Anda di halaman 1dari 30

PRAKTEK ALAT DIAGNOSTIK

FETAL DOPPLER

Kelompok 9_AJ2
IRSANTO IB. MASTURA
(P27838117067)
MARIA IGNASIA I GUSTI AYU MEYTA SARI JELANTIK
(P27838117063 )
Dasar Teori Dan Fungsi
Prinsip Dasar
 Fetal Doppler adalah alat untuk deteksi detak

jantung janin di dalam kandungan sang ibu.


Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin
tumbuh dengan normal, dengan ditandai
adanya denyut jantungnya.
 Umumnya teknik yang digunakan untuk
deteksi detak jantung janin adalah dengan
ultrasound (frekuensi 2 MHz).
Diagnostik Doppler
Doppler  menggunakan efek ultrasonografi dari efek
Doppler.

Prinsip  Ketika gelombang ultrasound ditransmisikan kearah


sebuah reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan memiliki
frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter,
frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor
bergerak menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah.
Efek Doppler  Perbedaan antara frekuensi yang
ditransmisikan dan yang diterima sebanding dengan kecepatan
bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati transmiter.
Doppler shift  Perbedaan antar frekuensi
Prinsip Dasar
Gambar arus ultrasound, apakah
aliran warna atau spektral Doppler,
pada dasarnya diperoleh dari
pengukuran gerakan. Pada pemindai
ultrasound, serangkaian pulsa
ditransmisikan untuk mendeteksi
pergerakan darah. Gema dari
jaringan stasioner sama dari pulsa
ke pulsa. Gema dari scatterer yang
bergerak menunjukkan sedikit
perbedaan pada waktu untuk sinyal
dikembalikan ke receiver (Gambar
1). Perbedaan ini dapat diukur
sebagai perbedaan waktu langsung
atau, biasanya, dalam hal
pergeseran fasa dari mana 'frekuensi
Doppler' diperoleh (Gambar 2).
Mereka kemudian diproses untuk
menghasilkan tampilan alir warna
atau sonogram Doppler.

Pengukuran
Pengukuran kecepatan
kecepatan ultrasound.
ultrasound. Diagram
Diagram menunjukkan
menunjukkan scatterer
scatterer S
S bergerak
bergerak pada
pada kecepatan
kecepatan V
V dengan
dengan
sudut balok / aliran �.
Kecepatan
Kecepatan dapat dihitung dengan selisih waktu pengiriman untuk menerima dari
sudut balok / aliran �. dapat dihitung dengan selisih waktu pengiriman untuk menerima dari pulsa
pulsa
pertama
pertama ke
ke yang
yang kedua
kedua (t2),
(t2), saat
saat scatterer
scatterer bergerak
bergerak melalui
melalui balok
balok..
ultrasound Doppler. USG doppler mengukur pergerakan scatterer
melalui balok sebagai perubahan fase pada sinyal yang diterima.
Frekuensi Doppler yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengukur
kecepatan jika sudut balok / aliran diketahui.
Sejarah Perkembangan Doppler
 Pertamakali diperkenalkan oleh Cristian Jhann Doppler dari
Australia pada tahun 1842.
 Pada tahun 1955 Doppler Ultrasound pertamakali dilakukan
oleh Shigeo Satomura dan Yosuhara Nimura untuk
mengetahui pergerakan katup jantung.
 Pada tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang
memperkenalkan penggunaan Doppler velocimetri di bidang
kebidanan dengan menggambarkan tentang spektrum
Doppler dari arteri umbilikalis. Sementara itu, di Barat
penggunaann velocimetri Doppler di bidang kebidanan baru
dilakukan pada tahun1977.
 Fetal Doppler  diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr. Edward
H.Hon , yakni sebuah Doppler monitor  janin atau Doppler
monitor denyut jantung janin
Aplikasi Klinis
 Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran
darah dengan sel darah merah sebagai
reflektor yang bergerak.
 Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini
dispesifikkan untuk menghitung jumlah dan
menilai ritme denyut jantung bayi.
Kajian Klinis
 Gerakan Janin
 Perhitungan gerakan janin usia
kehamilan 34-36 minggu bagi wanita yang
beresiko rendah.
 Perhitungan gerakan janin usia
kehamilan 28 minggu untuk wanita yang
faktor resikonya telah diidentifikasi.
Cara Menghitung Denyut Jantung
Janin
 Menghitung denyut jantung janin yaitu
selama satu menit penuh. Hal ini dikarenakan
pada setiap detik itu terdapat perbedaan
denyut serta membandingkan dengan
rentang normal selama satu menit.
 Menghitung denyut jantung

janin (djj)  dengan mendengarkan 3x5 detik


dikalikan dengan 4. Contohnya :
5 5 5
d d d
e e e Kesimpulan
ti ti ti
k k k
4 (11 + 12 +11) = 136/menit.
11 12 11
Teratur dan janin baik.

4 (10 + 14 + 9) = 132/m. Tak


10 14 9
teratur  dan janin asphyxia

4 (8 + 7 + 8) = 92/m. Tak
8 7 8
teratur dan janin asphyxia.
Hal Yang Dapat Diketahui Dalam
Pemeriksaan Denyut Jantung
Janin
Dari adanya denyut jantung janin :
• Tanda pasti kehamilan
• Anak/bayi hidup
Dari tempat denyut jantung janin terdengar
• Presentasi janin
• Posisi janin (kedudukan punggung)
• Sikap janin
• Adanya janin kembar
Dari sifat denyut jantung janin
• Keadaan janin
Blok Diagram
Cara Kerja Blok Diagram Doppler

Doppler menggunakan frekuensi sebesar


2,25 MHz yang digunakan untuk
mendeteksi detak jantung janin  usia 11
minggu keatas, frekuensi dibangkitkan
oleh oscilator kemudian dipancarkan
oleh transmitter ke media pengukuran
dan hasil pengukuran diterima kembali
oleh reciever, lalu sinyal masuk ke pre-
amp untuk dikuatkan kemudian disaring
melalui filter dan dikuatkan oleh
amplifier (penguat akhir). Kemudian
output dari amplifier masuk ke ADC
(analog to digital converter)  dirubah
menjadi data digital. Kemudian
ditampilkan jumlah detakan jantung
janin yang terukur  melalui display dan
speaker.
PERENCANAAN
 Perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan kebutuhan terkait jenis,
spesifikasi dan jumlah peralatan medis sesuai
dengan kemampuan pelayanan / klasifikasi
rumah sakit, beban pelayanan,
perkembangan teknologi kesehatan, sumber
daya manusia yang mengoperasikan dan
memelihara sarana dan prasarana.
Perencanaan Pengadaan 
Tujuan perencanaan dan pengadaan peralatan
medis adalah :
◦ Diperolehnya kebutuhan jenis, spesifikasi teknis dan
jumlah peralatan medis.
◦ Diperolehnya perbandingan spesifikasi teknis, fungsi,
aksesori.
◦ Diperolehnya perbandingan harga peralatan medis.
◦ Diperolehnya perbandingan biaya pemeliharaan
selama usia teknis.
◦ Diperolehnya peralatan medis yang bermutu, aman
dan laik pakai.
Yang dibutuhkan pada saat Hal yang perlu diperhatikan dan
perencanaan pengadaan : dipertimbangkan :

 Data kinerja peralatan 


 Ijin edar peralatan medis
yang telah dimiliki.

 Informasi
sertifikasi/pengakuan dari
 Informasi terbaru jenis Food and Drug
peralatan medis yang Administration (FDA) dan
beredar Conformité Européenne (CE).

