Anda di halaman 1dari 45

Bramantya andyatma -

LAPORAN KASUS 201720401011109


FAKULTAS KEDOKTERAN

UVEITIS UMM
RS MUHAMMADIYAH
LAMONGAN
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. G
Umur : 53 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Alamat : Lamongan
Tanggal berobat : 27 Januari 2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama
mata kiri padangan masih buram (seperti melihat dalam air)
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Mata RSML dengan keluhan pandangan kabur
pada mata kiri seperti melihat dalam air, pasien post operasi katarak
mata kiri, sehari sebelumnya terasa nyeri kemudian kabur, nyrocoh di
mata kiri
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
OS pseudoaphakia, DM (-), HT (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada yang sakit seperti ini pada keluarga
Riwayat Penyakit Sosial
Tidak ada yang sakit seperti ini di lingkungan sekitar rumah.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Tanda Vital : Tekanan Darah - mmHg
Frekuensi Nadi - kali / menit
Frekuensi Nafas - kali / menit
Status Generalisata
Kepala-Leher : Dalam batas normal
Thoraks : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam batas normal
STATUS OFTALMOLOGI
Pemeriksaan Oculi Dekstra Oculi Sinistra

Visus 3/12,5 ph 3/8,8 1/60 ph tetap

Pergerakan Bola Mata Dalam batas normal Dalam batas normal

Silia Normal Normal

Palpebra Superior Normal Normal


STATUS OFTALMOLOGI
Palpebra Inferior Normal Normal

Konjungtiva palpebra (superior-


Normal Normal
inferior)

Konjungtiva bulbi Normal Normal

Kornea Jernih, Arcus Senilis (+) Jernih, Arcus Senilis (+)

COA Kedalaman Cukup Kedalaman Cukup

Pupil Bulat, ireguler, diameter 3mm, refleks Bulat, ireguler, diameter 3mm, refleks

cahaya direct (-), refleks cahaya indirect cahaya direct (-), refleks cahaya indirect (-

(-), tampak ), tampak membrane, Warna kecoklatan,

kripte baik

Iris Sinekia anterior (+) Normal

Lensa Jernih Tidak Jernih

TIO 12,2 14,2

Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan


FOTO KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan

DIAGNOSIS KERJA
OS Uveitis
OS pseudoafakia
DIAGNOSIS BANDING
Keratitis
Konjungtivitis
PLANNING
TERAPI
Tobroson md 6 dd gtt I OS
Cravit ed 6 dd gtt 1 OS
Cendo mydriatil 1 % OS

MONITORING
Evaluasi terlepasnya membran dari kornea
Keluhan visus

EDUKASI
Kontrol
Edukasi kepatuhan terapi
Mencegah agar pasien tidak mengucek-ngucek mata dan menjaga kebersihan
PROGNOSIS
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI UVEA
ANATOMI UVEA
UVEA , terdiri dari :
- iris
- corpus siliaris
- koroid

Fungsi Uvea ;
Iris : sebagai diafragma untuk
mengontrol jumlah cahaya
yang masuk dg mengecil dan
melebarkan pupil
Corpus siliaris : - produksi aqueous
humor
- memberikan makanan
pada retina bagian
dalam, lensa dan
kornea
- untuk mengatur
ketegangan zonula
zinn
(akomodasi)
Koroid : Suplai nutrisi pada retina
bagian luar
UVEITIS

Uveitis : inflamasi yang mengenai jaringan uvea


KLASIFIKASI UVEITIS
STANDARDIZATION OF UVEITIS NOMENCLATURE
(SUN)
Berdasarkan
 Anatomis : Uveitis Anterior, Intermedia, Posterior,
Panuveitis
 Etiologi : Infeksi dan Non Infeksi
 Waktu/ clinical course : Akut, Kronik, Rekurent
 Histopatologi : Granulomatous dan
Non Granulomatous
KLASIFIKASI UVEITIS
BERDASARKAN ANATOMI
Uveitis Anterior  Iritis, siklitis pars plicata,
iridoskilitis
Uveitis Intermediate ;peradangan Vitreous  corpus siliaris
Pars Plana,
Uveitis Posterior Retina/Choroid  koroiditis, retinitis, koroiditis,
vaskulitis retina,dan Papilitis
Panuveitis  radang seluruh jaringan uvea
KLASIFIKASI UVEITIS
BERDASARKAN ONSET
Onset : Sudden atau Insidious
Duration : Limited : ≤ 3 months duration
Persistent : > 3 months duration
Clinical Course : Acute : sudden onset dan limited duration
Reccurent : kambuh setelah inaktif tanpa
terapi ≥ 3 months
Chronic : persistent uveitis dg relaps dlm
< 3 months setelah terapi dihentikan.
KLASIFIKASI UVEITIS BERDASARKAN
HISTOPATOLOGI
NON- Granulomatosa
granulomatosa
Onset Akut Tersembunyi
Nyeri Nyata Tidak ada/ ringan
Fotofobia Nyata Ringan
Penglihatan kabur Sedang Nyata
Keratic precipitates Putih halus Mutton fat
Noduli iris Tidak ada Kadang –kadang
Perjalanan penyakit akut kronik
Lokasi Uvea anterior Uvea anterior,
posterior, difus
 KERATIC PRECIPITATES
IRIS
NODULE

