P1337420616013 Definisi BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram (Sarwono, 2004).
BBLR dibagi atas 2 golongan :
1. Prematuritas Murni 2. Dismatur Etiologi Terdapat dua kelompok penyebab BBLR : 1. Prematuritas a. janin b. plasenta c. uterus d. maternal 2. Pertumbuhan Janin Terhanbat (PJT) a. faktor fetus/janin b. faktor maternal c. faktor plasenta Patofisiologi 1. Dari segi usia kehamilan dan ibu BBLR prematur/ dismatur terjadi karena gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang Ibu dgn kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil Ibu dgn kondisi kekurangan zat besi / anemia 2. Dari segi bayi : sistem pengendalian suhu : produksi panas yang buruk dan peningkatan kehilangan panas. Sistem pencernaan : semakin rendah umur gestasi maka semakin lemah refleks menghisap dan menelan. Sistem pernapasan : lebih pendek masa gestasi maka semakin kurang perkembangan paru- paru. Sistem sirkulasi : jantung relative kecil pada saat lahir kerjanya lambat dan lemah. Sistem syaraf : perkembangan susunan syaraf tergantung pada derajat maturitas. Pathways F:\keperawatan anak\Pathways BBLR nanda 2015.docx Manifestasi Klinik 1. Sebelum bayi dilahirkan : pada anamnesa terdapat riwayat abosrtus partus prematur pergerakan janin terhambat Pembesaran uterus tidak sesuai usia kehamilan Dijumpai kehamilan dgn oligohidroamnion, hidramnion, HG, hamil lanjut dgn toxemia gravidarum 2. Setelah bayi dilahirkan : vernik kaseosa sedikit / tidak ada Jaringan lemak bawah kulit sedikit Tulang tengkorak lunak mudah bergerak Menangis lemah Kulit tipis merah dan transparan Tonus otot hipotomi Therapy 1. Medikamentosa : vitamin K 2. Diatetik : pemberian nutrisi yang adekuat 3. Cairan melalui IV Komplikasi 1. Hipotermia 2. Sindrom gawat nafas 3. Hipoglikemia 4. Perdarahan intrakranial 5. Rentan terhadap infeksi 6. Hiperbilirubinemia 7. Kerusakan integritas kulit Prognosis Makin muda masa gestasi / makin rendah berat bayi , makin tinggi tingkat angka kematian Asuhan Keperawatan A. Pengkajian 1. Pengkajian umum : a. Biodata : - identitas bayi - identitas orangtua - keluhan utama - riwayat penyakit sekarang - riwayat penyakit keluarga - riwayat penyakit dahulu b. Pemeriksaan fisik biologis pemeriksaan pada ibu pemeriksaan pada bayi : - keadaan bayi saat lahir - inspeksi - palpasi - perkusi - Auskultasi 2. Pengkajian persistem pada bayi : Pengkajian pernafasan - observasi bentuk dada - observasi pernafasan cuping hidung - tentukan frekuensi dan keteraturan pernafasan - auskultasi bunyi pernafasan Pengkajian Kardiovaskuler - tentukan frekuensi, irama jantung, tekanan darah - Auskultasi Bunyi Jantung - observasi warna kulit bayi - kaji warna kuku, membran mukosa dan bibir Pengkajian Hematologi - mengkaji adanya tanda-tanda perdarahan dan observasi gejala disseminated intravascular coagulation pengkajian genitourinaria - gambarkan adanya abnormalitas genitalia - gambarkan jumlah urine Pengkajian Gastrointestinal - tentukan distensi abdomen - tentukan adanya tanda-tanda regurgitasi - monitor jumlah, warna , konsistensi dan bau dari adanya muntah - monitor jumlah, warna dan konsistensi feses - gambarkan bising usus ada atau tidak ada Pengkajian Neurologis –Muskuloskeletal - observasi gerakan bayi - observasi posisi atau sikap bayi - periksa refleks yang diamati Pengkajian Suhu - tentukan suhu kulit dan aksila - tentukan dengan suhu lingkungan Pengkajian Kulit - monitor adanya perubahan warna, area kemerahan, tanda iritasi dan abrasi - tentukan tekstur dan turgor kulit - monitor adanya ruam, lesi kulit atau tanda lahir Pengkajian aktivitas dan istirahat Pengkajian Respon Orangtua - ekspresi wajah orangtua, perilaku dan mekanisme pemecahan masalah Diagnosa Keperawatan 1. Resiko tinggi hipotermi atau hipertermia bd prematuritas atau perubahan lingkungan 2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan bd asupan yang tidak mencukupi 3. Kekurangan volume cairan bd pengeluaran disebabkan oleh imaturitas 4. Perubahan persepsi sensori bd kekurangan atau kelebihan rangsangan lingkungan perawatan 5. Resiko tinggi infeksi bd kurang kekebalan tubuh dan kemungkinan infeksi silang dari ibu atau staff perawatan Intervensi a. Resiko tinggi hipotermi atau hipertermia bd prematuritas atau perubahan lingkungan tujuan : menjaga suhu lingkungan netral intervensi : 1. jaga temperature ruangan perawatan 25°C 2. ukur suhu tubuh bayi setiap 2 jam sekali / setiap diperlukan 3. lakukan prosedur penghangatan setelah BL 4. tempatkan bayi dibawah penghangatan radian atau inkubator jika diperlukan b. Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan bd asupan kalori yang tidak mencukupi tujuan :meningkatkan asupan dan menjaga status gizi bayi Intervensi : 1. awasi refleks menghisap dan kemampuan menelan bayi 2. hitung kebutuhan kalori bayi 3. mulai pemberian ASI atau susu 2-6 jam setelah kelahiran 4. timbang berat bdan bayi setiap hari c. Kekurangan volume cairan bd pengeluaran disebabkan oleh imaturitas tujuan : menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit intervensi : 1. awasi dan hitung kebutuhan cairan bayi 2. berikan cairan 150-180 ml/kg 3. timbang bayi setiap hari 4. periksa berat jenis urine dan glikosuria 5. berikan pakaian bayi yang tepat untuk menghindari kemungkinan kehilangan cairan 6. kaji bayi dari tanda yang mengindikasikan meningkatnya cairan d. Perubahan persepsi sensori bd kekurangan atau kelebihan rangsangan lingkungan perawatan tujuan : memastikan tingkat respon terhadap rangsangan sensori intervensi : 1. kaji kemampuan bayi dalam merespon rangsangan 2. lakukan stimulasi visual 3. beri stimulasi pendengaran 4. lakukan stimulasi taktil (rabaan) 5. lakukan stimulasi rasa/pengecap d. Resiko tinggi infeksi bd kurang kekebalan tubuh dan kemungkinan infeksi silang dari ibu atau staff perawatan tujuan : tidak terjadi infeksi intervensi 1. kaji adanya fluktuasi suhu tubuh, letargi,apnea, gelisah dan ikterus 2. kaji riwayat ibu, kondisi bayi selama kehamilan 3. pantau hasil penelitian eritrosit, leukosit diferensiasi, imunoglobulin 4. upayakan pencegahan infeksi dari lingkungan Implementasi : pelaksanaan dari intervensi Evaluasi 1. Resiko tinggi hipotermi atau hipertermia bd prematuritas atau perubahan lingkungan a. suhu kulit normal b. suhu badan 36°C-37°C c. TTV dalam batas normal d. hidrasi adekuat 2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan bd asupan kalori yang tidak mencukupi a. adanya peningkatan berat badan sesuai dgn tujuan b. tidak ada tanda-tanda malnutrisi c. tidak terjadi penurunan berat badan d. menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dan menelan 3. Kekurangan volume cairan bd pengeluaran disebabkan oleh imaturitas a. mempertahankan urine output sesuai dgn usia dan BB, BJ urine normal, HT normal b. tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal c. tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastis turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan 4. Perubahan persepsi sensori bd kekurangan atau kelebihan rangsangan lingkungan perawatan a. kondisi neurologis : kesadaran b. konsentrasi : mampu fokus pada stimulus tertentu c. kondisi neurologis : kemampuan sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat untuk menerima, memproses dan memberi respon terhadap stimuli internal dan eksternal 5. Resiko tinggi infeksi bd kurang kekebalan tubuh dan kemungkinan infeksi silang dari ibu atau staff perawatan a. jumlah leukosit dalam batas normal b. bayi bebas dari tanda dan gejala infeksi