Anda di halaman 1dari 20

PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA

TAHUN 1945
* Tuntutan Reformasi :
1. Amandemen UUD 45.
2. Penghapusan doktrin Dwi fungsi ABRI.
3. Penegakkan hukum ,HAM dan
Pemberantasan KKN.
4. Otonomi Daerah.
5. Kebabasan Pers.
6. Mewujutkan kehidupan Demokrasi.
• Latar Belakang :
1. Kekuasaan tertinggi ditangan MPR.
2. Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden.
3. Pasal- pasal UUD yang terlalu luwes sehingga
dapat menimbulkan multi penafsiran.
4. Kewenangan pada Presiden utk mengatur
hal- hal penting dengan UU.
5. Rumusan UUD 45 tentang semangat
penyelenggara negara belum cukup didukung
kekuatan konstitusi.
Tujuan Perubahan
Menyempurnakan aturan dasar mengenai :
1. Tatanan negara.
2. Kedaulatan Rakyat.
3. Hak Asasi Manusia.
4. Pembagian kekuasaan.
5. Eksistensi Negara Demokrat dan Negara
Hukum .
6. Hal- hal lain sesuai dengan perkembangan
aspirasi kebutuhan bangsa.
• Dasar Yuridis :
1. Pasal 3 UUD 45 (1) : MPR berwenang
mengubah dan menetapkan UUD.
2. Pasal 37 UUD 45 (1): Usul perubahan UUD
dapat diagendakan dlm sidang MPR
sekurang- kurang nya 1/3 dari jumlah
anggota MPR.
3. TAP MPR No. IX/ 1999.
4. TAP MPR No. IX/ 2000.
5. TAP MPR No. XI/ 2001.
• Kesepakatan Dasar :
1. Dalam perubahan UUD tidak mengubah
pembukaan UUD 45.
2. Tetap mempertahan negara kesatuan RI.
3. Mempertegas sistem Presidetil.
4. Penjelasan UUD 45 yang memuat hal-hal
normatif akan dimasukan kedalam pasal-
pasal.
5. Perubahan dilakukan dengan cara
“adendum”.
• Sidang- Sidang MPR :
1. Sidang Umum MPR : 14 s/d 21 Oktober 1999.
2. Sidang Tahunan MPR : 07 s/d 18 Agustus
2000.
3. Sidang Tahunan MPR : 01 /d 09 Nofember
2001.
4. Sidang Tahunan MPR 01 s/d 11 Agus 2002
Sebelum Perubahan. Hasil Perubahan.
1. Pembukaan. Pembukaan.
2. Batang Tubuh Pasal – pasal.
a. 16 Bab a. 21 Bab.
b. 37 Pasal. b. 73 Pasal.
c. 49 Ayat. c. 170 Ayat.
d. 4 Psl aturan per d. 3 Psl aturan peralihan
ralihan. e. 2 psl aturan tambahan
e. 2 ayat aturan tamba
han.
Bentuk dan Kedaulatan Rakyat :

1. Negara Indonesia ialah “Negara Kesatuan “


yang berbentuk Republik. (pasal 1 (1)).
2. Kedaulatan bearada ditangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang – Undang
Dasar. (Pasal 1 (3)).
3. Negara Indonesia adalah “Negara Hukum”
(pasal 1 (3)).
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
1. Anggota MPR terdiri dari :
a. Anggota DPR yang dipilih melalui Pemilu
b. Anggota DPD yang dipilih melalui Pemilu

2. Wewenang MPR :
a. Mengubah dan menetapkan Undang – Undang
Dasar (pasal 3 (1) dan pasal 37)
b. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut UUD (pasal 3 (2))
c. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden
dalam masa jabatannya menurut UUD (pasal 3 (3)).
d. Memilih Wakil Presiden dari dua orang calon yang
diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi kekosogan
Wakil Presiden (pasal 8 (2)).
e. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari 2 pasangan
calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai politik, yang
pasangan Presiden dan Wakil Persiden meraih suara
terbanyak pertama dan keduaa dalam pemilu
sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya. Jika
President dan Wakil President mangkat, berhenti,
diberhentikan atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan. (pasal 8 (3) ).
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
1. Syarat calon Presiden dan Wakil Presiden (pasal
6 (1)) :
a. Harus seorang Warga Negara Indonesia sejak
kelahirannya dan tidak pernah menerima
kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri.
b. Tidak pernah mengkhianati negara.
c. Mampu secara rohani dan jasmani untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai
Presiden dan Wakil Presiden.
2. Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden :
a. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu
pasangan lansung oleh Rakyat. (pasal 6A (1)).
b. Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan
selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu
kali jabatan. (pasal 7)

3. Wewenang, Kewajiban dan Hak Presiden dan


Wakil Presiden :
a. Memegang kekuasaan Pemerintahan menurut UUD.
b. Berhak mengajukan RUU kepada DPR (pasal 5(1))
c. Menetapkan Peraturan Pemerintah (pasal 5 (2)).
d. Memegang teguh UUD dan menjalankan segala
UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya
serta berbakti kepada nusa dan bangsa. (pasal 9
(1)).
e. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL
dan AU
f. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan
perjanjian dengan negara lain dengan
persetujuan DPR. (pasal 11 (1))
g. Menyatakan keadaaan bahaya. (pasal 12)
h. Mengangkat Duta dan Konsul (pasal 13 (1)).
Dengan mempertimbangkan DPR (pasal 13 (3))
i. Menerima penempatan Duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan DPR (pasal 13 (3))
j. Memberikan grasi, rehabilitasi dengan
memperhatikan pertimbangan MA. (pasal 14 (1))
k. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan DPR. (pasal 14 (2))
l. Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda
kehormatan yang diatur dengan UU.
m. Membentuk suatu dewan pertimbangan yang
bertugas memeberikan nasehat dan pertimbangan
kepada presiden.
n. Pengangkatan dan pemberhentian mentri-mentri.
o. Pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU
bersama DPR serta pengesahaan RUU (pasal 20 (2&4))
p. Hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai
pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa.
(pasal 22 (1))
q. Pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR
dengan memperhatikan pertimbangan DPD (pasal 23
(2))
r. Peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan perimbangan DPD (pasal 23
F (1))
s. Menetapkan Hakim Agung dari calon yang diusulkan
KY (Komisi Yudisial) dan disetujui DPR (pasal 24 A (3))
t. Pengangkatan dan pemberhentian KY dengan
persetujuan DPR (pasal 24 B (3))
u. Pengajuan 3 orang calon Hakim Konstitusi dan
penetapan 6 orang anggota hakim konstitusi.
PEMMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL
PRESIDEN
Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan
oleh rakyat, diusulkan partai politik atau gabungan partai
politik. (pasal 6 A (2&A))

Hasil PEMILU :
1. Bila hasil Pemilu calon Presiden dan Wakil Presiden
mendapatkan suara lebih dari 50% jumlah suara
dalam pemilu dengan sedikitnya 20% disetiap Provinsi
yang tersebar dilebih dari ½ jumlah Provinsi. Maka
calon tersebut langsung sebagai pemenang atau
sebagai Presiden dan Wapres.
2. Bila hasil Pemilu tidak ada pasangan calon Presiden
dan Wakil Presiden terpilih (sesuai ketentuan
diatas), maka :
a. Pasangan calon yang memperoleh suara
terbanyak pertama dan terbanyak kedua
dilakukan pemilihan kembali sesuai ketentuan.
b. Pasangan yang memperoleh suara terbanyak
ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden
terpilih.
• Pengusulan Pemberhentian Presiden dan atau
Wakil Presiden.
1. Pendapat DPR  Bahwa Presiden dan atau
Wapres telah melakukan pelanggaran
hukum atau pun telah tidak lagi memenuhi
syarat ( psl 7B (2) ).
2. Pengajuan permintaan DPR kepada MK 
hanya dapat dilakukan dg dukungan
sekurang- kurangnya 2//3 dari jumlah
anggota yang hadir dlm sidang paripurna ,
yang dihadiri sekurang- kurang nya 2/3 dari
jumlah anggota.
3. MK ( Makamah Konstitusi)  Wajib
memeriksa mengadili dan memutuskan
paling lambat 90 hari setelah permintaan
DPR diterima ( Psl 7B (4) )  hasilnya
Terbukti atau tidak terbukti.
4. Bila terbukti maka DPR menyelenggarakan
sidang Paripurna utk meneruskan
pemberhentian Kepada MPR ( Psl 7B (5) ).
5. MPR wajib menyelenggarakan sidang utk
memutus usulan DPR paling lambat 30 hari
sejak usulan diterima.
• Keputusan diambil dlm sidang paripurna , dihadiri
sekurang- kurang nya ¾ jumlah anggota ,
disetujui sekurang- kurang nya 2/3 jumlah yang
hadir, setelah Presiden dan atau Wapres diberi
kesempatan menyampaikan menjelasan ( Psl 7B
97) ).
• Hasilnya :
a. Usulan DPR tidak diterima  Presiden dan atau
Wapres terus menjabat.
b. Usulan DPR diterima  Presiden dan atau
Wapres diberhentikan.
----oo0oo----

Anda mungkin juga menyukai