Anda di halaman 1dari 7

Transfer Pricing With ABC

DISUSUN OLEH:
NOVI
CHANDRA
RACHMAD
Pendahuluan

 Industri Teva Farmasi => biaya desentralisasi dan


pusat laba (1 divisi operasi dan 3 divisi Pemasaran)
 Sistem biaya perusahaan => biaya variable dan tetap
 Ditentang karena,
 Pelaporan keuntungan sangat tinggi
 DIvisi Operasi akan mendapatkan “kredit” hanya untuk biaya
bahan yang akan dibeli
 Pabrik Teva akan kurang efisien dibandingkan pabrik farmasi
lainnya
 Menggunakan margin kontribusi untuk jangka pendek tidak
akan menyelesaikan masalah
Apa yang dicari semua orang

 Manajemen Senior
 Konsisten memaksimalisasi laba jangka panjang

 Sistem yang transparan untuk pengambilan keputusan

 Transfer pricing yang mendukung setiap divisi

 Manajer Divisi
 Menghasilkan kinerja keuangan yang baik di setiap divisi
 Mempengaruhi laporan kinerja divisi
 Keputusan mencerminkan pendapatan dan beban yang terkait
 Staff Keuangan
 Laporan keuangan menjadi kredibel tanpa argument berlebihan
 Penetapan harus jelas, mudah dijelaskan dan digunakan
 Mengisi biaya interfal dari divisi operasi terhadap divisi pemasaran
Pendekatan transfer pricing

 Pendekatan Tradisional, penolakan manajer:


 Harga Pasar, harga untuk produk transfer tidak layak karena
tidak adanya pasar
 Biaya Penuh, sistem ini tidak dapat menangkap struktur biaya
yang sebenarnya dialokasikan
 Biaya marjinal, sistem hanya dapat mencukupi biaya bahan
dan kemasan dalam jangka pendek
 Negoisasi harga transfer, diskusi penetapan harga hanya akan
memakan waktu yang berlebihan
 Pendekatan Aktivity Based Costing (ABC), manajer
menerima pendekatan ini untuk penetapan sistem
transfer pricing karena menghitung dari biaya
aktivitas, cost driver tingkat aktivitas, dan biaya
produk tahun sebelumnya
Penepatan Transfer Pricing Model
Struktur ABC

 Struktur model ABC meliputi:


 Unit biaya, merupakan semua biaya langsung yang berkaitan
dengan memproduksi unit produk individual (biaya bahan
baku, kemasan dan upah langsung)
 Kumpulan tingkat biaya, merupakan biaya sumber daya yang
digunakan untuk setiap batch produksi (biaya persiapan,
setup, pembersihan, pengendali mutu dl)
 Biaya spesifik produk, termasuk biaya yang dikeluarkan dalam
mendaftarkan produk, membuat perubahan proses produksi
produk dan merancang kemasan.
 Tingkat biaya pabrik, merupakan biaya pemeliharan kapasitas
jalur produksi termasuk penyusutan, biaya inspeksi
keselamatan, dan asuransi serta keamanan
Menggunakan biaya ABC untuk penetapan
transfer pricing

 Memakai perhitungan ABC prospektif dimana harga


yang dipatok tahun mendatang berdasarkan anggaran
saat ini
 Tarif standart aktifitas cost driver dihitung untuk setiap
kegiatan dan dibebankan ke produk berdasarkan
kuantitas actual kegiatan setiap tahun
 Menghilangakan fluktuasi kuartalan atau bulanan biaya
produk yang disebabkan variasi dalam pengeluaran
actual, penggunaan sumber daya dan tingkat aktivitas
 Transfer pricing dapat dihitung dengan dua prosedur
berbeda, pertama dengan menugaskan unit dan tingkat
biaya batch, kedua memberikan produk tertentu tingkat
biaya pabrik
Keuntungan menggunakan Transfer
Pricing metode ABC

 System lebih dapat mengungkapkan dimana produksi dapat


diperluas tanpa mengeluarkan uang tambahan
 Sistem ini memotivasi pengurangan biaya dan efisiensi
produksi di pabrik
 Informasi kegiatan berdasarkan biaya membantu
menentukan fasilitas manufaktur yang sesuai untuk berbagai
jenis produk
 Informasi juga di gunakan untuk menentukan strategi operasi
 Mampu mengukur kinerja keuntungan dibawah perubahan
struktur organisasi
 Sistem juga memungkinkan para senior eksekutif senior
untuk mengukur kinerja keuntungan organisasi (batas biaya
dan profit center)

Anda mungkin juga menyukai