• Kebanyakan orang pergi ke seorang tenaga kesehatan.
Tetapi hanya sedikit sekali orang yang senang
melakukannya. Dan hampir setiap orang mempunyai keluhan yang menakutkan tentang sebuah kunjungan kepada berbagai macam petugas kesehatan. Hal ini bergantung pada “setting” (rumah sakit atau praktek dokter) pada jenis tenaga kesehatan (dokter, perawat, apoteker, psikologi) pada struktur sistem perawatan kesehatan (biaya biaya dan sistem asuransi, kepadatan yang berlebihan, dll.) •Topik yang penting dan banyak dibahas dalam perawatan kesehatan adalah interaksi antara pasien dengan tenaga kesehatan. Sifat hubungan ini sangat penting karena merupakan faktor utama yang menentukan hasil konsultasi medis, seperti rasa puas pasien, ketaatan aturan medis, dan akhirnya dengan hasilnya kesehatan. •Bentuk konsultasi yang mana saja, medis maupun psikologi, dapat dianggap sebagai proses negosiasi yang melibatkan banyak pihak (pasien para ahli medis, lingkungan sosial) semua pihak tertentu memainkan peranan penting dalam proses negosiasi ini. Bagaimana cara dokter dalam mengumpulkan informasi tentang proses-proses penyakit yang mendasari: • Metode tradisional adalah dengan mendengarkan gejala-gejala pasien dan bagaimana mereka mengembangkan dan kemudian mencari tanda-tanda fisik yang obyektif. • Pada saat ini ilmu kedokteran modern telah menyandarkan pada teknologi diagnosis untuk mengumpulkan dan mengatur fakta-fakta klinis. Apakah orang puas terhadap konsultasi kesehatan? • Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus menyadari bahwa kepuasan mungkin tidak uni-dimensional (warner, 1985) dan aspek- aspek yang berbeda dari pertemuan antara dokter dengan pasien seharusnya dibedakan. Contohnya (a) aspek kognitif (kepuasan terhadap jumlah dan kualitas informasi yang diberikan oleh dokter); (b) aspek afektif (perasaan pasien bahwa tenaga tersebut (tidak) mendengarkan, memahami dan tertarik, dan (c) aspek perilaku (penilaian pasien terhadap kemampuan dokter dalam konsultasi tersebut ) (Ley, 1992). •Diantara faktor yang memberikan kepuasan terhadap konsultasi medis adalah komunikasi antara tenaga kesehatan dan pasien. •Ley, 1992), menggambarkan kepuasan dengan komunikasi sebagai “….patients satisfaction clinical encounter….” definisi tersebut menunjuk pada aspek informasi. A. Ketidakpuasan dengan komunikasi
• (Ley, 1992), meringkas hasil penemuannya sebagai berikut:
1. Kepuasan dengan aspek komunikasi dari konsultasi sangat berhubungan dengan kepuasan dengan aspek yang lain dari interaksi antara tenaga klinis dengan pasien. 2. Banyak pasien merasa tidak puas dengan aspek komunikasi dari pertemuan klinis mereka 3. Nampaknya memberi informasi saja pada pasien tidaklah cukup. Mereka harus diberitahu dalam cara sehingga mereka dapat megerti dan mengingatnya. Karena kurangnya arus balik dalam bentuk pertanyaan dan komentar dari pasien sukar bagi para tenaga kesehatan untuk memperbaiki komunikasi •Situasi masih lebih sulit adalah komunikasi antara para dokter dengan pasien anak- anak. Pada umumnya komunikasi disini tampaknya sering tidak mencukupi. Ketika dokter-dokter melakukan usaha untuk memperoleh informasi dari anak-anak, mereka mengarahkan hampir semua informasi tentang diagnosis dan perawatan kepada orang tua. B. Alasan ketidakpuasan dengan komunikasi
•Kebanyakan penjelasan menunjuk pada
ciri-ciri dokter, ciri pasien dan ciri-ciri interaksi diantara keduanya. Lebih doctor centered daripada patient-centered) penggunaan istilah teknis, tidak menanggapi pasien secara serius (misalnya “baby-talk”).