HIDROTERAPI: POTENSI AIR DINGIN DALAM MENINGKATKAN
RESPON IMUN
ERIK AHMAD HASYIM
I1011141065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2017 Immune system is a barrier system that gives the body protection shield against infection from foreign macromolecule or phatogen. Based on available literatures, this review suggests that cold-water stress hydrotherapy was widely proven to improve immunity. Some of this say that at certain temperature and time cold-water immersion have an ability to increase antitumor immunity and cancer survival rate. Examined the effects of a cold- pressor task on NK cell function and the study has demonstrated that NK cell counts and activity increased in response to cold exposure that caused quite modest reductions in core temperatures (ranging between 0.6 and 1.6°C). In addition, its also aplicable, cheap, flexible and minor in side effects, hydrotherapy with cold- water stress as immunoenhancer seems to be ideal. Latar belakang
• sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh sebagai perlindungan terhadap
infeksi dari makromolekul asing ataupun serangan patogen.
• sistem imun bawaan (innate) dan sistem
imun adaptif
• Brener dkk (1999): pajanan stres air
dingin selama beberapa bulan meningkatkan kemampuan imunitas antitumor dan angka harapan hidup kanker..3
• hitung dan aktivitas sel natural killer
(NK) meningkat sebagai respon dari paparan dingin dan hanya sedikit mengurangi suhu inti tubuh (0,6 dan 1,6°C) Rumusan Masalah
1. Apakah air dingin memiliki kemampuan hidroterapi yang potensial dan
aman sebagai solusi alternatif dalam meningkatkan respon imun? Tujuan 1. Mengetahui kemampuan hidroterapi dengan menggunakan air dingin sebagai solusi alternatif yang potensial dan aman dalam meningkatkan respon imun Manfaat
1. Menyediakan informasi ilmiah mengenai potensi air dingin sebagai solusi
alternatif dalam meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh. Metode
• telaah pustaka atau telaah eksperimen dari
literatur-literatur yang sesuai dengan topik penulisan. • Literatur-literatur yang digunakan merupakan literatur-literatur yang bersifat primer (jurnal ilmiah) dan sekunder (buku teks). 2.1 Sistem Imun Bawaan dan Adaptif Mekanisme Sistem Imun terhadap Infeksi Bakteri
infeksi bakteri ekstraseluler dengan menjalankan tiga proses dasar: stimulasi
fagosit, induksi respon inflamasi, dan aktivasi sistem komplemen.
Imunitas adaptif berespon terhadap invasi bakteri ekstraseluler dengan
mengaktifkan jalur humoral, imunitas yang dimediasi antibodi, dengan cara menetralkan toksin yang dihasilkan oleh bakteri sehingga mencegah infeksi. Bakteri ekstraseluler juga merangsang produksi sel T helper CD4 + yang menginduksi peradangan dan aktivitas fagositosis. Mekanisme Sistem Imun terhadap Infeksi Virus
Interferon Tipe I berpartisipasi dalam kekebalan bawaan
sementara antibodi mengambil bagian dalam kekebalan adaptif. Mekanisme Sistem Imun terhadap Infeksi Fungi
Neutrofil dan makrofag berfungsi sebagai mediator yang penting
dari imunitas bawaan terhadap infeksi jamur. Sedangkan imunitas adaptif memainkan perannya melalui respon yang dimediasi oleh sel. Mekanisme Sistem Imun terhadap Infeksi Parasit
Stimulasi makrofag oleh sel Th1 yang diperantarai sitokin terutama
berfungsi untuk menetralisir antigen. Contoh: Cacing dibersihkan oleh antibodi IgE dan eosinofil. Hidroterapi
Hidroterapi adalah penggunaan air baik secara eksternal ataupun internal
dalam berbagai bentuknya (air, es, uap) untuk promosi kesehatan atau pengobatan berbagai penyakit dengan berbagai temperatur, tekanan, durasi, dan situs Pengaruh Air Dingin terhadap Imunitas
Brenner dkk (1999) mengungkapkan bahwa induksi paparan air dingin
meningkatkan leukosit, granulosit, tingkat interleukin (IL)-6, dan sel pembunuh alami (NK) serta aktivitasnya.
Shevchuk dkk (2007) dalam peneitiannya mengungkapkan bahwa stres
dingin singkat setiap hari dapat meningkatkan angka dan aktivitas sel limfosit T perifer dan sel NK, masing-masing merupakan efektor utama imunitas tumor adaptif dan bawaan.7 Paparan stres dingin jangka panjang dengan pengulangan setiap hari selama 5 hari sampai 6 minggu meningkatkan kadar TNF-alfa di dalam plasma, IL-2, IL-6
Brazaitis dkk (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa imersi
atau pencelupan subjek ke air dingin dengan 14° selama 96 menit dan 170 menit meningkatkan respon imun non-spesifk. bahwa stres harian singkat air dingin selama berbulan-bulan bisa meningkatkan kekebalan antitumor dan meningkatkan angka harapan hidup kanker nonlimfoid ANALISIS DAN SINTESIS Beberapa penelitian terkini telah membuktikan kemampuan air dingin sebagai immunoenhancer yang murah, mudah dan aman. Jika ditinjau dari
aspek kemampulaksanaan, murahnya biaya, fleksibilitas penggunaan, dan
ringannya efek samping, hidroterapi dengan pemanfaatan air dingin sebagai peningkat kekebalan tubuh dirasa cukup ideal. Berdasarkan sumber-sumber yang didapat dan hasil analisis pustaka yang dilakukan, terbukti bahwa, stres air dingin pada suhu dan waktu tertentu memiliki potensi dalam meningkatkan imunitas tubuh. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hidroterapi dengan menggunakan air dingin memiliki potensi dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan cukup aman dalam penggunaannya. diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki cara kerja yang paling efektif dalam penerapan metode hidroterapi dengan air dingin sebagai peningkat kekebalan tubuh yang potensial dan aman. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Erik Ahmad hasyim
Tempat tanggal lahir : Nanga Pinoh, 1 April 1996 Semester : VI Alamat : Jl. Sepakat II No. 113 No. Telepon : 081254240775 Surat elektronik : erikahmadhasyim@yahoo.com Hobi : membaca Nama orang tua Ayah : Fatrukhan, S. Pd Ibu : Juju Jubaidah, S. Pd 1 Lomba Nasyid tingkat universitas, Juara 2, 2016 2 LCC Kesehatan se-Kalimantan Barat, Juara 1,2017 3 Training Tahfidz Qur’an Big Event se-Kalimantan Barat, pembawa acara, 2017 4 Seminar kesehatan Islam, moderator, 2017 Terimakasih