Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

KISTA KONJUNGTIVA
Nama : TRI ASTUTI
NIM : K1A1 11 081
Pembimbing : dr. STELLA LENGKONG, Sp. M

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA


RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. M
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : PNS
Alamat : BTN Tawang Alun 2, Kendari.
Suku : Muna
Agama : Islam
Tgl penerimaan : 1 Agustus 2017
Rumah Sakit : Bahteramas
Rekam Medik : 469636
ANAMNESIS

KU : Benjolan pada kelopak mata kanan bawah


AT : Pasien datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata
kanan bawah yang dirasakan sejak 10 tahun yang lalu. Benjolan
dirasakan semakin hari semakin membesar dan mengganggu
kosmetik. Nyeri (-) mata kabur (-) rasa berpasir (-) mata merah (-)
sekret (-). Keluhan muncul sejak 15 tahun yang lalu, kemudian pasien
melakukan operasi penyedotan, namun tidak lama setelahnya,
keluhan kembali muncul. Karena dirasa tidak mengganggu
penglihatan, pasien membiarkannya saja hingga semakin membesar.
Riwayat sakit mata sebelumnya disangkal pasien. Riwayat penyakit
lain disangkal. Riwayat penggunaan obat mata disangkal. Riwayat
memakai kaca mata juga disangkal. Tidak ada anggota keluarga yang
mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIS

Tanda Vital
Keadaan umum : • Tanda vital
Sakit ringan, gizi • Tekanan darah : 120/70 mmHg
baik, compos • Nadi : 80 kali/menit
mentis • Pernapasan : 20 kali/menit
• Suhu : 36,8 oC
Pemeriksaan oftalmologi
No. Pemeriksaan OD OS
1. Palpebra Edema(+),hiperemis(-) Edema (-),hiperemis(-)
2. App. Lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
3. Silia Sekret (-) Sekret (-)
4. Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
5. Bola mata Ke segala arah Ke segala arah
Mekanisme muscular
6.

7. Kornea Jernih Jernih

8. Bilik mata depan Normal Normal


9. Iris Coklat Coklat
10. Pupil Bulat, sentral,RC (+) Bulat, sentral, RC (+)
11. Lensa Jernih Jernih
Pemeriksaan oftalmologi
PALPASI

No. Pemeriksaan OD OS

1. Tensi Okuler Tidak dilakukan Tidak dilakukan

2. Nyeri Tekan (-) (-)

3. Massa (+) Soliter (-)

4. Glandula periaurikuler (-) (-)


Pemeriksaan oftalmologi

Visus : VOD = 6/6


VOS = 6/6
Campus Visual : Tidak dilakukan pemeriksaan
Color sense : Tidak dilakukan pemeriksaan
Light sense : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan oftalmologi
PENYINARAN
OBLIQ

Pemeriksaan OD OS
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-),

Kornea Jernih Jernih

Bilik mata depan Normal Normal


Iris Coklat Coklat
Pupil Bulat, sentral, Refleks Bulat, sentral, Refleks
cahaya (+) cahaya (+).
Lensa Jernih Jernih
Pemeriksaan oftalmologi

Funduskopi :Tidak dilakukan pemeriksaan


Tes Fluorescein :Tidak dilakukan pemeriksaan
USG B-Scan :Tidak dilakukan pemeriksaan
Laboratorium :Tidak dilakukan pemeriksaan
RESUME
Riwayat memakai kaca mata (-)
 Ny. M, 40 tahun  Riwayat keluarga dengan keluhan
 Keluhan benjolan pada kelopak serupa (-).
mata kanan bawah sejak 10 tahun
yang lalu. PEMFIS
 Benjolan semakin hari semakin  VOD : 6/6, VOS : 6/6, Palpebra OD
membesar edem (+) hiperemis (-), konjungtiva OD
 Nyeri (-) mata kabur (-) rasa hiperemis (+), bilik mata depan OD :
berpasir (-) merah (-) sekret (-) normal, pada pemeriksaan palpasi OD :
 Riwayat operasi penyedotan teraba massa (+). Pada pemeriksaan
dengan keluhan yang sama (+) obliq didapatkan pupil OD bulat 2,5
 Tidak mengganggu penglihatan (+) mm, reflex cahaya (+), bilik mata depan
Riwayat sakit mata sebelumnya (-) normal, lensa jernih. Pada pemeriksaan
 Riwayat penyakit lain (-) obliq didapatkan pupil OD bulat 2,5
Riwayat penggunaan obat mata(-) mm, reflex cahaya (+), bilik mata depan
normal, lensa jernih
Kista Konjungtiva Dextra