Koeppe Nodule
terdapat pada
pinggir pupil

Busacca Nodule
Terdapat pada
permukaan iris
Uveitis
etiologi
Infeksi Non Infeksi
Penyebab ; virus, bakteri, Penyebab ; penyakit
jamur, parasit autoimun pada okuler
atau sistemik
Langsung lewat luka, atau
sebaran dari fokus infeksi T cells dianggap mpy
di tempat lain peranan besar dalam
berkembangnya uveitis
Lebih dicurigai pd pasien non infeksi
dg AIDS atau
imunosupresi Paling banyak ditemui
GEJALA KHAS PADA UVEITIS ANTERIOR :

• Visus menurun
• Fotofobia
• Nyeri
• Injeksi konjungtiva
GEJALA KHAS PADA UVEITIS
INTERMEDIET

•Floaters (bintik bayangan yang mengambang2 akibat


peradangan vitreous sehingga vitreous menjadi cair)
• ditemukan snow balls (kondesat vitreus yang
melayang2)
•Ditemukan snow banking (kondesat vitreus yang
menyelimuti pars plana)
•Penglihatan kabur
GEJALA KHAS PADA UVEITIS
POSTERIOR
•Floaters
•Kehilangan lapang pandang
•Penurunan tajam penglihatan yang mungkin
parah
SEL DAN FLARE DI KOA

Intensitas sel radang di


COA (flare)
menunjukkan adanya
peradangan aktif
The Standardization of Uveitis Nomenclature (SUN) Working group
slit lamps scheme for anterior chamber flare

Grade

0 Tidak ada

+1 Lemah

+2 Moderate (lensa dan iris terlihat


bersih)

+3 Marked (iris dan lensa berkabut)

+4 Intense (fibrin atau plastic aquos


Hipopion ; kumpulan
leukosit di COA

Pembentukan Fibrin
di COA
PENYEBAB UVEITIS ANTERIOR

Idiopathic
HLA-B27 associated uveitis
Herpetic Uveitis
Sarcoidosis
Fuchs' heterochromic iridocyclitis
SLE
PENYEBAB UVEITIS INTERMEDIATE

Idiopathic
Sarcoidosis
Multiple Sclerosis
Lyme disease
UVEITIS POSTERIOR

 Penyakit Infeksi
 Viral : Herpes, CMV, Rubella, Measles,
HIV/AIDS
 Fungal : Histoplasmosis, Candidiasis
 Protozoal : Toxoplasmosis
 Helminthic : Toxocariasis, Cysticercosis
UVEITIS POSTERIOR

 Kelainan Imunologi
 SLE, Wegener granulomatosis
 Retinochoroidopathy
 Behcet disease
 Polyarteritis nodosa
PANUVEITIS
 Penyakit Infeksi
 Bacterial: Syphilis, Tuberculosis, Lyme disease
 Helminthic: Onchocerciasis
 Fungal Retinitis
 Immunologic & granulomatous disease
 Sarcoidosis
 Sympathetic opthalmia
 Vogt-Koyanagi-Harada (VKH) syndrome
 Behcet Disease
PENATALAKSANAAN UVEITIS
prednisolone acetate 1% 2 tetes setiap 2 jam
saat terjaga  mengontrol peradangan
anterior
Homatropin 5% 2 kali sehari  mencegah
terjadinya sinekia dan meredakan rasa tidak
nyaman akibat spasme siliaris
KOMPLIKASI UVEITIS
Glaukoma
Katarak (penebalan lensa)
Cystoid macular edema (penyebab tersering
penurunan visus)
Ablasio Retina
Sinekia
 Proses inflamasi sering disertai dengan
pelepasan mediator inflamasi yang
menimbulkan deposit fibrin, clotting dan
proliferasi fibroblast  timbul sinekia
 Sinekia menunjukkan adanya proses kronik
atau rekuren
 Sinekia posterior ; perlengketan iris ke lensa
 Sinekia anterior : perlengketan iris ke kornea
SINEKIA POSTERIOR

Sinekia posterior ; perlengketan iris ke lensa


ENDOFTALMITIS
Defenisi:
Reaksi inflamasi/infeksi intraokular
terutama mengenai korpus vitreus dan
KOA, dapat mengenai lapisan/dinding
bola mata seperti retina dan/atau
khoroid.
ENDOPHTHALMITIS
KLASIFIKASI
Endoftalmitis akut dan kronik
Endoftalmitis eksogen: post trauma, post operasi intra okuler
Endoftalmitis endogen : jamur, bakteri.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Uveitis adalah infeksi pada traktus uvealis. Definisi yang
digunakan sekarang menggambarkan setiap inflamasi tidak hanya
melibatkan uvea, tetapi juga struktur lain yang berdekatan dengan
uvea.
Tanda-tanda adanya uveitis anterior adalah injeksi silier,
keratic precipitate (KP), nodul iris, sel-sel akuos, flare, sinekia posterior,
dan sel-sel vitreus anterior. Tanda dari uveitis intermediet adalah
infiltrasi seluler pada vitreus (vitritis) dengan beberapa sel di COA dan
tanpa lesi inflamasi fundus. Tanda-tanda adanya uveitis posterior
adalah perubahan pada vitreus (seperti sel, flare, opasitas, dan
seringkali posterior vitreus detachment), koroditis, retinitis, dan
vaskulitis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai