
Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana
Keperawatan Tindakan
umum Khusus Kriteria Standar
Ketidak efektifan Setelah Setelah Verbal Keluarga Jelasa dan
manajemen dilakukan dilakukan 5 x Memahami diskusikan
regimen terapetik perawatan kunjungan tentang: tentang DM
keluarga selama keluarga Pengertian tanda Pengertian
berhubungan sebulan dapat dan gejala factor tentang tanda
dengan keluarga mengenal Psikomotor yang gejala
ketidakmampuan dapat maasalah mempengaruhi Fakitor yang
keluarga mengenal melakukan kesehatan penatalaksanaan mempengaruhi
masalah, Ketidak perawatan yang terjadi Keluarga penatalaksanaan
mampuan keluarga terhadap memahami Verbal membawa klien ke Lakukan
mengambil anggota tentang pelkes pemeriksaan
keputusan , ketidak keluarga penyakit DM Keluarga mengerti gula darah
mampuan keluarga yang sakit memodifikas tentang diet DM Diet DM
merawat anggota dan terjadi i lingkungan
keluarga yang sakit, komplikasi diet DM
ketidak mampuan
keluarga
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
Implementasi
Diagnosa Pelaksanaan
Ketidak efektifan manajemen regimen Mengkaji kondisi klien
/metoda terapetik keluarga berhubungan Mengkaji respon klien dengan adanya luka
dengan ketidakmampuan keluarga pada kakinya
mengenal masalah, Ketidak mampuan Mendiskusikan tentang apa yang membuat
keluarga mengambil keputusan , ketidak gambaran dari klien terganggu
mampuan keluarga merawat anggota Memberi penjelasan tentang luka yang
keluarga yang sakit, ketidak mampuan terjadi
keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan Memberikan pengertian tentang DM
Menjelaskan efek makanan dan Fatofisiologi
DM
Menganjurkan untuk membatasi pemakaian
gula
Menganjurkan untuk diperiksa ke pelkes
Menganjurkan untuk jalan hati-hati agar
tidak menimbulkasn luka pada kaki
Meningkatkan kembali makanan yang boleh
dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi
Evaluasi
Diagnosa Evaluasi
Ketidak efektifan manajemen regimen Ny.S mengatakan kalau kakinya tidak
terapetik keluarga berhubungan sembuh-sembuh dan terasa gatal
dengan ketidakmampuan keluarga Ny, S mengatakan tidak tahu tentang
mengenal masalah, Ketidak mampuan kondisi kakinya, tidak mau berobat ke
keluarga mengambil keputusan , pelayan kesehatan, terdapat luka kering
ketidak mampuan keluarga merawat di kakinya dengan warna kehitam-
anggota keluarga yang sakit, ketidak hitaman
mampuan keluarga memanfaatkan Masalah belum teratasi
fasilitas kesehatan Beri penguatan positif, lanjutkan
intervensi
BAB V
TERAPI MODALITAS
1. Topik
2. Tujuan
3. Saasaran
4. Metoda
5. Media
6. Waktu
7. Prosedur pelaksanaan
8. Kriteria evaluasai
BAB VI
PENUTUP
 Kesimpulan
 Penyakit DM yang tejadi pada lansia yaitu umur yang
berkaitan dengan penurunan fungsi sel pankreas dan sekresi
insulin. Dan umur berkaitan dengan resistensi insulin akibat
kurangnya masa otot dan perubahan vaskuler, obesitas, banyak
makan,aktivitaas fisik yang kurang,penggunaan obat-obatan
yang bermacam-macam.keturunan,keberdaan penyakit lain dan
sering menderita stres.

 Saran
 Dengan mengetahui Aaskep pada penderita Diabetes
Militus pada lansia kita dapat melakukan pencegahan agar
penyakit yang timbul tidak menuju keparahan
ALHAMDULILLAH ………

Terima kasih atas


Perhatiannya……..

Anda mungkin juga menyukai