 Spesifikasi,

 Aksesori,

 Fungsi dan keandalan,

 Pemeliharaan,

 Ketersediaan suku cadang,

 Harga,

 Jaminan purna jual, dan

 Legalitas izin edar peralatan
medis di Indonesia
Gambaran secara umum proses
analisa kebutuhan peralatan medis :
Kajian Instalasi
Secara umum meliputi :
 Pembukaan peti/koli (unpacking)
 Penempatan alat pada tempat yang sudah ditentukan
 Perakitan alat dan atau peletakan alat pada pondasi atau
pada ceiling
 Penyambungan alat dengan kelengkapan dan atau
material pra instalasi yang telah dipersiapkan
 Pengaturan, pengukuran keluaran, kalibrasi dan atau
pengujian keselamatan kerja.
 Instalasi peralaan harus mengacu pada petunjuk
instalasi dan gambar instalasi dari pabrik
pembuat/distributor.
Pengoperasian
 Pengoperasian peralatan medis adalah
langkah - langkah yang dilakukan agar
peralatan medis dapat difungsikan dengan
benar sesuai dengan prosedur.
 Tujuan Sebagai acuan penerapan
langkah-langkah bagaimana cara
pengoperasian fetal Doppler yang baik dan
benar.
Persyaratan pengoperasian mencakup seluruh
aspek yang berhubungan dengan
pengoperasian peralatan yang terdiri dari :
 Sumber daya manusia
 Kelengkapan alat/aksesori
 Bahan operasional
 Sarana pendukung
Langkah-langkah sebagai berikut :

Persiapan Pemanasan Pelaksanaan

• Tempatkan alat  Hubungkan alat  Perhatikan


pada ruangan dengan catu daya protap
pemeriksaan/tin (kecuali alat yang pelayanan
dakan menggunakan  Oleskan jelly
• Lepaskan baterai) secukupnya
 Hidupkan alat
penutup debu pada
• Siapkan dengan
permukaan
menekan/memut
aksesoris objek
ar tombol
• Siapkan bahan  Tempatkan
ON/OFF ke posisi
operasional ON probe pada
• Periksa kondisi  Cek lampu posisi objek
probe indicator dan  Atur
• Periksa baterai volume/sound
hubungan alat  Lakukan level regulator
ke terminal pemanasan sesuai
pembumian secukupnya keperlan
 Lakukan
Pengemasan/Penyimpanan
Tujuan :
Untuk menjaga alat fetal doppler tetap dalam keadaan bersih, aman,
selalu dalam kondisi siap pakai dan meminimalisir terjadinya
kerusakan akibat kesalahan penggunaan (human error) sehingga
setelah pengoperasian perlunya dilakukan pengemasan/penyimpanan
sesuai prosedur.
Langkah-langkah pengemasan/penyimpanan :
 Kembalikan posisi volume/sound regulator ke posisi minimum/nol
 Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF
 Lepaskan hubungan alat dari catu daya (kecuali alat yang
mengunakan baterai)
 Bersihkan probe
 Letakkan probe pada tempatnya
 Pasang penutup debu
 Simpan alat pada tempatnya
 Catat beban kerja alat  dalam jumlah pasien
PEMELIHARAAN
Perencanaan Pemeliharaan Langkah-langkah pemeliharaan preventiv
 Pemeliharaan adalah suatu Persiapan
 Siapkan perintah kerja
rangkaian kegiatan baik  Siapkan Formulir Laporan Kerja
preventif maupun korektif  Siapkan dokumen teknis penyerta :
yang dilakukan untuk  Service manual

menjaga peralatan medis  Wiring diagram

bermutu, aman dan laik Siapkan peralatan kerja :


 Tool Set Electronik
pakai.
 Multi meter
 Pemeliharaan peralatan
Siapkan bahan material dan material bantu :
medis dapat dibagi menjadi  Contact cleaner

dua kategori utama yaitu :  Pasta jelly

 Inspeksi dan pemeliharaan  Kain lap / kertas tissue

 Jelly
preventif (IPM)
 Kuas
 Pemeliharaan  Baterai
korektif/Corrective Pemberitahuan kepada user
Maintenance(CM)
No. Kegiatan pemeliharaan Periode

1 Cek dan bersihkan seluruh bagian alat 1 bulan

2 Cek fungsi tombol dan indikator 1 bulan


3 Cek sistem catu daya, perbaiki bila perlu 3 bulan

4 Cek baterai, ganti bila perlu 3 bulan


5 Cek keluaran volume suara, atur bila perlu 3 bulan

6 Cek konektor, probe, bersihkan bila perlu 1 bulan

7 Lakukan pengukuran arus bocor 1 tahun


8 Lakukan pengukuran tahanan kabel 1 tahun
pembumian alat
9 Lakukan uji kinerja alat 3 bulan
Next...Pemeliharaan
Pencatatan Pengemasan Alat Kerja dan
 Isi kartu pemeliharaan Dokumen Teknis Penyerta.
Cek alat kerja dan
alat

sesuaikan dengan catatan


 Isi Formulir Laporan

 Cek dan rapihkan dokumen
Kerja
teknis penyerta
 User menandatangani 
 Kembalikan alat kerja dan
laporan kerja dan alat dokumen teknis penyerta
diserahkan kembali ke tempat semula
kepada user Pelaporan
Pemeliharaan Corective
Pemeliharaan Korektif (CM) meruapakan kegiatan
perbaikan terhadap peralatan dengan tujuan
mengembalikan fungsi peralatan sesuai dengan
kondisi awalnya.

Pemeliharaan korektif ini dapat di capai pada berbagai


tingkatan :
 Tingkat komponen, troubleshooting tingkat komponen dan
perbaikan mengisolasi kegagalan sampai ke komponen
tunggal yang diganti.
 Tingkat Modul ( board'level ), untuk peralatan elektronik,
adalah umum untuk mengisolasi kegagalan untuk sebuah
modul tertentu dan untuk mengganti seluruh modul dari pada
komponen elektronik yang diberikan.
 Tingkat peralatan atau sistem. Dalam beberapa kasus
bahkan papan tingkat pemecahan masalah dan perbaikan
terlalu sulit atau memakan waktu.
Troubleshooting

Fetal Doppler
Repair and
Troubleshooting
 
Flowchart
Kalibrasi
 Pengujian alat kesehatan adalah merupakan
keseluruhan tindakan meliputi pemeriksaan
fisik dan pengukuran untuk menentukan
karakteristik alat kesehatan, sehingga dapat
dipastikan kesesuaian alat kesehatan
terhadap keselamatan kerja dan
spesifikasinya.
 Tujuannya adalah untuk menjaga kondisi alat

kesehatan agar tetap sesuai dengan besaran


pada spesifikasinya.
Siapkan Peralatan yang
Langkah-langkah
digunakan :
kalibrasi alat Fetal
Doppler :
 Fetal
 Persiapan 
Doppler
 Lakukan pendataan administrasi
 Fetal
meliputi :
◦ Simulator
data alat yang akan dikalibrasi ,
◦ data alat – alat kalibrator yang digunakan,
Rentang Ukur :
◦ dan data pelaksanaan kalibrasi.
BPM  : 30bpm
◦ Lakukan pemeriksaan fisik dan fungsi alat
s/d 240
yang bpm
akan dikalibrasi.
Ampl : 0.5µV
s/d 2mV
Langkah Kalibrasi 
 Periksa tombol – tombol fungsi Fetal Doppler, dan Fetal Simulator untuk
memastikan fungsi alat. 
 Hidupkan alat ukur Fetal Simulator dan Fetal Doppler yang akan diukur
untuk pemanasan ± 10 menit. 
 Pasangkan konektor SMFH ke Fetal Simulator pada US1, seperti pada
gambar 
 Berikan gel pada probe Fetal Doppler dan tempelkan probe pada SMFH
tepat pada lingkaran sensor.
 Tentukan titik setting untuk pengukuran heart rate : 30 bpm, 60 bpm,
120 bpm, 180 bpm dan 240 bpm. 
 Lakukan pengukuran dimulai dari titik setting 30 bpm sampai dengan
titik setting 240 bpm. 
 Lakukan pengukuran sampai 6 kali pengambilan data. 
 Catat hasilnya kedalam lembar kerja sesuai dengan data yang diperoleh. 

Penyelesaian 
 Lepaskan Fetal Simulator dari Fetal Doppler dan kembalikan masing –
masing alat beserta dengan accesoriesnya ke posisinya semula
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai