3. parallel play
Anak dapat menggunakan alat permainan
yang sama, tetapi antara satu anak dengan
anak lain tidak terjadi kontak satu sama lain
sehingga tidak ada sosialisasi satu sama lain.
Biasanya permainan ini dilakukan oleh anak
usia toddler.
4. Associative play
Sudah terjadi komunikasi antara satu anak
dengan anak lain, tetapi tidak
terorganisasi, tidak ada pemimpin atau yang
memimpin dengan tujuan permainan tidak
jelas. Contoh, bermain boneka, bermain
hujan-hujanan, dan bermain masak-
masakan.
5. cooperative play
Dimana aturan permainan dalam kelompok
tampak lebih jelas. Anak yang memimpin
permainan mengatur dan mengarahkan
anggotanya untuk bertindak dalam
permainan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dalam permainan tersebut.
Misalnya pada permainan sepak bola
Menurut Hurlock (2000), terdapat beberapa
karakteristik permainan anak.
1. Bermain dipengaruhi tradisi
2. Bermain mengikuti pola perkembangan
3. Bermain menjadi semakin sosial dengan
meningkatnya usia
4. Permainan masa kanak-kanak berubah dan
tidak formal menjadi formal
1. Perlu ekstra energi
2. Waktu yang cukup
3. Alat Permainan
4. Ruang untuk bermain
5. Pengetahuan cara bermain
6. Teman bermain
Dalam melaksanakan aktivitas bermain pada
anak, usia dan tingkat perkembangan anak
harus selalu di pertimbangkan, mengingat
bahwa alat permainan yang di gunakan
merupakan salah satu alat untuk
mengstimulasi perkembangan.
Jenis permainan yang di berikan pada anak di
sesuaikan dengan usia dan tingkat
perkembangan pada anak
1. Masa Bayi ( 0 – 1 Tahun)
Tujuan bermain pada masa ini untuk :
1. Melatih dan mengevaluasi refleks –
refleks fisiologis.
2. Melatih koordinasi anatar mata
dan tangan serta mata dan
telinga.
3. Melatih untuk mencari objek yang
tidak kelihatan
4. Melatih sumber asal suara
5. Melatih kepekaan perabaan
Karakteristik bermain pada masa ini yaitu
(social afektive play), (sense of pleasure play).
2. Masa balita ( 2- 3tahun)
Tujuan bermain pada masa balita adalah :
1. Mengembangkan keteampilan bahasa
2. Melatih motorik halus dan kasar
3. Mengembankan kecerdasan ( mengenal
warna, berhitung)
4. Melatih daya imajinasi
5. Menyalurkan perasaan anak