PEMBIMBING :
Fadhil Muhammad
dr. Julia E. Ginting, Sp. S
102117109
IIIb. Sangat Berat Sama dengan tingkat IIIa disertai adanya aktivitas simpatis
berlebihan (disotonomia).
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
• Trias Gejala yaitu rigiditas atau kekakuan, spasme dari
otot, jika parah maka bisa disfungsi otonom
• Laboratorium
Pemeriksaan • EKG dan EEG normal
penunjang • Kultur anaerob dan pemeriksaan mikroskopis
nanah yang diambil dari luka
DIAGNOSIS BANDING
1. Meningitis bakterial
2. Poliomyelitis
3. Rabies
4. Tetani
PENATALAKSANAAN
A. Umum
1. Antibiotika
• Diberikan parenteral Peniciline 1,2 juta unit/ hari selama 10 hari, IM.
2. Anti Tetanus Toksin
• dosis 50.000-100.000 u yang diberikan setengah lewat i.v. dan
setengahnya i.m. pemberian lewat i.v.diberikan selama 1-2 jam.
3. Antitoksin lainnya
• Tetanus Immunoglobulin (TIG) dengan dosis 3000-6000 U, satu kali
pemberian saja
4. Tetanus toksoid
• Pemberian Tetanus Toksoid (TT) yang pertama, dilakukan bersamaan
dengan pemberian antitoksin tetapi pada sisi yang berbeda dengan alat
suntik yang berbeda. Pemberian dilakukan secara I.M.
5. Antikonvulsan
• Diazepam 0,5 – 1,0 mg/kg Berat badan / 4 jam (IM)
KOMPLIKASI
1. Saluran pernapasan
• asfiksia, pneumonia aspirasi, atelektasis, Pneumothoraks dan mediastinal
emfisema
2. Pada kardiovaskular
• berupa aktivitas simpatis meningkat antara lain berupa takikardia,
hipertensi, vasokonstriksi perifer dan rangsangan miokardium.
3. Pada tulang dan otot
• bisa terjadi perdarahan dalam otot. Pada tulang dapat terjadi fraktur
columna vertebralis
PROGNOSIS