Anjuran Pemeriksaan :
•Histopatologis
Terapi
• Eksisi Kista

Ad Vitam = bonam
PROGNOSIS Ad Fungsionam = ad bonam
Ad Sanationam = dubia ad bonam
Kista Konjungtiva
• Kista konjungtiva merupakan salah satu tumor jinak
epitel konjungtiva.
• Kista konjungtiva adanya masa pada konjungtiva
yang bisa timbul secara spontan mengikuti proses
inflamasi, pembedahan, dan trauma di luar
pembedahan.
Epidemiologi
• India  kista konjungtiva 24% dari total
kejadian tumor konjungtiva.
• Paling banyak terjadi adalah tipe inklusi epitel
(60%), dermoid (17,78%), parasitik (8,89%),
limfoid(8%), dan pigmented (4,44%).
• Laki-laki dan perempuan sama.
• Rata-rata usia 47 tahun.
Anatomi dan fisiologi

 Konjungtiva tarsal
 Konjungtiva bulbi
 Konjungtiva forniks
Etiologi dan Faktor Resiko

1. Biasanya terjadi post operasi


Etiologi (misal pada operasi strabismus)
2. Post trauma
3. Spontan.
Klasifikasi
• Klasifikasi kista berdasarkan penyebabnya terbagi atas :
Primer dan Sekunder.

• Klasifikasi kista konjungtiva berdasarkan lesinya :


1. Kista kongenital
2. Kista retensi
3. Kista implantasi epitel
4. Kista epitel
5. Kista aquos
6. Kista pigmented
7. Kista parasitik
Gejala
• Tidak memberikan keluhan

Subyektif

• kista yang berisi massa kekuningan


• berdinding tipis
Obyektif • kadang berisi darah yang
diakibatkan suatu trauma atau
perdarahan spontan.
Diagnosis
• riwayat trauma,
Anamnesis riwayat infeksi mata

• Pemeriksaan visus
Pemfis • Pemeriksaan
transiluminasi

Pem. • histopatologi
Diagnostik
Penatalaksanaan
• Bedah : Eksisi Kista

• Rupturnya dinding kista dapat


Prognosis menyebabkan rekurensi kembali.
DISKUSI
KASUS
Ny. M, berusia 40 tahun
datang dengan keluhan
benjolan pada kelopak mata • TEORI
kanan bawah yang dirasakan
sejak 10 tahun yang lalu.
Benjolan dirasakan semakin • Keluhan-keluhan yang telah didapatkan
hari semakin membesar. pada anamnesis sesuai dengan keluhan-
Tidak ada nyeri, tidak ada keluhan yang sering dikeluhkan oleh
gangguan penglihatan, mata
tidak merah, tidak ada sekret.
pasien kista konjungtiva. Umumnya kista
Riwayat melakukan operasi konjungtiva dapat terjadi post operasi dan
penyedotan dengan keluhan post trauma, namun dapat juga terjadi
yang sama. Pasien mengaku secara spontan. Kista konjungtiva juga
tidak ada riwayat sakit mata
sebelumnya, tidak ada
biasa terjadi pada wanita berusia 40
trauma, tidak ada riwayat tahunan.
penggunaan obat mata, tidak
ada keluhan yang sama di
anggota keluarga.
KASUS
VOD : 6/6, VOS : 6/6,
Palpebra OD edem (+)
hiperemis (-), konjungtiva OD
hiperemis (-), bilik mata
depan OD : normal, pada
pemeriksaan palpasi OD : • TEORI
teraba massa (+). Pada • Kista konjungtiva seringkali tidak
pemeriksaan obliq menimbulkan keluhan yang bermakna,
didapatkan pupil OD bulat namun pasien biasanya datang karena
2,5 mm, reflex cahaya (+), keluhan estetika.
bilik mata depan normal,
lensa jernih. Pada
pemeriksaan obliq
didapatkan pupil OD bulat
2,5 mm, reflex cahaya (+),
bilik mata depan normal,
lensa jernih
• TEORI
KASUS • Gejala obyektif yaitu ditemukan
Berdasarkan hasil adanya kista yang kadang-kadang
pemeriksaan fisis berisi massa kekuningan dan
ditemukan adanya massa
nodul soliter yang tidak berdinding tipis, kadang berisi
nyeri dan berisi cairan, darah yang diakibatkan suatu
tidak ditemukan adanya
gangguan penglihatan, trauma atau perdarahan spontan.
tetapi diketahui adanya • Pembedahan yang tidak hati-hati
riwayat melakukan
operasi penyedotan akan menyebabkan rupturnya
dengan keluhan yang dinding kista sehingga rekurensi
sama. dapat terjadi kembali.
KASUS • TEORI
Pada pasien ini • Terapi terbaik untuk kista
dianjurkan untuk konjungtiva adalah operasi
melakukan kemudian dilakukan pemeriksaan
operasi secara histopatologis untuk
pengangkatan membedakan dengan suatu
kantung kista keganasan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai