Anda di halaman 1dari 21

 RUTHSAVITRI A. PURBA 14.321.

2055
 DEVI AYU SARI 14.321.2019
 NI MADE WIDIAWATI 14.321.2039
 I GUSTI AGUNG LARASHATI 14.321.2023
 I GUSTI AYU DYAH WAHYU NINGRAT 14.321.2022
 NI KETUT TUTI PUSPA YANTI 14.321.2051
 LUH MADE WISNI ASTUTI 14.321.2035
 NI NYOMAN SUMEISA PUTRI 14.321.2045
 Gangguan lakrimal yaitu Adanya hambatan
air mata yang patologis pada system drainase
air mata dapat menyebabkan terjadinya
dakriosistitis
Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada
kantong air mata yang terletak di antara
sudut bagian dalam kelopak mata dengan
hidung. Dakriosistitis biasanya disebabkan
oleh karena adanya blockade pada saluran
yang mengalirkan air mata dari kantong air
mata ke hidung.
Berdasarkan keparahannya trauma mata
diklasifikasi sbb:
1. Trauma Ringan
2. Trauma Sedang
3. Trauma Berat
Dakriosistitis dapat terjadi secara mekanik
dan non mekanik
1. Mekanik
 Trauma oleh benda tumpul
 Trauma oleh benda tajam
 Trauma oleh benda asing
2. Non Mekanik
 Trauma oleh bahan kimia
 Trauma termik (hipermetik)
 Trauma Radiasi
 Mengendarai motor tanpa menggunakan
helm yang disertai kaca penutup
 Berjalan dibawah terik matahari dalam waktu
begitu lama tanpa menggunakan topi atau
kaca mata pelindung
 pekerja las dalam pekerjaannya tanpa
menggunakan kaca pelindung mata
 Trauma mata bisa disebabkan oleh karena
mekanik dan non mekanik, semua ini
menciderai organ-organ mata yang
menyebabkan terjadinya trauma mata
 rasa sakit akibat trauma, gangguan
penglihatan berupa penglihatan kabur,
perabengkalan, perdarahan atau luka terbuka
dan bentuk mata berubah.
 Trauma yang diakibatkan oleh cidera non
mekanik pada bola mata akan menimbulkan
berbagai akibat seperti : erosi epitel kornea,
kekeruhan kornea. Bila pada cidera radiasi
juga terjadi efek kumulasi
1.Lagaltafmas:
Keadaan tidak menutupnya mata secara
sempurna (Ramali, dkk. 2005)
2.Katarak :
Kekeruhan pada lensa yang terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi
proteksi lensa, atau akibat kedua-duanya.
3.
a. Akut
Penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan
infra akuler yang meningkat mendadak
sangat tinggi
b. Kronik
Penyakit mata dengan gejala peningkatan
tekanan bola mata sehingga terjadi
kerusakan anatomi dan fungsi mata yang
permanent. (ilyas 1997)
c. Kebutaan :
Penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan
infra akuler yang meningkat mendadak
sangat tinggi
Penyakit mata dengan gejala peningkatan
tekanan bola mata sehingga terjadi
kerusakan anatomi dan fungsi mata yang
permanent. (ilyas 1997)
Tidak dapat melihat karena kerusakan mata
(Ramali, dkk. 2005)
1.Trauma Mata Benda Tumpul
Penanganan ditekankan pada utama yang
menyertainya dan penilaian terhadap ketajaman
penglihatan
-Pemberian pertolongan pertama berupa:
a.Obat-obatan analgetik
b. Pemberian obat-obat anti perdarahan dan
pembengkakan.
c. Memberikan moral support agar pasien tenang.
d.Evaluasi ketajaman penglihatan mata yang sehat
dan mata yang terkena trauma
2. Trauma mata benda tajam
Keadaan trauma mata ini harus segera
mendapat perawatan khusus karena dapat
menimbulkan bahaya; infeksi, siderosis,
kalkosis dan atlalmia dan simpatika.
Bila terdapat benda asing dalam bola mata,
maka sebaiknya dilakukan usaha untuk
mengeluarkan benda asing tersebut.
Pada penderita diberikan:
a. Antibiotik spectrum luas
b. Analgetik dan sedotiva
c. Dilakukan tindakan pembedahan pada
luka yang terbuka
3. Trauma mata benda asing
Ekstra Okular
a. Tetes mata
b. Bila benda asing dalam forniks bawah,
angkat dengan swab.
c. Bila dalam farniks atas, lipat kelopak mata
dan angkat
d. Bila tertanam dalam konjungtiva, gunakan
anestesi local dan angkat dengan jarum
Intra okuler
 Pemberian antitetanus
 Antibiotic
 Benda yang intert dapat dibiarkan bila tidak
menybabkan iritasi
2.Intra Okuler
◦ Kerusakan pada tempat masuknya mungkin dapat
terlihat di kornea, tetapi benda asing bisa saja
masuk ke ruang posterior atau limbus melalui
konjungtiva maupun sklera.
◦ Bila menembus lensa atau iris, lubang mungkin
terlihat dan dapat terjadi katarak.
◦ Masalah lain diantaranya infeksi skunder dan reaksi
jaringan mata terhadap zat kimia yang terkandung
misalnya dapat terjadi siderosis.
1. Pemeriksaan umum
-Pemeriksaan subyektif
-Pemeriksaan Obyektif
2. Pemeriksaan Khusus
-Pembiakan kuman dari benda yang
merupakan penyebab trauma
-Pemeriksaan radiology foto orbita
-Pemeriksaan ERG
-Pemeriksaan VER
3. Trauma mata bahan kimia
 ASKEP.docx

Anda mungkin juga menyukai