Anda di halaman 1dari 24

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BASARNAS

GEDUNG BASARNAS
JL ANGKASA BLOK B.15 KAV.23, JAKARTA
TELP/FAX : 021-65701184
www.basarnas.go.id
1. UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;
2. UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
3. PP Nomor 36 Tahun 2006 Tentang Pencarian dan
Pertolongan;
4. PERPRES 99 Tahun 2007, ttg BADAN SAR
NASIONAL. Badan SAR Nasional adalah Lembaga
Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Presiden. Serta
dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya
dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung
jawab di bidang perhubungan;
5. International Civil Aviation Organization (ICAO),
Search and Rescue, Annex 12;
6. International Maritime Organization (IMO);
7. International Aviation & Maritime SAR (IAMSAR);
8. International SAR Advisory Group ( INSARAG );
 VISI
“ Berhasilnya pelaksanaan operasi SAR
pada setiap waktu dan tempat, dengan
cepat, handal dan aman “.

 MISI
“ Menyelenggarakan operasi SAR yang
efektif dan efisien, melalui upaya tindak
awal yang maksimal serta pengerahan
potensi SAR yang didukung oleh
sumberdaya manusia yang profesional,
fasilitas SAR yang memadai dan prosedur
kerja yang mantap ”.
MELAKSANAKAN TUGAS PEMERINTAHAN DI BIDANG
PENCARIAN DAN PERTOLONGAN (SEARCH AND
RESCUE) YANG MELIPUTI USAHA DAN KEGIATAN MENCARI,
MENOLONG DAN MENYELAMATKAN JIWA MANUSIA YANG
HILANG ATAU MENGHADAPI BAHAYA DALAM MUSIBAH
PELAYARAN DAN/ATAU PENERBANGAN, ATAU BENCANA
ATAU MUSIBAH LAINNYA, YANG PELAKSANAANNYA
DIKOORDINASIKAN OLEH BADAN SAR NASIONAL.
Fungsi

1 Perumusan kebijakan nasional dan umum dibidang


SAR;
2. Perumusan kebijaksanaan tehnis di bidang SAR;
3. Koordinasi kebijaksanaan;
4. Perencanaan dan program di bidang SAR;
5. Pembinaan, pengerahan dan pengendalian potensi
SAR;
6. Pelaksanaan siaga SAR;
7. Pelaksanaan tindak awal dan operasi SAR;
8. Pengkoordinasian potensi SAR dalam pelaksanaan
operasi SAR;
9. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia di bidang SAR;
Fungsi

10. Penelitian dan pengembangan di bidang SAR;


11. Pengelolaan data, informasi dan komunikasi di
bidang SAR;
12. Pelaksanaan hubungan kerjasama di bidang SAR
13. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yg
menjadi tanggungjawab BASARNAS;
14. Penyelenggaraan, pembinaan dan pelayanan
administrasi umum;
15. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan
BASARNAS;
16. Penyempaian laporan, saran dan pertimbangan di
bidang SAR.
STRUKTUR ORGANISASI BADAN SAR NASIONAL

KEPALA BIRO
BADAN SAR NASIONAL PERENCANAAN
DAN KTLN

SEKRETARIAT BIRO
HUKUM DAN
UTAMA KEPEGAWAIAN

INSPEKTORAT
BIRO
UMUM

PUSAT DATA
& INFORMASI

UNIT PELAKSANA TEKNIS


DEPUTI DEPUTI
BIDANG POTENSI SAR BIDANG OPERASI SAR

KANTOR SAR BALAI


KELAS A DAN DIKLAT
DIREKTORAT
KELAS B BASARNAS DIREKTORAT
SARANA DAN OPERASI DAN
PRASARANA LATIHAN SAR

DIREKTORAT
BINA KETENAGAAG DAN DIREKTORAT
PEMASYARAKATAN KOMUNIKASI
SAR
Catatan:

Kantor SAR

Pos SAR

KANTOR SAR KELAS B


KANTOR SAR KELAS A
1 BANDA ACEH 9 KUPANG 17 SORONG

1 MEDAN 6 BIAK 2 JAMBI 10 PONTIANAK 18 JAYAPURA

3 PEKANBARU 11 BANJARMASIN 19 TIMIKA


2 JAKARTA 7 SEMARANG
4 TJ PINANG 12 BALIKPAPAN 20 MERAUKE

3 SURABAYA 8 PADANG 5 PALEMBANG 13 KENDARI 21 GORONTALO

6 PANGKAL PINANG 14 TERNATE 22 BENGKULU


4 DENPASAR 9 MANADO
7 BANDUNG 15 PALU 23 MANOKWARI

5 MAKASAR 10 LAMPUNG 8 MATARAM 16 AMBON


KANTOR SAR
POS SAR

1 Sibolga 11 Surakarta 21 Nabire 31 Wadu Mbolo 41 Sangata 51 Agats


2 Tanjung Balai 12 Jember 22 Serui 32 Kayangan 42 Nunukan 52 Kaimana
3 Nias 13 Trenggalek 23 Kutacane 33 Labuhan Bajo 43 Kota Baru 53 Waimena
4 Pasaman 14 Karang Asem 24 Meulaboh 34 Maumere 44 Sampit 54 Sarmi
5 Mentawai 15 Jembrana 25 Langsa 35 Bau-bau (Buton) 45 Namlea 55 Oksibil
6 Sukabumi 16 Buleleng 26 Bengkalis 36 Kolaka 46 Banda 56 Okaba
7 Merak 17 Amurang 27 P. Natuna Besar 37 Wakatobi 47 Tual 57 Bouven Digul
8 Cilacap 18 Bone 28 Tj. Balai Karimun 38 Sintete 48 Saumlaki
9 Jepara 19 Selayar 29 Batam 39 Ketapang 49 Fak-fak
10 Yogyakarta 20 Mamuju 30 Cirebon 40 Tarakan 50 Raja Ampat
PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL
NOMOR : PK 05 TAHUN 2012
TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
OPERASI SAR
OPERASI SAR

Upaya untuk mencari , menolong,


menyelamat dan mengevakuasi
korban sampai dengan
penanganan berikutnya;
12
Sistem SAR di Indonesia diadopsi dari ketentuan yang berlaku bagi
seluruh negara yang menjadi anggota IMO (International Maritime
Organization) dan ICAO (International Civil Aeronautical Organizations)
5 komponen utama dalam penyelenggaraan
operasi SAR terdapat

 Organisasi (SAR Organization)


Organisasi SAR yang meliputi : aspek pengerahan unsur,
koordinasi, komando dan pengendalian, kewenangan,
lingkup penugasan serta tanggungjawab penanganan
musibah
 Fasilitas (SAR Facilities)
Merupakan komponen unsur, peralatan / perlengkapan
serta fasilitas pendukung lain yang dapat digunakan
dalam operasi atau misi SAR
 Komunikasi
Komunikasi sebagai sarana vital untuk melakukan fungsi
deteksi adanya musibah, fungsi komando dan
pengendalian operasi serta koordinasi selama operasi
SAR.
 Pertolongan darurat (Emergency Cares)
Penyediaan peralatan atau fasilitas perawatan darurat
yang bersifat sementara di tempat kejadian sampai ke
tempat penampungan dan tersedianya fasilitas yang
memadai.
 Dokumentasi
Dokumentasi berupa pendataan laporan, analisa
serta data kemampuan operasi SAR untuk
kepentingan misi SAR yang akan datang.
 Uncertainty Phase (Incerfa)
Suatu keadaan darurat yang ditunjukan dengan
adanya keraguan mengenai keselamatan jiwa seseorang
karena diketahui kemungkinan menghadapi kesulitan
 Alert Phase (Alerfa)
Suatu kondisi darurat yang ditunjukan dengan
adanya kekhawatiran mengenai keselamatan jiwa seseorang
karena adanya informasi yang jelas bahwa mereka
menghadapi kesulitan yang serius yang mengarah pada
kesengsaraan
.
 Distress Phase
Suatu keadaan darurat yang ditunjukan bila
bantuan yang cepat sudah dibutuhkan oleh seseorang
yang tertimpa musibah karena telah terjadi ancaman
serius.
 Tahap menyadari (awareness stage)
Saat diketahui / disadari terjadinya keadaan darurat.
 Tahap tindak awal (initial action stage)
Saat dilakukan tindakan awal sebagai respon adanya musibah.
 Tahap perencanaan operasi (planning stage)
Saat dilakukan rencana operasi yang efektif untuk melaksanakan
operasi SAR.
 Tahap operasi (operation stage)
Saat dilakukannya operasi pencarian dan pertolongan.
 Tahap pengakhiran operasi (mission conclusion stage)
Saat operasi SAR dinyatakan selesai dan seluruh unsur
dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
 Apabila terjadi musibah, Kepala
Basarnas selaku SC (SAR
Coordinator ) menunjuk SMC
(SAR Mission Coordinator )
 Dalam melaksanakan tugasnya
SC dibantu oleh asisten SC
Operation, Asisten Administrasi
ASISTEN SC :
dan Logistik, Asisten 1.OPERATION
Komunikasi dan Asisten ASISTANCE
2.ADMINISTRATION &
Intelejen POTENSI LOGISTIC ASISTANCE

 SMC membentuk OSC ( On SAR SMC 3.COMMUNICATION


ASISTANCE
4.INTELEGEN ASISTANCE
Scene Coordinator) yang
bertugas mengontrol SRU ( STAFF SMC:
Search and Rescue Unit ), SRU 1.STAF OPERASI
2.STAF ADMINISTRASI &
terdiri dari berbagai elemen LOGISTIK
seperti TNI, polri, PMI, OSC
3.STAF KOMU IKASI
4.STAF INTELEGEN
Kementerian Sosial, dan
Organisasi Non Pemerintah.
 SMC dibantu oleh staf SMC
yang terdiri dari: Staf Operasi,
Staf Administrasi and Logistik, SRU SRU SRU
Staf Komunikasi, dan Staf
Inteligen
 TUPOKSI KANTOR SAR
 WILAYAH KERJA
 PETA KEKUATAN (SDM, SARANA DAN
PRASARANA)
 DATA OPERASI SAR (2 TAHUN TERAKHIR)
 BADAN SAR BERTANGGUNGJAWAB MELAKUKAN PEMBINAAN
TERHADAP POTENSI SAR DAN DAPAT MELIBATKAN POTENSI
SAR DALAM PENYELENGGARAAN SAR
 POTENSI SAR ADALAH SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA
DAN PRASARNA, INFORMASI DAN TEKNOLOGI SERTA HEWAN
SELAIN BADAN SAR YANG DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK
PENUNJANG KEGIATAN OPERASI SAR
 KETERBATASAN SUMBER DAYA BASARNAS DAN BASARNAS
BELUM DAPAT MENYELENGGARAKAN OPERASI SAR SECARA
MANDIRI SEHINGGA DIBUTUHKAN KETERLIBATAN POTENSI
SAR.
24

Anda mungkin juga menyukai