Anda di halaman 1dari 50

Pasien sukar bernafas

Look - Listen – Feel !


AIR WAY

Ni Luh Widiasih, S.Kep Ns


Pada pasien tak sadar
pangkal lidah jatuh ke posterior
menyebabkan sumbatan jalan nafas
Pasien dengan problem
Sumbatan jalan nafas (total)
Akan mati dalam 3-5 menit

Pasien shock berat


Akan mati dalam 1-2 jam

Pasien Coma
Akan mati dalam 1 minggu
Pada pasien tak sadar
pangkal lidah jatuh ke posterior
menyebabkan sumbatan jalan nafas
Pasien Gawat
Apabila tidak mendapat
Pertolongan cepat
Akan mengakibatkan
kehilangan sebagian anggota tubuh
atau meninggal
Pasien Gawat
• Setelah disuntik → Alergi
• Pasien sesak, nafas terengah engah
• Pasien perdarahan
• Pasien baru selesai operasi
• Pasien tidak sadar
• Pasien kejang
• Dan lain lain …..
Pernahkan anda merawat
pasien gawat
Bila ragu,
Pasien gawat atau tidak ?

Perlakukan Sebagai
pasien gawat
Tata urutan
menghadapi pasien gawat

(Air way)
Apakah jalan nafas tidak tersumbat

(Breathing)
Bagaimana pernafasannya

(Circulation)
Coba periksa sirkulasi darahnya
Air Way Assesment
(Penilaian jalan nafas)
• Rasakan adanya udara pernafasan
• Dengarkan adanya suara nafas tambahan
- Snoring (ngorok)
→ Pangkal lidah jatuh ke posterior
- Gurgling (kumur)
→ Ada cairan di mulut / tenggorokan
- Crowing (lengkingan)
→ Spasme larynx
• Lihat adanya Retraksi (tarikan)
Di supraclavicula atau intercosta
Kesimpulan Penilaian Air way

• Bebas (tidak ada sumbatan)


• Obstruksi (ada sumbatan)
– Partial (sebagian)
– total
AIRWAY TREATMENT
Koreksi jalan nafas

Membebaskan jalan nafas


Tidak harus
Dengan intubasi
Chin Lift

Mengangkat dagu
Chin Lift
Dengan kedua tangan kita
dagu korban diangkat sehingga
deretan gigi rahang bawah berada
didepan deretan gigi rahang atas

Seperti CAKIL

JAW THRUST
Oro-pharyngeal tube

Perhatikan Ukuran
Jalan nafas Naso-pharynx

Tidak merangsang muntah


U/ dewasa 7 mm atau jari kelingking kanan
Hati-hati pasien dengan fraktura basis cranii
MONITORING
• Pertahankan agar jalan nafas tetap bebas
• Berikan oksigen
• Evaluasi pernafasan
?
BREATHING

Ni Luh Widiasih, S.Kep Ns


Tata urutan
menghadapi pasien gawat

(Air way)
Apakah jalan nafas tidak tersumbat

(Breathing)
Bagaimana pernafasannya

(Circulation)
Coba periksa sirkulasi darahnya
Menilai jalan nafas
• LIHAT - LOOK
– Gerak dada & perut
– Tanda distres nafas
– Warna mukosa, kulit
– Kesadaran
• DENGAR - LISTEN
– Gerak udara nafas
dengan telinga
• RABA - FEEL
– Gerak udara nafas
dengan pipi
Berapa kali nafas semenit ?

Age (years) Respiratory Rate


<1 30 – 40
2–5 24 – 30
5 – 12 20 – 24
>12 12 - 20
Tanda-tanda distres nafas
• Digunakannya otot-otot nafas bantu
• Meningkatnya frekwensi nafas
• Meningkatnya detak jantung
Penilaian pernafasan
• Frekwensi nafas
• Keteraturan
• Besar volume tidal
• Gerak dada simetris ?
• Perkusi dada simetris ?
• Suara nafas simetris ?
• Ada suara nafas tambahan ?
• Ada retraksi ?
Kesimpulan Penilaian Breathing
• Normal
• Tidak normal
– Terlalu cepat, terlalu pelan
– Tidal volume kecil
– Ada wheezing
– Ada ronkhi
– Ada pneumothorak
• Tidak bernafas
Breathing treatment
• Nafas normal
→ Beri oksigen
• Nafas tidak normal
→ Beri oksigen
Bantu nafas
• Tidak bernafas
→ Beri nafas buatan
Dengan oksigen 100%
Nafas buatan dilakukan dengan
in-line immobilisation (pegangi
kepala-leher)
agar tulang leher tak banyak
bergerak

Nafas buatan dengan intubasi


trachea
1. Oksigenasi & pembuangan CO2 lebih
efektif
2. Mencegah aspirasi ke paru
Nafas buatan
• Frekwensi 10 – 12 x/menit
• Sebatas dada terangkat (10 ml Kg-1)
• Bila lambung menjadi kembung jangan di
keluarkan dengan mnekan lambung
(resiko aspirasi)
?
Apa yang dikhawatirkan
Circulation
(Sirkulasi Darah)

Ni Luh Widiasih, S.Kep Ns


Menilai Sirkulasi
• Perfusi
• Pengisian kapiler
• Nadi
• Tensi
Perfusi
Normal Tidak Normal

• Hangat • Dingin
• Kering • Basah
• Merah • Pucat
SIRKULASI NORMAL
• Perfusi perifer  hangat, kering
• Warna akral  pink / merah muda
• Capillary refil  < 2 detik, bandingkan tangan
pemeriksa

• Denyut nadi < 100


• Tekanan darah > 90-100
• Produksi urine
1 ml/kg/jam
Pengisian kapiler
• Waktu pengisian ulang kapiler
• Tekan kuku, atau pemukaan sternum
selama 5 detik
• Lepaskan tekanan
• Akan memerah lagi dalam kurun < 2 detik.
Nadi
• Frekuensi
• Isi
• Keteraturan
Nadi teraba di
• Radialis → > 80 mmHg

• Femoralis → > 70 mmHg

• Carotis → < 60mmHg

Perkiraan tekanan sistolik


Kesimpulan pemeriksaan sirkulasi

• Normal
• Shock
• Cardiac Arrest
Pada pasien shock
• Pastikan Airway bebas
• Beri oksigen ataupun nafas buatan
• Lakukan “shock Position”
• Pasang infus RL
• Lapor dokter
?
Lokasi & Estimasi Perdarahan
Fx Femur tertutup 1,5 – 2 L
Fx Titra tertup 0,5 L
Fx Pilres 3L
Hemothorax 2L
Fx Tiga (tiap Satu) 150 ml
Luka sekepaltanggan 500 ml
Bekuan darah sekepal 500 ml
ESTIMASI PERDARAHAN (%EBV)

%EBV GEJALA
10 - 15 % EBV Minimal
15 - 25 % EBV Pre shock
(Acral dispin)
25 – 35 % EBV Shock
(Perf Turun, T n<90
N>120)
>35 – 50% EBV Shock Berat
ESTIMASI PERDARAHAN
Trauma status dari GIESECKE
Tanda TS I TS II TS III

Sesak Nafas - Ringan ++


(f x Burn) N 20-30 .30-40
Tek darah N Turun Tdk terukur
Nadi Crpat Set Elpat >120
(f x /mnt) <100 >100 Amvia
Urine N Olifuria Coma
Kesalaran N Disonentasi Po2
Gas darah N Do2 Set Perdarah
CVP N Rendah Set rendah
EBL Sampai 10 % Sampai 30 % Sampai 50 %
(%EBV) >750 cc >750 - 1500 > 1500

EBV normal
Dewasa ♂ 70 cc/ Kg BB
♀ 65 cc/ kg BB
Anank 2 85 – 90 cc / kg BB
Disability

Ni Luh Widiasih, S.Kep Ns


D- Disability
menilai kesadaran

• Periksa kesadaran

• Periksa Pupil
D- menilai kesadaran

• Derajat kesadaran
– A = Awake (sadar penuh)
– V = responds to Verbal command
(ada reaksi terhadap perintah)
– P = responds to Pain
(ada reaksi terhadap nyeri)
– U = Unresponsive
(tak ada reaksi)
D- Disability
menilai pupil

• Periksa Pupil
– besar pupil ( ….
mm)
– simetri
– refleks cahaya
?

Anda mungkin juga menyukai