Anda di halaman 1dari 15

BEDSIDE

TEACHING
KELOMPOK 2
Bedside teaching merupakan salah satu metode bimbingan klinik, dimana
bedside merupakan singkatan dari briefing, expectation, demonstrations,
spesific feedback, inclusion microskill, debriefing and education

Bedside teaching merupakan--metode pembelajaran aktif yang dilaksanakan


LOREM IPSUM
menggunakan pasien sebagai media pembelajaran langsung di ruangan pasien di
rumah sakit
TUJUAN

01 02 03 04
Peserta didik Menumbuhkan Mempelajari Melakukan
mampu perkembangan komunikasi
sikap
menguasai biologis/fisik dengan
ketrampilan
professional pengamatan
prosedural langsung
MANFAAT BEDSIDE TEACHING

memberikan kesempatan kepada melatih mahasiswa mengaplikasikan


mahasiswa untuk dapat berhadapan prinsip-prinsip etika, humanisme,
langsung dengan pasien. 01 02 profesionalisme dalam interaksinya
bersama pasien dan sejawat atau
tenaga kesehatan lainnya.

mahasiswa dapat berlatih dan


mengasah keterampilan klinik
kesempatan menggunakan
seperti anamnesis, pemeriksaan
pancaindera (pendengaran,
fisik dan bahkan keterampilan
melakukan tindakan medis
03 04 penglihatan, penghidu dan peraba)
untuk mempelajari pasien dan
sederhana kepada pasien
permasalahannya.

4
TEKNIK BEDSIDE TEACHING

• Dalam pembelajaran perlu memperhatikan kenyamanan pasien, fokus pada pembelajaran


dan melaksanakan dinamika kelompok
• Ada 3 sumber atau komponen penting didalam metode pembelajaran BST, yaitu interaksi
antara pasien, tutor/pembimbing, dan interaksi yang aktif sesama mahasiswa. ketiga
sumber tersebut saling terikat didalam proses.
• Dalam tahap BST terdapat pemberian contoh secara langsung oleh pembimbing pada
situasi nyata dan peserta didik melakukan sesuai yang didemonstrasikan.
• Selanjutnya pembimbing klinik mengobservasi kegiatan atau tindakan keperawatan yang
dilakukan oleh peserta didik. Dengan demikian, keterampilan dan pengetahuan peserta
didik terpantau sehingga mampu meningkatkan kompetensi yang ada
• Bisa ada hambatan dalam pelaksanaan bedside teaching, hambatan tersebut diantaranya
tidak adanya waktu yang cukup oleh pembimbing klinik dengan alasan masih mengerjakan
tugas dirumah sakit.Persiapan yang kurang matang dari pihak pembimbing sehingga
menyebabkan seringnya pembatalan BST.
5
Salah satu faktor mempengaruhi bedside teaching adalah
pengajar bedside teaching atau preseptor yang berpengalaman
dapat menerapkan sistem yang berfokus pada pelajar dan pasien
pada tahap persiapan, pemilihan pasien, alokasi peran pada saat
bedside teaching berlangsung

6 --Gonzalo dkk
Tahap bedside teaching
>> tahap persiapan
1
Pada tahap persiapan, mahasiswa dan pembimbing mendiskusikan tujuan belajar
yang ingin dicapai. Pada tahap persiapan, pembimbing memastikan bahwa
mahasiswa paham atas apa yang akan dihadapi pada saat interaksi dengan pasien
dan bagaimana mengoptimalkan kesempatan itu untuk mencapai tujuan belajar.

24/04/2018 Your Footer Goes Here


Tahap pengalaman
2
• pasien hadir bersama mahasiswa dan pembimbing.
• Pasien mendapat penjelasan tentang aktivitas pembelajaran dan
memberikan persetujuan
• Tahap pengalaman dapat berupa demonstrasi atau observasi
2a tahap observasi

pembimbing klinik mendemonstrasikan suatu interaksi atau tindakan kepada


pasien, misalnya disaat anamnesis, pemeriksaan fisik, manajeman pasien dan
aspek komunikasi lainnya. Kemudian mahasiswa belajar dari demonstrasi tersebut
dan dapat iku terlibat dalam diskusi dengan pasien

“Demonstrasi” direkomendasikan pada saat mahasiswa mempelajari ketrampilan


baru atau pada fase-fase awal pembelajaran. Pembimbing klniis berperan sebagai
role model (I am doing, you are watching).
2b tahap demonstrasi

Mahasiswa mendemonstrasikan suatu tindakan dengan pasien seperti anamnesis,


pemeriksaan fisik, manajemen pasien, dan aspek komunikasi lainnya. Kemudian
Pembimbing mengamati kinerja mahasiswa dan memberikan umpan balik.

Observasi direkomendasikan pada saat fase belajar yang lebih lanjut. Pembimbing klinis
berperan sebagai fasilitator (We are doing together atau I am watching, you are doing).

Diskusi dalam tahap pengalaman harus mempertimbangkan kenyamanan dan kepentingan


pasien. Sehingga umpan balik harus digunakan, seperti pembimbing melakukan koreksi
cara palpasi yang benar. Pasien juga dapat dimintai umpan balik, misal pada aspek
>> tahap refleksi
3
• Pada tahap ini mahasiswa dan pembimbing mendiskusiakan pencapaian tujuan.

• Mahasiswa mendapatkan umpan balik, mendiskusikan hal-hal yang belum dipahami,


memperkuat pengetahuan klinis dan clinical reasoning, serta merumuskan tujuan
belajar untuk bed side teaching atau aktivitas pembelajaran lain selanjutnya.

• Untuk menjaga kenyamanan pasien sebaiknya tahap ini dilakukan di tempat lain
tanpa keberadaan pasien.
TAHAPAN BEDSIDE TEACHING

03
02 refleksii

01 pengalaman Evaluasi, diskusi pencapaian


tujuan belajar, dan umpan
persiapan Demonstrasi
baliak

Persamaan presepsi observasi

13
KEUNTUNGAN Observasi langsung

BEDSIDE TEACHING
Menggunakan seluruh pikiran

Klasifikasi dari anamnesa dan


pemeriksaan fisik

Kesempatan untuk membentuk


keterampilan klinik mahasiswa

Memperagakan fungsi
perawatan

keterampikaninteraktif
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai