2 Surveilans Pd3i Mahasiswa Unair 2012 Campak
2 Surveilans Pd3i Mahasiswa Unair 2012 Campak
SURVEILANS
CAMPAK
CAMPAK —Penyebab Kematian Utama
Pada Anak-anak (CFR : 1-2/1000) Global
Demam Kuning 2%
Penyebab kematian
1.6 juta anak karena
PD3I selama tahun Hib
22%
2000
Neonatal
Campak Tetanus
48% 12%
(777,000 deaths)
Difteri
0.2%
Pertusis
16%
M E A S L E S 2
Masalah Penyakit Campak di Dunia
dan di Asean – Laporan th 2000
GLOBAL: 831,597 kasus Asean: 61,975 kasus
LAIN2
ASEAN 2% BGL
THA 8%
35%
AFRIKA 7%
45% SRL
27% IND
36%
PS.BARAT
10% AMERIKA
NEP INDO
2% 15% 5%
EROPA
3% MEDITR
5%
Source: WHO/V&B/02.20
Masalah kematian campak, di Dunia
dan Asean, Laporan th 2002
GLOBAL: 777,000 kematian ASEAN: 202,000 kematian
THA
SRL
0%
ASEAN
NEP0% BGL
35% 10% 12% BHU
MMR
AFRIKA
0%
4%
45% DPR
0%
INDO
15%
PAS.BARAT
10% AMERIKA
EROPA 2% IND
3% MEDITR 59%
5%
Source: WHO/V&B/02.20
WHO/UNICEF Negara yang menjadi prioritas
untuk menurunkan angka kematian campak
Immune
Susceptible
MEASLES SIA 2005 – 2007
April 2006
3. Surveillance
4. Meningkatkan case management
(Vitamin A - antibiotics)
A1
SURVEILANS
MEASLES
Tujuan Surveilans Campak
• Mengetahui perubahan epidemiologi
campak (umur, status iminisasi, tempat,
waktu) masukan program imunisasi
• Mengidentifikasi populasi resiko tinggi
• Memprediksi dan mencegah terjadinya
KLB campak
• Memantau kemajuan pemberantasan
campak
STRATEGI SURVEILANS CAMPAK
• Penyelidikan KLB
– Pemeriksaan Laboratorium
– Peningkatan case management dengan pemberian
vitamin A
• SKD – KLB
– Kasus
– Prakasus
SURVEILANS CAMPAK (1)
A. RUTIN
1. Di PUSKESMAS
Kasus catat dalam formulir C1, cek di sekitar tempat tinggal
penderita kemungkinan ada kasus lain.(Dapat ditanyakan kepada
keluarga penderita atau nakes terdekat)
3. Di KABUPATEN
Setiap bulan laporan C1 Pusk dan RS direkap dlm form integrasi
SURVEILANS CAMPAK (2)
B. KLB
• Definisi : 5 ks campak dlm 3 minggu mengelompok
& punya hubungan epidemiology satu sama lain.
+
-18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 6 +7 +8
Communicable Period
10 Virus
Excretion IgG
Relative levels
8
of antibodies
6
2
IgM
0
-21 -14 -7 0 7 14 21 28 35 42
Days after rash onset
Exposure
Rash
Onset
KLB CAMPAK
CONTOH ANALISIS
SEDERHANA
CAMPAK
Cases, CFR and Freq.of Measles Outbreak 1990-2006 (Nov)
cases
*Source : Measles cases reported through routine surveillance (submitted by Indonesia for year 2004)
plus
vaccine efficacy = 90%
45,000 divaksinasi
405,000 kebal
Tetapi tak kebal
100%
90%
80%
70%
60% No Age Distr.
Kasus(%)
50%
40% (> 14)
30%
20% (5 - 14)
10%
(0 - 4)
0%
1999 2001 2003
Tahun
Status Imunisasi Penderita Campak
di Propinsi Kalsel 2003-2006
100%
90%
80%
70%
60% tak tahu
50% 1-2 dosis
40% 0 dosis
30%
20%
10%
0%
2003 2004 2005 2006
Proporsi Kasus Campak Menurut Gol Umur
1999-2004 Data Rutin
100%
90%
80%
70%
60% >15th
Kasus (%) 50%
40% 5-14th
30% 1-4th
20%
<1th
10%
0%
1999 2000 2001 2002 2003 2004
Tahun
Measles Insidence per 10.000 popupation by Age
Group Indonesia 1997 - 2004
(Routine Data)
20
16
12
0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
Umur < 1 th 8.62 14.9 18.14 11.6 5.3 4.1 6.8 7.1
Umur 1-4 th 5.04 10.82 15.57 8.3 3.6 3.6 5.4 5.3
Umur 5-14 th 2.44 4.56 6.14 4.7 2.1 1.8 2.15 2.1
Distribusi kasus KLB campak menurut
golongan umur dan status imunisasi
Kalsel th 2005
10-14 th
5-9 th 8%
24% <1 th
5%
Tak tahu
25%
• Waktu Penularan:
4 hr sebelum dan 4 hr setelah rash
Hari 1-3 :
•Panas makin hari makin
•Mata merah dan sakit
bila kena cahaya.
•Anak batuk/pilek
Hari 3- 4 :
• Panas agak turun
• Timbul bercak-bercak
merah pada kulit dimulai
dibelakang telinga
menjalar ke muka
• Mata bengkak terdapat
cairan kuning kental
• Seluruh tubuh terlihat
bercak-bercak.
Hari 4 – 6 :
• Bercak berubah menjadi
kehitaman dan mulai mengering
• Selanjutnya mengelupas
secara berangsur-angsur
• Akhirnya kulit kembali
seperti semula tanpa
menimbulkan bekas
PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
CAMPAK
Gambaran Laboratorium
SEROLOGI
ISOLASI
Tidak direkomendasikan untuk rutin diagnosis
campak
Sangat penting untuk mengetahui strain virus asli
suatu wilayah.
Spesimen: Urin, cairan nasofaring, swab tenggorok
Pengambilan spesimen tidak boleh lebih dari 7 hr
setelah rash
Hasil yang positif akan dikirimkan ke Lab. Rujukan
di CDC Atlanta untuk genotyping
(mengidentifikasi strain virus)
Komplikasi Campak
Diare,
Radang Telinga Tengah,
Pneumonia,
Encepalitis,
Meninggal
Faktor Risiko
• Usia Komplikasi Campak
• Malnutrisi
• Populasi Padat
• Defisiensi Immunitas
• Defisiensi Vitamin A
• Diare Sering Komplikasi
• Bronkhopneumonia
• Pneumonia Jarang
a. Encephalitis
• Malnutrisi b. Myocarditis
c. Pneumothorax
• Otitis media d. Pneumomediastinum
e. Appendicitis
• Ulkus mucosa mulut f. Subacute sclerosing
panencephalitis
• Komplikasi mata (SSPE)
Komplikasi Berat
Campak
Defisiensi Vitamin A dan Komplikasi
Campak Berat
Pengobatan
• Simptomatis ( Bila Tidak ada komplikasi )
Rawat Jalan atau Rumah
• Antibiotika ( Bila ada komplikasi )
Rumah Sakit
• VITAMIN A:
1. Melindungi mukosa (mencegah
komplikasi)
2. Mencegah komplikasi mata
3. Dosis = usia, 3x: saat ditemukan, 1 hr
kemudian dan 2 minggu kemudian.
MANAJEMEN KASUS CAMPAK
KOMPONEN ESENSIAL:
- Menghilangkan gejala
- Menyediakan vitamin A
tua(Ibu)
Manajemen Kasus Campak
Penyelidikan KLB Campak
- PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGY :
- Waktu, Tempat, Orang
– PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
• Darah (IgM : Untuk penetapan diagnosa)
• Urine ( Identifikasi Jenis Virus Campak)
– CASE MANAGEMENT
• Pemberian vit A utk mencegah komplikasi
• Pengobatan komplikasi
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
• Mengetahui epidemiologi campak:
• Data yang dikumpulkan :
– Populasi teresiko (sesuai umur kasus)
– Cakupan imunisasi minimal 5 th terakhir di desa
KLB
– Asesibilitas ke pelayanan kesehatan (rural/urban)
– Chold chain puskesmas
– Kasus (Umur, status imunisasi, status gizi,
alamat, gejala, tgl sakit, dll sesuai form C1)
• Mengetahui penyebab terjadi KLB campak
• Tujuan :
– Utk. penegakan diagnosa (IgM +) yang diperiksa
darah vena 5 ml. Minimal 3 hari setelah rash.
– Untuk mengetahui tipe virus campak, yang diperiksa
urin pagi maksimal 7 hari setelah rash.
• Oleh sebab itu, setiap KLB campak segera
dilaporkan karena segera akan diambil darah
dan urin oleh lab Surabaya.
DATA
1. VARIABLE DATA
a. Tempat (Kabupaten/Puskesmas)
b. Golongan Umur dalam tahun (<1) (1-4) (5-9) (10-14) (15 >)
c. Jumlah kasus menurut status Imunisasi: Imunisasi/Tdk
Imunisasi; Tidak jelas imunisasi.
d. Jumlah kasus Mati
2. JENIS DATA
a. Rutin: aggregate
b. KLB: individual, dengan tambahan variable:
Tgl. Mulai sakit, Tgl. Mulai Rash; dan Vit. A.
DATA LANJUTAN
3. SUMBER DATA
Rutin
a. Puskesmas dan Ruang lingkupnya (Pustu, Bides,
Posyandu, Pusling)
b. RS
KLB
4. WAKTU PELAPORAN
a. Mingguan: W2 (bersama dengan penyakit potensial KLB
lainnya).
b. Rutin : Bulanan C-1 (Puskesmas), Integrasi (Kab & Prop)
c. KLB : Bulanan (Propinsi dan Kab/Kota)
Setiap waktu segera setelah investigasi (Puskesmas)
Pasca Campaign Campak
(Melakukan Evaluasi Campaign)
• Kumpulkan data campak 1-3 thn sebelum
campaign melalui :
– Lakukan review register RS dan Puskesmas 1 – 3 thn
sebelum campaign
– Catat di format C-1
• Kumpulkan data campak sesudah campaign
melalui :
– Surveilans aktif RS
– Surveilans puskesmas
• Buat grafik data sebelum campaign dan
sesudah campaign
SKD-KLB Campak
Tujuan SKD-KLB campak :
Dapat terantisipasi setiap kemungkinan KLB campak
1. SKD Pra-kasus :
Daerah Cakupan imunisasi campak rendah dan
adanya akumulasi populasi rentan yang
mengelompok.
Kepadatan penduduk, daerah urban/gizi buruk,
pengungsi.
2. SKD Kasus : (Waktu,Tempat, Orang)
Mengamatai adanya kecendrungan peningkatan
kasus.
KLB CAMPAK
Copleteness of report :
Data as of 15 Jan’07 Hosptl : 78,1 %
Hc : 28,6 %
MEASLES OUTBREAKS 2006
6 BANGKA BELITUNG 93
7 D.I.YOGYAKARTA 1
6000
5530
5000 4807
4434
4000
3518 3370
3000 2871
2437 2612
2000 1988
1000 992 1073 1225
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
TREN KASUS CAMPAK PER BULAN DI JAWA TIMUR
TAHUN 2008 s/d 2011
250
Jml
Jmlkasus
kasus
200
150
100
50
0
ar
b
ei
t
r
p
s
s
p
jan
l
n
ok
ju
ap
ag
pe
de
se
no
ju
m
m
-50
100%
>15 th
90%
80%
70%
10-14
th
60%
50% 5-9 th
40%
30% 1-4 th
20%
10%
<1 th
0%
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
KASUS CAMPAK & CAKUPAN IMUNISASI DI JATIM
TH 2000 – 2011
6000 100
90
5000
80
Kampanye
campak 70
4000
60
Kampanye
3000 campak 50
40
2000
30
20
1000
10
0 0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
200 150
120
150
90
100
60
50
30
0 0
<1 th 1-4 th 5-9 th 10-14 th >15 th < 1 TH 1-4 TH 5-9 TH 10-14 TH >15 TH
300 210
2010 2011
250 180
150
200
120
150
90
100
60
50 30
0 0
<1 th 1-4 th 5-9 th 10-14 th >15 th < 1 TH 1-4 TH 5-9 TH 10-14 TH >15 TH
2009 2011
Hasil Kegiatan CBMS (Case Based Measles Surveillance)
di Jawa Timur Tahun 2011
160
140
120
100 JML Spes.
80
60
40
JML Campak +
20 JML Kab.Ko (36%) JML Rubela +
(31.6%) (18.7%)
0
(31.6%)
MASALAH (1)
1. Masih ada KLB Campak (klinis) yang ternyata “
KONFIRM CAMPAK “
- masih ada ancaman potensi timbulnya KLB lagi
Tindak Lanjut :
• Laporkan semua kasus campak
• Lakukan kajian data, terutama untuk mengetahui daerah resiko tinggi,
gambaran epidemiologi campak pasca campaign
• Laporkan dan Lakukan penyelidikan untuk setiap KLB campak
• Beri umpan balik secara teratur