Anda di halaman 1dari 20

TO N S I L I T I S

WIDYANISA DWIANASTI
KEPANITERAAN THT RS MOH RIDWAN MEURAKSA
Vaskularisasi
Tonsil
A.Palatina Desendens dan cabangnya,
A.Palatina Mayor dan Minor
memperdarahi daerah antero superior.

A.Lingualis Dorsalis, cabang A.Maksilaris


Interna memperdarahi daerah antero
inferior

A.Tonsilaris, cabang A.Fasialis


memperdarahi daerah media

A.Palatina Asendens, cabang A. Fasialis


memperdarahi bagian postero inferior

A.Faringeal Asendens, cabang A.Karotis


Eksterna memperdarahi daerah postero
superior
AKUT

TONSILITIS

MEMBRA
-NOSA KRONIS
TONSILITIS
AKUT

TONSILITIS VIRAL
• Gejala menyerupai common cold + nyeri tenggorokan
• Penyebab tersering  virus Epstein Barr
• Terapi : istirahat, minum cukup, analgetika, dan antivirus diberikan jika
gejala berat
TONSILITIS BAKTERIAL
…tonsillitis bakterial

■ Penyebab : Streptokokus beta hemolitikus,


pneumokokus, streptokokus viridans, dan
steptokokus piogens.
■ Terbentuk detritus yang merupakan reaksi
radang akibat infiltrasi bakteri pada
lapisan epitel jaringan tonil berupa
keluarnya leukosit PMN
■ Detritus  kumpulan leukosit, bakteri yang
mati, dan epitel yang terlepas.Detritus
akan mengisi kriptus tonsil
■ Gejala
– Nyeri tenggorok dan nyeri menelan
– Demam dengan suhu tubuh yang tinggi
– Tidak nafsu makan
– Otalgia (reffered pain melalui saraf glossofaringeus)

■ PF
– tonsil
membengkak
– Hiperemis
– Terdapat detritus
TONSILITIS
KRONIS

 Peradangan tonsil yang menetap sebagai akibat


infeksi akut atau subklinis yang berulang.

Faktor predisposisi : rangsangan menahun dari rokok,


beberapa jenis makanan, higienis mulut yang buruk,
pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat
Epitel Proses
Proses Mengalami perlekatan
mukosa penyembu-
radang pengerutan dengan
han diganti
dan jar. akhirnya jaringan
yang oleh
kripti sekitar fossa
limfoid jaringan
berulang melebar tonsilaris
terkikis parut
Gejala dan tanda

■ Rasa ada yang mengganjal di tenggorok


■ Napas berbau
■ Pada pemeriksaan :
– Tampak tonsil membesar dengan permukaan tidak rata
– Kriptus melebar
– Beberapa kriptus diisi oleh detritus
TERAPI Tonsilektomi??
LOKAL
■ Terapi local ditujukan pada • infeksi yang berulang
hygiene mulut dengan atau kronik
berkumur atau obat isap.
• gejala sumbatan
• kecurigaan
neoplasma
Indikasi tonsilektomi menurut The American of
Otolaryngology-head and Neck Surgery Clinical
Indicators Compendium 1995
■ Serangan tonsilitis lebih dari tiga kali pertahun walaupun telah mendapat terapi yang adekuat.
■ Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan
orofacial.
■ Sumbatan jalan napas yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan napas, sleep apnea,
gangguan menelan, gangguan berbicara dan cor pulmonal.
■ Rhinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilits, abses peritonsil yang tidak berhasil hilang dengan
pengobatan.
■ Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan.
■ Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A streptokokus beta hemolitkus.
■ Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan.
■ Otitis media difusa/otitis media supuratif.
Tonsilitis
Septik

Angina Plaut
Vincent
TONSILITIS Tonsilitis
(Stomatitis MEMBRANOSA Difteri
Ulsero
Membranosa)

Penyakit
Kelainan
Darah
Tonsilitis Difteri

■ Gejala umum seperti gejala infeksi yaitu demam biasanya subfebris, nyeri kepala,
tidak nafsu makan, badan lemah, nadi lambat serta keluhan nyeri menelan.
■ Gejala local berupa
– tonsil membengkak ditutupi bercak putih kotor yang makin lama makin
meluas dan bersatu membentuk membrane semu. Membran semu ini melekat
pada dasarnya, sehingga apabila diangkat akan mudah berdarah.
– kelenjar limfe leher akan membengkak leher menyerupai leher sapi (bull neck
■ Gejala akibat eksotoksin miokarditis sampai decompensatio cordis, mengenai saraf
cranial menyebabkan kelumpuhan otot palatum dan otot-otot pernapasan dan pada
ginjal menmbulkan albuminuria.
Tatalaksana Tonsillitis Difteri

■ Anti Difteri Serum (ADS) diberikan segera tanpa menunggu hasil kultur, dengan
dosis 20.000-100.000 unit tergantung dari umur dan beratnya penyakit. Oleh
karena pada pemberian ADS terdapat kemungkinan terjadinya reaksi anafilaktik,
maka harus tersedia larutan Adrenalin 1:1000 dalam semprit.
■ Antibiotik Penisilin atau Eritromisin 25-50 mg/kgBB dibagi dalam 3 dosis selama 14
hari.
■ Kortikosteroidn1,2 mg/kgBB per hari.
■ Antipiretik untuk simptomatik.
Angina Plaut Vincent
(Stomatitis Ulsero Membranosa)

■ Bakteri sphinocaeta atau triponema yang didapatkan pada penderita dengan


hygiene mulut yang kurang dan defisiensi vitamin C.
■ Pemeriksaan
– Mukosa mulut dan faring hiperemis, tampak membrane putih keabuan diatas
tonsil, uvula, dinding faring, gusi serta prosesus alveolaris, mulut berbau
(foetor ex ore) dan kelenjar submandibula membesar.
■ Terapi
– Antibiotik spectrum luas selama 1 minggu
– Perbaiki hygiene mulut
– Vitamin C dan vitamin B kompleks

Anda mungkin juga menyukai