atas konservasi in situ dan konservasi ex situ (in vivo dan in vitro). • Tujuan konservasi berkaitan dengan sistematika, ekologi atau evolusi. • Metode genetika molekular dapat berkontribusi terkait konservasi gen, spesies dan ekosistem. • Kebun raya, kebun binatang dan aquarium merupakan fasilitas metode konservasi ex situ konvensional.
• Fasilitas ini menyediakan bukan hanya tempat
perlindungan untuk spesies langka serta spesimen tetapi juga memiliki nilai pendidikan. • Kebun raya dijadikan pengembangan tanaman atau hewan tertentu dengan luas area yang minim berdasarkan prinsip ekologis dan biogeografi.
• Fasilitas ini memberikan informasi bagi
masyarakat mengenai status ancaman pada spesies langka dan faktor-faktor yang menimbulkan ancaman dan membahayakan kehidupan spesies. • Bila dibandingan dengan hewan, konservasi eks situ pada tanaman relatif lebih mudah dan tidak mahal. Hal ini dikarenakan tanaman tidak memerlukan kandang dan genotipnya dapat dipertahankan dalam waktu yang lama melalui perbanyakan.
• Untuk tumbuhan, metode konservasi dapat
menggunakan materi reproduktif individu atau tegakan yang terletak diluar populasi terdahulu. Amorphopallus titanum yang ada di kebun raya Bogor
Pesona Wisata Samarinda Anggrek Hitam
Koleksi Kebun Raya Unmul Samarinda Metode Konservasi Ex situ • Peran ilmu genetika diterapkan bersama teknologi untuk melakukan konservasi ex situ. • Tanaman yang akan dikonservasi secara ex situ dapat menggunakan metode: 1. Bank benih atau tepungsari, 2. Kultur jaringan 3. Bank klon, 4. Populasi pemuliaan. 1. Bank benih atau penyimpanan benih merupakan metode yang diterapkan pada lingkungan yang terkendali. Dengan pengendalian temperatur dan kondisi kelembaban, benih beberapa spesies yang disimpan akan tetap hidup untuk beberapa dekade. Metode ini merupakan konservasi yang utama pada tanaman pertanian dan mulai dipergunakan untuk spesies pohon hutan.
2. Bank gen, bank klon merupakan jenis konservasi
statis yang menghidarkan perubahan genetik. 3. Kultur jaringan, metode ini tergolong mahal namun bila penyimpanan secara kriogentik (cryogenic storage), maka akan terjamin hasilnya. Penyimpanan kriogenik merupakan preservai bahan biologis dalam cairan nitrogen pada suhu 150oC – 196oC.
4. Pemulihan populasi, yaitu mendapatkan individu baru
melalui breeding atau perkawinan antar individu yang diinginkan. Individu-individu unggul ini merupakan hasil pemuliaan tanaman secara konvensional. Artinya, sifat- sifat unggul ditemukan dengan cara persilangan sampai beberapa generasi tanaman. Dampak Genetik dari Konservasi Ex
• Dampak negatifnya adalah spesies akan
mengalami pengurangan kemampuan adaptasi genetik dan mutasi untuk bertahan hidup bila spesies tersebut dilepaskan ke habitat alami yang selalu berubah. Peran Kebun Raya Dalam Upaya Konservasi
• Keberadaan kebun raya memiliki peran
penting dalam melindungi tanaman dari kepunahan, karena kebun raya menjadi tempat perlindungan dari sekitar 40% dari tanaman langka. Paling tidak di seluruh dunia, kebun raya telah memberikan perlindungan 100.000 spesies tanaman langka dari kepunahan. • Kebun Raya Indonesia menjadi pelopor dalam banyak aspek dari riset konservasi tanaman tropik.
• Kebun Raya Indonesia, bertanggung jawab
pada jenis botani, yang diutamakan kelengkapan koleksi tanaman khas yang ada di Indonesia. • Kebun plasma nutfah, seperti pada PUSPITEK menekankan pada tumbuhan yang berpotensi ekonomi. Oleh karena itu ditanam populasi jenis untuk meningkatkan keanekaragaman plasma nutfah.
• Arboretum merupakan koleksi botani yang
khusus hanya di isi dengan koleksi jenis pepohonan. Karena sifatnya dapat pula keanekaragaman pohon diwakili didalamnnya, sehingga arboretum dapat berfungsi sebagi kebun pohon-pohon hutan. Kebun Raya Bogor di Indonesia