Anda di halaman 1dari 26

REHABILITASI

PASCA STROKE
Nieke Tussina Widhowati (2016.04.2.0126)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Welcome!!
STROKE
Penyebab kematian paling sering KEDUA dunia tahun
1 2011 (WHO 2011)

Penyakit no 5 penyebab KECACATAN bagi penduduk


2 dunia (WHO 2011)

Penyebab kematian dan kecacatan UTAMA (15,4%) RS


3 di Indonesia (Kemenkes RI, 2011)

Rehabilitasi merupakan upaya yang dapat mengurangi


4 dampak disabilitas/ handikap
Stroke? Defisit neurologi akut akibat oklusi
atau ruptur pembuluh darah otak yang
menimbulkan gejala fokal maupun
global lebih dari 24 jam
FAKTOR RESIKO

Tidak 1. Umur (50 tahun 2x Dapat 1. HT


resiko) Diubah 2. DM
Dapat 3. Hiperlipidemi
Diubah 2. Sex (L>>)
3. Riw. Keluarga dengan 4. Penyakit Jantung
Stroke 5. Obesitas
4. Riwayat stroke/ TIA 6. Alkohol
5. Bangsa 7. Rokok
8. Pil Kontrasepsi
04
KLASIFIKASI
Improving Stroke
Berdasarkan gambaran
klinik dan profil waktu Worsening Stroke
Stable Stroke

Infark (80%)
Gambaran patologi
intrakranial Hemoragik (20%)

Sist. karotis
Lokalisasi lesi pembuluh
darah Sist. vertebrobasiler
Patofisiologi Sindroma
Stroke Berbasis Anatomi

Gejala klinik yang muncul akibat stroke


tergantung gangguan pembuluh darah
otak mana yang terkena
Arteri Cerebri Media
Arteri Vertebrobasiler
•Hemiplegia
kontralateral
•Hemianestesia kon
•Hemiplegia kontralateral
dengan lesi saraf kraniali Sindroma Stroke
tralateral s ipsilateral yang disebut
•Disfagia hemiplegia alternan
•Kandung kencing n • Sindrom inti motorik
eurogenik Arteri Cerebri Anterior
•Afasia Broca Sindroma Weber : hemi
•Wernicke plegia kontralateral deng •Hemiplegia kontral
•Apraksia bila meng an lesi NC III ipsilateral ateral Arteri Serebri Posterior
enai hemisfer domin •Hemianestesia kon
an Sindroma Millard-Guble tralateral
•Aprosodi r : hemiplegia kontralater •Defisit hemi
•Inkontinesia urin
•Visual-spasial defis al dengan lesi NC VI + VI sensorik yang
•Kelemahan anggot
it I ipsilateral berupa hipoestesi,
a gerak bawah lebih
•Sindrom neglect bil kadang-kadang hi
berat dari pada ang
a mengenai hemisfe Sindroma Locked-in : bil perestesia atau ny
gota gerak atas
r non dominan ateral hemiplegia. eri
Disabiliti Pada Stroke
Gangguan Sensorik • Gangguan rasa, nyeri, suhu atau posisi

• Hemiparese (85%)
• Hemiplegi
Paralisis • Disfagia
• Ataxia

• Wernicke’s area : Afasia reseptif


Gangguan Bahasa
• Broca’s area : Afasia ekspresif

Gangguan Berpikir dan • Membuat rencana, memahami suatu


arti, belajar masalah baru
Memori

• Merasa takut, cemas, frustasi, sedih


Gangguan Emosi dan merasa sedih
• Depresi
KOMPLIKASI
Komplikasi :
- Pulmoner : gangguan pernafasan
- Kardiovaskuler : Trombosis pembuluh darah balik, dekondisi
- Muskuloskeletal : kontraktur, subluksasi bahu, arthralgia, frozen
shoulder,osteoarthrosis, osteoporosis
- Neurologis : spastisitas, nyeri neuropatik, neurogenic bladder
- Dekubitus

Penyulit :
- Demensia
- Afasia global
STRATEGI PENANGGULANGAN
STROKE

1. Promotif
2. Prevensi Primer
3. Prevensi Sekunder
4. Terapi Stroke Fase Akut
5. Rehabilitasi
REHABILITASI PASCA STROKE

Pengelolaan medis dan rehabilitasi yang komprehensif terhadap disabilitas


yang diakibatkan oleh stroke melalui pendekatan neurorestorasi dan
neurorehabilitasi dengan tujuan mengoptimalkan dan memodifikasi
kemampuan fungsional yang ada sehingga penyandang stroke mampu
beradaptasi dan mencapai kemandirian serta kualitas hidup yang lebih baik.
REHABILITASI PASCA STROKE
Tujuan Rehabilitasi yaitu :
a. Mencegah komplikasi imobilisasi
lama seperti kontraktur, ulkus
dekubitus, pneumonia, komplikasi
kandung kencing selama fase akut.
Fase awal
b. Mengajari kembali kemampuan REHABILITASI
melakukan aktifitas hidup sehari-hari (Proaktif dan dimulai pada hari
seperti makan, berpakaian, merawat pertama setelah serangan stroke)
Fase Lanjut
diri, cebok, mandi.

c. Melatih kembali ambulasi atau


berjalan

d. Membantu penderita kembali


berintegrasi dengan lingkungannya.
FASE AWAL

Tujuan rehabilitasi :
• Mencegah komplikasi dari stroke
• Mencegah efek tirah baring lama.

Intervensi rehabilitasi :
• Mempertahankan integritas kulit
• Mencegah pola postur dan spastisitas yang mengganggu pemulihan
• Mencegah komplikasi gangguan pernafasan dan kardiovaskuler
• Mengatasi gangguan fungsi menelan
• Mengatasi gangguan fungsi miksi dan defekasi
• Mengatasi gangguan kesadaran, sensoris
• Persiapan mobilisasi bertahap
FASE AWAL
Luka karena tekanan dan hipostatik pneumonia dapat dicegah dengan
menggunakan matras air atau udara dan perubahan posisi setiap 2 jam pada
waktu siang dan 4 jam pada waktu malam • Pada waktu tidur
terlentang, bantal kecil
diletakkan di dekat
trokanter mayor sisi
parese, lengan abduksi
60-90 derajat dan tangan
dielevasikan lebih tinggi
dari lutut. Kaki dicegah
plantar fleksi dengan “food
board”
• Suatu penyangga
SPASTIC
mungkin perlu digunakan
untuk mencegah
peregangan yang
berlebihan dari plexus
neurovaskuler dan sendi
glenohumeral selama
penderita duduk atau
Prinsip penempatan pasien stroke waktu transfer.
FASE AWAL
Latihan Pasif stroke infark 2-3 pasca serangan
stroke hemoragik 1 minggu

Latihan luas gerak


Sendi yang sakit
(3x sehari)

Kontraktur
Kekakuan sendi
FASE AWAL
Latihan Nafas Dalam Mencegah akumulasi sekret di alveoli (Px kooperatif)

Prosedur :
• Persiapkan penderita serileks mungkin dan demonstrasikan cara bernafas yang be
nar
• Letakkan tangan anda pada otot rectus abdominis sedikit dibawah tepi costa anteri
or
• Suruh penderita bernafas pelan tapi dalam melalui hidung g=hingga perut mengem
bang
• Kemudian penderita disuruh mengeluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut.
• Penderita disuruh mengulangi perintah diatas 3-4 kali.
• Setelah itu penderita disuruh menempelkan tangannya di rectus abdominis dan sur
uh merasakan gerakannya
• Lakukan latihan nafas dalam berbagai posisi (duduk, berdiri, jalan)
FASE LANJUT

Tujuan rehabilitasi :
- Mengoptimalkan kemampuan fungsi yang ada
- Mempertahankan kemampuan fungsional yang sudah dicapai
-Pencegahan komplikasi sekunder dan tersier

Intervensi rehabilitasi :
- Mempertahankan kemandirian
- Meningkatkan kebugaran fisik
- Mengembalikan ke tempat kerja pada pasien yang masih produktif
- Membantu sosialisasi kembali ke lingkungan dan masyarakat
- Membantu agar dapat menerima kecacatan menetap
- Konseling pada gangguan seksualitas
FASE LANJUT

Kondisi membaik, px diajari : Px tanpa komplikasi

• Latihan duduk 24 jam


• Rolling
• Bridging Px dengan komplikasi
• Transfer atau pindah tempat dari tempat tidur
2 minggu
ke kursi dan sebaliknya, dari kursi ke toilet
• Berjalan, naik turun tangga.
FASE LANJUT
Latihan Anggota Gerak

• Latihan penguatan pada otot-otot yang mengalami pe


nyembuhan
• Latihan luas gerak sendi
• Latihan koordinasi akan meningkatkan fungsi tanga.
Untuk meningkatkan koordinasi dan kekuatan tangan
yang sakit dibuat bergerak sirkuler di atas meja dengan
sliding board. Over head pulley juga digunakan untuk
meningkatkan reciprocal.
• Setelah ada perkembangan penderita diajari
mengambil obyek dari tekstur tangan dan bentuk
yang berbeda-beda. Latihan ini untuk meningkatkan fun
gsi tangan dan meningkatkan luas gerak sendi bahu
melawan gravitasi.
• Splint tangan dipertimbangkan bila terdapat spastisita
s yang menetap pada fleksor pergelangan tangan dan
tangan
• Jika anggota gerak atas tidak menunjukkan perbaikan
kekuatan otot dan tetap flaccid atau spastik dalam waktu
5-6 bulan, maka prognosis biasanya jelek
FASE LANJUT
Gangguan bahasa dan bicara
• Normalnya terjadi pada hemiplegia kanan dengan hemisfer
dominan kiri
• Paling sering afasia, baik reseptif maupun ekspresif dan
disartria

Px diminta menjawab pertanyaan ya atau tidak dengan


isyarat kepala. Ajari satu kata duulu berulang-ulang, kemudian
dua kata.Normalnya penderita membaik berturut-turut pada
elemen : kata benda, kata kerja, sifat, keterangan, kemudian
artikel, preposisi dan penghubung.
PROGNOSA
Prognosis Penyakit : dapat berulang
Prognosis Harapan Hidup tergantung pada :
•Faktor risiko
•Penyakit penyerta
•Komplikasi
Prognosis fungsional tergantung pada :
•luas dan lokasi lesi neuroantomis
•penyakit atau kondisi penyulit
•komplikasi
•motivasi penderita
•dukungan keluarga
•sarana dan tenaga profesional rehabilitasi
yang tersedia
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai