Tanda Baca Titik
Tanda Baca Titik
Kata tuna berarti tidak punya, tetapi jika ada yang bertanya, “Kamu punya
uang?” kita tidak akan menjawabnya dengan “tuna”. Begitu juga dengan
kata dwi, yang berarti dua, kita tidak akan berkata, “saya punya dwi adik
laki-laki.” Karena itulah gabungan kata ini harus ditulis dirangkai.
Perhatikan gabungan kata berikut!
1. Jika unsur terikat itu diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara
kedua unsur itu diberi tanda hubung.
Contoh: non-Indonesia
SIM-ku
KTP-mu
2. Unsur maha dan peri ditulis serangkai dengan unsur yang berikutnya, yang
berupa kata dasar. Namun dipisah penulisannya jika dirangkai dengan kata
berimbuhan.
Contoh: Mahabijaksana
Mahatahu
Mahabesar
Maha Pengasih
Maha Pemurah
peri keadilan
peri kemanusiaan
Tetapi, khusus kata ESA, walaupun berupa kata dasar, gabungan kata maha
dan esa ditulis terpisah => Maha Esa.
KataKata Bakukata yang
baku adalah Kata Baku
menjadi bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan
acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Kata baku mencakup pemakaian
sehari-hari pada bahasa percakapan lisan maupun bahasa tulisan.
abad
ada
adapun
adjektiva
afiks
afektif
agresif
Akhir
Mengakhiri
Mengakhirkan
Diakhiri
Akhirat
telur - telor
jadwal - jadual
rezim - rejim
negeri - negri
hierarki - hirarki
bus - bis
jenazah - jenasah
anugerah - anugrah
karier - karir
telepon - telefon
izin - ijin
debit - debet
dekret - dekrit
museum - musium
kaus - kaos
risleting - resleting
terampil - trampil